Jenis penelitian ini adalah ekperimental laboratorium, yaitu formulasi sediaan pasta gigi gel yang mengandung Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan memvariasikan natrium karboksil metil selulosa sebagai gelling agent serta uji kestrabilan fisiknya.
III.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar pada bulan Maret – Mei 2020.
III.3 Bahan dan Alat
III.2.1 Alat yang digunakan Alat yang digunakan adalah beaker glass, bejana maserasi, cawan porselen, corong, gelas ukur, kertas saring, mikroskop, mortar dan stamper, objek gelas, penjepit kayu, pengaduk: kaca, perkamen, pH meter, pipet tetes, pisau, pot plastik, sendok tanduk, timbangan analitik, Vacuum Rotary Evaporator, viskometer Brookfield dan waterbath. III.2.2 Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah aqua destilata, Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.), etanol 96%, gliserin, metil paraben, minyak permen, Na CMC, natrium lauril sulfat, natrium sakarin, kalsium karbonat, propil paraben dan sorbitol (70%). III.4 Prosedur Kerja III.5.1 Persiapan Bahan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dibeli dari penjual buah di Kota Makassar sebanyak 2 kg kemudian dipisahkan antara kulit dan buahnya. III.5.2 Pengolahan Sampel Sampel Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) disortasi basah untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang masih menempel pada sampel. Kulit buah manggis yang telah dibersihkan dipotong-potong kecil, selanjutnya dikeringkan dengan cara diangin-anginkan selama beberapa hari pada udara terbuka dengan tidak terkena sinar matahari langsung. III.5.3 Ekstraksi Sampel Sebanyak 100 gram simplisia Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dimasukkan ke dalam bejana maserasi. Kemudian ditambahkan dengan etanol 96% sampai sampel terendam seluruhnya, kemudian ditutup rapat dan disimpan di tempat gelap selama 5 hari sambil sesekali diaduk. Maserat disaring dengan menggunakan kertas saring. Filtrat diperoleh melalui penyaringan dengan corong, kemudian ampas dimaserasi kembali dengan etanol 96%, hingga filtrat tidak berwarna. Semua filtrat disatukan dan dipekatkan dengan menggunakan rotavapor hingga diperoleh ekstrak kental Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.). Ekstrak yang dihasilkan digunakan untuk pengujian selanjutnya. III.5.4 Formulasi Sediaan Pasta Gigi Gel Tabel 3.1 Rancangan Formula Pasta Gigi Gel E Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Jumlah % Referensi NO. Komposisi Kegunaan F1 F2 F3 (%) (%) (%) Ekstak Kulit Zat aktif 1. 20% 20% 20% 10-20%1 Manggis 2. Na. CMC Pengikat 3% 4% 5% 3-6%2 3. Kalsium Karbonat Abrasif 20% 20% 20% 20-50%3 4. Gliserin Humektan 5% 5% 5% ≤ 30%2 5. Sorbitol (70%) Humektan 15% 15% 15% 3-15%2 6. Natrium Sakarin Pemanis 0,25% 0,25% 0,25% 0,075-0,6% 2 7. Metil Paraben Pengawet 0,2% 0,2% 0,2% 0,015-0,2%2 9. Natrium Lauril Pembusa 1% 1% 1% 0,5-2,5%2 10. Minyak Permen Pengaroma 0,1% 0,1% 0,1% 0,5-1%4 11. Aquadest Pembawa ad ad Ad 100 100 100
III.5.5 Pembuatan Pasta Gigi Gel Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia
mangostana L.) Semua bahan ditimbang sesuai dengan perhitungan. Na CMC dikembangkan terlebih dahulu dalam air panas dengan cara menaburkannya diatas air, lalu didiamkan selama + 15 menit agar memudahkan dalam proses pembuatan, setelah itu aduk kuat-kuat secara konstan sehingga basis gel berhasil dibuat homogen. Setelah itu, kalsium karbonat digerus sampai halus kemudian dimasukkan kedalam basis gel tersebut, diaduk hingga homogen bersama basis gel (M1). Dalam lumpang yang terpisah, gliserin dicampurkan bersama dengan ekstrak kulit manggis dan sorbitol (M2). Na Lauril sulfat, natrium sakarin, dan metil paraben dilarutkan dalam air terlebih dahulu sebelum dicampurkan dengan bahan-bahan lainnya (M3). M2 (Ekstrak + Gliserin + Sorbitol) dicampurkan kedalam M1 (Na CMC+CaCO3), diaduk hingga homogen. Setelah itu, ditambahkan M3 (Na lauril sulfat+natrium sakarin+air), diaduk perlahan hingga homogen. Minyak permen ditambahkan setelah semua massa (M1+M2+M3) tercampur homogen, diaduk perlahan- lahan hingga semua bahan tercampur homogen. III.5.6 Uji Kestabilan Fisik Uji mutu fisik sediaan pasta gigi gel Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan penyimpanan dipercepat dengan menggunakan climatic chamber. Sediaan gel disimpan pada suhu 5oC dan 35oC masing-masing selama 4 jam (1 siklus) dengan kelembapan dan pH tetap. Pengujian ini dilakukan sebanyak 6 siklus. Adapun uji mutu fisik yang dilakukan meliputi : a. Organoleptik Pengamatan sediaan akhir yang meliputi bau, rasa, dan warna yang diamati secara obyektif dan kontinyu. Pengamatan ini bertujuan untuk melihat terjadinya perubahan secara signifikan pada sediaan akhir yang telah dibuat sebelum dan sesudah dilakukan penyimpanan yang dipercepat pada suhu 5°C dan 35°C sebanyak 5 siklus selama 3-4 hari. b. Homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan dengan cara sampel dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar (Ditjen POM, 1985). c. Viskositas Viskositas diukur menggunakan viskometer Brookfield. Pengukuran viskositas dilakukan dengan cara sebanyak 100 ml sampel dimasukan ke dalam wadah berbentuk tabung lalu dipasang spindle 64. Spindle harus terendam dalam sediaan uji. Viskometer dinyalakan dan dipastikan rotor dapat berputar. Diamati jarum petunjuk dari viskositas lalu dicatat. Persyaratan viskositas yang baik yaitu 2000 – 4000 cP (Voight, 1995: 381- 382). d. pH pH pasta gigi dalam standar internasional mengharuskan berada dalam kisaran 4,5-10,5 (SNI 12-3525- 1995). Alat pH meter terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar hingga alat menunjukkan harga pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan dengan tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1% yaitu ditimbang 1 gr sediaan dan diencerkan dalam gelas beaker dengan air suling hingga 100 ml. Kemudian, elektroda dicelupkan dalam larutan tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan harga pH sampai konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan pH sediaan. Nilai pH diamati sebelum dan sesudah penyimpanan. e. Tinggi Busa Sebanyak 1% sediaan pasta gigi dengan ditambahkan air suling lalu dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 ml. Kemudian Kocok selama 20 detik dengan cara membalikkan gelas ukur secara beraturan diamkan selama 5 menit. Ukur tinggi busa menggunakan mistar. Tinggi busa yang memenuhi syarat yaitu maksimal 15 mm. f. Uji Kesukaan Uji kesukaan atau hedonic test dilakukan untuk mengetahui kesukaan panelis terhadap sediaan yang dibuat. Uji kesukaan ini dilakukan secara visual terhadap 10 orang panelis. Uji kesukaan atau hedonic test merupakan salah satu uji penerimaan yang menyangkut penilaian seseorang terhadap kesukaan dan ketidaksukaan suatu produk (Purnamawati, 2006). Setiap panelis diminta untuk menilsi secara visual sediaan maskara yang dibuat. Kemudian panelis menuliskan SS bila sangan suka (5), S bila suka (4), CS bila cukup suka (3), KS bila kurang suka (2), TS bila tidak suka (1). Parameter pengamatan pada uji kesukaan adalah aroma, bentuk (konsistensi), dan warna. Percobaan dilakukan pada 10 orang panelis dengan cara setiap panelis memberikan penilaian terhadap masing-masing formula berdasarkan parameter tersebut kemudian dihitung nilai kesukaan terhadap masing-masing sediaan.