Anda di halaman 1dari 16

BAB V

ANALISA KUALITATIF KATION

5.1. Tujuan
1. Mengetahui dan memhami analisa pendahuluan pada analisa kualtatif
2. Mengetahui dan memahami kation dalam suatu sampel

5.2. Teori Dasar


Analisis kualitatif kation digolongkan menjadi 5 golongan, yang
didasarkan pada sifat kation terhadap peraksinya. Pereaksi yang digunakan yaitu
asam klorida, hydrogen sulfida, ammonium sulfida dan ammonium karbonat.
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah kation bereaksi lalu membentuk endapan
atau tidak, dengan kata lain klasifikasi kation didasarkan atas perbedaan kelarutan
dari klorida, sulfida dan karbonat. Didalam kation ada beberapa golongan yang
memiliki ciri khas tertentu, Diantaranya. (Karlipah,2017)
1. Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam
klorida encer. Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg.
2. Golongan II : Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral
encer. Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn.
3. Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida
encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.
Namun kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam
suasana netral / amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn,
Zn.
4. Golongan IV : Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III.
Kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan
adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion
golongan ini adalah Ba, Ca, Sr.
5. Golongan V : Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan
regensia-regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang
terakhir. Kation golongan ini meliputi : Mg, K, NH4+. (Karlipah,2017)

58
BAB V ANALISA KUALITATIF KATION KELOMPOK 3

Klasifikasi kation berdasarkan atasapakah suatu kation bereaksi dengan


reagensia, reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. boleh dikatakan
bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan
kelarutan dari klorida, sulfide, dan karbonat dari kation tersebut. Reagensia
yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah:
1. HCI

2. HOS

3. (NH4)zS
4. (NH‹)zCOz
Pada umumnya, Analisa kualitatif terdiri dari Analisa pendahuluan, Analisa
kation dan Analisa anion. Reaksi Kering :

1. Pemanasan

2. Uji Pipa tiup

3. Uji Nyala

4. Uji spektroskopi

5. Uji Manik Borak

6. Uji manik fosfat

7. Uji Manik natrium karbonat

Reaksi Basah, akan terjadi apabila:

1. Terbetuknya endapan

2. Pembebasan gas

3. Perubahan warna

Penjelasan masing-masing tiap suatu reaksi kering dan basah, pada reaksi kering
terdapat 7 pengujian yaitu,

1. Uji Pipa tiup

Ada dua nyala api yang di hasilkan pada nyala bunsen yaitu api mereduksi dan
api mengoksidasi di peroleh dengan cara menaruh mulut pipa tiup tepat di luar
nyala dan meniup dengan lambat sehingga membentuk kerucut dan bergerak
pada zat yang di periksa. [9]

2. Uji spektroskopi

Laporan Akhir Pratikum Kiimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 59


BAB V ANALISA KUALITATIF KATION KELOMPOK 3

Metode spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang meliputi teknik


serapan (absorption), teknik emisi (emission), teknik fluoresensi (fluorescence).
Penyerapan gelombang elektromagnetik dapat menyebabkan terjadinya eksitasi
tingkat-tingkat energi dalam molekul. [9]

3. Uji Manik Boraks

Sehelai kawat platinum , yang serupa dengan yang dirujuk pada uji nyala,
digunakan untuk uji manik boraks. Ujung bebas kawat platinum dibengkokkan
menjadi suatu lingkaran kecil yang nyaris tak dapat meloloskan sebatang korek
api biasa. Lingkaran ini dipanasi dalam nyala Bunsen sampai membara dan
kemudian dengan cepat dibenamkan ke dalam bubuk boraks Na2B4O7.
10H2O . zat padat yang menempel ditaruh dalam nyala yang terpanas; garam itu
membengkak ketika melepaskan air kristalnya dan kemudian menyusut sebesar
lingkaran itu, dengan membentuk manik mirip kaca, tembus cahaya dan tak
berwarna, yang terdiri dari suatu campuran natrium metaborat dan anhidrida
borat. [9]

4. Uji Manik Fosfat (atau garam mikrokosmik)

Manik itu dibuat dengan cara serupa dengan manic boraks. Hanya saja disini
digunakan garam mikrokosmik. [9]

5. Uji Manik Natrium Karbonat

Manik natrium karbonat disiapkan dengan melelehkan sedikit natrium karbonat


pada lingkaran kawat platinum dalam nyala Bunsen ; diperoleh pentulan putih
tak tembus cahaya. Jika pentul ini dibasahi, kemudian dibenamkan ke dalam
sedikit kalium nitrat dan kemudian ke dalam sedikit senyawa mangan , dan
seluruhnya dipanasi dalam nyala mengoksid, akan terbentuk manik hijau
natrium manganat. [9]

6. Pemanasan

Zat itu ditaruh dalam sebuah tabung pengapian (tabung bola) yang dibuat dari
pipa kaca lunak. Dan dipanasi dalam sebuah nyala Bunsen. Mula-mula dengan
lembut dan kemudian dengan lebih kuat. Tabung reaski kecil , 60-70 mm x 7-8
mm, yang mudah diperoleh dan murah , dapat juga dipakai. Dapat terjadi

Laporan Akhir Pratikum Kiimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 60


BAB V ANALISA KUALITATIF KATION KELOMPOK 3

sublimasi, atau pelelehan atau penguraian yang disertai perubahan warna, atau
dapat dibebaskan suatu gas yang dapat dikenali dari sifat-sifat khas tertentu. [9]

7. Uji Nyala

Agar memahami operasi yang dilibatkan dalam uji warna nyala dan uji manik
yang diuraikan berikutnya , perlulah mengetahui struktur nyala bunsen tak-
terang, nyala bunsen tak-terang terdiri dari tiga bagian. [9]

A. Kerucut biru dalam , yang terdiri sebagian besar dari gas yang tak terbakar.

B. Ujung terang ( ini hanya Nampak bila lubang udara sedikit ditutup.

C. Selubung luar , dalam mana terjadi pembakaran sempurna.

Analisa kualitatif juga bisa disebut analisa jenis, adalah untuk menentukan
macam atau jenis zat ataupun komponen-komponen yang ada pada suatu
larutan. Bila kita ingin tahu apa sampel cair itu maka kita lakukan Analisa
kualitatif terhadap sampel larutan tersebut. Caranya dengan menentukan sifat-
sifat fisis dari sampel tersebut. Misal, bagaimanakah warnanya, bau nya,indeks
bias, titik didih, massa jenis dan kelarutan. Begitupun dengan sampel yang
berupa padatan, kita menentukannya dengan cara bagaimana warnanya, bau
nya, warna nyala, titik leleh, bentuk kristal, dan kelarutannya.

Metoda dalam melakukan analisis kualitatif ini dilakukan secara konvensional


yaitu memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan. Klasifikasi dari
pengujian ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-
reagensia umum (asam klorida, hidrogen sulfida dan ammonium karbonat) ini
membentuk endapan atau tidak. Jadi dapat dikatakan bahwa klasifikasi kation
yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan klorida dan karbonat
dari kation. [9]

Kation-kation golongan I adalah kation-kation yang akan mengendap bila


ditambahkan dengan HCl yaitu Ag+, Pb2+ dan Hg2+. Kation golongan II tidak
bereaksi dengan asam klorida tetapi membentuk endapan dengan hidrogen
sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion golongan ini adalah
merkurium (II), Tembaga, Bismut, Kadmium, Arsenik (II), Arsenik (V),
Stibium (III), Stibium (V), Timah (II), Timah (III) dan Timah (IV). Keempat
ion yang pertama merupaka sub-golongan IIA dna keenam yang terakhir
merupakan sub-golongan IIB. Sementara sulfida kation dalam golonga IIA tak

Laporan Akhir Pratikum Kiimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 61


BAB V ANALISA KUALITATIF KATION KELOMPOK 3

dapat larut dalam ammonium polisulfida, sulfida dari kation dalam golongan
IIB justru larut. Kation golongan III tidak bereaksi dengan asam klorida encer
ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun
kation ini membentuk endapan dengan amonum sulfida dalam suasana netral
atau amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah Kobalt (II), Nikel (II), Besi
(II), Besi (III), Kromium (III) Alumunium, Zink dan Mangan (II).

Golongan IV tidak beraksi dengan reagensia golongan I, II, III. Kation-kation


ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya
ammonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam. Golongan V adalah
kation yang umum yang tidak bereaksi dengan reagensia-reagensia sebelumnya
dan merupakan golongan kation yang terakhir yang meliputi ion-ion
magnesium, natrium, kalium, ammonium, litium dan hidrogen. [9]

Banyak reaksi – reaksi yang menghasilkan endapan berperan penting dalam


analisa kualitatif. Endapan tersebut dapat berbentuk kristal atau koloid dan
dengan warna yang berbeda – beda. Pemisahan endapan dapat dilakukan dengan
penyaringan, endapan tersebut terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh
dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan adalah sama dengan
konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung pada berbagai
kondisi seperti tekanan, suhu, konsentrasi bahan lain dan jenis pelarut. [9]

Perubahan larutan dengan perubahan tekanan tidak mempunyai arti penting


dalamanalisa kualitatif, karena semua pekarjaan dilakukan dalam wadah terbuka
pada tekanan atmosfer. kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan
endapan kecuali pada beberapa endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku
sebaliknya. Perbedaan kelarutan karena suhu ini dapat digunakan sebagai dasar
pemisahankation. Misalnya, pemisahan kation Ag, Hg(l), dan Pb dapat
dilakukan denganmengendapkan ketiganya sebagai garam klorida, kemudian
memisahkan Pb dari Ag dan Hg(l) dengan memberikan air panas. Kenaikan
suhu akan memperbesarkelarutan Pb sehingga endapan tersebut larut sedangkan
kedua kation lainnya tidak. [9]

Kelarutan bergantung juga pada sifat dan konsentrasi bahan lain yang ada dalam
campuran larutan itu. Bahan lain tersebut dikenal dengan ion sekutu dan ion
asing. Umumnya kelarutan endapan berkurang dengan adanya ion sekutuyang
berlebih dan dalam prakteknya ini dilakukan dengan memberikankonsentrasi

Laporan Akhir Pratikum Kiimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 62


BAB V ANALISA KUALITATIF KATION KELOMPOK 3

pereaksi yang berlebih. Tetapi penambahan pereaksi berlebih ini padabeberapa


senyawa memberikan efek yang sebaliknya yaitu melarutkan endapan.Hal ini
terjadi karena adanya pembentukan kompleks yang dapat larut dengan
ionsekutu tersebut. [9]

Perbedaan antara kation dan anion adalah muatan listrik bersih dari ion . Ion
adalah atom atau molekul yang diperoleh atau hilang satu atau lebih elektron
valensi memberikan ion muatan positif atau negatif bersih.

Anion adalah ion dengan muatan negatif bersih. Contoh: anion hidroksida: OH-
anion oksida: O2 -, dan anion sulfat: SO2-4 Klasifikasi kation yang paling
umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari:

1. Klorida

2. Sulfida

3. Karbonat

Laporan Akhir Pratikum Kiimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 63


BAB V ANALISA KUALITATIF KATION KELOMPOK 3

5.3. Metode Praktikum


5.3.1 Skema Proses
a. Uji Organoleptik

Siapkan Alat dan Bahan

Amati Bentuk Zat

Amati Warna Zat

Amati Bau Zat

Catat Hasil Penelitian


Gambar 5.1 Skema proses uji organoleptik

b. Uji Nyala

Siapkan alat dan bahan

Bakar kawat ose hingga berpijar

Laporan Akhir Pratikum Kiimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 64


BAB V ANALISA KUALITATIF KATION KELOMPOK 3

Celupkan kawat ose pada HCl pekat

Celupkan Pada Sample yang Akan Diuji

Bakar sample dalam nyala api

Amati warna yang dihasilkan

Amati warna yang dihasilkan

Catat hasil pengamatan

Gambar 5.2 Skema proses uji nyala

Laporan Akhir Pratikum Kiimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 65


BAB V ANALISA KUALITATIF KATION KELOMPOK 3

c. Uji kelarutan

Siapkan alat dan bahan

Masukan sample dalam tabung reaksi

Larutkan dengan aqua dm dingin

Catat hasil pengamatan

Kesimpulan

Gambar 5.3 Skema proses uji kelarutan

Laporan Akhir Pratikum Kiimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 66


BAB V ANALISA KUALITATIF KATION KELOMPOK 3

d. Uji kualitatif kation

Siapkan alat dan bahan

Tambahkan HCl 6M sebanyak 2mL

Pisahkan endapan (1) dengan filtrat (2)

Cuci 2x endapan (1) dengan 1 mL aqua dm


dan 1 tetes NCl 2M

Tambahkan 2mL aqua dm dan panaskan


selama 2-3 menit pada endapan (1)

Pisahkan endapan (2) dan filtrat (2)

Tambahkan K2CrO4 1M pada filtrat (2)

Amati dan catat perubahan

Kesimpulan

Gambar 5.4 Skema proses uji kualitatif kation

Laporan Akhir Pratikum Kiimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 67


BAB V ANALISA KUALITATIF KATION KELOMPOK 3

5.3.2 Penjelasan Skema Proses


a. Uji Organoleptik
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Diamati 4 sample pada pengujian organoleptik amati dari
keempat sample warna, bentuk dan bau.
3. Dicatat hasil pengamatan pada lembar kerja.
4. Dianalisa dan dibahasan.
5. disimpulkan
b. Uji Nyala
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Nyalakan api dan bakar kawat ose sampai berpijar
3. Jika kawar ose sudah berpijar bersihkan kawat ose dengan aqua
dm dan dicelupkan ke dalam HCl pekat
4. Dicelupkan kawat ose pada sempel yang sudah berada pada plat
tetes.
5. Dibakar sample pada kawat ose sampai api berubah warna
6. Diamati perubahan warna yang terjadi pada warna api
7. Hasil pengamatan dicatat
8. Dianalisa dan dibahas
9. Disimpulkan
c. Uji Kelarutan
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Sampel dilarutkan dalam aqua dm dingin.
3. Dianalisa dan dibahas
4. Disimpulkan
d. Uji Kualitatif Kation
1. Alat dan bahan disiapakan
2. Sampel yang telaah di larutkan dari hasil kelarutan disiapkan
3. HCl 6M ditambahkan sebanyak 2 mL dan diaduk
4. Jika endapan terbentuk, endapan dan larutan dipisah
5. Endapan dicuci sebanyak 2x dengan 2 mL air dan setes HCl 2M
6. 2 mL air panas di tambahkan kedalam endapan dan panaskan
dalam pemanas air selama 2-3 menit

Laporan Akhir Pratikum Kiimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 68


BAB V ANALISA KUALITATIF KATION KELOMPOK 3

7. Endapan (a) dan filtrat (b) dipisah


8. Filtrat (b) ditambahkan setets K2Cr2O4
9. Setiap perubahannya diamati
10. Disimpulkan

5.3.2 Gambar Skema Proses


a. Uji Organoleptik
Gambar Keterangan
Amati bau dan warna

D
A B C

A B

b. Uji Nyala
Gambar Keterangan
Lakukan uji nyala pada setiap sampel

Amati nyala api tersebut

Catat dan simpulkan

c.Uji kelarutan
Gambar Keterangan

Laporan Akhir Pratikum Kiimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 69


BAB V ANALISA KUALITATIF KATION KELOMPOK 3

Larutkan sampel dengan aqua dm


dingin

Larutan sampel larut dalam aqua dm


dingin

d. Uji Kation

5.4. Alat dan Bahan


5.4.1 Alat
1. Kawat ose 1 buah
2. Gelas kimia 250 mL 1 buah
3. Pembakar spirtus 1 buah
4. Plat tetes 1 buah
5. Tabung reaksi 12 buah
6. Rak tabung reaksi 1 buah
7. Gelas kimia 100 ml 1 buah
8. Penjepis tabung 1 buah
9. Spatula 1buah
10. Pipet tetes 1buah
11. Kaca arloji 1buah
12. Korek 1buah

Laporan Akhir Pratikum Kiimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 70


BAB V ANALISA KUALITATIF KATION KELOMPOK 3

5.4.2 Bahan
1. HCl 2M secukupnya
2. Aqua dm secukupnya
3. HCl 6M secukupnya
4. HNO3 2M secukupnya
5. K2CrO4 secukupnya
6. NaOH 2M secukupnya
7. NH4OH 2M secukupnya
8. Sample A secukupnya
9. Sample B secukupnya
10. Sample C secukupnya
11. Sample D secukupnya

5.5. Tabel Pengamatan


Tabel 5.1 Pengamatan Uji Organoleptik
No Sampel Bentuk Warna Bau
1 NaCL Padatan Putih Tak berbau
2 SrCL Padatan Putih Tak berbau
3 BaNO3 Padatan Putih Tak berbau
4 CuSO4 Padatan Biru Tak berbau

Tabel 5.2 Pengamatan Uji Nyala


No Sampel Unsur Warna nyala api
1 A Na Jingga
2 B Sr Merah
3 C Ba Hijau Kekuningan
4 D Cu Biru Kehijauan

Tabel 5.3 Pengamatan Uji Kelarutan


Aqua dm HCl HNO3 Aqua
No Sampel
encer Panas Encer Pekat Encer Pekat Regia
1 A=NaCl         
2 B=SrCl           
3 C= BaNO3           
4 D= CuSO4       

Tabel 5.4 Pengamatan Uji Kualitatif

Laporan Akhir Pratikum Kiimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 71


BAB V ANALISA KUALITATIF KATION KELOMPOK 3

N Larutan/Elektrol Warna
ION Pereaksi Warna Larutan
O it endapan
+
1 Ag HCl 6M Mengendap Putih Kuning
+
2 Ag HCl 2M Mengendap Putih Bening
+
3 Ag K2CrO4 1 M Mengendap Putih Kuning
+
4 Ag NH4OH 2 M Mengendap Putih Putih Keruh
+
5 Ag HNO3 2 M Mengendap Putih Bening

5.6. Persamaan Reaksi


a. Uji Nyala

4Sc + 3O2 → 2Sc2O3


2Sr + O2 → 2SrO
2Mn + O2 → 2MnO
2Cu + O2 → 2CuO
a. Uji kelarutan

Sr + H2O → Sc(H2O)2

Mn + 2H2O → Mn(OH)2 + H2
Mn + 2HCl → MnCl2 + H2
Mn + HNO3 → Sc(NO3)2 + NO + H2O
Mn + HNO3 + 3HCl → MnCl2 + NO + H2O

Cu + H2O → Sc(H2O)2
Cu + 2HCl → CuCl2 + H2
Cu + HNO3 →Cu(NO3)2 + NO2 + H2O
Cu + HNO3 + 6HCl → 3CuCl2 + 2NO + 4H2O

b. Analisa Kualitatif Kation

5.7. Analisa dan Pembahasan

Laporan Akhir Pratikum Kiimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 72


BAB V ANALISA KUALITATIF KATION KELOMPOK 3

Warna nyala disetiap zat dalam pengujian uji nyala berbeda beda
dikarenakan zat dan berat jenis masing masing zaat juga berbeda, seperti halnya
CuSO4 zat ini memancarkan warna biru kehijauan, SrCl warna merah, BaNO3
warna hijau kekuningan, dan NaCl warna jingga.
Pada saat uji organoleptik karena di praktikum kali ini tidak terlaksana
maka praktikan mengacu pada praktikum yang telah di praktekkan pada saat di
SMK NaCl atau biasa disebut sebagai garam dapur itu tak berbau, CuSO 4 itu juga
tak berbau, untuk BaNO3 itu juga sama tidak berbau, jika SrCl praktikan tidak
melakukan uji organoleptic.
HCl 6M, HCl 2M, K2CrO4 1 M, NH4OH 2 M, HNO3 2 M dari semua
pereaksi semuanya mengendap dan jga endapannya berwarna putih, tetapi warna
larutannya berbeda beda HCl 6M berwarna kuning, HCl 2 M berwarna bening,
K2CrO4 1M berwarna kuning dan HNO3 bewarna bening.
Pada saat uji kelarutan semua sampel larut dalam aqua dm dingin kecuali
BaNO3 yang larut pada aqua dm panas pada saat praktikum.
Uji kation Ag+ ditambahkan dengan HCl akan membentuk endapan
berwarna putih, bila ditambahkan dengan K2CrO4 membentuk endapan berwarna
putih, bila ditambahkan dengan NH4OH membentuk endapan berwarna putih dan
terakhir ditambahkan dengan HNO3 membentuk endapak berwarna putih.

5.8. Kesimpulan
1. Sampel pada uji organoleptik unsur NaCl , SrCl ,BaNO3 berwarna putih,
tidak berbau dan CuSO4 berwarna biru.
2. Uji nyala dan warna yang dihasilkan NaCl Jingga, BaNO3 hijau
kekuningan, SrCl merah, CuSO4 biru kehijauan
3. Sebelum melakukan analisa kualitatif kation harus dilakukan uji kelarutan
terlebih dahulu
4. Ag+ + HCl mengendap dan berwarna putih.

Laporan Akhir Pratikum Kiimia Dasar dan Analitik T.A 2019/2020 73

Anda mungkin juga menyukai