PENDAHULUAN
Teks Teks Hasil Observasi adalah materi bahasa Indonesia kelas X yang akan kita
pelajari kali ini. Disini kita akan membahas tentang pengertian, struktur, ciri, kaidah
kebahasaan, dan juga contoh Teks Hasil Observasi. Teks Hasil Observasi bisa kita dapatkan
ketika kita melakukan pengamatan terhadap alam, lingkungan, atau pun sekolah.
X.IPA.1 MAN pada semester 1. Namun terdapat permasalah yang di alami siswa yaitu
permasalahan pada aspek kemampuan siswa dalam menguasai materi ini. Kemampuan siswa
pada Kelas X.IPA.1 MAN dalam menulis Teks Hasil Observasi masih sangat rendah.
Berangkat dari permasalahan tersebut, guru Bahasa Indonesia kemudian berupaya untuk
Salah satu cara yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis Teks Hasil
tersebut adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok
kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai
tujuan belajar.
Berdasarkan permasalahan dan solusi yang di paparkan di atas maka guru Bahasa
Indonesia yang di sini juga berperan sebagai peneliti melakukan penelitian yang berjudul
Methode Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Teks Hasil Observasi
Rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas Mata pelajaran Bahasa Indonesia
tahun ajaran 2017/2018 ini adalah bagaimana pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan
cooperative teaching and learning methode untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis Teks Hasil Observasi pada siswa
Kemampuan Siswa Dalam Menulis Teks Hasil Observasi Pada Siswa Kelas X.IPA.1 MAN
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi
Observasi dalam penelitian ini adalah : upaya untuk meningkatkan kesanggupan atau
pengalaman melalui bahasa tulis yang di uraikan dalam bentuk Teks Hasil Observasi.
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat berguna untuk berbagai pihak,
antara lain:
2. Laporan kegiatan tindakan kelas dapat dijadikan sekolah sebagai bahan perbandingan-
/contoh (benchmarking) bagi guru-guru lainnya untuk kemudian dijadikan bagian dari
3. Publikasi hasil tindakan ini pada berbagai jurnal dapat dimanfaatkan oleh guru-guru
SMA/SMK/MAN.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kecil siswa yang saling bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk
kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil (2-5 orang) dalam pembelajaran yang
belajar anggota lainnya dalam kelompok”. Mengambil engertian dari Suprijono, Agus
(2010:54) “Model pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi
semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau
work together in four member teams to master material initially presented by the
lebih bergairah dalam belajar. Dari beberapa pengertian menurut para ahli dapat
kelompok-kelompok kecil yang saling bekerjasama dan diarahkan oleh guru untuk
agar siswa merasa saling membutuhkan atau yang biasa disebut dengan saling
Dengan hal ini dapat memaksa siswa saling bertatap muka sehingga mereka
akan berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru tetapi dengan teman
sebaya juga karena biasanya siswa akan lebih luwes, lebih mudah belajarnya
3. Akuntabilitas individual
pada rata-rata, karena itu anggota kelompok harus memberikan kontribusi untuk
individual.
Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi akan memperoleh teguran
juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas – tugas akademik.
Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa menulis
belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas – tugas
bersama.
3. Pengembangan ketrampilan sosial
Tradisional
Tabel 2.1
Perbedaan Cooperative Teaching and Learning Methode Dengan Pembelajaran
Tradisional
Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar Tradisional
Adanya saling ketergantungan positif, Guru sering membiarkan adanya
saling membantu dan saling siswa yang mendominasi
memberikan motivai sehingga ada kelompok atau menggantungkan
interaksi promotif. diri pada kelompok.
Adanya akuntabilitas individual yang
Akuntabilitas individual sering
mengukur penguasaan materi
diabaikan sehingga tugas- tugas
pelajaran tiap anggota kelompok.
sering diborong oleh salah seorang
Kelompok diberi umpan balik tentang
anggota kelompok, sedangkan
hasil belajar para anggotanya
anggota kelompok lainnya hanya
sehingga dapat saling mengetahui
‘enak-enak saja’ diatas
siapa yang memerlukan bantuan dan
keberhasilan temannya yang
siapa yang dapat memberikan
dianggap ‘ pemborong’.
bantuan.
Kelompok belajar heterogen, baik
dalam kemampuan akademik, jenis
kelamin, ras, etnik, dsb sehingga Kelompok belajar biasanya
dapat saling mengetahui siapa yang homogen
memerlukan bantuan dan siapa yang
dapat memberikan bantuan.
Pimpinan kelompok dipilih secara Pemimpin kelompok sering
demokratis atau bergilir untuk ditentukan oleh guru atau
kelompok dibiarkan untuk
memberikan pengalaman memimpin
memilih pemimpinnya dengan
bagi para anggota kelompok.
cara masing-masing.
Ketrampilan social yang diperlukan
dalam kerja gotong royong seperti
kepemimpinan, kemampuan berkomu Ketrampilan sosial sering tidak
nikasi, mempercayai orang lain dan diajarkan secara langsung.
mengelola konflik secara langsung
diajarkan.
Pada saat belajar kooperatif sedang
berlangsung, guru terus melakukan Pemantauan melalui observasi dan
pemantauan melalui observasi dan intervensi sering dilakukan oleh
melakukan intervensi jika terjadi guru pada saat belajarkelompok
masalah dalam kerja sama antar sedang berlangsung.
anggota kelompok.
Guru sering tidak memperhatikan
Guru memperhatikan secara langsung
proses kelompok yang terjadi
proses kelompok yang terjadi dalam
dalam kelompok – kelompok
kelompok – kelompok belajar.
belajar.
Penekanan tidak hanya pada
penyelesaian tugas tetapi juga
Penekanan sering hanya pada
hubungan interpersonal (hubungan
penyelesaian tugas.
antar pribadi yang saling
menghargai).
perspektif.
(recall) atau mengenal kembali terhadap materi-materi yang pernah dipelajari dan
didik dalam membaca secara baik dan benar (tartil) sesuai dengan kaidah ilmu
kemampuan peserta didik, ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah
sebagai akibat pengalaman dan proses belajar peserta didik. Namun demikian,
pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa
murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang
bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru
dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang
sebagai hasil belajar siswa, baik berdimensi cipta dan rasa maupun berdimensi
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar atau ingin
tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang akan diukur. Dalam penelitian ini,
penulis akan memaparkan indikator yang terdapat pada ranah cipta (kognitif),
meminta contoh yang benar berkaitan dengan materi yang telah disampaikan.
4. Analisis dan sintesis, pada tahap ini guru dapat melihat tingkat kemampuan
kesulitan tersebut melalui materi yang sudah diperolehnya (Syah, 2002 : 151).
dilakukan melalui tes lisan, tertulis, observasi, dan pemberian tugas. Guru juga
sebelum, selama proses belajar dan sesudah belajar berlangsung. Hal ini penting
dilakukan untuk memotivasi siswa agar belajar lebih baik lagi, serta sebagai bahan
Teks Teks Hasil Observasi adalah teks yang memuat klasifikasi mengenai
jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan bersifat global atau
dalam jenis sesuai dengan ciri setiap jenis pada umumnya. Teks ini juga berkaitan
dengan hubungan antara sebuah kelas dan subkelas yang ada didalamnya.
teks Teks Hasil Observasi, Secara umum, teks Teks Hasil Observasi memiliki 2
tentang hal yang dilaporkan. Pada tahap pembukaan disampaikan bahwa benda-
perbedaan.
Adapun struktur lainnya dari teks laporan ini adalah sebagai berikut.
a. Definisi Umum, adalah pembukaan yang berisi pengertian tentang sesuatu yang
b. Definisi Bagian, adalah bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf
(penjelasan rinci).
dilaporkan
sebagai berikut.
Berikut akan saya jelaskan ciri kebahasaan atau kaidah kebahasaan dati teks
Teks Hasil Observasi. Teks Teks Hasil Observasi memiliki ciri kebahasaan yang
simplek, dan juga lainnya. Untuk lebih jelasnya simaklah penjelasannya dibawah
ini.
d. Menggunakan kalimat kompleks (kalimat yang terdiri dari dua atau lebih
verba).
Berikut ini akan saya berikan contoh teks Teks Hasil Observasi yang berjudul
Sekolah
Pernyataan Umum
anak dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda, baik status sosial
maupun agamanya. Di sekolah inilah anak akan terwarnai oleh berbagai corak
Seorang pengajar adalah merupakan figur dan tokoh yang menjadi panutan
anak-anak dalam mengambil semua nilai dan pemikiran memilah antara yang baik
dengan yang buruk. Karena anak-anak memandang, guru adalah sosok yang
disanjung, didengar, dan ditiru, sehingga pengaruh guru sangat besar terhadap
kepribadian dan pemikiran anak. Oleh sebab itu, seorang pengajar harus membekali
diri dengan ilmu dîn (agama) yang Shahîh sesuai dengan pemahaman Salafush-
Shalih dan akhlak yang mulia, serta rasa sayang kepada anak didik.
khusus untuk mengubah tingkah laku secara menetap dalam hubungan dengan
seorang anak. pendidik yang memberikan pandangan hidup yang keliru terhadap
teaching and learning methode untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis
BAB III
METODE PENELITIAN
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 12 September 2017 sampai dengan 28 Oktober
Tabel 3.1
WAKTU KEGIATAN
12 September 2017 Mencari refrensi untuk rencana penelitian
13 September 2017 Berkomunikasi dengan kepala sekolah dan wali Kelas
X.IPA.1
15 September 2017 Interview beberapa siswa Kelas X.IPA.1
18 – 20 September Mencari data : nilai siswa pada pelajaran bahasa indonesia
2017
21 September 2017 Menambah sumber refrensi untuk menyusun proposal
penelitian
22 September 2017 Menyusun Instrument penelitian
23 September 2017 Pelaksanaan penelitian pra siklus
24 Januari- 7 Oktober Pelaksanaan penelitian siklus 1
2017
8-23 September 2017 Mengolah data hasil penelitian siklus 1
11 – 22 Oktober 2017 Pelaksanaan penelitian siklus 2
23-27 Oktober 2017 Mengolah data hasil penelitian siklus 2
28 Oktober 2017 Menyusun hasil penelitian
Subjek penelitian ini meliputi subjek kajian yang mendapat tindakan, yakni materi
pokok “Menulis Teks Hasil Observasi ”, yang disajikan pada Kelas X.IPA.1 semester ganjil.
Subjek yang mendapat tindakan adalah siswa Kelas X.IPA.1 MAN Tahun Ajaran
Tabel 3.2
Data Subjek Penelitian
mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan
dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik
(2009 : 10). Sedangkan Mc. Niff mengemukakan bahwa hakekat penelitian tindakan kelas
adalah sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya
dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar (dalam Wijaya,
2009 : 8). Selanjutnya Wijaya mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan,
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dalam
penelitian tindakan kelas ini, peneliti mengikuti desain model-model yang dijelskan pada
model-model PTK seperti, yaitu: Model Lewin yang ditafsirkan oleh Kemmis Kemmis &
1. Perencanaan
Pada tahab perencanaan ini guru merencanakan hal-hal yang akan diajarkan serta
permasalahan yang ada, dan cara pemecahannya Adapun hal-hal yang dilakukan dalam pada
tahab perencanaan antara lain: (1) Guru melakukan analisis standar isi untuk mengetahui
standar kompetensi dan kompetensi dasar (2) Penyusunan program pembelajaran sesuai
dengan Kompetensi Dasar (3) menentukan tempat atau lingkungan sebagai sumber belajar,
serta menentukan waktu yang dibutuhkan (4) membentuk kelompok belajar (5) Peneliti
menyusun skenario pembelajaran (6) Peneliti mengundang nara sumber jika dibutuhkan (7)
Peneliti membuat lembar kerja siswa sesuai dengan Kompetensi Dasar (8) Menyiapkan alat
penilain untuk proses pembelajaran dan sejauh mana pemahaman siswa setelah melakuakan
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau
peneliti sebagai upaya perbaikan atau perubahan yang diinginkan (Suyanto, 1997 : 16).
Peran peneliti pada pelaksanakan tindakan yaitu ikut terlibat dalam proses pembelajaran
3. Observasi (Pengamatan)
Observasi sebagai alat pengumpulan data yang sistematis artinya teknik observasi
1998 : 132). Pada tahap observasi ini guru merekam kegiatan siswa untuk mendapatkan
data-data dari hasil pembelajaran, agar peneliti atau guru mendapatkan hasil yang valid,
memilih teman sejawat atau guru lain sebagai observer terhadap tindakan yang dilakukan
peneliti sesuai dengan pedoman atau lembar observasi yang telah disiapkan.
4. Refleksi
dilakukan, berdasarkan data yang telah berkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna untuk
menyempurnakan tindakan berikutnya. Pada tahap refleksi ini guru dan observer berupa
teman atau guru sejawat mengadakan diskusi untuk menganalisis sekala sikap dari hasil pre
test dan post test yang dilakukan siswa, dari hasil pengamatan kinerja siswa dan guru serta
perbaikan, dan selanjutnya direncanakan kembali pada pelaksanaan siklus II. Apabila pada
Siklus I prestasi belajar siswa belum mencapai target, yang telah ditentukan, maka penelitian
belum bisa dikatakan berhasil, sehingga peneliti harus melanjutkan ke siklus II., apabila
pada siklus II prestasi belajar siswa sudah mengalami peningkatan dengan menggunakan
langkah-langkah yang benar sesuai dengan target yang telah direncanakan maka penelitian
3.3.1.1 Perencanaan
dilakukan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adapun kegiatan yang akan
3.3.1.2Pelaksanaan Tindakan
3.3.1.3Pengamatan
3.2.1.4 Refleksi
dilaksanakan pada tahap pra siklus, kemudian bila perlu merevisi tindakan
3.3.2.1 Perencanaan
3.2.2.2Pelaksanaan Tindakan
3.2.2.3 Pengamatan
3.2.2.4 Refleksi
pada siklus II pada dasarnya sama seperti langkah-langkah pada siklus I, tetapi ada
3.3.3.1Perencanaan
Sebagai tindak lanjut siklus I, dalam siklus II dilakukan perbaikan.
Peneliti yang dalam hal ini adalah guru Bahasa Indonesia mencari kekurangan
dan kelebihan pada peningkatan kemampuan siswa dalam menulis Teks Hasil
Kelebihan yang ada pada siklus I dipertahankan pada siklus II, sedangkan
berdasarkan pada pengalaman hasil dari siklus I. Dalam tahap ini peneliti
3.3.3.3 Pengamatan
Adapun yang diamati pada siklus II sama seperti siklus I, meliputi: hasil
tes dan non tes ( pengamatan dan tugas siswa). Pedoman pengamatan pada
3.3.3.4 Refleksi
diketahui berhasil atau tidaknya tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus
Teaching and Learning Methode , dengan menganalisis kemampuan siswa dalam menulis
Teks Hasil Observasi menggunakan hasil pengamatan terhadap aktifitas dan hasil belajar
b. Hasil observasi aktivitas belajar siswa. Keaktifan siswa dalam melaksanakan KBM.
c. Hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan kriteria ketuntasan belajar yang
ditetapkan oleh sekolah, yakni siswa dinyatakan tuntas belajar secara individu bila
telah memperoleh skor 68 dan ketuntasan klasikal tercapai bila di kelas tersebut
dengan kegiatan siswa, serta respon yang diberikan. yang disajikan dalam bentuk tabel-
Hasil analisis selanjutnya digunakan sebagai bahan penyusunan laporan tindakan kelas