Anda di halaman 1dari 6

ESSAI IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH

Nama : Achmad Fauzan Suardi


NIM : 20700120017
Kelas/Prodi : A/Pendidikan Matematika

Pendahuluan
Berdasarkan wujudnya, alam dibedakan dalam dua macam, yakni alam fisis (nyata) dan
alam metafisis (ghaib). Salah satu yang termasuk ke dalam alam metafisis ialah malaikat. Semua
agama samawi mempercayai akan adanya malaikat, akan tetapi mungkin ada perbedaan antara
satu agama dengan yang lainnya baik dari tugas, nama, wujud, dan hakikat malaikat.
Sosok malaikat sering dibicarakan dalam kitab suci Al-Qur’an dan Perjanjian Lama, baik
dari sisi sifat keghaibannya maupun tentang misi penurunan wahyu Allah kepada para rasul,
serta tugas-tugas yang lain yang harus dijalankan sebagai wujud ketaatan terhadap penciptanya.
Di dalam ajaran Islam, percaya akan adanya malaikat adalah kewajiban bagi orang-orang yang
beriman.
Sebab di dalam kitab suci AlQur’an disebutkan bahwa malaikatlah yang menjadi
perantara dalam menyampaikan firman-Nya kepada para rasul, sehingga menafikkan para
malaikat, berarti menafikkan pula firman-firman (wahyu) Allah. Bahkan, beriman kepada para
malaikat memiliki posisi yang cukup tinggi yakni setelah beriman kepada Allah SWT. Peran
malaikat dalam Al-Qur’an tidaklah hanya sekedar menyampaikan perintah-Nya, namun banyak
tugas yang lain yang tidak kalah penting, baik di dunia ruh maupun yang berhubungan dengan
manusia. Diantaranya dalam yakni para malaikat yang bertugas memikul Arsy’ Allah (QS. Al-
Mu’min: 7), kemudian di dalam QS. Al-Infithaar ayat 10-12 disebutkan bahwa malaikat juga
bertugas untuk menjaga, mengawasi dan mencatat amal perbuatan manusia, serta tugas-tugas
penting lainnya.
Selain Al-Qur’an, di dalam Perjanjian Lama juga mengisahkan peran malaikat sebagai
utusan yang menyampaikan perintah Allah kepada manusia, mengabarkan peristiwa-peristiwa
penting kepada orang-orang pilihan yang mewartakan iman,3 salah satunya yaitu kisah tentang
malaikat yang menghalangi Abraham yang akan menyembelih anaknya Ishak, atas perintah
Allah (Kej. 22: 11), menjaga dan melindungi umat yang percaya (Yos. 5: 13-15), menjaga
Taman Eden (Kej. 3: 24), serta tugas-tugas penting lainnya.
Meskipun di dalam Al-Qur’an dan Perjanjian Lama sama-sama mengisahkan tentang
malaikat, namun Al-Qur’an dan Perjanjian Lama bukanlah satu kesatuan kitab suci, keduanya
merupakan kitab suci yang berbeda yang menjadi sumber ajaran bagi umat yang berbeda pula.
Maka dari itulah mengapa perlu dilakukan kajian untuk mengetahui akan adanya kemungkinan
kesejajaran maupun perbedaan peran malaikat dalam AlQur’an dan Perjanjan Lama.

Isi / Pembahasan
Beriman kepada malaikat adalah bentuk jamak dari kata malakun yang artinya
pengutusan. Malaikat adalah hal yang ghaib, mahluk, dan hamba Allah Swt. Malaikat tidak
memiliki keistimewaan rububiyah dan uluhiyah. Akan tetapi Allah Swt. menciptakan malaikat
dari cahaya serta memberikan ketaatan yang sempurna serta kekuatan untuk melaksanakan
ketaatan tersebut.
Allah telah berfirman dalam surat Al-Anbiya’ ayat 19-20 yang artinya, “ Para malaikat
yang ada di sisi-Nya, mereka tidak angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.
Mereka selalu bertasbih bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.”
Pengertian iman kepada malaikat adalah meyakini jika malaikat itu ada yang senantiasa
mengawasi perbuatan baik dan buruk setiap manusia. Malaikat adalah satu-satunya mahluk yang
paling yang taat kepada Allah dan senantiasa bertasbih kepada Allah tanpa henti.
(https://www.dream.co.id/your-story/menyingkap-pengertian-iman-kepada-malaikat-sifat-tugas-
hikmahnya-200814v.html)
Ada banyak fungsi dari beriman kepada malaikat allah, diantaranya :
1. Meningkatkan Ketaatan
Malaikat kan makhluk Allah yang paling taat, dengan beriman manusia dapat mendorong
dirinya untuk senantiasa mendekatkan diri dan disiplin kepada Allah SWT.
2. Menjaga Sikap Manusia
Salah satu tugas Malaikat yaitu mengawasi apa yang manusia kerjakan, sehingga manusia
akan berhati-hati dalam menjalani kehidupan agar terhindar dari Dosa.
3. Berusaha Meningkatkan Amal Ibadah
Ada Malaikat yang menjaga surga dan neraka. Dengan mengingat hal bisa mendorong
manusia untuk meningkatkan amal ibadahnya supaya tidak masuk neraka.
4. Menerima Rezeki yang Sudah Diberikan
Dengan beriman, kita dapat ikhlas dan merasa bersyukur degan apa yang sudah diberikan
atau kita berikan kepada orang lain karena amal kita akan dicatat oleh Malaikat.
5. Meningkatkan Kesabaran
Iman kan percaya tuh, nah saat kita sudah melakukan berbagai usaha namun belum
kelihatan hasilnya kita harus percaya dengan Allah bahwa kerja keras kita akan terbayar.
(https://cerdika.com/rukun-iman/kepada-malaikat-
allah/#:~:text=Secara%20Istilah%20iman%20kepada%20malaikat,untuk%20melaksnakan%20se
gala%20perintah%2DNya.&text=Artinya%20%3A%20%E2%80%9C(19)%20Dan,di%20langit
%20dan%20di%20bumi.)
Adapun perbedaan manusia dan malaikat berdasarkan yang disampaikan Bapak Prof. Dr.
H. Muhammad Amri, Lc., M.Ag dibagi menjadi dua yaitu :
a. Berbeda dari segi asal kejadiannya
Diterangkan dalam Al-Qur’an dengan jelas asal terjadinya manusia yaitu dari tanah liat,
sebagaimana yang disebutkan dalam surah Al-HIjr ayat 26:
“dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanh liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”(Al-Hijr 15:26)
Nabi pernah mengatakan bahwa malaikat diciptakan dari cahaya sebagaimana sabda Nabi
Muhammad saw :
“Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari nyala api dan Adam diciptakan
dari apa yang telah diterangkan pada semua (dari tanah)” (HR. Muslim)
b. Berbeda dari segi sifat-sifatnya
Manusia diciptakan dengan memiliki akal, nafsu, dan perasaan sedangkan berbeda hal
dengan malaikat yang diciptakan dengan tidak memiliki hal tersebut.
Contoh perilaku beriman kepada malaikat berdasarkan yang disampaikan oleh Bapak
Prof. Dr. H. Muhammad Amri, Lc., M.Ag yang mana dapat kita terapkan pula di kehidupan
sehari-hari yaitu, Kita membiasakan melakukakan amalan-amalan serta patuh menjalankan
segala sesuatu yang diperintahkan Allah SWT. Kepada kita sebagai hambanya,menghadirkan
perasaan mawas diri bahwa Allah maha mengetahui segala yang kita perbuat, dan melakukan hal
tanpa rasa khawatir dengan menganggap bahwa Allah senantiasa bersama Kita.
Sifat-sifat malaikat diantaranya sebagai berikut :
1. Malaikat selalu bertasbih siang dan malam (tidak ada hentinya).
2. Tidak pernah melakukan dosa (maksiat) dan selalu mengamalkan apa yang diperintah
oleh Allah SWT.
3. Mempunyai sifat malu.
4. Mempunyai kekuatan dan kecepatan cahaya.
5. Tidak pernah lelah melakukan apa yang diperintahkan-Nya.
6. Tidak makan dan minum.
7. Dapat berubah wujud.
8. Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, makan, tidur, lapar, dan lainnya.
9. Selalu taat dan takut kepada Allah SWT.
(https://www.yuksinau.id/pengertian-sifat-hikmah-beriman-kepada-malaikat/)
Hasil Diskusi
1. Apakah boleh kita memberikan nama malaikat kepada anak kita? ( Nur Rahmat Aji Putra)
Jawaban : menurut pemahaman saya, tidak menjadi masalah jika kita memberikan nama
malaikat kepada anak kita. Dalam memberikan nama sebaiknya menggunakan
nama-nama yang baik dan memiliki arti yang bagus. Karena nama merupakan
do’a bagi anak itu sendiri . jadi sebaiknya menggunakan nam-nama yang dapat
menjadi kebaikan bagi anak kita. Namun para ulama berbeda pendapat dalam
menanngapi hal ini. bnu Qayyim menuliskan, Asyhub berkata, Imam Malik
pernah ditanya tentang pemberian nama Jibril. Dia tidak menyukainya dan tidak
tertarik dengan nama itu. Al-Qadhi Iyadh berkata, "Ada sebagian ulama yang
tidak menyukai pemberian nama dengan nama para malaikat. Itu adalah perkataan
al-Harits bin Miskin. Dia berkata, Imam Malik tidak menyukai pemberian nama
Jibril dan Yasin, sedangkan selain dia memperbolehkannya." Abdur-Razaq
berkata dalam Al jami', dari Ma'mar, dia berkata, saya pernah bertanya kepada
Muhammad bin Abu Sulaiman. "Apa pendapat anda tentang seseorang yang
bernama Jibril dan Mikail? Dia menjawab, "Tidak apa-apa."

2. Apakah ada jin yang beriman? (Putri Wulandari Kadir)


Jawaban : Berdasarkan yang saya baca, bahwa ada jin yang beriman. Hal ini saya dasarkan
pada QS. Al-Isra’ : 88 yang artinya yaitu, ““Katakanlah: “Sesungguhnya jika
manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya
mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian
mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.” (QS. Al Isra’: 88). Ada
sekelompok jin yang beriman ketika mendengarkan pelafalan al-Qur’an.

3. Apa hikmah adanya malaikat pencatat amal baik dan amal buruk sedangkan Allah mengetahui
segala urusan didunia? (Shela Alifia)
Jawaban : Menurut pemahaman Saya, hikmah adanya malaikat pencatat amal baik dan buruk
yaitu kita dapat mengambil hikmah bahwa Allah adalah sebaik-baiknya pengatur.
Allah telah mengatur segala sesuatunya serta mengarahkannya dengan sebaik-
baiknya pula. Hikmah yang demikian adalah penjelasan bahwa Allah Subhanahu
wa Ta’ala mengatur segala sesuatu, menentukan, memantapkannya dengan kuat,
sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan malaikat pencatat amal
perbuatan dan ucapan manusia, diwakilkan kepada mereka yang menulis apapun
yang dilakukan manusia. Padahal Allah Mengetahui perbuatan mereka sebelum
mereka melakukan. Tetapi semua ini merupakan penjelasan kesempurnaan
perhatian dan pemeliharaan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap manusia. Dan
sesungguhnya alam ini diatur sebaik-baiknya, dikokohkan sekokoh-kokohnya.
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai