Anda di halaman 1dari 21

TOPIK NO.

:7
JUDUL TOPIK : Akuntansi Aktiva Tetap
JAM/MINGGU : 5 Jam ( 2 kali pertemuan )
JML PERTEMUAN : 6 kali pertemuan
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS : Setelah menyelesaikan topik ini
mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian aktiva tetap.
2. Menjelaskan pengertian pengeluaran modal dan
pengeluaran penghasilan.
3. Melakukan perhitungan dan pencatatan harga perolehan
aktiva tetap.
4. Melakukan perhitungan dan pencatatan cara memperoleh
aktiva tetap.
5. Melakukan perhitungan dan pencatatan metode
penyusutan aktiva tetap.
6. Melakukan perhitungan dan pencatatan penyingkiran
aktiva tetap.

113
AKUNTANSI AKTIVA TETAP

A. Pengertian Aktiva Tetap Berwujud


Yang dimaksud aktiva tetap berwujud adalah aktiva tetap yang berwujud yang
sifatnya relative permanent yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal.
Istilah relatif permanent menunjukkan sifat dimana aktiva yang bersangkutan dapat
digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama. Untuk tujuan akuntansi
jangka waktu penggunaan ini dibatasi dengan lebih dari satu periode akuntansi. Jadi
aktiva berwuhud yang umurnya lebih dari satu periode akuntansi dikelompokkan
sebagai aktiva tetap berwujud.
Karekteristip dari aktiva tetap adalah :
1. Harta itu diperoleh untuk dipergunakan dalam operasi dan tidak untuk dijual
kembali
2. Harta itu bersifat jangka panjang dan biasanya disusutkan.
3. Harta itu mempunyai substansi fisik.
4. Nilai harta tetap itu relative besar.
B. Pengeluaran Modal dan Pengeluaran Penghasilan
Sehubungan dengan perlakuan akuntansi aktiva tetap dimana dikeluarkan uang untuk
membiayai aktiva tetap dapat diakui pencatatannya sebagai :
1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran-pengeluaran untuk
memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi .
Pengeluaran pengeluaran semacam ini dicatat dalam rekening aktiva
(dikapitalisasi).
2. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), yaitu pengeluaran – pengeluaran
untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam satu periode
akuntansi . Oleh karena itu pengeluaran pengeluaran seperti ini dicatat dalam
rekening beban.

C. Harga Peroleh Aktiva Tetap


Yang dimaksud dengan harga perolehan aktiva tetap adalah jumlah uang yang
dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh aktiva tetap tersebut. Jika

114
aktiva tetap diperoleh dari pertukaran maka harga pasar aktiva yang diserahkan
dipakai sebgai ukuran harga perolehan aktiva yang diterima. Apabila harga pasar
yang diserahkan tidak diketahui, maka harga pasar aktiva yang diterima dicatat
sebagai harga perolehan aktiva tetap tersebut.
Untuk menentukan besarnya harga perolehan harga perolehan suatu aktiva berlaku
prinsip yang menyatakan bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian
sampai aktiva itu siap digunakan harus dikapitalisasi. Berikut ini harga perolehan dari
berbagai jenis aktiva tetap sebagai berikut :
1. Tanah
Harga perolehan (cost) tanah terdiri atas :
 Harga beli tanah
 Biaya balik nama
 Biaya pengukuran
 Biaya sertifikat tanah
 Biaya akta notaries
 Komisi makelar
 Perataan tanah
 Dan biaya lain –lainnya yang dikeluarkan sampai tanah itu siap untuk
digunakan.
Contoh.
Dibeli sebidang tanah dengan harga Rp. 15.000.000. Biaya-biaya yang
dikeluarkan adalah :
Biaya balik nama Rp 1.500.000
Biaya pengukuran Rp 100.000
Biaya konsumsi Rp 500.000
Biaya lain-lain Rp 400.000
Diminta : Buatlah Jurnalnya
Jawab
Tanah Rp 17.500.000
Kas Rp 17.500.000

115
2. Bangunan/Gedung
Harga perolehan gedung terdiri dari :
 Harga beli gedung
 Biaya balik nama
 Biaya notaries
 Biaya perbaikan
 Dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai gedung itu siap untuk
digunakan

3. Peralatan
Harga perolehan terdiri dari :
 Harga pembelian
 Biaya pengangkutan
 Bea masuk
 Biaya pembongkaran
 Biaya pemasangan (mesin)
 Biaya uji coba (mesin)
 Dan biaya lain-lain yang dikeluarkan sampai peralatan itu siap untuk
dipakai.
4 Mesin dan Alat-alat
5 Kendaraan
D. Cara-cara Memperoleh Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat diperoleh ddengan berbagai cara, dimana masing-masing cara
perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan. Berikut ini beberapa cara
memperoleh aktiva tetap yaitu :
1. Pembelian Tunai
Aktiva tetap yang dibeli dengan tunai dicatat sebesar jumlah uang yang
dikeluarkan, yang terdiri dari harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan
sampai aktiva tetap tersebut siap untuk digunakan. Demikian pula apabila
pembelian aktiva secara bersama-sama maka harga perolehannya dialokasikan
atas dasar harga pasar aktiva yang bersangkutan.

116
2. Pembelian Angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga
perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga dari angsuran aktiva
tetap harus dikeluarkan dan dinyatakan bukan sebagai harga perolehan dan
dibebankan sebagai beban. Pembelian angsuran dimaksud dapat dilakukan dengan
angsuran bunga tetap, angsuran dengan bunga menurun, atau angsuran dengan
bunga anuitas.
Contoh : PT Aman membeli mesin pada tanggal 1 Januari 2008, mesin dengan
pembayaran angsuran tiap-tiap akhir tahun sebesar Rp 1.975.500,- selama 3 tahun
dengan bunga 9 % per tahun. Diminta Berapakah Harga Perolehan Mesin tersebut
Tanggal 1 Januri 2008 ?
Jawab :
1-1/(1 + i)^n
Harga Perolehan Mesin = 1.975.500 x --------------------------
i
1/(1 + 0,09)^3
Harga Perolehan Mesin = 1.975.500 x 1 - ------------------
0,09
= 1.975.500 x 2,53129
= 5.000.000
Jadi harga perolehan mesin tersebut adalah Rp 5.000.000,-
Jurnal pembelian mesin tanggal 1 Januari 2008 adalah :
Mesin Rp 5.000.000
Utang Angsuran Rp 5.000.000

3. Ditukar Dengan Surat Berharga


Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi
perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang
digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi tidak
diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tetap
tersebut. Kadang-kadang harga pasar surat berharga dan aktiva tetap yang ditukar
kedua-duanya tidak diketahui, dalam keadaan seperti ini nilai pertukaran
ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan. Pertukaran aktiva tetap dengan
saham atau obligasi perusahaan akan dicatat dalam rekening modal saham atau

117
utang Obligasi sebesar nilai nominalnya, selisih nilai pertukaran dengan nilai
nominal dicatat dalam rekening agio/disagio.
Contoh : PT Bayu Dana menukar sebuah mesin dengan 1.000 lembar saham biasa
@ Rp 10.000,- Pada saat pertukaran harga pasar saham sebesar Rp 11.000,- per
lembar. Pertukaran mesin dengan saham dicatat dengan jurnal :
Mesin Rp 11.000.000
Modal Saham Biasa Rp 10.000.000
Agio Saham Rp 1.000.000

4. Ditukar Dengan Aktiva Tetap Yang Lain


Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar tambah, dimana
aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru, baik seluruhnya atau
sebagian dimana kekurangan dibayar tunai. Dalam keadaan seperti ini, prinsip
harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru dikapitalisasikan dengan
jumlah sebesar harga pasar aktiva baru ditambah dengan uang yang dikeluarkan.
Apabila harga pasar aktiva tidak diketahui, maka gunakan Nilai buku aktiva yang
lama. Demikian pula apabila ada harus dicatat pengakuan laba/rugi akibat
pertukaran aktiva. Pengakuan laba/rugi pertukaran aktiva dapat digolongkan
kedalam :
a. Pertukaran Aktiva Tetap Yang Tidak Sejenis, yaitu pertukaran aktiva tetap
yang sifat dan fungsinya tidak sama seperti pertukaran tanah dengan mesin.
Dalam hal ini perbedaan nilai buku aktiva tetap yang diserahkan dengan nilai
wajar yang digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada
tanggal transaksi terjadinya harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran
aktiva tetap.
b. Pertukaran Aktiva Tetap Yang Sejenis, yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat
dan fungsinya sama seperti pertukaran mesin produksi merk A dengan merk
B. Laba akibat pertukaran aktiva tetap yang sejenis akan ditangguhkan
(mengurangi harga perolehan), dan bila rugi akan dibebankan dalam periode
terjadinya pertukaran.

118
5. Diperoleh Dari Hadiah
Aktiva tetap yang diperoleh dari donasi , pencatatanya bisa dilakukan
menyimpang dari prinsip harga perolehan.Untuk menerima hadiah,mungkin
dikeluarkan biaya-biaya, tetapi biaya-biaya tersebut jauh lebih kecil dari nilai
aktiva tetap yang diterima. Apabila aktiva dicatat sebesar biaya yang sudah
dikeluarkan, maka hal ini akan menyebabkan jumlah aktiva dan modal terlalu
kecil,juga beban depresiasi menjadi terlalu kecil. Untuk mengatasi hal ini maka
aktiva yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya. Misalnya PT
Maya menerima hadiah berupa tanah dan gedung yang dinilai sebagai berikut :
Tanah Rp. 2.500.000,00
Gedung 4.000.000,00
Rp. 6.500.000,00
Jurnal yang dibuat oleh PT Maya untuk mencatat hadiah yang diterima adalah
sebagai berikut :
Tanah Rp. 2.500.000,00
Gedung 4.000.000,00
Modal-Hadiah Rp. 6.500.000,00
6. Aktiva Yang Dibuat Sendiri
Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti
gedung,alat-alat dan perabot. Pembuatan aktiva ini biasanya dangan tujuan untuk
mengisi kapasitas atau pegawai yang masih idle.
Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang dapat dibebankan langsung seperti
bahan,upah langsung dan factory overhead langsung tidak menimbulkan masalah
dalam menentukan harga pokok aktiva yang dibuat. Tetapi biaya factory overhead
tidak langsung menimbulkan pertanyaa, berapa besar yang harus dialokasikan
kepada aktiva yang dikerjakan itu. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk
membebanka biaya factory overhead yaitu : (a) kenaikan biaya factory overhead
yang dibebankan pada aktiva yang dibuat dan (b) biaya factory overhead
dialokasikan dengan tarif kepada pembuatan aktiva dan produksi. Apabila
digunakan cara pertama maka harga pokok aktiva yang dibuat adalah semua
biaya-biaya langsung untuk membuat aktiva itu ditambah dengan kenaikan biaya

119
factory overhead. Sedangkan dengan cara yang kedua harga pokok aktiva
merupakan jumlah semua biaya langsung ditambah dengan tarif yang menjadi
beban aktiva yang dibuat itu. Dalam hal harga pokok aktiva yang dibuat lebih
rendah dari pada harga beli diluar, selisihnya merupakan penghematan biaya dan
tidak boleh diakui sebagai laba. Tetapi apabila harga poko altiva yang dibuat itu
lebih tinggi dari harga beli luar (dengan kualitas yang sama) maka selisih yang
ada diperlakukan sebagai kerugian, sehingga aktiva akan dicatat dengan jumlah
sebesar harganya yang normal. Apabila pembuatan aktiva itu menggunakan dana
yang bersal dari pinjaman, maka bunga pinjaman selam masa pembuatan aktiva
dikapitalisasi dalam harga perolehan aktiva. Sesudah aktiva itu selsesai dibuat,
biaya bunga pinjaman dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya. Biaya-
biaya lain yang timbul dalam masa pembuatan aktiva, dibebankan sebagai harga
perolehan aktiva tetap

E. Metode Penyusutan Aktiva Tetap


Metode-metode dalam penetapan penyusutan aktiva-aktiva tetap yang lazim dalam
kegiatan suatu usaha ada beberapa metode yaitu :
1. Metode persentase tetap (straight line method)
Menurut metode ini penyusutan dilakukan secara merata sepanjang umur aktifa
tatap bersangkutan.

Perhitungan penyusutan tahunan dilakukan sebagai berikut :


Contoh
Pada tanggal 5 Januarai 1990 dibeli sebuah Peralatan dengan hagra beli
Rp.3.750.000 taksiran umur lima tahum dengan umur residu Rp. 250.000.
Diminta :
1. Hitunglah besarnya penyusutan peralatan tahunan
2. Susunlah suatu daftar yang memperlihatkan harga perolehan, biaya
penyusutan, akumulasi penyusutan dan nilai buku untuk tahun
1990,1991,1992, 1993, dan 1994.

120
Jawab :
1. Penyusutan Rp 3.750.000 - Rp 250.000
tahunan = ----------------------------------- = Rp 700.000
5

2. Daftar penyusutan Peralatan :

Tahun Harga Beban Akumulasai Nilai Buku


Perolehan Penyusutan Penyusutan
1990 3.750.000 700.000 700.000 3.050.000
1991 3.750.000 700.000 1.400.000 2.350.000
1992 3.750.000 700.000 2.100.000 1.650.000
1993 3.750.000 700.000 2.800.000 950.000
1994 3.750.000 700.000 3.200.000 250.000

Contoh 2
Pada tanggal 1 April 1990 dibeli mesin seharga Rp 3.750.000 Taksiran umur
mesin 5 tahun dengan nilai residu Rp 250.000.

Diminta :
(a) Hitunglah penyusutan tahunan atas mesin.
(b) Hitunglah beban penyusutan mesin untuk tahun 1990
(c) Buat daftar yang memperhatikan harga perolehan, beban penyusutan,
Akum penyusutan, dan nilai buku sepanjang umur mesin.

Jawab :

Rp 3.750.000-Rp.250.000
(a) Penyusutan tahunan = ------------------------------------ = Rp.700.000
5
(b) Beban penyusutan mesin 1990
¼ - 31/12 – 90 = 9/12 x Rp 700.000 = Rp 525.000
1/1 – ¼ - 95 = 3/12 x Rp 700.00 = Rp 175.000
(c) Daftar Penyusutan Mesin

Tahun Harga Beban Akumulasai Nilai Buku


Perolehan Penyusutan Penyusutan
1990 3.750.000 525.000 525.000 3.225.000
1991 3.750.000 700.000 1.225.000 2.525.000
1992 3.750.000 700.000 1.925.000 1.825.000
1993 3.750.000 700.000 2.625.000 1.125.000
1994 3.750.000 700.000 3.325.000 425.000
1995 3.750.000 175.000 3.500.000 250.000

121
Metode garis lurus/persentase tetap paling cocok bagi perusahaan yang
menggunakan harga tetap bagi perusahaannya secara tetap dari tahun ke
tahun.

2. Metode satuan prestasi (unit of Production metode).


Besarnya beban penyusutan menurut metode ini didasarkan oleh
kapasitas/kemampuan produksi mesin.
Semua prestase (produksi) dapat berupa km?jam, kg, ton, dan satuan lainya.
Besarnya penyusutan persatuan produk dihitung sbb:
Harga perolehan residu – nilai residu
--------------------------------------------
Kapasitas produksi
Contoh 3
Pada tahun dibeli sebuah mesin seharga Rp 4.500.000,- Taksiran kapasitas produk
dari mesin tersebut adalah 10.000 Satuan dengan nilai residu Rp. 500.000,-
Rincian produksi sebagai berikut :
- 1990 1,800 satuan
- 1991 2.200 satuan
- 1992 2.500 satuan
- 1993 2.600 satuan
- 1994 900 satuan
Diminta
a). Hitunglah beban penyusutan persatuan produk
b). Hitunglah beban penyusutan persatuan untuk masing-masing tahun (1990-
1994)
c) Buatlah suatu daftar yang memperlihatkan suatu produk, harga perolehan,
beban prnyusutan, Akumulasi penyusutan dan Nilai buku untuk tahun
1990 s/d 1994.

a). Beban penyusutan persatuan produk =


4.500.000 – 500.000
-------------------------------------- x Rp 1 = Rp 400
10.000

b). Beban penyusutan adalah :


1990 1.800 satuan @ Rp 400 = Rp 720.000
1991 2.200 “ @ Rp 400 = Rp 880.000
1992 2.500 “ @ Rp 400 = Rp 1.000.000
1993 2.600 “ @ Rp 400 = Rp 1.040.000
1994 900 “ @ Rp 400 = Rp 360.000

122
c). Daftar Penyusutan Mesin
Tahun Satuan Harga Perolehan Beban Akumulasi Nilai Bulu
Penyusutan Penyusutan
1990 1.800 4.500.000 720.000 720.000 3.780.000
1991 2.200 4.500.000 880.000 1.000.000 2.900.000
1992 2.500 4.500.000 1.000.000 2.600.000 1.900.000
1993 2.600 4.500.000 1.040.000 3.640.000 860.000
1994 900 4.500.000 360.000 4.000.000 500.000

Metode satuan prestase ini sangat cocok untuk aktiva tetap seperti mesin dan
kendaraan yang penggunaanya dari tahun ke tahun berbeda.

3. Metode saldo menurun (declining balance method).


Metode ini adalah sederhana yaitu dengan jalan menduakalikan metode garis
lurus atau presentase tetap sebagai tariff penyusutan. Arena itulah metode ini
disebut metode double straigt line.Dalam perhitungan penyusutan dihitung dari
nilai buku tanpa memperhitungkan nilai residu.
Metode ini akan menghasilkan jumlah beban penyusutnan yang semakin menurun
dalam tahun-tahun berikutnya.
Rumus untuk menghitung tariff penyusutan :
100%
------------------------------------------- x 2 = ….% dari buku
Taksiran umur ekonomis

Contoh 4Pada tahun 1990 dibeli mesin seharga Rp 4.500.000.Taksiran umur


mesin tersebut adalah 4 tahun dengan nilai residu rp. 500.000,00
Diminta :
a. Hitunglah besarnya tarif penyusutan mesin tersebut di atas
b. Hitunglah besarnya penyusutan pertahun untuk masing-masing tahun
selama umur mesin
c. Buatlah suatu daftar yang memperhatikan : harga perolehan, tarif
penyusutan, beban penyusutan Akumulasi penyusutan, dan nilai buku.

123
Jawab ;
a. Tarif penyusutan tahunan
100%
-------------------- x 2 = 50%
4
b. Beban penyusutan Akum penyusutan
Harga beli mesin Rp 4.500.000
Penyusutan 31/12/90 50% 2.250.000 Rp 2.250.000,00
--------------------
Nilai buku Rp 2.250.000,00
31/12/91 50% 1.125.000,00 1.125.000,00
-------------------- ---------------------
Nilai buku Rp 1.125.000,00 Rp 3.375.000,00
31/12/92 50% 562.500,00 562.500,00
-------------------- ---------------------
Nilai buku Rp 562.500,00 Rp 3.937.500,00
31/12/93 281.250,00 821.250,00
-------------------- ---------------------
Nilai buku 50 % Rp 281.250,00
============
Tahun Harga Tarif Beban Akumulasi Nilai Buku
Perolehan Penyusutan Penyusutan Penyusutan
1990 4.500.000 50 % 2.250.000 2.250.000 2.250.000
1991 4.500.000 50 % 1.125.000 3.375.000 1.125.000
1992 4.500.000 50 % 562.500 3.937.500 562.500
1993 4.500.000 50 % 281.250 4.218.250 281.250

Metode ini cocok digunakan untuk aktiva tetap yang dari tahun ke tahun
kapasitasnya semakin menurun
Untuk memeperoleh saldo menurut yang tepat dalam metode saldo menurun ini,
digunakan rumus sebagai berikut :
n
Presentasi penyusutan per tahun = 1 - SV/C
n = umur aktiva
SV = Scrap Value (nilai residu)
C = Cost (Harga Perolehan)

124
4. Medote jumlah angka tahun (sum of the years digit method).
Perhitungan penyusutan menurut metoda ini masing-masing tahun sepanjang
umur aktiva tetap adalah sebagai berikut :
Sebagai pembilangnya adalah sisa umur harta tetap sedabg sebagai penyebutnya
adalah jumlah angka tahun dari umur harta tetap itu.
Misalnya umur aktiva tetap 4 tahun, maka tariff penyusutanya dihitung sebagai
berikut :
Tahun Sisa Umur Tarif Penyusutan
-------- ------------- ---------------------
1 4 4/10 x (HP – NR)
II 3 3/10 x (HP – NR)
III 2 2/10 x (HP – NR)
IV 1 1/10 x (HP – NR)
--------------
10
========

Contoh :
Pada bulan januari 1990 dibeli sebuah mesin dengan harga Rp 4.500.00,00.
Taksiran umur mesin 4 tahun dengan niali residu Rp 500.000,00. Mesin
disusutkan menurut metoda jumlah angka tahun.
Diminta :
a. Hitunglah tariff penyusutan tahunan
b. Hitunglah besarnya penyusutan tiap tahun dari masing-masing tahun mulai
dari tahun pertama, kedua, ketiga, dan keempat
c. Buatlah suatu daftar yang memperlihatkan harga perolehan , trif penyusutan,
beban penyusutan, akumulasi penyusutan, dan nilai buku.
Jawab :
a). Tahun Sisa Umur Tarif Penyusutan
-------------- _____ ---------------------
1990 4 4/10
1991 3 3/10
1992 2 2/10
1993 1 1/10
____
10

125
b). Beban penyusutan
1990 4/10 x (4.500.000-500.000) = Rp 1.600.000
1991 3/10 x (4.500.000-5.00.000) = Rp 1.200.0 00
1992 2/10 x (4.500.000) = Rp 800.000
1993 1/10 x (4.500.000) = Rp 400.000
c). Daftar Penyusutan :
Tahun Harga Tarif Beban Akumulasi Nilai Buku
Perolehan Penyusutan Penyusutan Penyusutan
1990 4.500.000 4/10 1.600.000 1.600.000 2.900.000
1991 4.500.000 3/10 1.200.000 2.800.000 1.700.000
1992 4.500.000 2/10 800.000 3.600.000 900.000
1993 4.500.000 1/10 400.000 4.000.000 500.000

Dari penjelasan serta perhitungan di ats dapat kita lihat bahwa dua metoda terakir
pada tahun pertama penyusutan lebih tinggi dari tahun berikutya. Karena itu
pdnyusutan ini disebut penyusutan dipercepat (accerealated). Kedua metoda ini cocok
digunakan untuk aktiva yang kapasitasnya pada tahun-tahun berikutnya semakin
menurun.

F. Penyingkiran Harta Tetap


Aktiva tetap yang digunakan lagi dalam perusahaan dapat disingkirkan dengan salah
satu cara sebagai berikut :
1. Dibuang
2. Dijual
3. Dituar dengan aktiva/harta lain.
Jika suatu harta tetap disingkirkan maka yang harus diperhatikan dan diketahui
adalah
a. Perkiraan aktiva tetap yang disingkirkan itu maupun perkiraan akumulasinya
harus menunjukkan sisa nihil.
b. Penyingkiran harta tetap akan berakibat laba atau rugi :
c. Jika laba maka perkiraan tersebut dicatat keperkiraan laba penyingkiran
………..(kredit)
d. Jika rugi dicatat dalam Rugi penyingliran………(debit)

126
1) Penyingkiran aktiva tetap dengan jalan dibuang
Apabila aktiva tetap disingkirkan dengan jalan membuang maka kita
laksanakanlah adalah :
a) Lebih dahulu diadakan penyasuaian penyusutan aktiva yang dibuang yang
dimulai dengan awal tahun sampai saat pembuangan.
b) Nilai buku yang dilaksanakan dengan cara-cara di ats adalah Kerugian
pembangunan.
c) Perkiraan aktiva dan akumulasi harus memperlihatkan saldo nohil setelah
diadakan pencatatan atas pembuangan.

Contoh:
Pada tanggal 1 januari 1990 dalam buku besar PT. Agung memperlihatkan
perkiraan-perkiraan sebagai berikut :
Mesin Rp 4.500.000 dan Akumulasi penyusutan mesin kredit Mesin Rp
3.500.000. Pada tanggal 1 April 1990 mesin tersebut dibuang. Umur mesin 6
tahun dengan nilai residu rp 300.000 mesin tidak dapat dipakai lagi dalam
perusahaan.

Jawab:
a. Jurnal penyersuaian
1/1 – 1/4’90 = 3 bulan
3 (4.500.000 – 300.000) 3
____ x ______________________ = ___ x 700.000 = Rp 175.000
12 6 12

¼’90 Beban penyusutan mesin Rp 175.000


Akumulasi penyusutan mesin Rp 175.000

127
b. Jurnal penyesuaian
Harga perolehan (harga beli) Rp 4.500.000
Akumulasi penyusutan 1/1’90 Rp 3.500.000
¼’90 Rp 175.000
_____________
Rp 3.675.000
______________
Nilai buku (kerugian)……………………….. Rp 825.000
=============

4/1’90 Akumulasi penyusutan mesin Rp 3.675.000


Rugi penyusutan mesin Rp 825.000
Mesin Rp 4.500.000

Penyinkiran Aktiva Tetap Dengan Jalan Menjual


Apabila harta tetap disingkirkan dengan jalan menjual maka yang harus
diperhatikan adalah :
a) Harus terlebih dahulu diadakan ayat penyesuaian atas penyusutan tahun
buku berjalan
b) Rugi/laba penjualan :
1. Laba jika harga jual lebih tinggi dari nilai buku setelah diadakan
penyesuaian atas penyusutan tahun buku berjalan
2. Rugi jika harga jual lebih rendah dari nilai buku berjalan
Setelah diadakan pencatatan dalam jurnal serta pemasukannya perkiraan
dalm buku besar tentu aktiva tetap dan akumulasinya akan
memperlihatkan sisa nihil.

Contoh:
Pada tanggal 1 Januari 1990 dalam buku besar Fa. Agus & Co terdapat
perkiraan mesin Rp 4.250.000 dan akumulasi penyusutan mesin kredit
sebesar Rp 3.200.000. Mesin disusutkan berdasarkan taksiran angka tahun

128
dengan nilai residu Rp 250.000. Pada tanggal 1 Oktober 1990 mesin
tersebut dijual dengan harga tunai Rp 1.000.000.
Diminta :
a) Buatlah ayat jurnal yang diperlukan
b) Buatlah jurnal umum penjualan mesin
c) Buka perkiraan-perkiraan mesin, akumulasi penyusutan mesin, ikhtisar
rugi /laba.
d) Buat jurnal penutup pada akhir periode akuntansi
Jawab :
a) Ayat penyesuaian
Beban peyusutan mesin Rp 600.000
Akum. penyusutan mesin Rp 600.000
c) Jurnal umum atas penjualan mesin
Kas Rp 1.000.000
Akum. penyusutan mesin 3.800.000
Mesin Rp 4.250.000
Laba penjualan mesin 500.000
Perhitungan :
Penyusutan tahunan 4.250 – 250.000 x Rp 1,00 = Rp 800.000
1/1 – 1/10 = 9 bulan
9 3
-----> --- x Rp 80.000 = Rp 600.000
12 4
Harga jual Rp 100.000
Harga perolehan Rp 4.250.000
Akumulasi penyusutan 3.800.000
-----------------
Nilai buku 450.000
-------------
Laba penjualan Rp 550.000

129
Penyingkiran aktiva tetap dengan jalan penukaran apabila aktiva tetap
disingkirkan dengan penukaran yang kita perhatikan adalah :
a) Lebih dahulu diadakan penyesuaian atas penyusutan aktiva tetap
yang ditukar pada tahun buku berjalan (awal periode akuntansi
sampai dengan saat penukaran)
b) Rugi laba penukaran tidal diakui , maka rugi laba pertukaran
diperlukan sebagai berikut;
1) Rugi/laba pertukaran tak diakui
Apabila pertukaran rugi laba tidak diakui maka rugi laba pertukaran
itu diperlukan sebagai berikut:
a) Apabila dalam pertukaran itu laba, maka sebesar laba tersebut
diperlukan sebagai pengurangan harga perolehan aktiva tetap
yang baru
b) Rugi pertukaran
Apabila dalam pertukaran rugi maka rugi pertukaran tersebut
diperlukan diperlukan sebagai menambah harga perolehan
aktiva tetap yang baru.
2) Rugi pertukaran
Rugi pertukaran aktiva tetap dicatat keperkiraan rugi
pertukaran…..debit
Pada tanggal 1 Januari 1990 dalam buku besar PT. Rinsim terdapat
perkiraan
Mesin Rp 4.500.000
Akumulasi penyusutan mesin Rp 2.400.000
Mesin tersebut disusutkan menurut metoda garis lurus. Taksiran umur
mesin 5 tahun dengan nilai residu Rp 500.000
Pada tanggal 10 Juli 1990 mesin tersebut diukur dengan mesin baru yang
harga belinya Rp 6.750.000. Pada waktu pertukaran dibayar tunai Rp
4.750.000. Mesin baru ditaksir setelah 5 tahun akan mempunyai nilai
residu Rp 450.000.

130
Berdasarkan keterangan diatas Saudara diminta membuat ayat
penyesuaian 10 Juli 1990, jurnal pertukaran, membuka perkiraan mesin
,beban penyusutan mesin dan rugi/laba pertukaran mesin dan kemudian
memasukan pos-pos jurnal tersebut keperkiraan yang bersangkutan dan
buat pula ayat penyesuaian 31 Desember 1990, jika :
a) Rugi/laba pertukaran tidak diakui
b) Rugi/laba pertukaran diakui

Perhitungan:
Waktu pertukaran
Harga beli mesin (baru) Rp 6.750.000
Harga beli mesin (lama) Rp 4.500.000
Akumulasi penyusutan
1/1’90 Rp 2.400.000
1/1 . 10/7’90 = 6 bl
6 (4.500.000-500.000)
----- x -------------------------- = 400.000 +
12 5 2.800.000
Nilai buku 1.700.000
Rp 5.050.000
Dibayar tunai 4.750.000
Laba pertukaran Rp 300.000

a) Penyusutan 31 Desember 1990 jika, rugi/laba pertukaran tidak diakui


Harga mesin (baru) Rp 6.750.000
Laba pertukaran 300.000
----------------
Harga perolehan Rp 6.450.000
Besarnya penyusutan 31 Desember 1990 ( 10/7 – 31/12’90 = 6 bulan)
6 6.450.000 – 450.000
--- x ------------------------- = Rp 600.000
12 5 -------------

131
-------------
Penyusutan 31 Desember 1990 jika rugi laba pertukaran diakui :
Besarnya penyusutan 31 Desember 1990
(10/7 – 31/12’90 = 6 bulan)
6 6.750.000 – 450.000
--- x ------------------------- = 630.000
12 5

A. Rugi laba pertukaran tidak diakui :


Mencatat penyesuaian Penyusutan mesin masa 1 Januari 1990 sampai dengan 10
Juli 1990 pada tanggal 10 Juli 1990 :
Beban penyusutan mesin Rp 400.000
Akun penyusutan mesin Rp 400.000

Ayat jurnal umum pertukaran Mesin :


Mesin baru Rp 6.450.000
Akun penyusutan mesin Rp 2.800.000
Mesin (lama) Rp 4.500.000
Kas Rp 4.750.000

Jurnal penyesuaian jika rugi laba pertukaran tidak diakui tanggal 31-12-1990 :
Beban penyusutan mesin Rp 600.000
Akumulasi penyusutan mesin Rp 600.000

B. Rugi-laba pertukaran diakui


Mencatat penyesuaian penyusutan mesin masa 1 Januari 1990 sampai dengan 10
juli 1990 (6 bulan) pada tanggal 10 Juli 1990 :
Beban penyusutan mesin Rp 400.000
Akumulasi penyusutan mesin Rp 400.000

Mencatat pertukaran mesin tanggal 10 Juli 1990 :


Akumulasi penyusutan mesin Rp 6.750.000
Mesin baru Rp 2.800.000
Mesin (Lama) Rp 4.500.000
Kas Rp 4.750.000
Laba Pertukaran Mesin Rp 300.000

132
Mencatat penyesuaian penyusutan mesin masa 10 Juli 1990 sampai dengan 31
Desember 1990 pada tanggal 31 Desember 1990 :
Beban Penyusutan Mesin Rp 630.000
Akumulasi Penyusutan Mesin Rp
630.000

133

Anda mungkin juga menyukai