Anda di halaman 1dari 14

BAB III

ELEKTROPLATING BAJA

3.1. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami tujuan serta tahapan perpisahan awal
permukaan
2. Mengetahui dan memahami penerapan reaksi elektrolisis dalam
kehidupan sehari-hari
3. Mempelajari dan memahami proses elektroplating baja ST-37 dengan
menggunakan pelapis tembaga cu
4. Mempelajari dan memahami perubahan yang terjadi selama proses
electroplating
3.2. Teori dasar
Elektroplating merupakan pelapisan secara elekrodeposisi yaitu proses
pengendapan pelapis logam secara elektrokimia. Cara pelapisan ini
memerlukan arus listrik searah (DC). (Karlipah,2017)
Prinsip dasar Eleroplating adalah melapisi permukaan barang metal
dengan logam  jenis lain untuk memperbaiki kualitas permukaan dari benda
tersebut. Proses pelapisan tersebut  dilakukan dengan bantuan arus listrik DC
dengan media larutan elektrolit (larutan penghantar).
Untuk keperluan proses elektroplating dibutuhkan komponen-komponen
sebagai berikut: [6]
1. Bak Plating

Bak Plating harus terbuat dari bahan yang tahan dengan larutan elektrolit
yang digunakan. Umumnya terbuat dari PVC atau PP. Untuk ukuran
yang besar bisa menggunakan besi atau semen yang dilapisi PVC atau
PP. Ukuran bak menentukan ukuran dan jumlah barang yang akan
diproses.[6]

2. Anoda

29
BAB III ELEKTROPLATING BAJA ST 37 KELOMPOK 3

Anoda adalah  kutub positip dari rectifier. Anoda dibuat dari bahan
logam yang akan dijadikan material pelapis. Dengan adanya arus listrik
bahan anoda tersebut akan larut ke dalam larutan elektrolit . Dalam
waktu bersamaan ion logam dalam larutan yang dekat dengan barang
metal yang akan dilapisi, berubah menjadi logam dan melapisi barang
metal yang jadi objek. Contohnya anoda Nickel, Copper, Zinc, Tin,  dan
Brass.[6]

Ada juga anoda y ang tidak bisa larut. Jadi untuk menggantikan ion
logamnya harus ditambahkan bahan kimia ke dalam larutan elektrolit,
seperti anoda chrom, carbon, Platinize Titanium, dan Stainless Steel. [6]

3. Katoda

Katoda adalah kutub negatif dari rectifier. Dalam proses elektroplating


sisi katoda ini dbuat dari bahan yang akan dilapisi. Permukaan benda
objek yang dekat dengan anoda akan lebih mudah terlapisi dibandingkan
dengan yang lebih jauh atau terhalang. Dengan mengatur posisi benda
kerja terhadap anoda akan membantu meratakan lapisan dan
mempercepat proses plating.[6]

4. Lapisan logam

Lapisan logam yang terbentuk mempunyai karakteristik yang khusus.


Tergantung dari  kadar kandungan bahan kimia dalam elektrolit, kondisi 
proses, dan kualitas arus listrik. Diperlukan pengetahuan yang lebih
dalam tentang elektroplating untuk bisa menghasilkan lapisan logam
dengan karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan. Lapisan logam ini
dalam satuan micron, dan bisa diukur dengan menggunakan thickness
meter.[6]

5. Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit berfungsi sebagai penghantar listrik dan media


pelarutan dari ion logam. Larutan elektrolit ini biasanya terdiri garam

Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 30


BAB III ELEKTROPLATING BAJA ST 37 KELOMPOK 3

yang mengandung ion logam, buffer (pengatur pH), dan aditif


(Surfactant, Brightener dan Katalis). Volume larutan elektrolit yang
menyusut karena penguapan bisa dikembalikan lagi ke volume semula
dengan menambahkan air bilasan dari proses plating tersebut. Untuk
mempertahankan kadar dari larutan elektrolit, bisa dilakukan test secara
berkala, dan menambahkan bahan kimia yang berkurang.[6]

6. Rectifier

Rectifier merupakan sumber arus DC dari Proses Electroplating. Rectifier


sebaiknya yang bisa diatur Volt DC nya, sehingga bisa disesuaikan
dengan ukuran benda kerja dan jenis Platingnya.[6]

7. Volt meter

Volt meter disini untuk mengukur Volt yang sedang digunakan dalam
proses Plating. Volt diatur untuk mendapatkan ampere yang diinginkan
atau sesuai dengan perhitungan standar. Pengaturan Volt yang tidak tepat
akan mempengaruhi kualitas lapisan dan lamanya proses kerja.[6]

8. Ampere meter

Ampere meter untuk mengukur ampere dari arus listrik selama proses
Plating. Ampere ini sangat penting, karena bisa digunakan untuk
menghitung  jumlah logam yang melapisi, sehingga bisa digunakan untuk
menghitung biaya produksi. Ampere meter idealnya yang digital agar
lebih akurat dalam pembacaannya. Ampere ini juga sebagai parameter
standar dari Plating, sebab setiap proses Plating mempunyai standar
ampere per-desimeterpersegi yang berbeda-beda.[6]

9. Tembaga

Tembaga untuk penghantar listrik dari Rectifier ke anoda atau katoda.


Ukuran dari tembaga disesuaikan dengan ampere yang digunakan. Sebisa
mungkin jangan banyak sambungan, karena dapat memperburuk aliran

Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 31


BAB III ELEKTROPLATING BAJA ST 37 KELOMPOK 3

arus listrik. Setiap sambungan yang ada harus sering di cek dan
dibersihkan agar arus listrik tetap lancar.[6]

3.3. Metodologi Praktikum


3.1.1. Skema Proses
a. Proses persiapan awal permukaan

Siapkan Alat dan Bahan

Bersihkan specimen dan amplas Spesimen

Ukur Massa dan Dimensi Baja

Bilas Spesimen Dengan Aqua Dm (rinsing)

Rendam Spesimen Dalam NaOH


(Degreasing)

Bilas Spesimen Dengan Aqua Dm (Rinsing)

Rendam Spesimen Dalam HCl 35 %


(Pickling)

Bilas Spesimen Dengan Aqua Dm (Rinsing) 

Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 32


BAB III ELEKTROPLATING BAJA ST 37 KELOMPOK 3

Keringkan Spesimen

Amati yang terjadi

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan

Gambar 3.1 Skema proses persiapan awal permukaan

b. Proses Elektroplating

Siapkan Alat dan Bahan

Hubungkan Plat Baja ke Kutub Negatif


(Katoda)

Hubungkan Plat Tembaga Ke Kutub Positif


(Anoda)

Celupkan Plat Baja Dan Tembaga Ke Larutan


Elektrolit

Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 33


BAB III ELEKTROPLATING BAJA ST 37 KELOMPOK 3

Nyalakan Rectifier (Waktu Elektroplating 5


Menit dan arus 0.2 A)

Matikan Rectifier

Angkat Plat Baja Dan Tembaga Dari Larutan


Elektrolit

Bilas Spesimen Baja Dengan Aqua Dm

Keringkan Spesimen Baja

Ukur kembali Massa dan Dimensi Baja

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan

Gambar 3.2 Skema proses elektroplating baja

3.3.2. Penjelasan Skema Proses


a. Permukaan awal
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Spesimen dibersihkan dan diamplas
3. Specimen diukur berat dan dimensinya

Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 34


BAB III ELEKTROPLATING BAJA ST 37 KELOMPOK 3

4. Spesimen dibilas dengan aqua dm


5. Spesimen direndam dengan NaOH
6. Spesimen dibilas dengan aqua dm
7. Spesimen direndam dengan HCl 35 % selama 5 menit. pada
suhu 60-700 C.
8. Spesimen dibilas dengan aqua dm selama 5 menit.
9. Spesimen di keringkan.
10. Catat hasilnya dan buat analisa dan pemabahasan.
b. Proses Elektroplating
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Larutan elektrolit CuSO4 dimasukan ke dalam bak elektroplating
3. Plat tembaga dihubungkan ke kutub positif
4. Plat baja ST 37 dihubungkan kekutub negatif
5. Anoda dan katoda di celupkan ke bak elektroplating
6. Rectifier dinyalakan dengan arus yang bervariasi
7. Proses elektroplating dilakukan dalam waktu yang bervariasi
8. Aliran listrik diputuskan
9. Spesimen dibersihkan menggunakan aqua dm dan dikeringkan
sesudah kering timbang dan ukur kembali dimensi specimen
10. Dianalisa dan dibahas
11. Disimpulkan

3.3.3. Gambar proses praktikum


a. Persiapan awal permukaan

Gambar Keterangan
Amplas specimen

Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 35


BAB III ELEKTROPLATING BAJA ST 37 KELOMPOK 3

Ukur dimensinya

Timbang specimen

Bilas dengan aqua dm

Direndam NaOH selama 5 menit

Direndam dengan HCl 35% 60-70oC

Spesimen dikeringkan

ST-37

Gambar 3.3 Gambar skema proses persiapan awal permukaan


b. Proses Elektroplating

Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 36


BAB III ELEKTROPLATING BAJA ST 37 KELOMPOK 3

Sambungkan plat tembaga kekutub


positif dan plat baja st 37 pada kutub
negatif.
+ Rectifier
-

Celupkan kedalam larutan elektrolit


pada waktu yang bervariasi
Rectifier
+
-

Larutan CuSO4

Bersihkan dengan aqua dm

Keringkan specimen

Keringkan dan ditimbang dan diukur


kembali dimensinya.

Gambar 3.4 Gambar skema proses elektroplating baja st 37

3.4. Alat dan Bahan


3.4.1. Alat
1. Neraca 1 buah
2. Gelas kimia 250 mL 5 buah
3. Jangka sorong 1 buah
4. Rectifier 1 buah
5. Batang pengaduk 1 buah

Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 37


BAB III ELEKTROPLATING BAJA ST 37 KELOMPOK 3

6. Spatula 1 buah
7. Kaca arloji 1 buah
8. Botol semprot 1 buah
9. Labu ukur 10 mL 2 buah
10. Bak elektroplating 1 buah
11. Hot plate 1 buah
12. Korek api 1 buah
13. Tang krus 1 buah

3.4.2. Bahan
1. NaOH 1 N secukupnya
2. HCl 35 % secukupnya
3. Aqua dm secukupnya
4. Amplas kasar 1 buah
5. Amplas halus 1 buah
6. CuSO4 secukupnya
7. Plat Tembaga 1 buah
8. Plat Baja ST-37 1 buah
3.5. Pengamatan Data
N Massa Panjang Lebar Tebal
Spesimen Warna
o (gr) (mm) (mm) (mm)
25,347
1 Baja ST37 Abu kotor 44,80 29,36 2,40
4
3.1 Tabel Data sebelum diamplas

N Massa Panjang Lebar Tebal


Spesimen Warna
o (gr) (mm) (mm) (mm)
25,187
1 Baja ST37 Silver 49,60 29,80 2,42
0
3.2 Tabel Data sebelum dilapisi

N Massa Panjang Lebar Tebal


Spesimen Warna
o (gr) (mm) (mm) (mm)
25,434
1 Baja ST37 Merah bata 44,60 29,80 2.42
6
3.3 Tabel Data sesudah elektroplating

Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 38


BAB III ELEKTROPLATING BAJA ST 37 KELOMPOK 3

3.6. Pengolahan Data


3.6.1 Perhitungan
a. Luas permukaan sebelum di amplas
dik : p = 44,80 mm
l = 29,36 mm
t = 2,40 mm
dit : Luas permukaan ?
LP = 2(p x l) + 2(p x t) + 2(l x t)
= 2(44,80 x 29,36) + 2(44,80 x 2,40) + 2(29,36 x 2,40)
= 2986,624 mm2
b. Luas permukaan sesudah di amplas
dik : p = 49,60 mm
l = 29,80 mm
t = 2,42 mm
dit Luas permukaan ?
LP = 2(p x l) + 2(p x t) + 2(l x t)
= 2(49,60 x 29,80) + 2(49,60 x 2,42) + 2(29,80 x 2,42)
= 3340,456 mm2
c. Luas permukaan sesudah elektroplating
dik : p = 44,60 mm
l = 29,80 mm
t = 2,42 mm
dit Luas permukaan ?
LP = 2(p x l) + 2(p x t) + 2(l x t)
= 2(44,60 x 29,80) + 2(44,60 x 2,42) + 2(29,80 x 2,42)
= 3018,256 mm2
d. Ketebalan Cu
Dik : Ar Cu = 63,5
ε =2
ρ = 8,96 g/cm3
A = 3018,256 mm2

Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 39


BAB III ELEKTROPLATING BAJA ST 37 KELOMPOK 3

I = 0,1 A
t = 4 x 60 = 240 s
Dit ketebalan?
Ar Cu
e =
ε
63,5
e = = 31,75
2
exlxt
w=
96500
31,75 x 0,1 x 240
w= = 0,007896 gr
96500
w
Ketebalan =
ρ xA
0,007896
Ketebalan = = 2,91974 x 10-5 cm
8,96 x 30 ,18256

3.6.2 Persamaan reaksi


a. Reaksi Yang Terjadi Pada Proses Persiapan Awal Permukaan
Rinsing : Baja (s) + H2 O(l) → Baja (s) + H 2 O(aq)
Degreasing :Baja (s) + NaOH(aq) +lemak→ Baja (s) + gliserol
Pickling :Baja (s) + Fe2 O3(l) +HCl→Baja (s) +Fe Cl3(aq) + H2 O
b. Reaksi Yang Terjadi Pada Proses Elektroplating Cu Pada Baja
Reaksi di larutan elektrolit :
CuSO 4 → Cu2+ + SO 2-4
Reaksi di katoda :
Cu2+ + 2e → Cu
Reaksi di anoda :
Cu → Cu 2+ + 2e
H2 O → 2H + + O2
3.7. Analisa dan Pembahasan
Proses elektroplating harus melalui proses persiapan permukaan awal
terlebih dahulu. Dimana sampel di amplas dari amplas kasar hingga amplas
halus untuk membersihkan karat dan pengotor yang menempel pada
permukaan spesimen. Proses persiapan awal harus melakukannya dengan

Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 40


BAB III ELEKTROPLATING BAJA ST 37 KELOMPOK 3

baik, karena jika tidak melakukkannya dengan baik maka akan menyebabkan
tidak maksimalnya proses elektroplating. Jika plat bersih dari pengotor atau
karat maka sudah dipastikan hasilnya akan bagus, dan juga pengerjaan amplas
itu tidak sembarang dilakukan harus melakukannya dengan searah tidak boleh
mengacak itu karena jika terlalu banyak goresan yang ada akan membuat
kualitas plating tidak maksimal. Maka dari itu supaya proses persiapan awal
permukaan harus benar-benar sesuai dengan prosedur, jika persiapan awal
tidak bagus maka hasilnya tidak akan sempurna contohnya saaat proses
electroplating tembaga tidak benar benar melapisi baja.
Proses elektroplating menggunakan arus listrik dan Cu sebagai pelapis
baja st 37 yang dicelupkan ke dalam larutan elektrolit CuSO 4 dengan waktu
yang bervariasi dan juga arus yang bervariasi. Arus listik sangat berpengaruh
pada cepatnya pelapisan, jika arusnya semakin besar maka pelapisannya akan
semakin cepat begitupun sebaliknya dan pengaruh waktu juga berpengaruh
terhadap elektroplating, jika semakin lama makan lapisan semakin tebal.
Maka pengaruh arus dan waktu harus seimbang jangan sampai arusnya tinggi
atau karena hasilnya tidak akan maksimal, Jadi dilakukan harus dengan
sesuai prosedur yang ada, jangan terlalu lama maka plating akan tebal dan
juga jangan terlalu singkat maka akan tipis plating yang dihasilkannya..
Saat plat tembaga dan plat baja st 37 dicelupkan pada larutan elektrolit
tejadi gelembung-gelembung maka itu terjadi reaksi kimia dan mengalami
penebalan pada plat baja st 37 dikarenakan mengalami proses pelapisan.

3.8. Kesimpulan
1. Setiap proses pelapisan harus melalui persiapan awal permukaan
bertujuan untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Jika persiapan awal permukaan kurang baik maka akan menyebabkan
elektroplating tidak akan maksimal hasilnya.
3. Plat baja ST 37 sudah dilapisi memiliki perubahan dari tebal sebesar
mm, berat sebesar 0,2476 gram.
4. Terjadinya reaksi elektrokimia yang berlangsung pada saat proses
elektoplating belangsung.

Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 41


BAB III ELEKTROPLATING BAJA ST 37 KELOMPOK 3

Laporan Akhir Pratikum Kimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 42

Anda mungkin juga menyukai