konsep Motivasi) Perilaku Organisasi Dr Heni Rohaeni, S.Sos, M.Si “If the only tool you have is a hammer, you tend to see every problem as a nail”.
Abraham Harold Maslow
Definisi Motivasi Motivation is concerned with how behavior is activated, maintained, directed and stopped (Jones) External Theory. motivasi adalah keadaan yang ada dalam diri seseorang yang dapat mendorong keinginan mereka untuk melakukan kegiatan atau perilaku tertentu guna mencapai suatu tujuan yang dicita-citakan.(Internal/Intrinsic Theory) Proses yang memperhitungkan intensitas (Intensity), arah (Direction), dan ketekunan (Persistence) usaha seseorang untuk mencapai tujuan. Sementara motivasi secara umum berkaitan dengan upaya untuk mencapai tujuan apapun, baik Individual or Organizational goals. Three Key Elements of Motivation (Tiga Elemen Utama Motivasi)
Intensitas (Intensity) Arah (Direction) Ketekunan (Persistence)
Intensitas menggambarkan Intensitas tinggi tidak mungkin Ini mengukur berapa lama seberapa keras seseorang mengarah pada hasil kinerja seseorang dapat berusaha. Ini adalah elemen yang pekerjaan yang menguntungkan mempertahankan usaha. Individu sebagian besar dari kita fokuskan Harus mempertimbangkan mutu yang termotivasi bertahan dengan ketika kita berbicara tentang upaya agar sejalan dengan tugas cukup lama untuk motivasi. kekuatannya. Kecuali upaya mencapai tujuan mereka. disalurkan ke arah (direction) yang menguntungkan organisasi. Teori-Teori Motivasi
Teori 1 Teori 2 Teori 3 Teori 4
Abraham Douglas Mc Frederick
McClelland’s Maslow Gregor Herzberg
TEORI HIERARKI TEORI X dan TEORI DUA TEORI
KEBUTUHAN TEORI Y FAKTOR KEBUTUHAN (Hierarchy of (Two-Factor (Theory of Needs) Theory) Needs) 1.Hierarchy of Needs (Abraham Maslow) 1. Physiological. Termasuk rasa lapar, haus, berteduh, seks, dan kebutuhan jasmani lainnya 2. Safety-security. Keamanan dan perlindungan dari bahaya fisik dan emosional 3. Social-belongingness. Kasih sayang, rasa memiliki, penerimaan, dan persahabatan. 4. Esteem. Faktor internal seperti harga diri, prestasi, dan faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian. 5. Self-actualization. Mendorong untuk menjadi apa yang kita mampu ; termasuk pertumbuhan, pencapaian potensi kita, dan pemenuhan diri. Menurut Maslow, karena setiap kebutuhan menjadi terpenuhi secara substansial, kebutuhan berikutnya menjadi dominan. • Teori Maslow telah menerima pengakuan luas sejak lama, terutama di kalangan manajer praktik . Secara intuitif logis dan mudah dimengerti.
• Sayangnya, kebanyakan dari penelitian tidak
setuju, terutama bila teori tersebut diterapkan pada budaya yang beragam. Abraham Maslow 2.TEORI X dan TEORI Y (Douglas Mc Gregor) Dua pandangan nyata mengenai manusia:
1.Pandangan pertama pada dasarnya negatif disebut Teori X.
2.Pandangan kedua pada
dasarnya positif disebut Teori Y. 1. Teori X Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin menghindari pekerjaan. Karyawan harus dipaksa, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan-tujuan. Karyawan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal. Karyawan menempatkan keamanan diatas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi. (Teori X berasumsi bahwa kebutuhan-kebutuhan tingkat yang lebih rendah mendominasi Individu). 2. Teori Y Karyawan menganggap kerja adalah hal yang menyenangkan seperti bermain dan beristirahat. Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan. Karyawan bersedia belajar untuk menerima bahkan mencari tanggung jawab. Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan keseluruh populasi dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen. (Teori Y berasumsi bahwa kebutuhan-kebutuhan tingkat yang lebih tinggi mendominasi Individu dan lebih valid dari pada teori X) 3.Two-Factor Theory (Frederick Herzberg) Herzberg percaya bahwa hubungan individu dengan pekerjaan adalah hal yang mendasar, dan sikap terhadap pekerjaan (work satisfaction) dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan dari pekerjaan tersebut.
Oleh karena itu, Herzberg
membaginya menjadi dua Faktor yaitu Motivator dan Hygiene factor. Dalam pengaplikasiannya di dunia kerja modern, Two-Factory belum didukung dengan baik dalam penelitian. Kritik berpusat pada metodologi asli Herzberg dan asumsinya, seperti pernyataan bahwa kepuasan sangat terkait dengan produktivitas dan work condition. Terlepas dari kritik tersebut, teori Herzberg telah cukup berpengaruh dan saat ini banyak digunakan dalam penelitian di Asia. 4. Theory of Needs (McClelland’s) McClelland menjelaskan bahwa setiap individu memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Oleh karena itu, teori ini berfokus pada tiga kebutuhan : • Need for achievement (nAch) merupakan dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, dan berjuang untuk berhasil. • Need for power (nPow) dapat membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya. • Need for affiliation (nAff) merupakan keinginan antar personal yang ramah dan akrab dalam lingkungan organisasi. Beberapa pendapat mengemukakan bahwa, ketiga kebutuhan tersebut sulit diukur. Oleh karena itu, teori tersebut sulit untuk di praktikkan.
Lebih umum untuk menemukan situasi di mana
manajer yang menyadari pendorong motivasi ini memberi label kepada karyawan berdasarkan pengamatan yang dilakukan dari waktu ke waktu.
Oleh karena itu, konsep-konsep tersebut bermanfaat,
tetapi tidak sering digunakan dan diaplikasikan secara objektif. TEORI-TEORI KONTEMPORER MENGENAI MOTIVASI 1. Teori Evaluasi Kognitif Adalah Teori yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan ekstrinsik (imbalan kerja, promosi, hubungan pengawas yang baik dan kondisi kerja yang menyenangkan) untuk prilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik (kesenangan, tanggung jawab, kompetensi) cenderung mengurangi tingkat motivasi. Atau dengan kata lain: Ketika penghargaan ekstrinsik diberikan kepada seseorang karena mengerjakan tugas yang menarik hal ini justru menurunkan minat intrinsik dalam tugas itu sendiri. 2. Teori Penentuan Tujuan Tujuan yang sulit ketika diterima menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari pada tujuan yang mudah, dan umpan balik menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari pada tidak ada umpan balik. 3. Teori Efektivitas Diri Merujuk pada keyakinan individu bahwa ia mampu mengerjakan tugas.Semakin tinggi efektivitas seseorang semakin tinggi rasa percaya diri yang dimiliki maka akan berhasil seseorang dalam menjalankan tugas. 4. Teori Keadilan Adalah teori yang mengemukakan bahwa individu membandingkan masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain dan kemudian merespon untuk menghilangkan ketidak adilan tersebut. 5.Teori Harapan Karyawan – karyawan akan termotivasi untuk mengeluarkan tingkat usaha yang tinggi ketika mereka yakin bahwa usaha tersebut akan menghasilkan penilaian kinerja yang baik. Penilaian yang baik akan menghasilkan : Penghargaan-penghargaan organisasional (Bonus, Kenaikan imbalan kerja, dan Promosi) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL 1. Persepsi seseorang mengenai diri sendiri 1. Jenis dan sifat pekerjaan 2. Harga diri 2. Kelompok kerja dimana seseorang bergabung 3. Harapan pribadi 3. Organisasi tempat orang bekerja 4. Kebutuhan 4. Situasi lingkungan kerja 5. Keinginan 5. gaji 6. Kepuasan kerja 7. Prestasi kerja yang dihasilkan Terima Kasih Thank You