Anda di halaman 1dari 22

TUGAS

EPIDEMIOLOGI LANJUT

REVIEW DISERTASI
Dengan Judul Disertasi : “Pengaruh Aplikasi Info Bumil Terhadap
Peningkatan Perilaku Antenatal Care (Anc) Yang Disesuaikan Trimester
Kehamilan Di Pulau- Pulau Kecil Kabupaten Pangkep”

RUSLI TAHER
K013201023

Dosen: Prof.Dr.drg. Andi Zulkfili,M.Kes

PROGRAM DOKTORAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Antenatal care (ANC) atau biasa disebut dengan pelayanan

antenatal merupakan perawatan atau asuhan yang penting diberikan kepada ibu

hamil, yang berguna dalam mempersiapkan ibu hamil dalam menghadapi

persalinan dan membantu dalam mencegah, mendiagnosis, dan mengobati kondisi

yang dapat mempersulit kehamilan atau kelahiran (Lema et al., 2014). Komponen

Antenatal care (ANC) meliputi identifikasi risiko, pencegahan, dan manajemen

penyakit terkait kehamilan serta pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan

(WHO, 2016). Dalam penerapan pelayanan Antenatal care (ANC) secara rutin

dapat meningkatkan kesehatan ibu dan janin sehingga dapat menekan angka

kematian pada ibu hamil (Tuncalp et al, 2017).

Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat Angka Kematian Ibu (AKI)

tertinggi di ASEAN dan risiko angka kematian ibu karena melahirkan yaitu 1 dari 65

kematian. Angka tersebut tergolong tinggi apabila dibandingkan dengan negara

ASEAN lainnya. Hal inilah yang menjadikan kesehatan ibu dan janin sebagai

prioritas di bidang kesehatan yang harus dicegah (Nurmasari & Sumarmi, 2019).

Kematian ibu hamil dan bersalin dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

pendidikan dan pengetahuan, sosial budaya, sosial ekonomi, geografi dan

lingkungan aksesibilitas ibu pada fasilitas kesehatan serta kebijakan makro dalam

kualitas pelayanan kesehatan, terdapat perbedaan distribusi dari masing- masing

faktor penyebab kematian ibu (Kemenkes RI, 2011).

2
Kunjungan antenatal komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk

minimal 1 kali kunjungan yang diantar oleh suami/pasangan atau anggota

keluarga dapat menghindari risiko komplikasi pada kehamilan dan

persalinan. Keberlangsungan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan dapat

dilihat dari kunjungan pertama (K1) hingga kunjungan K4 dengan waktu kunjungan

sesuai dengan trimester kehamilan. Cakupan kunjungan ibu hamil yang telah

memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit empat kali

dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2

dan 2 kali pada trimester ke-3. Sementara di Provinsi Sulawesi Selatan cakupan

kunjungan ibu hamil untuk tahun 2016 sebesar 89,25% dan angka tersebut

menghampiri angka yang telah ditargetkan (93%) dan mengalami penurunan bila

dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun 2015 = 91,72%) (Dinas

Kesehatan Provinsi Sulsel, 2018)

Data WHO pada tahun 2016 menunjukkan bahwa dari seluruh wanita yang

melahirkan hidup di dunia yang menerima pelayanan ANC sebanyak empat kali

atau lebih (K4) dan secara rutin ke fasilitas pelayanan kesehatan diperkirakan

hanya 64%. Sedangkan untuk Asia Tenggara, cakupan K4 hanya sebesar 57%

dan menduduki angka terendah (WHO, 2016). Sementara untuk Indonesia,

berdasarkan profil Kesehatan Indonesia tahun 2017, cakupan K4 sebesar 86,57%.

Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun 2015 dimana

cakupan K4 sebesar 87,48%. Selain itu, angka ini masih jauh di bawah target yang

telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015 -

2019 dimana target cakupan K4 sebesar 95% (Kemenkes RI, 2015).

3
Antenatal care (ANC) secara langsung dikaitkan dengan penurunan angka

kematian dan kesakitan ibu dan bayi (Kuhnt & Vollmer, 2017). Secara global,

penyebab utama kematian ibu sebesar 75% dan disebabkan oleh trias

pendarahan-infeksi-eklamsia serta komplikasi dari persalinan dan aborsi yang tidak

aman (Say et al., 2014). Sebagian besar penyebab utama kematian ibu tersebut

berkembang selama kehamilan dan sebagian besar dapat dicegah atau diobati.

Penyebab lain mungkin ada sebelum kehamilan, akan tetapi memburuk pada saat

kehamilan.

Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi angka kematian ibu dan anak yaitu

pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil. Pengetahuan sangat mempengaruhi

perilaku ibu hamil dalam memanfaatkan pelayanan Antenatal care (ANC).

Pengetahuan yang baik tentang pemeriksaan kehamilan akan mendorong ibu

untuk memeriksakan kehamilannya. Pengetahuan ibu yang baik akan

meningkatkan kepeduliannya terhadap kehamilannya sehingga ibu termotivasi

untuk memanfaatkan pelayanan antenatal care. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa ada hubungan antara sikap ibu dengan pemanfaatan pelayanan antenatal

care yang dilakukan oleh Yaya (2017), menunjukkan bahwa responden dengan

pengetahuan yang baik akan memanfaatkan pelayanan kesehatan sebesar

0,816 kali dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan kurang

baik.

Tingkat pengetahuan pada ibu hamil akan mempengaruhi sikap selama

kehamilan sehingga dapat mempengaruhi pada saat persalinan. Sikap merupakan

kecenderungan berpikir, berpersepsi dan bertindak. Sikap melibatkan faktor

4
pendapat dan emosi yang bersangkutan seperti rasa suka, tidak suka, setuju, tidak

setuju dan sikap baik, tidak baik. Sikap dan keyakinan berpengaruh terhadap

proses pemanfaatan pelayanan kesehatan. Respon ibu tentang pemeriksaan

kehamilan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan

pelayanan kesehatan terutama dalam keteraturan pelayanan Antenatal care (ANC)

(Indrastuti & Mardiana, 2019).

Adanya sikap yang baik tentang pelaksanaan antenatal care mencerminkan

kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan diri dan janinnya. Sikap dapat

mempengaruhi tindakan seseorang tetapi tidak langsung terwujud dalam satu

tindakan, untuk mewujudkan sikap menjadi suatu tindakan nyata diperlukan

faktor pendorong lain. Sikap ibu hamil mengenai pemanfaatan pelayanan

antenatal care dipengaruhi oleh informasi yang didapat dari bidan maupun kader di

wilayah setempat. Ibu dengan sikap lebih baik terhadap pemanfaatan pelayanan

antenatal care akan mengambil keputusan untuk melakukan pemeriksaan

antenatal care secara rutin sesuai dengan standar minimal kunjungan

antenatal care (Nurmawati, 2018).

Tahun 2013 hingga akhir tahun 2016 jumlah kasus kematian bayi di Provinsi

Sulawesi Selatan mengalami peningkatan yaitu sebanyak 1.041 kasus di tahun

2013, meningkat menjadi 1.113 kasus pada tahun 2014, meningkat menjadi 1.167

kasus di tahun 2015 kemudian kembali meningkat menjadi 1.183 kasus di tahun

2016. Sementara untuk jumlah kematian ibu tahun 2016 berdasarkan rekapitulasi

Data Kabupaten/Kota menunjukkan jumlah kasus kematian ibu di Provinsi

Sulawesi Selatan sebanyak 156 kasus. Kondisi ini belum mencapai angka yang

5
ditargetkan yaitu 105 kasus dan mengalami peningkatan sebanyak 11 kasus

dari tahun sebelumnya (tahun 2015 = 149 kasus) (Dinas Kesehatan Provinsi

Sulsel, 2018).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, angka kematian bayi

secara nasional pada tahun 2015, yakni 305/100.000 Kelahiran Hidup (KH)

dari target SDGs 70/100.000 KH. Sementara di Sulsel, tahun 2017, kematian

ibu hamil dan melahirkan 115 kasus, dan tahun 2018 menjadi 139 kasus. Data

terakhir hingga Juni 2019, telah mencapai 75 kasus (Dinkes Sulsel, 2019). Rata-

rata penyebab kematian ibu di Sulawesi Selatan terjadi karena keluarga terlambat

mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan, petugas kesehatan penolong

persalinan terlambat merujuk dan ibu bersalin. Sehingga menyebabkan

keterlambatan dalam penanganan yang adekuat didukung keterbatasan sarana

dan prasarana di fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia yang

berkompetensi di bidangnya (Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, 2018).

Daerah di Provinsi Sulawesi Selatan yang mengalami keterbatasan dalam

pelayanan kesehatan berada di daerah kepulauan yaitu pulau - pulau kecil

Kabupaten Pangkajene. Sebagai daerah kepulauan, masyarakat Kabupaten

Pangkep mengalami kesulitan dalam hal akses transportasi ke fasilitas kesehatan

dan kendala geografis. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan penanganan

kasus emergency maternal, salah satunya di Desa Mattiro Bulu. Sarana kesehatan

yang terdapat di Desa Mattiro Bulu sangat sederhana terbukti dengan hanya ada

Puskesmas Pembantu yang memiliki fasilitas sangat sederhana dengan bantuan 1

bidan, sehingga terkadang penduduk dibantu oleh dukun untuk melahirkan.

6
Jumlah keseluruhan penduduk Desa Mattiro Bulu adalah 3200 jiwa dengan

jumlah kepala keluarga 800 KK, dengan jumlah PUS 600 dam WUS 300 orang

serta jumlah ibu hamil 30 orang sesuai data poskesdes periode Agustus 2019

(Profil Desa Mattiro Bulu, 2018).

Pulau - pulau kecil Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan luas wilayah

laut 11.464,44 Km², dengan pulau sebanyak 115 pulau, 73 pulau berpenghuni dan

42 yang tidak berpenghuni, merupakan wilayah yang memiliki kompleksitas yang

sangat urgen untuk dibahas, pulau - pulau kecil Kabupaten Pangkajene dan

Kepulauan memiliki potensi wilayah yang sangat besar untuk dikembangkan

secara lebih optimal untuk mendukung perkembangan wilayah Kabupaten

Pangkajene dan Kepulauan. Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

sampai pada Tahun 2017, wilayah administratifnya mencakup 13 Kecamatan, 4

Kecamatan Kepulauan, yakni Kecamatan Liukang Tangaya, Liukang Kalmas,

Liukang Tupabbiring, Liukang Tupabbiring Utara, 9 Kecamatan Daratan yakni;

Pangkajene, Minasatene, Balocci, Tondong Tallasa, Bongoro, Labakkang,

Ma’rang, Segeri, dan Mandalle dengan jumlah desa/kelurahan sebanyak 103

(Profil Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, 2017)

Pelayanan ANC mencegah risiko komplikasi pada kehamilan yang berujung

kematian dengan memberikan informasi kepada ibu hamil untuk mengenali tanda-

tanda terjadinya komplikasi sejak kehamilan. Oleh karena itu, komplikasi dapat

lebih dini diketahui sehingga dapat memperoleh penanganan dan pelayanan

rujukan yang efektif. Hal ini tentunya menunjukkan bahwa pelayanan antenatal

7
merupakan salah satu pendorong dalam tercapainya salah satu item target SDG’s

ketiga yakni menurunkan angka kematian ibu menjadi 90/100.000 kelahiran hidup.

Perilaku Antenatal Care (ANC) penting untuk mengetahui dampak

kesehatan bayi dan si ibu sendiri. Sementara faktanya masih banyak ibu- ibu yang

menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, alamiah dan kodrat. Ibu hamil

merasa tidak perlu memeriksakan kehamilannya secara rutin ke Bidan atau tenaga

kesehatan sehingga menyebabkan tidak terdeteksinya faktor risiko tinggi yang

mungkin dialami oleh ibu hamil (Maas, 2004).

Berdasarkan survei data pengguna android di Indonesia yaitu 81% pria, 19%

wanita yang sebagian besar berusia 25-34 tahun. Pengguna Android 54%

masyarakat perkotaan, 30% masyarakat pinggiran kota, dan 14% masyarakat

pedesaan. Dari data tersebut peneliti menyimpulkan bahwa pengguna android

19% adalah wanita yang sebagian besar berusia produktif. Ini menunjukkan

bahwa di usia tersebut kemungkinan besar mereka mengalami kehamilan (APJII,

2018).

Di berbagai penjuru dunia, petugas kesehatan telah menggunakan aplikasi

mobile untuk memajukan berbagai program kesehatan, terutama kesehatan ibu

dan anak, HIV/ AIDS, dan kesehatan seksual dan reproduksi. Pada umumnya,

petugas kesehatan menggunakan teknologi seluler untuk mengumpulkan data

kesehatan berbasis lapangan, menerima peringatan dan pengingat,

memfasilitasi sesi pendidikan kesehatan, dan sebagai sarana komunikasi (Braun

et.al., 2013).

8
Selain itu, manfaat aplikasi mobile kesehatan memungkinkan petugas

kesehatan secara otomatis dapat mengirim laporan kegiatan bulanan tanpa

menggunakan formulir input manual (Gahizi, 2018). Seperti halnya perilaku ibu

selama masa kehamilannya akan mempengaruhi kehamilan dan perilaku ibu

dalam mencari penolong persalinan, sehingga mempengaruhi kesehatan ibu dan

janin yang dilahirkan (Marmi, 2011).

Saat ini, belum ada mobile aplikasi kesehatan yang berfokus pada

Antenatal Care (ANC). Maka dari itu perlu dibuat aplikasi mobile kesehatan

untuk diterapkan pada ibu hamil sebagai upaya menambah pengetahuan terkait

ANC yang akan meningkatkan kesadaran, sikap dan tindakan ibu hamil. Aplikasi

yang dibuat bernamakan Info Bumil.

Keunggulan dari Aplikasi Info Bumil adalah dapat dengan mudah diakses

dengan menggunakan smartphone melalui Google Play Store sehingga

memberikan kemudahan bagi ibu hamil untuk mendapatkan informasi meskipun

berada jauh dari fasilitas kesehatan. Didalam aplikasi tersebut terdapat informasi

yang dibutuhkan oleh Ibu hamil mulai dari trimester I, trimester II dan trimester

III mengenai musik klasik untuk perkembangan otak janin, tanda awal kehamilan,

perhitungan usia kehamilan dan hari taksiran persalinan, gizi dan KB

postpartum, kebersihan perorangan, imunisasi, kunjungan ulang, pentingnya

meminta pertolongan persalinan kepada tenaga terlatih dan perawatan bayi

baru lahir sehingga ketika membuka aplikasi Info Bumil tersebut ibu hamil dapat

dengan mudah mengetahui informasi apa saja yang dibutuhkan berdasarkan usia

kehamilannya.

9
Keunggulan lain dari penggunaan aplikasi Info Bumil adalah terdapat konten

tanya jawab sehingga ibu hamil dapat menanyakan segala hal yang berkaitan

dengan kehamilannya dengan mengetik pertanyaan yang kemudian pertanyaan

tersebut secara langsung akan diterima oleh peneliti melalui Short Message Service

(SMS) yang secara otomatis terhubung ke nomor handphone yang disediakan

khusus untuk menampung pertanyaan seputar aplikasi info Bumil tersebut. Aplikasi

mobile sejenis yaitu aplikasi MfM, mHealth yang dikembangkan oleh Kallender

et.al., 2013 hanya sebatas pada petugas kesehatan jadi tidak ditujukan kepada

peningkatan perilaku ANC pada ibu hamil.

Makalah ini akan mereview salah satu disertasi yang dipilih yaitu berjudul

“Pengaruh Aplikasi Info Bumil Terhadap Peningkatan Perilaku Antenatal Care

(Anc) Yang Disesuaikan Trimester Kehamilan Di Pulau- Pulau Kecil

Kabupaten Pangkep” . Melalui tugas review disertasi ini diharapkan mahasiswa

mampu berpikir lebih kritis dalam implementasi konsep fundamental epidemiology

research pada suatu disertasi.

B. Tujuan Makalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu

untuk melakukan review disertasi yang dipilih berdasarkan konsep, prinsip dan

study design konsep fundamental epidemiology research

10
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Disertasi

Gambaran umum tentang Disertasi yang dipilih berdasarkan judul Pengaruh

Aplikasi Info Bumil Terhadap Peningkatan Perilaku Antenatal Care (Anc) Yang

Disesuaikan Trimester Kehamilan Di Pulau- Pulau Kecil Kabupaten Pangkep.

Disertasi yang ditulis oleh Nurhikmah, mahasiswa doktoral Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Hasanuddin.

B. Analisis Latar Belakang

Pada latar belekang ini peneliti menjelaskan tentang kunjungan antenatal

komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk minimal 1 kali kunjungan

yang diantar oleh suami/pasangan atau anggota keluarga dapat menghindari

risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Keberlangsungan pemeriksaan

kesehatan selama kehamilan dapat dilihat dari kunjungan pertama (K1) hingga

kunjungan K4 dengan waktu kunjungan sesuai dengan trimester kehamilan.

Cakupan kunjungan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

dengan standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada

trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2 dan 2 kali pada trimester ke-3.

Sementara di Provinsi Sulawesi Selatan cakupan kunjungan ibu hamil untuk tahun

2016 sebesar 89,25% dan angka tersebut menghampiri angka yang telah

11
ditargetkan (93%) dan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun

sebelumnya (tahun 2015 = 91,72%) (Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, 2018).

“Menurut Reviewer Dalam Point latar belakang ini data yang peneliti

lampirkan tentang data Provinsi Sulawesi Selatan cakupan kunjungan ibu

hamil tahun 2016, Namun peneliti tidak lampirkan data terbaru yaitu tahun

2017, 2018 dan 2019 tentang kunjungan ibu hamil.”

Data WHO pada tahun 2016 menunjukkan bahwa dari seluruh wanita yang

melahirkan hidup di dunia yang menerima pelayanan ANC sebanyak empat kali

atau lebih (K4) dan secara rutin ke fasilitas pelayanan kesehatan diperkirakan

hanya 64%. Sedangkan untuk Asia Tenggara, cakupan K4 hanya sebesar 57%

dan menduduki angka terendah (WHO, 2016).

“Menurut Reviewer Dipoint latar belakang yang ini referensi yang diambil

oleh peneliti masih terlihat kurang, perlu adanya data-data tentang data

kunjungan WHO yang terbaru yaitu tahun 2018, 2019 dan 2020”

Tahun 2013 hingga akhir tahun 2016 jumlah kasus kematian bayi di Provinsi

Sulawesi Selatan mengalami peningkatan yaitu sebanyak 1.041 kasus di tahun

2013, meningkat menjadi 1.113 kasus pada tahun 2014, meningkat menjadi 1.167

kasus di tahun 2015 kemudian kembali meningkat menjadi 1.183 kasus di tahun

2016. Sementara untuk jumlah kematian ibu tahun 2016 berdasarkan rekapitulasi

Data Kabupaten/Kota menunjukkan jumlah kasus kematian ibu di Provinsi

Sulawesi Selatan sebanyak 156 kasus. Kondisi ini belum mencapai angka yang

ditargetkan yaitu 105 kasus dan mengalami peningkatan sebanyak 11 kasus

dari tahun sebelumnya (tahun 2015 = 149 kasus) (Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel,

12
2018). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, angka kematian bayi

secara nasional pada tahun 2015, yakni 305/100.000 Kelahiran Hidup (KH)

dari target SDGs 70/100.000 KH. Sementara di Sulsel, tahun 2017, kematian

ibu hamil dan melahirkan 115 kasus, dan tahun 2018 menjadi 139 kasus. Data

terakhir hingga Juni 2019, telah mencapai 75 kasus (Dinkes Sulsel, 2019). Rata-

rata penyebab kematian ibu di Sulawesi Selatan terjadi karena keluarga terlambat

mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan, petugas kesehatan penolong

persalinan terlambat merujuk dan ibu bersalin. Sehingga menyebabkan

keterlambatan dalam penanganan yang adekuat didukung keterbatasan sarana

dan prasarana di fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia yang

berkompetensi di bidangnya (Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, 2018);

“Menurut Reviewer Dalam latar belakang ini perlu juga dilampirkan tentang

kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Pangkep”

Pulau - pulau kecil Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan luas wilayah

laut 11.464,44 Km², dengan pulau sebanyak 115 pulau, 73 pulau berpenghuni dan

42 yang tidak berpenghuni, merupakan wilayah yang memiliki kompleksitas yang

sangat urgen untuk dibahas, pulau - pulau kecil Kabupaten Pangkajene dan

Kepulauan memiliki potensi wilayah yang sangat besar untuk dikembangkan

secara lebih optimal untuk mendukung perkembangan wilayah Kabupaten

Pangkajene dan Kepulauan.

“Menurut Reviewer Dalam penelitian ini peneliti perlu lampirakan data

tentang jumlah kunjungan ANC setiap Puskesmas Wilayah Kerja Kabupaten

Pangkep, serta jumlah angka kematian ibu dan anak di setiap Pukesmas”.

13
Berdasarkan survei data pengguna android di Indonesia yaitu 81% pria, 19%

wanita yang sebagian besar berusia 25-34 tahun. Pengguna Android 54%

masyarakat perkotaan, 30% masyarakat pinggiran kota, dan 14% masyarakat

pedesaan. Dari data tersebut peneliti menyimpulkan bahwa pengguna android

19% adalah wanita yang sebagian besar berusia produktif. Ini menunjukkan

bahwa di usia tersebut kemungkinan besar mereka mengalami kehamilan (APJII,

2018).

“Menurut Reviewer Dalam paragraph ini peneliti perlu melampirkan jumlah

masyarakat daerah kepulauan yang menggunakan HP android, HP biasa serta

HP Smartphone, tujuannya untuk melihat berapa jumlah masayarakat yang

mampu mengaplikasikan HP tersebut dengan berbagai mereka”.

C. Analisis Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana menyusun panduan penggunaan dan aplikasi mobile tentang

Antenatal Care (ANC) untuk Ibu hamil yang disesuaikan dengan trimester

kehamilan?

2. Apakah ada pengaruh pengembangan Aplikasi Info Bumil dalam peningkatan

Antenatal Care (ANC) ibu hamil sebelum dan setelah intervensi di pulau – pulau

kecil Kabupaten Pangkep?

“Menurut Reviewer rumusan masalah dalam penelitian ini tidak sesuai dengan

tujuan penelitian serta kerangka konsep sehingga perlu adanya perbaikan

rumusan masalah ini”.

14
D. Analisis Kerangka Teori

Kerangka teori dalam disertasi ini diambil berdasarkan teori model transteoritik

adalah perubahan perilaku yang berbeda disetiap orang pada tingkat yang

berlainan berhubungan dengan motivasi dan kesiapan untuk berubah. Adapun

tahapan perubahan dimulai dari tahap yang dapat didefenisikan sebagai keadaan

15
individu yang tidak mempunyai keinginan untuk mengubah perilaku. Selanjutnya

memasuki tahap ketika individu berniat mengubah perilaku dalam waktu dekat

Tahap selanjutnya ketika individu menjaga perubahan perilaku dari kemungkinan

relapse (kembali ke perilaku yang telah ditinggalkan). Tahap terakhir yang dapat

diaplikasikan pada perilaku yang di adopsi.

“Menurut Reviewer dalam kerangka teori ini tidak dijelaskan secara

mendetail tentang aplikasi Mobile Info Bumil, serta tidak dijelaskan juga

tentang Muncul factor penyebeb yang dapat dijadikan sebagai variable

peneliti dalam disertasi ini”

E. Analisis Kerangka Konsep

16
Kerangka konsep dalam Disertasi ini menggambar tentang Pengetahun, Sikap,

TIndakan, Niat, Kepercayaan dan Nilai yang berhubungan dengan penggunaan

aplikasi info bumil dan penyuluhan Buku KIA.

“Menurut Reviewer dalam kerangka konsep ini tidak linear dengan tujuan

penelitian yang ditulis oleh peneliti, di tujuan disertasi hanya menggambar

variabel secara umum, seharus peneliti harus mengambar tujuan penelitian

sesuaikan dengan kerangka konsep serta hipotesis penelitiannya”.

F. Analisis Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam disertasi ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh tingkat pengetahuan, kepercayaan, Nilai, sikap,

tindakan dan niat ibu hamil sebelum dan sesudah intervensi antar

kelompok di pulau - pulau kecil Kabupaten Pangkep.

2. Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan, kepercayaan, Nilai, sikap, tindakan

dan niat ibu hamil sesudah intervensi antar kelompok di pulau - pulau kecil

Kabupaten Pangkep.

“Menurut Reviewer hipotesis dalam penelitian ini tidak linear dengan Tujuan

penelitian serta kerangka konsep, hal ini dapat dilihat bahwa dalam penelitian

ini di bagian hipotesis peneliti hanya menjelaskan 2 point dalam sedangkan

di Tujuan penelitian terdapat 3 point yang dijelaskan”.

G. Analisis Metode penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

eksperimen randomized control group design (Dahlan, 2011). Subjek dalam

17
penelitian ini terbagi ke dalam 2 kelompok studi secara random pada tiap

lokasi. Intervensi ini dilakukan selama 1 bulan pada masing- masing subjek.

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2020. Waktu

penelitian termasuk penyusunan draft proposal, instrumen penelitian, uji coba

kuesioner, pelatihan kader, pelaksanaan intervensi/ pengumpulan data

dilaksanakan, analisis data dan penyusunan laporan.

Wilayah dalam penelitian dilakukan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

dipilih menjadi lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa daerah ini memiliki

struktur geografis kepulauan dan pesisir yang berpotensi bisa menjadi salah satu

faktor penghambat dalam mengakses pelayanan kesehatan. Selain itu capaian

pelayanan ANC masih tergolong rendah yakni 86,92%. Penelitian dilakukan di

pulau - pulau kecil yang mewakili wilayah dengan kesulitan akses terhadap fasilitas

kesehatan dan tindakan emergency ke fasilitas pelayanan yang lebih tinggi dalam

hal sistem rujukan. Lokasi penelitian ini di pulau - pulau kecil Kabupaten Pangkep

yaitu di wilayah Puskesmas Sabutung Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara dan

di wilayah Puskesmas Maccini Baji Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep.

Dalam penelitian menggunakan Paired T-Test dan Wilcoxon rank test,

digunakan untuk menganalisis perbedaan rata-rata dua kelompok data

berpasangan berskala ordinal atau interval. Uji Wilcoxon merupakan uji alternatif

dari uji paired T test apabila tidak memenuhi asumsi normalitas. Mann-Whitney

Test merupakan uji non parametrik disebabkan data yang digunakan merupakan

data yang tidak normal. Dalam penelitian ini dilakukan untuk menganalisis data

perbedaan rata-rata dan melihat perbandingan kelompok intervensi aplikasi info

18
bumil dan kelompok penyuluhan audio visual + buku KIA Effect size merupakan

ukuran signifikansi praktis hasil penelitian berupa ukuran besarnya korelasi

atau perbedaan dari suatu variabel terhadap variabel lain. Ukuran ini melengkapi

informasi hasil analisis yang disediakan oleh uji signifikansi. Dalam hal ini, effect

size digunakan untuk membandingkan efek pada kelompok Audio visual + buku

KIA dan Aplikasi info bumil sebelum dan sesudah diberikan intervensi.

“Menurut Reviewer dalam disertasi uji statistic yang digunakan adalah uji

Paired sam ple T-Test, U j i Wilcoxon rank test, uji independen sample t-

test, Uji Man Whitney serta Uji Efek size (cohen), dalam penelitian ini perlu

lagi ditambahkan uji Friedman serta Uji Repead Anova untuk melihat

perkembangan pengetahuan ibu hamil sebelum di intervensi 1 minggu

setelah intervensi, 2 setelah intervensi serta 3 minggu setelah intervensi.”.

H. Analisis Hasil penelitian

Dalam disertasi ini menunjukan bahwa hasil penelitian pada kelompok aplikasi

info bumil menunjukan bahwa ada pengaruh pengetahuan, kepercayaan, Nilai,

sikap, tindakan dan niat ibu hamil sebelum dan setelah diberikan intervensi

menggunakan aplikasi info bumil dengan nilai p=0,001, dan 0,000. Dan pada

kelompok penyuluhan atau audio visual menunjukan bahwa ada pengaruh

pengetahuan, kepercayaan, Nilai, sikap, tindakan dan niat ibu hamil sebelum dan

setelah diberikan intervensi menggunakan penyuluhan dan audio visual dengan

nilai p=0,000. Sedangkan dari kedua kelompok yaitu kelompok penyuluhan Audio

Visual + buku KIA dan kelompok aplikasi info bumil di pulau – pulau kecil

Kabupaten Pangkep kedua kelompok tersebut tidak perbedaan yaitu nilai p=0,080.

19
“Menurut Reviewer hasil penleitian ini perlu lagi di uji menggunakan uji

analisis faktor serta multivariate untuk melihat variable mana yang paling

berpengaruh dalam penelitian ini”.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Makalah ini bertujuan untuk melakukan review disertasi yang dipilih berdasarkan

konsep, prinsip dan study design konsep fundamental epidemiology research.

Berdasarkan hasil pembahasan, beberapa hal yang ditemukan yaitu:

1. Penulisan Latar belakang perlu ditambahkan referensi-referensi yang terbaru

2. Rumusan masalah perlu diperbaiki sesuai dengan tujuan penelitian

3. Kerangka teori perlu diperbaiki sesuai dengan variabel atau masalah yang

diangkat oleh peneliti

4. Kerangka konsep perlu di modifikasi sesuai dengan tujuan penelitian

5. Metode penelitian perlu ditambahkan uji analisis faktor serta analisis multivariate

6. Hasil penelitian tidak ada perbedaan anatar kelompok aplikasi dengan kelompok

audio visual.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa saran yang dibutuhkan untuk

memperbaiki disertasi yaitu:

1. Perlunya penguasaan rumusan masalah dan justifikasi pemilihan lokasi

penelitian.

20
2. Rancangan kerangka teori sebaiknya menggambarkan body of knowledge topik

penelitian.

3. Proses membaca kembali draft disertasi sebaiknya dilakukan untuk

meminimalisir ketidakkonsistenan penulisan rumusan masalah, tujuan

penelitian, alur penelitian, dan kerangka konsep.

21
DAFTAR PUSTAKA

Nurhikmah, 2020. Pengaruh Aplikasi Info Bumil Terhadap Peningkatan Perilaku


Antenatal Care (Anc) Yang Disesuaikan Trimester Kehamilan Di Pulau- Pulau Kecil
Kabupaten Pangkep, Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin.
Disertasi

22

Anda mungkin juga menyukai