Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam kegiatan proses produksi, perusahaan membutuhkan suatu sistem produksi dengan
perencanaan dan pengendalian yang baik. Maka penjadwalan produksi merupakan hal yang penting
dalam perencanaan produksi (Sumantri, 2011). Ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi
kepuasan konsumen terhadap produk jadi yang dihasilkannya akan mengakibatkan menurunnya
tingkat kepercayaan konsumen kepada perusahaan. Perancangan sistem manufaktur menjadi salah
satu keahlian dalam menekankan pada analisa perencanaan, pengembangan, dan penggunaan
metode dan alat produksi yang tepat agar produk tersebut dapat diproduksi dengan selalu
mempertimbangkan profitability, realibility, maintenanceability dari proses produksinya untuk
meningkatkan kepuasan konsumen terhadapa perusahaan.

Manufaktur berasal dari kata manufacture yang berarti membuat dengan tangan (manual)
atau dengan mesin sehingga menghasilkan sesuatu barang. Untuk membuat sesuatu barang dengan
tangan maupum mesin diperlukan bahan atau barang lain. Secara umum dapat dikatakan bahwa
manufaktur adalah kegiatan memproses suatu atau beberapa bahan menjadi barang lain yang
mempunyai nilai tambah yang lebih besar. Manufaktur juga dapat diartikan sebagai kegiatan-
kegiatan memproses pengolahan input menjadi output. Kegiatan manufaktur dapat dilakukan oleh
perorangan (manufacturer) maupun oleh perusahaan (manufacturing company). Sedangkan industri
manufaktur adalah kelompok perusahaan sejenis yang mengolah bahan-bahan menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi yang bernilai tambah lebih besar [ CITATION Hei051 \l 1033 ]

BAB II
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

2.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan berdasarkan proses produksi yang sudah dilaksanakan


sebelumnya. Data yang didapat berasal dari pengamatan pada proses seluruh stasiun. Data yang
dikumpulkan terdiri dari waktu kerja dan layout produksi Selanjutnya data akan diolah sehingga
menghasilkan waktu baku dan dilakukan penggambaran peta-peta kerja dan dapat menentukan
perbaikan kerja yang lebih baik lagi.

2.1.1 Lay Out Produksi

Layout merupakan gambaran lantai produksi yang berisikan stasiun-stasiun kerja.


Informasi yang didapatkan dari layout produksi yaitu praktikan diharapkan bisa mengetahui letak
stasiun-stasiun kerja yang ada dan urutan tahapan proses produksi. Didalam ruang produksi
terdapat stasiun diantaranya gudang bahan baku, stasiun pengukuran, stasiun pembubutan, stasiun
pemotongan, stasiun freis, stasiun pengeboran, stasiun penghalusan, stasiun pemeriksaan stasiun
perakitan 1, stasiun perakitan 2, stasiun perakitan 3 dan yang terakhir gudang bahan jadi.
10760 mm

Stas iun Pembubutan Stas iun Pemotonga n Stasiun Pengfreisa n Stasiun Pengebora n Stas iun Pengha lus an

Stas iun Pem e riksaa n

Stasiun Pengukura n Stasiun Pera kitan 1


5 3 5 3m m

Gud an g Ba ha n Ba ku

Gu da ng Pen yimpa n

Stas iun Pera kitan 3 Stasiun Pera kitan 2

700 mm

Gambar 2. 1 Layout Produksi

2.1.2 Kondisi Lingkungan Kerja & Deskripsi Pekerjaan

Kondisi lingkungan kerja yang terjadi yaitu dilihat dari stasiun kerja dimana komponen
produk di produksi. Jarak antar stasiun tidak terlalu jauh sehingga saat komponen dipindahkan
dengan mudah, dan kondisi antar stasiun sudah baik dan saling keterkaitan. Namun terdapat
beberapa stasiun yang kurang baik, misalnya pada stasiun pengukuran yang diperlukan tingkat
ketelitian dan fokus yang tinggi posisinya dekat dengan mesin pemotongan yang mengeluarkan
suara bising.

Terdapat 12 stasiun kerja, diantaranya gudang bahan baku, pengukuran, pembubutan,


pemotongan, pengefreisan, pengeboran, penghalusan, pemeriksaan, perakitan 1, perakitan 2,
perakitan 3, dan gudang bahan jadi. Pekerjaan yang dilakukan oleh operator pada setiap stasiun
kerja dilakukan sesuai dengan komponen produknya. Berikut ini deskripsi pekerjaan setiap stasiun
kerja:

 Gudang Bahan Baku


Kondisi lingkungan kerja gudang bahan baku dapat dikatakan panas, kotor, dan
tingkat kebisingan nya cukup tinggi. Dalam gudang bahan baku menyimpan semua
komponen yang akan digunakan untuk membuat mainan mobik truk kayu. Gudang
bahan baku juga merupakan awal dari proses produksi
 Stasiun pengukuran
Setalah itu terdapat stasiun pengukuran, kondisi lingkungan kerja dinilai panas dan kotor.
Pekerjaan yang dilakukan adalah mengukur setiap komponen yang akan di produksi di
stasiun selanjutnya.

 Stasiun pembubutan
Di stasiun pembubutan, kondisi ligkungan kerja dinilai panas, tingkat kebisingan cukup tinggi
dan kotor. Komponen yang dibuat dalam stasiun ini yaitu pembuatan roda

 Stasiun pemotongan
Stasiun pemotongan, kondisi lingkungan kerja dinilai panas, kotor banyak scrap dan tingkat
kebisingan nya cukup tinggi. Perkerjaan yang dilakukan pada stasiun ini ialah memotong
setiap komponen yang telah diproses di stasiun sebelumnya yang terdiri dari roda, landasan
depan & belakang, kabin 1, box 1 dan pembatas.

 Stasiun pengefreisan
Di stasiun pengefreisan, kondisi lingkungan kerja dinilai panas, kotor banyak scrap dan
tingkat kebisingan nya cukup tinggi. Pekerjaan yang dilakukan pada stasiun ini ialah
menghilakan bagian dari benda kerja untuk memperoleh komponen yang akan di bentuk
dari komponen sebelumnya, yang terdiri dari box 1, kabin 1 dan pembatas.

 Stasiun pengeboran
Di stasiun pengeboran, kondisi lingkungan kerja dinilai panas dan tingkat kebisingan nya
cukup tinggi. Pekerjaan yang dilakukan adalah mengebor komponen untuk membuat lubang
benda kerja dengan diameter yang sudah ditentukan, komponen yang melewati pengeboran
yaitu landasan depan & belakang, Pembatas 1, dan roda.

 Stasiun penghalusan
Di stasiun penghalusan, kondisi lingkungan kerja dinilai panas, kotor banyak scrap dan
tingkat kebisingan nya cukup tinggi. Pekerjaan yang dilakukan pada stasiun ini ialah
menghaluskan setiap komponen yang sudah diproses pada stasiun sebelumnya sehingga
komponen halus.

 Stasiun pemeriksaan
Di stasiun pemeriksaan, kondisi lingkungan kerja dilanai kurangan nyaman dalam memeriksa
komponen,dinilai kurang luas tempat dalam pemeriksaan, terperatur sedang,atmosfir baik,
dan bisingnya karena banyak mesin.. Dan pekerjaan yang dilakukan adalah pemeriksaan
dalam semua komponen apakah sudah rapih dan bener dalam semua stasiun yang dilakukan
dalam semua komponen.

 Stasiun perakitan 1
Di stasiun perakitan 1, kondisi lingkungan kerja dinilai terperatur sedang,atmosfir baik, dan
bisingnya karena banyak mesin. Dan pekerjaan yang dilakukan adalah merakit dari
komponen landasan, pasak1, kap, kabin 1, dan kabin 2 untuk memproses perakitan. Setelah
komponen-komponen tersebut dirakit oleh operator selanjutnya dikirim ke stasiun perakitan
3.

 Stasiun perakitan 2
Di stasiun perakitan 2, kondisi lingkungan kerja dinilai terperatur sedang, atmosfir baik, dan
bisingnya karena banyak mesin. Dan pekerjaan yang dilakukan adalah merakit dari
komponen bagasi, pasak 4, dan roda untuk memproses perakitan. Setelah komponen-
komponen diprakit oleh operator selanjutnya di kirim ke stasiun perakitan 3.

 Stasiun perakitan 3
Di stasiun perakitan 3, kondisi lingkungan kerja dinilai terperatur sedang,atmosfir
baik, dan bisingnya karena banyak mesin. Dan pekerjaan yang dilakukan adalah
melanjutkan komponen dari stasiun 1 dan stasiun 2 dan selanjutnya merakit as roda
dan roda untuk memproses perakitan. Setelah komponen-komponen dirakit keseluran
jadilah suatu produk mainan mobil jeep.
2.1.3 Deskripsi Produk

Produk yang akan diteliti yaitu mainan truk kayu yang terdiri dari 9 komponen.
Komponen yang diproduksi ada 6 diantaranya landasan depan, landasan belakang, kabin 1,
pembatas 1, box 1, dan roda. Komponen yang dibeli ada 3 diantaranya pasak 1, pasak 2, dan as roda.

Berikut gambar 3D produk mainan truk kayu yang diproduksi.

Gambar 2. 2 Produk Mainan Truk Kayu

2.1.4 Data Waktu Jam Henti

Data waktu jam henti diperoleh dari hasil pengukuran dalam proses pembuatan
produk mainan truk kayu setiap komponen dan kegiatan. Data waktu jam henti diambil sebanyak 50
data. Berikut data yang memuat waktu jam henti.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengetahui permintaan pada produk mainan mobil
tangki air dan mobil tangki minyak yang akan di produksi. Permintaan produksi tersebut selama 12
bulan, berikut data permintaan produk mainan mobil tangki air dan mobil tangki minyak. Berikut
pengumpulan data demand dapat dilihat pada

Operasi Ke- 1 :

1,8+2,0+1,8+1,8+ 2,0+1,8+1,8+2,0
WS= =1,9
9
Operasi Ke- Waktu Operasi
1 1,8 2,0 1,8 1,8 2,0 2,0 1,8 1,8 2,0 1
2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,0 1,2 1
3 2,0 2,0 1,7 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 1
4 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 1,7 1
5 2,0 1,7 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 1
6 1,5 1,7 1,5 1,7 1,5 1,7 1,5 1,7 1,5 1
7 1,2 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
8 2,3 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 1
9 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 1
10 1,2 1,0 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1
11 1,0 1,2 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
12 2,0 1,8 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 2,2 1
13 1,2 1,2 1,0 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1
14 2,0 1,8 2,0 2,0 1,8 2,0 2,0 2,0 1,8 1
15 1,2 1,4 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1
16 2,2 2,0 2,2 2,0 2,2 2,2 2,2 2,0 2,2 1
17 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,2 1,0 1,0 1,0
18 2,4 2,2 2,0 2,2 2,2 2,0 2,0 2,2 2,2 1
Total 30,2 29,1 29,0 29,7 29,7 30,1 29,5 29,5 29,4 2
Waktu
2,4
Terbesar
Waktu Terkecil 1,0

2.1.5 Data Demand, Produksi dan Jumlah Cacat

Pengumpulan data ini diperoleh berdasarkan penelitian yang telah dilakukan


sebelumnya. Pengumpulan data tersebut berisikan waktu kerja dan waktu baku yang telah diperoleh
dari modul 2. Pengumpulan data juga berisikan data ongkos, spesifikasi produk, ramalan permintaan
agregat, data Costumer Order dan Item Master File dan data Routing.

No Tahun Demand (Unit) Produksi (Unit) Cacat (Unit)


1 2010 2000 3000 120
2 2011 2400 3000 150
3 2012 3100 3000 200
4 2013 2800 3000 160
5 2014 3500 3000 210
6 2015 3000 3000 200
7 2016 2900 3000 180
8 2017 3700 3000 220
9 2018 4000 3000 240
10 2019 4100 3000 240
11 2020 4400 3000 250
2.1.6 Data Ongkos

Data ongkos merupakan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi mobil mainan
tangki air dan tangki minyak. Data ongkos berisikan ongkos produksi, ongkos pesan dan ongkos
simpan yang sudah ditentukan sebelumnya. Berikut ini ialah data ongkos nya dapat dilihat dari

No Nama Produk Harga Demand Total Penjualan


1 Truck1 Rp 75.000 700 Rp 52.500.000
2 Truck2 Rp 70.000 500 Rp 35.000.000
3 Truck3 Rp 90.000 800 Rp 72.000.000
Total Rp159.500.000
Penjualan Terbesar Rp 72.000.000
Penjualan Terkecil Rp 35.000.000
Jumlah Truck Terjual 2000

BAB III
ANALISIS

Praktikum Perancangan Sistem Manufaktur ini dilaksanakan untuk melakukan perancangan


dan perencanaan pembuatan mainan Mobil truck 1, 2 dan 3 dengan target pemasaran anak-anak
berusia 5-7 tahun. Pengukuran waktu baku ini dilakukan dengan penilitian secara langsung dengan
metode jam henti. Waktu baku dihasilkan dari proses produksi mainan mobil truk kayu dengan
menunjukkan waktu yang digunakan pekerja untuk membuat produk mainan mobil truk kayu
tersebut, Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dalam data demand , jumlah produksi dan
diperoleh grafik mengalami fluktuasi.

BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa.

 Didapat jumlah truck yang terjual sebanyak 2000 dengan penjualan terbesar
Rp72.000.000
 Waktu baku yang dibutuhkan dalam proses produksi berbeda – beda tergantung pada
kesulitan dan ketelitian.
 Data Demand, produksi dan jumlah kecacatan mengalami fluktuasi
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen, 2018. Modul Praktikum Sistem Produksi,, Universitas Islam Bandung, Bandung.
[Diakses 20 Juli 2019]

Anda mungkin juga menyukai