id
BAB I
PENDAHULUAN
menyusun suatu sistem jaminan sosial lansia yang mampu memfasilitasi perawatan lansia. Jika
pada tahap pertama bonus demografi, yaitu peningkatan jumlah penduduk usia produktif, dapat
dimanfaatkan secara baik, maka persoalan lansia akan berkurang
Kabupaten Boyolali merupakan salah satu wilayah dengan penduduk yang berjumlah
besar di Jawa Tengah jumlah penduduk menurut BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten
Boyolali pada tahun 2016 yang mencapai 967.197 Jiwa dan dengan jumlah usia produktif yang
mencapai lebih dari 60% menjadikan Kabupaten Boyolali menjadi salah satu kabupaten di jawa
tengah dengan bonus demografi yang tinggi. Fakta itu dapat diartikan sebagai berkah, namun
juga dapat diartikan sebagai musibah. Berkah karena Boyolali akan memiliki banyak tenaga
kerja yang dapat dijadikan sumber daya bagi industri. Namun, disisi lain besarnya jumlah
penduduk membuat tanggungan pemerintah juga semakin besar, terlebih lagi jika penduduk
tersebut tidak produktif bagi perekonomian.
Di sisi lain, pemerintah Kabupaten Boyolali dalam Rancangan Pembangunan Jangka
Panjang sedang melakukan percepatan proses industrialisasi. Proses ini dimulai dengan
pembangunan infrastruktur secara masif di berbagai daerah sebagai penunjang dari industri.
Pembangunan secara fisik pun sudah dilakukan oleh pemerintah, sejalan dengan BAPENAS
pada tahun 2016 yang menyatakan sebagai tahun pembangunan infrastruktur. Namun,
pembangunan ini akan menjadi tidak berguna jika tidak dibarengi oleh pembangunan modal
manusia (Human Capital) yang mencakup pendidikan dan kesehatan. Terlebih lagi, data dari
BPS Kabupaten Boyolai pada Agustus, 2011 menunjukkan bahwa penduduk usia 15 tahun ke
atas yang bekerja menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan masih didominasi oleh
lulusan SD ke bawah sebanyak 14,2 ribu orang dengan persentase 29,40%. Jika dibandingkan
dengan pekerja yang memiliki tingkat pendidikan yang relatif tinggi tentunya proporsi ini masih
sangat kecil. Menegaskan bahwa pembangunan fisik sebagai penunjang infrastruktur jika tidak
dibarengi oleh pembangunan Human Capital akan menjadi masalah besar pada masa bonus
demografi. Disinilah sebenarnya terjadi kesenjangan antara laju perkembangan industri dan juga
Human Capital.
Salah satu penopang perekonomian di Kabupaten Boyolali selain pertanian dan industri
adalah dalam sektor kerajinan, di Boyolali dikenal sebagai salah satu kabupateng penghasil
kerjinan tembaga yang cukup besar yang pusatnya berada di Desa Cepogo Boyolali,Desa
Cepogo mempunyai luas 3.950.900 Hektar, tanah kas Desa 584.30 ha.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 1.1
Jumlah penduduk berdasarkan jenjang usia dan jenis kelamin.
Jenis Kelamin (ribu)
Sex (thousand) Rasio Jenis
Kecamatan
Kelamin
Subdistrict Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio
Male Female Total
Sumber : https://boyolalikab.bps.go.id
Dengan jumlah penduduk yang besar menjadikan Kabupaten Boyolali sebagai salahsatu
Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di Jawa Tengah, dengan laju pertumbuhan
penduduk yang cukup tinggi di Boyolali menyebabkan permasalahan yang muncul mengenai
lapangan pekerjaan. Sektor pertanian cukup banyak menyerap tenaga kerja, namun belum
mampu menyerap keseluruhan dari jumlah angkatan kerja yang tersedia, sehingga hal tersebut
dapat memacu tumbuhnya angka pengangguran. Berdasarkan apa yang telah dijelaskan diatas
yang menjadikan latar belakang peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Bonus
Demografi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Studi Deskriptif Kualitatif Laju Pertumbuhan
Ekonomi Kabupaten Boyolali.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id