Dosen Pengampu :
Mata Kuliah :
Disusun Oleh :
NIM : 43218010032
2019
ABSTRAK
Pertemuan ini memberikan penjelasan tentang bagaimana proses mengidentiflkasi secara
detil mengenai implentasi informasi dalam suatu kegiatan bisnis. Terdapat aktivitas penting yang
menunjang keberhasilan atau malah kegagalan yang didapat hal ini berlaku bagi semua
organisasi. Aktifitas-aktifitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor ini dapat berbeda-beda dari
satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Blue Bird Group merupakan market leader
dalam bisnis transportasi, Blue Bird sudah menjadi brand yang kuat dan dikenal luas oleh
masyarakat. Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi Business
Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini
merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan
keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari
bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para pengguna, professional TI dan
manajemen senior.
PENDAHULUAN
Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya pada beberapa aktivitas peting saja,
yang di sebut sebagai faktor keberhasilan kritis (critical success factor-CSF) yang memiliki
pengaruh sangat besar pada keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Sistem pemrosesan
transaksi akan memproses data yang menguraiakan operasi perusahaan sehari - hari. Pemrosesan
ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem - sisten lain di dalam
perusahaan. sistem pemrosesan transaksi sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis
distribusi.
Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi dan sistem organisasi memiliki
nilai yang tinggi, basis data tersebut tidak akan memberikan manfaat ketika pengguna
menginginkan catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu. Kebutuhan ini telah
menghasilkan suatu aplikasi yang saat ini sedang sangat populer – manajemen hubungan
pelanggan atau customer relationship management (CRM). CRM memiliki kebutuhan data yang
begitu besarnya sehingga dibutuhkan suatu jenis penyimpanan yang inovatif – data warehouse
(gudang data). Data warehouse lama-kelamaan terakumulasi, dan data dapat diambil dengan
cepat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Satu jenis peranti lunak khusus, yang
disebut OLAP (on-line analyitical processing) telah dikembangkkan untuk memberikan
informasi kepada para pengguna data warehouse dalam bentuk multidimensional. Salah satu fitur
yang menarik dari penggudangan data adalah bahwa peranti lunak dapat mengenali pola-pola di
dalam data yang tidak diketahui oleh para pengguna. Jenis data minning (penambangan data)
seperti ini disebut penemuan pengetahuan (knowledge discovery).
LITERATUR TEORI
Informasi Sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu Keberhasilan
(CSF) Critical Success Factor atau Faktor Penting Penentu Keberhasilan. Terdapat aktivitas
penting yang menunjang keberhasilan atau malah kegagalan yang didapat hal ini berlaku bagi
semua organisasi. Aktifitas-aktifitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor ini dapat berbeda-
beda dari satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Ketika manajemen sebuah
perusahaan menjalankan konsep tentang CSF, mereka akan memusatkan perhatian pada
pengidentifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa jauh mereka mencapainya.
1. Sistem Entri Pesanan (Order Entry System) Memasukan Pesanan Pelanggan Kedalam
Sistem
4. Sistem Piutang Dagang (Account Recievable System) Menagih Uang Dari Pelanggan
Sistem informasi SDM yaitu memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang
berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan.
Sistem informasi eksekutif adalah sistem yang memberikan informasi kepada para manajer
ditingkat lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM) adalah manajemen
hubungan antara perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari
hubungan ini. Strategi ini menyadari bahwa membina hubungan jangka panjang dengan
pelanggan adalah suatu strategi yang bagus, karena mempertahankan pelanggan yang sudah ada
biasanya akan lebih murah daripada mendapatkan pelanggan baru. Oleh karena itu perusahaan
melakukan upaya-upaya untuk memahami para pelanggannya sehingga kebutuhan mereka akan
dapat dipenuhi dan mereka akan tetap setia kepada perusahaan.
Data Warehousing. Memungkinkan untuk membangun suatu sistem dengan kapasitas data yang
hampir tak terbatas. Karakterisik Data Warehouse :
Membuat data warehouse terdengar seperti sebuah tantangan besar sehingga beberapa pakar
merekomendasikan untuk mengambil pendekatan yang lebih sederhana – mengimplementasikan
data warehouse dengan bertahap dikenal dengan istilah data mart untuk menguraikan
subjek. Data mart adalah suatu basis data yang hanya menguraikan satu segmen dari operasi
perusahaan. Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau data mart disebut data
warehousing dan akan dilakukan oleh suatu sistem.
Bagaimana Data Disimpan Dalam Tempat Penyimpanan Gudang Data. Seluruh data mengenai
sebjek tertentu disimpan bersama dalam satu lokasi, yang biasanya berbentuk sebuah tabel. Data
tersebut meliputi data pengidentifikasian (seperti nomor pelanggan), data deskriptif (seperti
nama pelanggan), dan data kuantitatif (seperti penjualan bilan ini). Dalam tempat penyimpanan
data warehouse, terdapat dua jenis tabel yang disimpan dalam tabel-tabel tepisah. Tabel data
akan digabung untuk menghasilkan suatu paket informasi.
Tabel dimensi
Tabel fakta
Paket informasi
Skema bintang
OLAP (on-line analytical processing). Pembuatan laporan, paket query basis data, dan model-
model matematis semuanya dapat digunakan. Selain itu, terdapat pula satu jenis peranti lunak
yang secara khusus telah dikembangkan untuk data warehouse . peranti lunak tersebut yaitu
OLAP, yang merupakan singkatan dari on-line analytical processing. OLAP memungkinkan
pengguna berkomunikasi dengan data warehouse melalui GUI ataupun antarmuka WEB dan
dengan cepat memperoleh informasi dalam berbagai jenis format termasuk grafik. Terdapat dua
pendekatan untuk OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-line
analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasional
standar. MOLAP (multidimensional on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem
manajemen basis data khusus multidimensional.
Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui pengguna.
2. Informasi yang terpilih tidak akan dapat lebih baik dari pemahaman pengguna akan data.
Berbeda dengan teknologi komunikasi radio yang terbatas pada komunikasi suara yang
sudah umum digunakan oleh operator-operator taksi, teknologi GPS ini mempermudah operator
dalam menentukan posisi konsumen dan armada mana yang dapat menjangkaunya, sehingga
pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lainnya,
konsumen tidak perlu mendengarkan suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang
masuk ke pengemudi taksi. Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya di kota Jakarta dan
sekitarnya saja, melainkan di kota-kota besar lain di Indonesia.
Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird Group telah menempatkan armada Golden Bird-nya,
yang diikuti dengan armada taksi regular Bali Taksi pada tahun 1994. Kemudian berturut-turut
pada tahun 1996 dan 1997, taksi regular memasuki Lombok dengan nama Lombok Taksi dan
kota Surabaya dengan nama Surabaya Taksi. Sekitar bulan November 2005, Blue Bird mulai
menjamah kota Bandung dengan 75 armada taksi regulernya. Meskipun dengan jumlah armada
yang masih sedikit, Bandung Taksi ini mendapatkan pertentangan yang cukup keras dari
operator-operator taksi lainnya di Bandung.
Blue Bird pada saat ini meningkatkan diversifikasi produknya ke jasa angkutan non-
penumpang Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk Container, yaitu Iron Bird dan Angkutan
Kontenindo Antarmoda. Di luar usaha transportasi primer, Blue Bird juga telah mendirikan
Holiday Resort Lombok, dan perusahaan manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu,
Ziegler Indonesia, serta usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru, dan Ritra Konnas
Freight Centre. Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi
Business Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini
merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan
keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari
bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para pengguna, professional TI dan
manajemen senior. Solusi ini disediakan melalui teknologi portal enterprise dan menyediakan
kepada para penggunanya suatu infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif, kemampuan
untuk melakukan perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing.
Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat berjalan dengan baik
karena garis besar cakupan proyek dan indikator kinerja kunci perusahaan sangat jelas. Di
samping itu, proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga konsultan
yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses
implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan dari bottom up untuk
mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan waktu yang panjang. Sedangkan
metode top down merupakan metode yang tepat untuk mengimplementasikan Business
Intelligent. Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul
Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant
Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan “Taximeter System”
dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi dilakukan oleh Hermis consulting. Pada
fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO Live”.
Di samping itu, SAP secara khusus mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird,
yakni Driver Management dan Operation & Reservation Management agar bisa disatukan
dengan sistem mereka yang berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa
perubahan besar bagi perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah
tombol, maka dapat melihat visibilitas di seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group
merintis penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai instrument pelengkap di
taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi yang terkait dengan pengemudi
akan tampil dilayarnya. MDT juga merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk
setiap order yang dilelang via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut
order atau spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini
50% lebih mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global positioning system
(GPS) yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini mobil dapat
dilacak di manapun keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi, penumpang juga
merasa lebih terlindungi jika menggunakan Blue Bird.
Pada saat ini Blue Bird memiliki pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan. Selama
ini banyak masyarakat yang mengenal Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang murah,
melainkan karena nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang
dapat dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas
layanan yang aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering
menggunakan mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir. Seiring
dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan pun terus digencarkan
guna memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa
transportasi, khususnya adalah taksi dan alat angkutan / kendaraan. Secara langsung yang
menjadi penggerak utama usaha ini adalah para pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai
driver, pengemudi juga menjalankan fungsi sebagai customer service dan sales force, karena
mau tidak mau, para pengemudi inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang /
customer. Para pengemudi di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan training.
Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat
mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik dan jujur.
KESIMPULAN
Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF mereka akan
memusatkan perhatian pada pengedintifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa
jauh mereka telah mencapainya. Aktivitas-aktivitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor ini
dapat berbeda-beda dari satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Sistem Pemrosesan
Transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi yang mengumpulkan data yang
menguraikan aktifitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan menyediakan
informasi tersebut bagi para pengguna yang terdapat didalam maupun diluar perusahaan.
Sistem informasi didalam organisasi terdiri dari Sistem Informasi Pemasaran, Sumber
Daya Manusia, Manufaktur Keuangan, dan Sistem Informasi Eksekutif. Manajemen Hubungan
Pelanggan (Customer Relationship Management) adalah manajemen hubungan antara
perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan maupun pelanggannya akan menerima
nilai maksimum dari hubungan ini.
http://www.jtanzilco.com/blog/detail/464/slug/sistem-informasi-manajemen-informasi-dalam-praktik
http://informasidanpraktik2016.blogspot.com/2016/02/informasi-dalam-praktik.html
https://www.academia.edu/37737264/Informasi_dalam_Praktik