Anda di halaman 1dari 14

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: INFORMASI DALAM

PRAKTIK (STUDI KASUS PADA PT. BLUE BIRD GROUP)

Dosen Pengampu :

Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

Mata Kuliah :

Hukum Bisnis dan Lingkungan

Disusun Oleh :

Nama : Farah Aprilia Herdani

NIM : 43218010032

Program Studi Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2019
ABSTRAK
Pertemuan ini memberikan penjelasan tentang bagaimana proses mengidentiflkasi secara
detil mengenai implentasi informasi dalam suatu kegiatan bisnis. Terdapat aktivitas penting yang
menunjang keberhasilan atau malah kegagalan yang didapat hal ini berlaku bagi semua
organisasi. Aktifitas-aktifitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor ini dapat berbeda-beda dari
satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Blue Bird Group merupakan market leader
dalam bisnis transportasi, Blue Bird  sudah menjadi brand yang kuat dan dikenal luas oleh
masyarakat. Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi  Business
Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver  BI).  Ini
merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi  pendukung pengambilan
keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu  memberikan gambaran lengkap dari
bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda  dari para pengguna, professional TI dan
manajemen senior.
PENDAHULUAN
Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya pada beberapa aktivitas peting saja,
yang di sebut sebagai faktor keberhasilan kritis (critical success factor-CSF) yang memiliki
pengaruh sangat besar pada keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Sistem pemrosesan
transaksi akan memproses data yang menguraiakan operasi perusahaan sehari - hari. Pemrosesan
ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem - sisten lain di dalam
perusahaan. sistem pemrosesan transaksi sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis
distribusi.

Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi dan sistem organisasi memiliki
nilai yang tinggi, basis data tersebut tidak akan memberikan manfaat ketika pengguna
menginginkan catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu. Kebutuhan ini telah
menghasilkan suatu aplikasi yang saat ini sedang sangat populer – manajemen hubungan
pelanggan atau customer relationship management (CRM). CRM memiliki kebutuhan data yang
begitu besarnya sehingga dibutuhkan suatu jenis penyimpanan yang inovatif – data warehouse
(gudang data). Data warehouse lama-kelamaan terakumulasi, dan data dapat diambil dengan
cepat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Satu jenis peranti lunak khusus, yang
disebut OLAP (on-line analyitical processing) telah dikembangkkan untuk memberikan
informasi kepada para pengguna data warehouse dalam bentuk multidimensional. Salah satu fitur
yang menarik dari penggudangan data adalah bahwa peranti lunak dapat mengenali pola-pola di
dalam data yang tidak diketahui oleh para pengguna. Jenis data minning (penambangan data)
seperti ini disebut penemuan pengetahuan (knowledge discovery).
LITERATUR TEORI
Informasi Sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu Keberhasilan
 (CSF) Critical Success Factor atau  Faktor Penting Penentu Keberhasilan. Terdapat aktivitas
penting yang menunjang keberhasilan atau malah kegagalan yang didapat hal ini berlaku bagi
semua organisasi. Aktifitas-aktifitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor ini dapat berbeda-
beda dari satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Ketika manajemen sebuah
perusahaan menjalankan konsep tentang CSF, mereka akan memusatkan perhatian pada
pengidentifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa jauh mereka mencapainya.

Sistem Pemprosesan Transaksi. Digunakan untuk menjelaskan sistem informas yang


mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi,
dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna yang ada dalam perusahaan maupun
diluar perusahaan.

Tinjauan Sistem Data. Unsur-Unsur Yang Lingkungan Meliputi Pelanggan, Pemasok, Ruang


Persediaan Bahan Baku, Dan Manajemen, Arus Data Menghubungkan Perusahaa Dengan
Pelanggannya

Sistem Yang Memenuhi Pesanan Pelanggan

1.    Sistem Entri Pesanan (Order Entry System) Memasukan Pesanan Pelanggan Kedalam
Sistem

2.    Sistem Persediaan ( Inventory System) Memelihara Catatan Persediaan

3.    Sistem Penagihan ( Billing System) Membuat Faktur Pelanggan

4.    Sistem Piutang Dagang (Account Recievable System) Menagih Uang Dari Pelanggan

·      Sistem Yang Memesan Persediaan Pegganti. Sistem Pembelian (Purchasing System)


Menerbitkan Pesanan Pembelian Kepada Pemasok Untuk Persediaan Yang Dibutuhkan. Sistem
Penerimaan (Receiving System) Menerima Persediaan, Dan Sistem Utang Dagang (Accounts
Payable System) Melakukan Pembayaran
 Sistem Yang Menjalankan Proses Buku Besar. Sistem Buku Besar (General Ledger
System) Adalah Sistem Akuntansi Yang Menggabungkan Data Dari Sistem-Sistem
Akuntansi Yang Lain Dengan Tujuan Untuk Menyajikan Gambaran Keuangan Operasi
Perusahaan Secara Gabungan. File Yang Membuat Data Akuntansi Yang Telah
Digabungkan Itu Adalah Buku Besar (General Ledger)
 Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi Dalam Perspektif. Bukanlah Suatu
Kebetulan Bahwa Sistem Pemrosesan Transaksi Adalah Sistem Informasi Pertama Yang
Terkomputerisasi. Selain Sebagai Area Aplikasi Yang Paling Dapat Dipahami, Sistem Ini
Juga Berperan Sebagai Fondasi Dari Semua Aplikasi Yang Lain. Fondasi Ini Mengambil
Bentuk Basis Data, Yang Mendokumentasikan Semua Hal Yang Penting Yang Dilakukan
Oleh Perusahaan Dalam Menjalankan Operasinya Dan Berinteraksi Dengan Lingkungan

System informasi organisasi. Sistem Informasi organisasi dikembangkan untuk memenuhi


kebutuhan akan informasi yang berhubungan dengan bagian-bagian tertentu
organisasi, Marketing information system (MKIS) memberikan informasi yang berhubungan
dengan aktivitas pemasaran perusahaan, Terdiri atas kombinasi antara subsistem input dan output
yang terhubung oleh basis data. Pemasaran-menggunakan basis data yang diproduksi oleh sistem
pemrosesan transaksi.

Sistem informasi pemasaran memberikan informasi yang berhubungan dengan aktivitas


pemasaran perusahaan.

Sistem informasi manufaktur yaitu memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan


yang berkaitan dengan operasi manufaktur .

Sistem informasi SDM yaitu memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang
berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan.

Sistem informasi keuangan yaitu memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan


yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan.

Sistem informasi eksekutif adalah  sistem yang memberikan informasi kepada para manajer
ditingkat lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM) adalah manajemen
hubungan antara perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari
hubungan ini. Strategi ini menyadari bahwa membina hubungan jangka panjang dengan
pelanggan adalah suatu strategi yang bagus, karena mempertahankan pelanggan yang sudah ada
biasanya akan lebih murah daripada mendapatkan pelanggan baru. Oleh karena itu perusahaan
melakukan upaya-upaya untuk memahami para pelanggannya sehingga kebutuhan mereka akan
dapat dipenuhi dan mereka akan tetap setia kepada perusahaan.

Data Warehousing. Memungkinkan untuk membangun suatu sistem dengan kapasitas data yang
hampir tak terbatas. Karakterisik Data Warehouse :

a) Kapasitas penyimpanan sangat besar.


b) Data diakumulasikan dengan menambahkan catatan baru, bukannya dijaga tetap saling  
mutakhir dengan memperbarui catatan yang sudah ada dengan informasi baru.
c) Data dapat diambil dengan mudah.
d) Data sepenuhnya digunakan untuk pengambilan keputusan, dan tidak digunakan dalam
operasi perusahaan sehari-hari.

Membuat data warehouse terdengar seperti sebuah tantangan besar sehingga beberapa pakar
merekomendasikan untuk mengambil pendekatan yang lebih sederhana – mengimplementasikan
data warehouse dengan bertahap dikenal dengan istilah data mart untuk menguraikan
subjek. Data mart adalah suatu basis data yang hanya menguraikan satu segmen dari operasi
perusahaan. Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau data mart disebut data
warehousing dan akan dilakukan oleh suatu sistem.

Bagaimana Data Disimpan Dalam Tempat Penyimpanan Gudang Data. Seluruh data mengenai
sebjek tertentu disimpan bersama dalam satu lokasi, yang biasanya berbentuk sebuah tabel. Data
tersebut meliputi data pengidentifikasian (seperti nomor pelanggan), data deskriptif (seperti
nama pelanggan), dan data kuantitatif (seperti penjualan bilan ini). Dalam tempat penyimpanan
data warehouse,  terdapat dua jenis tabel yang disimpan dalam tabel-tabel tepisah. Tabel data
akan digabung untuk menghasilkan suatu paket informasi.

 Tabel dimensi
 Tabel fakta
 Paket informasi
 Skema bintang

Penyampaian Informasi. Unsur terakhir dalam sistem warehousing adalah sistem penyampaian


informasi, yang mendapat data dari tempat penyimpanan data, mengubahnya menjadi informasi,
dan menjadikan informasi tersebut tersedia bagi pengguna.

OLAP (on-line analytical processing). Pembuatan laporan, paket query basis data, dan model-
model matematis semuanya dapat digunakan. Selain itu, terdapat pula satu jenis peranti lunak
yang secara khusus telah dikembangkan untuk data warehouse . peranti lunak tersebut yaitu
OLAP, yang merupakan singkatan dari on-line analytical processing. OLAP memungkinkan
pengguna berkomunikasi dengan data warehouse melalui GUI ataupun antarmuka WEB dan
dengan cepat memperoleh informasi dalam berbagai jenis format termasuk grafik. Terdapat dua
pendekatan untuk OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-line
analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasional
standar. MOLAP (multidimensional on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem
manajemen basis data khusus multidimensional.

Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui pengguna.

Hypothesis verification dimulai dengan hipotesis pengguna mengenai bagaimana data


saling terhubung.

1.    Proses pengambilan akan dipandu sepenuhnya oleh pengguna

2.    Informasi yang terpilih tidak akan dapat lebih baik dari pemahaman pengguna akan data.

3.    Cara tradisional untuk melakukan query atas suatu database.

Knowledge discovery sistem data warehouse menganalisa tempat penyimpanan data


warehouse, mencari kelompok-kelompok dengan karakteristik yang sama.
Menempatkan Data Warehousing Dalam Perspektif. Kebutuhan akan data warehousing selalu
ada sejak dulu, namun teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mendukungnya baru tersedia
dan terjangkau belakangan ini. Ketika teknologi mampu mengejar permintan, beberapa
pencapaian yang dramatispun berhasil dilakukan, seperti cara baru penyimpanan data dalam
paket-paket informasi, yang mmemungkunkan dilakukannya analisis data dengan cara yang
praktistak terbatas, dan OAP yang memungkinkan dambilnya data dengan cepat.
PEMBAHASAN
Blue Bird Group merupakan market leader dalam bisnis transportasi, Blue Bird  sudah
menjadi brand yang kuat dan dikenal luas oleh masyarakat. Diawali dengan  armada 25 taksi
pada tahun 1972, kini setelah lebih dari 30 tahun mendalami bisnis jasa  transportasi, Blue Bird
telah berkembang pesat dengan sekitar 12000 armada-nya yang  tersebar di seluruh penjuru
Jakarta. Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird ini tak lepas  dari upaya Blue Bird dalam
memanfaatkan teknologi. Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang mengimplementasikan
pertama kali di Indonesia sistem komunikasi radio  serta penggunaan argometer yang ketat untuk
armada-armadanya. Jejak langkah Blue  Bird ini diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang
beroperasi di Indonesia. Sekitar beberapa tahun terakhir ini Blue Bird sudah menggunakan
teknologi GPS (Global  Positioning System).

Berbeda dengan teknologi komunikasi radio yang terbatas pada komunikasi suara yang
sudah umum digunakan oleh operator-operator taksi, teknologi GPS ini mempermudah  operator
dalam menentukan posisi konsumen dan armada mana yang dapat  menjangkaunya, sehingga
pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean  pemesanan. Keunggulan lainnya,
konsumen tidak perlu mendengarkan suara dari radio  komunikasi ketika ada pemesanan yang
masuk ke pengemudi taksi.  Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya di kota Jakarta dan
sekitarnya saja,  melainkan di kota-kota besar lain di Indonesia.

Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird  Group telah menempatkan armada Golden Bird-nya,
yang diikuti dengan armada taksi  regular Bali Taksi pada tahun 1994. Kemudian berturut-turut
pada tahun 1996 dan  1997, taksi regular memasuki Lombok dengan nama Lombok Taksi dan
kota Surabaya  dengan nama Surabaya Taksi. Sekitar bulan November 2005, Blue Bird mulai
menjamah kota Bandung dengan 75 armada taksi regulernya. Meskipun dengan jumlah  armada
yang masih sedikit, Bandung Taksi ini mendapatkan pertentangan yang cukup  keras dari
operator-operator taksi lainnya di Bandung.

Blue Bird pada saat ini meningkatkan diversifikasi  produknya ke jasa angkutan non-
penumpang Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk Container, yaitu Iron Bird dan Angkutan
Kontenindo Antarmoda. Di luar usaha  transportasi primer, Blue Bird juga telah mendirikan
Holiday Resort Lombok, dan perusahaan manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu,
Ziegler Indonesia, serta  usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru, dan Ritra Konnas
Freight Centre. Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi
Business Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver  BI).  Ini
merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi  pendukung pengambilan
keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu  memberikan gambaran lengkap dari
bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda  dari para pengguna, professional TI dan
manajemen senior. Solusi ini disediakan  melalui teknologi portal enterprise dan menyediakan
kepada para penggunanya suatu infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif, kemampuan
untuk melakukan   perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing.

Aplikasi Business  Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan,


menganalisis dan  menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya mengambil
keputusan bisnis  secara akurat.  SAP (System Application and Product) adalah software ERP
(Enterprise  Resources Planning), yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu
pencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan  software
yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan  kegiatan operasional
secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian modul  aplikasi yang mampu
mendukung semua transaksi perusahaan. Semua modul dalam  aplikasi SAP dapat diintegrasikan
secara terpadu antara satu dengan lainnya serta  memungkinkan ketersediaan data yang akurat
dan aktual.  ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses
bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan informasi yang  valid. ERP
dan Business Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP merupakan sistem  yang
menintegrasikan seluruh sistem yang ada dalam suatu perusahaan untuk  mendapatkan informasi
yang benar dan digunakan untuk pengambilan keputusan.  

Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat berjalan dengan baik
karena garis besar cakupan proyek dan indikator kinerja kunci perusahaan sangat jelas.  Di
samping itu, proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga  konsultan
yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses
implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan  dari bottom up untuk
mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan  waktu yang panjang. Sedangkan
metode top down merupakan metode yang tepat untuk  mengimplementasikan Business
Intelligent.  Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul
Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant
Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan “Taximeter  System”
dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi dilakukan oleh Hermis  consulting. Pada
fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO Live”.

Mengingat pertumbuhan  bisnis yang kian kompleks, Blue Bird Group


mengimplementasikan SAP Business Suite, yang membantu perusahaan mengonsolidasikan
operasional yang terdiri dari 28  cabang perusahaan, lebih dari 70 pool. Setelah itu, Blue Bird
Group membutuhkan  suatu sistem yang mampu mengelola laporan-laporan yang dihasilkan
SAP Business  Suite guna menjadi informasi akurat yang dapat diakses secara cepat dan tepat
untuk  proses pembuatan keputusan. Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI
sebagai suatu solusi yang membantu perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang  maksimal
dari sistem SAP-nya. Melalui implementasi solusi tersebut, Blue Bird berkeinginan memiliki
suatu solusi BI yang memberikan fungsionalitas menyeluruh dan  terbaik, serta di saat yang
bersamaan juga menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan   spesifik industri.

Kelompok usaha Blue Bird telah mengumumkan rampungnya  pengimplementasian


solusi peranti lunak SAP dalam sistem Teknologi Informasi  mereka. Sebagai perusahaan
transportasi yang armadanya mencapai lebih dari 15.000  kendaraan, Blue Bird memerlukan
solusi TI yang handal untuk memantau banyak hal  dalam operasionalnya sehari-harinya, Order
pelanggan, kendaraan yang beroperasi dan yang dalam perawatan, sampai konsumsi bahan
bakar, perlu terdata dengan baik.  Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP
Business Suite dimanfaatkan  Blue Bird untuk menangani semua itu. MySAP Business Suite
merupakan solusi peranti  lunak dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird dapat memonitor
banyak informasi  penting secara mudah dan tepat waktu. Data tersebut akan tersedia sesuai
dengan  informasi yang diperlukan oleh jajaran management untuk membuat keputusan secara
cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi mySAP Business  Suite
tersebut meliputi fungsi keuangan, controlling, sales & distribution, material  management dan
fleet management.

Di samping itu, SAP secara khusus  mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird,
yakni Driver Management dan  Operation & Reservation Management agar bisa disatukan
dengan sistem mereka yang  berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa
perubahan besar bagi  perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah
tombol, maka dapat  melihat visibilitas di seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group
merintis penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS  sebagai instrument pelengkap di
taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap  informasi yang terkait dengan pengemudi
akan tampil dilayarnya. MDT juga  merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk
setiap order yang dilelang  via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut
order atau  spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini
50%  lebih mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global positioning  system
(GPS) yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini  mobil dapat
dilacak di manapun keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi,  penumpang juga
merasa lebih terlindungi jika menggunakan Blue Bird.

Pada saat ini Blue Bird memiliki  pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan. Selama
ini banyak masyarakat yang  mengenal Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang murah,
melainkan karena  nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang
dapat  dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas
layanan yang aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering
menggunakan mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir.  Seiring
dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan pun  terus digencarkan
guna memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Basis usaha Blue  Bird terletak pada jasa
transportasi, khususnya adalah taksi dan alat angkutan /  kendaraan. Secara langsung yang
menjadi penggerak utama usaha ini adalah para  pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai
driver, pengemudi juga menjalankan  fungsi sebagai customer service dan sales force, karena
mau tidak mau, para pengemudi  inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang /
customer. Para pengemudi  di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan training.
Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat
mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik dan jujur.
KESIMPULAN
Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF mereka akan
memusatkan perhatian pada pengedintifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa
jauh mereka telah mencapainya.  Aktivitas-aktivitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor ini
dapat berbeda-beda dari satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Sistem Pemrosesan
Transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi yang mengumpulkan data yang
menguraikan aktifitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan menyediakan
informasi tersebut bagi para pengguna yang terdapat didalam maupun diluar perusahaan.

Sistem informasi didalam organisasi terdiri dari Sistem Informasi Pemasaran, Sumber
Daya Manusia, Manufaktur Keuangan, dan Sistem Informasi Eksekutif. Manajemen Hubungan
Pelanggan (Customer Relationship Management) adalah manajemen hubungan antara
perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan maupun pelanggannya akan menerima
nilai maksimum dari hubungan ini.

Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau  data mart disebut  data


warehousing dan akan dilakukan oleh suatu sistem. Dalam suatu basis data, seluruh data
mengenai subjek tertentu disimpan bersama dalam satu lokasi. Data tersebut meliputi data
pengidentifikasi (seperti nomor pelanggan), data deskriptif (seperti nama pelanggan), dan data
kuantitatif (seperti penjualan bulan ini). Ada dua jenis tabel dalam penyimpanan data warehouse,
dalam tabel data tersebut akan digabung yang menghasilkan suatu paket informasi.

Unsur terakhir dalam sistem warehousing adalah sistem penyampaian informasi, yang


mendapat data dari tempat penyimpanan data, mengubahnya menjadi informasi, dan menjadikan
informasi tersebut tersedia bagi pengguna. Ketika teknologi mampu mengejar permintaan,
beberapa pencapaian yang dramatis telah berhasil dilakukan. Dengan kemampuan untuk
menyimpan sejumlah data yang praktis tak terbatas dan mengambilnya dengan cepattelah
membuka gerbang-gerbang pemrosesan data yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
https://kuliahmencatat.blogspot.com/2016/10/informasi-dalam-praktik.html

Putra, Y. M., (2018). Informasi Dalam Praktik. Modul Kuliah Sistem Informasi


Manajemen. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana

http://www.jtanzilco.com/blog/detail/464/slug/sistem-informasi-manajemen-informasi-dalam-praktik

http://informasidanpraktik2016.blogspot.com/2016/02/informasi-dalam-praktik.html

https://www.academia.edu/37737264/Informasi_dalam_Praktik

Anda mungkin juga menyukai