Segala puji bagi Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad saw yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah swt atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Teori Akuntansi.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen Teori
Akuntansi, kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Pada tahun 1494, Luca Pacioli menerbitkan bukunya yang menjelaskan mengenai
pembukuan pencatatan berpasangan yang dikenal sebagai metode Venesia atau metode
Italia. Dia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberikan informasi
kepada para pedagang mengenai keadaan aktiva dan hutang-hutangnya. Debit dan kredit
digunakan dalam pencatatan untuk memastikan kalau sebuah pencatatan berpasangan dan
seluruh pencatatan harus berpasangan. Pacioli juga mengusulkan perhitungan laba satu
periode dan penutupan buku setiap tahun.
Metode Italia menyebar ke seluruh Eropa pada abad 16 dan 17 dan mengalami
evolusi yaitu :
Pada tahun 1894, American Association of Public Accountants membuat resolusi yang
menyatakan bahwa urutan penyajian di dalam neraca harus dimulai dari realisasi yang
paling cepat sampai yang paling lambat yang mengidentifikasikan secara jelas penekanan
pada penyajian informasi kepada kreditor.
Pada tahun 1927 komite-komite khusus bekerja untuk mengembangkan definisi earned
surplus (laba yang ditahan), dan pada tahun 1929 komite khusus lainnya melaporkan
mengenai penilaian aktiva di dalam neraca, sedangkan komite khusus yang lain lagi
mempelajari topik-topik seperti terminologi dan prinsip-prinsip akuntansi dalam pertukaran
mata uang asing.
Di Amerika Serikat , dilakukan pengujian dan analisa pada prinsip dan teori akuntansi yang
berkembang melalui 4 fase yakni :
Akuntan publik juga harus mematuhi kode etik profesi yang mengatur perilaku akuntan
publik dalam menjalankan praktik profesinya baik dengan sesama anggota maupun dengan
masyarakat umum. Kode etik ini mengatur tentang tanggung jawab profesi, kompetensi
dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, perilaku profesional serta standar teknis bagi
seorang auditor dalam menjalankan profesinya. Akuntan publik atau auditor independen
dalam tugasnya mengaudit perusahaan klien memiliki posisi yang strategis sebagai pihak
ketiga dalam lingkungan perusahaan klien yakni ketika akuntan publik mengemban tugas
dan tanggung jawab dari manajemen untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan yang
dikelolanya. Dalam hal ini manajemen ingin supaya kinerjanya terlihat selalu baik dimata
pihak eksternal perusahaan terutama pemilik. Akan tetapi disisi lain, pemilik
menginginkan supaya auditor melaporkan dengan sejujurnya keadaan yang ada pada
perusahaan yang telah dibiayainya.
Kasus Enron melibatkan kantor akuntansi publik Arthur Andersen, manajemen Enron
telah melakukan window dressing dengan cara menaikkan pendapatannya senilai US $
600 juta dan menyembunyikan utangnya sebesar US $ 1,2 miliar dengan teknik off-
balance sheet. Auditor Enron, Arthur Andersen kantor Huston dipersalahkan karena ikut
membantu proses rekayasa laporan keuangan selama bertahun-tahun. Akhirnya pada
waktu yang singkat, Enron melaporkan kebangkrutannya kepada otoritas pasar modal.
Arthur Andersen juga dipersalahkan karena telah melakukan pemusnahan ribuan surat
elektronik dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan audit Enron.
Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi
laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan
mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar
saham tetap diminati investor. Praktik bisnis Enron yang menjadikannya bangkrut dan
hancur serta berimplikasi negatif bagi banyak pihak. Pihak yang dirugikan dari kasus ini
tidak hanya investor Enron saja, tetapi terutama karyawan Enron yang menginvestasikan
dana pensiunnya dalam saham perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya
(social impact).
Praktik bisnis Enron yang menjadikannya bangkrut dan hancur serta berimplikasi
negatif bagi banyak pihak. Pihak yang dirugikan dari kasus ini tidak hanya investor Enron
saja, tetapi terutama karyawan Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam
saham perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya (social impact).
Milyaran dolar kekayaan investor terhapus seketika dengan meluncurnya harga
saham berbagai perusahaaan di bursa efek. Jika dilihat dari Agency Theory,
Andersen sebagai KAP telah menciderai kepercayaan dari pihak stock holder atau
principal untuk memberikan suatu fairrness information mengenai
pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah dari principal.
Pihak agent dalam hal ini manajemen Enron telah bertindak secara rasional untuk
kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan melupakan norma dan etika bisnis
yang sehat. Lalu apa yang dituai oleh Enron dan KAP Andersen dari sebuah ketidak
jujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis adalah hutang dan
sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping
proses peradilan dan tuntutan hukum.
Dapat disimpulkan bahwa Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar
kode etik yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan
bukan untuk dilanggar. Mungkin saja pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan
keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan
menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Dalam kasus ini, KAP yang
seharusnya bisa bersikap independen tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen.
Karena perbuatan mereka inilah, kedua-duanya menuai kehancuran dimana Enron
bangkrut dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangakan KAP Arthur
Andersen sendiri kehilangan keindependensiannya dan kepercayaan dari masyarakat.
E. Akuntansi Internasional
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan beberapa hal dari hasil penelitian tersebut sebagai berikut :
1. Sistem pencatatan berpasangan telah ada sejak 3000 tahun SM, yang mana
telah berkembang pada kebudayaan-kebudayaan kuno dan seiring
berkembangnya perdagangan di italia pada abad 14, mulai dilakukan
pembukuan metode pemcatatan berpasangan, dan seiring waktu metode
italia tesebut mulai menyebar di eropa dan mengalami evolusi.
2. Perkembangan akuntansi di Amerika ditandai dengan mulainya pembuatan
standar akuntansi yang memuat tentang penyajian laporan keuangan pada
tahun 1900-an awal, yang terus berkembang hingga sekarang
3. GAAP adalah singkatan dari Generally Accepted Accounting Principles
atau Prinsif-prinsif Standar Akuntansi Keuangan berlaku umum. GAAP
adalah standar umum akuntansi dan perusahaan go public yang telah
dikembangkan selama bertahun-tahun, dan yang digunakan oleh bisnis
untuk mengatur informasi keuangan mereka menjadi catatan transaksi
akuntansi yang ringkas dalam pelaporan keuangan, serta mengungkapkan
informasi pendukung tertentu.
4. Kasus enron, enron dan KAP arhtur anderson sudah melanggar kode etik
profesi yang seharusnya menjadi pedoman pekerjaan bukan untuk dilanggar,
sebagai akuntan publik seharusnya melaksanakan kode etik profesi sehingga
dapat melakukan audit dengan jujur agar kasus serupa tidak terjadi
5. Prinsip-prinsip akuntansi yang setiap negara berbeda beda sehingga
diperlukan adanya akuntansi internasional yang digunakan untuk transaksi
antar negara
B. Saran
Sebagai mahasiswa akuntansi hendaknya kita mengetahui bagaimana sejarah
akuntansi itu sendiri dan dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. lebih
dari itu, penulis berharap agar tidak melupakan perkembangan dalam akuntansi serta
dapat mempertahankan dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman
yang maju ini.
DAFTAR PUSTAKA
Wolk, Tearney and Dodd. 2000. Accounting Theory, Fifth Edition. South Wester
Publishing