Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA IBU P DENGAN

MASALAH HIPERTENSI

Disusun Oleh:

SITI MASITOH

18.062

PRODI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS CENDEKIA ABDITAMA

Tahun Ajaran 2020/2021

Jl. Islamic Raya Kelapa Dua Tangerang 15810

Telepon / Fax : 021-5462852, Website : https://www.cendekia.ac.id/


PENGKAJIAN KELUARGA IBU P

1. DATA UMUM
a. Nama Keluarga (KK)
Kepala eluarga bernama Bapak S (76 Tahun) dan Ibu P (65 tahun)
b. Alamat dan Nomer Telepon
Keluarga Bapak S dan Ibu P bertempat tinggal di Kp.Rancalayung Ds.Gandayasa
Kec.Cikeusal Kab.Serang-Banten (085691915763)
c. Pendidikan kepala keluarga
Tingkat pendidikan keluarga adalah SD
d. Komposisi keluarga :
No Nama Gender Hubungan TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan
dengan KK
1 Tn. S Laki-laki Suami 76 Tahun SLTA Pensiunan
2 Nn. S Perempuan Anak 21 Tahun SMA- Mahasiswa
Lanjutan

Genogram

Hipertensi

KETERANGAN:
Tinggal serumah
Wanita
Laki-laki
Garis penikahan
Garis keturunan

e. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bapak S adalah keluarga inti (nuclear family) dimana dalam keluarga selain
kepala keluarga, terdapat juga istri dan 1 orang anak.
f. Suku
Keluarga Bapak S berasal dari Jawa menyukai makanan yang tidak pedas dan Ny. P
berasal dari suku Sunda menyukai makanan asin dan gurih
g. Agama
Keluarga Bapak S beragama Islam, dengan kebiasaan ibadah adalah sholat 5 waktu,
membaca Al-qur’an, berpuasa pada bulan Ramadhan dan puasa Sunnah lainnya. Keluarga
Ibu S memiliki keyakinan bahwa sehat atau sakit ditentukan oleh Allah SWT, namun kita
tetap berusaha menjaga kesehatan.
h. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Bapak S dan Ibu P memiliki toko sembako yang berpenghasilan tidak tentu setiap bulannya
dan Bapak S juga merupakan pensiunan yang menerima gajih satu bulan sekali, cukup
untuk membiayai keluarga sehari-hari.
i. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga jarang melakukan rekreasi karena kesibukan masing-masing.

2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja. Tugas perkembangan keluarga yang
sudah terpenuhi:
 Menyekolahkan anak
 Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
 Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.
 Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perekembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah:
 Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
 Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Keluarga mengatakan sudah mejalankan peran dan tugas perkembangan namun belum
optimal.

c. Riwayat keluarga inti


Bapak S mengatakan saat ini ada anggota yang mempunyai penyakit hipertensi
yaitu Ibu P. dan anaknya Nn.S sempat sakit diare hingga sudah 3 hari bulak-balik ke kamar
mandi, perutnya terasa mulas dan lemas, Namun sudah di bawa ke dokter dan sudah
membaik.
Ibu P mengatakan sudah 3 tahun menderita hipertensi, saat hipertensi sedang
muncul kepala Ibu P terasa pusing. Ibu P juga mengatakan sakit kepala yang dirasakan
mengganggu aktivitasnya. Ibu P mengatakan hipertensi adalah penyakit yang ada karena
tekanan darah yang tinggi, penyebabnya adalah kurang istirahat. Ibu P mengatakan tidak
tahu apa saja gejala dari hipertensi, makanan apa saja yang bisa menimbulkan hipertensi.
Ibu P juga mengatakan dirinya jarang mengkonsumsi sayur dan buah.
Ibu P juga mengatakan dirinya sudah 3 hari sulit untuk tidur dan sering terbangun
pada malam hari. Waktu tidur hanya 4-5 jam saja. Ibu P mengatakan tidak tau apa
penyebab dari sulit tidur yang dialami dan tidak tau bagaimana mengatasi agar bisa tidur
dengan normal kembali.

d. Riwayat keluarga sebelumnya


Keluarga Ibu P mengatakan orang tua yaitu ibu dari Ibu P mempunyai penyakit Hipertensi.

3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah permanen dengan kepemilikan sendiri. Rumah yang
ditempati adalah permanen, dengan 3 kamar tidur. Satu kamar tidur Bapak S dan Ibu P.
satu kamar tidur Nn.S dan satu untuk Kamar penyimpanan. Terdapat ruang tamu, dapur
dan tempat makan, dan kamar mandi dengan sumber air dari tanah. Ventilasi rumah
bagian belakang tidak ada, Semua kamar memiliki ventilasi, ventilasi lain terdapat di ruang
tamu (jendela dan lubang angin). Pencahayaan rumah terang semua.

2 1

5 3
7 6 4

Keterangan:
1. Ruang tamu
2. Kamar tidur 1
3. Kamar tidur 2
4. Kamar Penyimpanan/Gudang
5. Ruang makan
6. Dapur
7. Kamar mandi

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Karakteristik tetangga dan komunitas sebagian besar adalah penduduk yang berasal dari
suku Jawa tetapi ada juga dari yang perantau dan dari berbagai macam suku.. Pekerjaan
tetangga sebagian besar adalah sebagai pegawai swasta (karyawan pabrik) dan buruh.
Hampir seluruhnya yang bekerja adalah kepala keluarga. Kegiatan komunitas biasanya
adalah kegiatan pengajian, gotong royong dan perayaan-perayaan Hari Besar Islam.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bapak S dan Ibu P kurang lebih sudah 20 tahun tinggal di rumah yang ditempati
saat ini.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bapak S dan Ibu P jarang mengikuti kegiatan yang ada di RW 005, tetapi Bapak
S dan Ibu P selalu mengusahakan untuk mengikuti acara pengajian mingguan yang biasa di
adakan pada hari jumat. Ibu P selalu mengikuti kegiatan pengajian dan lain-lain yang ada
di RT 001.

4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga adalah komunikasi dua arah. Bapak S dan Ibu P mengatakan
selalu terbuka dengan anak-anaknya terkait dengan masalah yang dialami anak-anaknya.
Bapak S dan Ibu P selalu memutuskan bersama setiap keputusan yang akan diambil
b. Struktur kekuatan keluarga
Struktur kekuatan yang ada di keluarga adalah reward power yaitu kelurga memberikan
penghargaan atau pujian setiap hal positif yang dilakukan anak-anaknya dan selalu
memotivasi anak-anaknya terutama mengingatkan dalam hal keagamaan.
c. Struktur peran
Bapak S sebagai kepala keluarga menjalankan perannya sebagai pemimpin dalam rumah
tangga, bapak S mencari nafkah dengan bekerja agar kebutuhan keluarga dapat terpenuhi,
memberikan tempat tinggal yang layak bagi anggota keluarga, memberikan perhatian dan
kasih sayang untuk istri dan anak-anaknya. Bapak S mengajarkan nilai-nilai agama dan
aturan baik dan buruk kepada anak-anaknya.
Ibu P sebagai ibu rumah tangga juga memberikan perhatian dan kasih sayang untuk suami
dan anak-anaknya, menjalankan peran sebagai ibu bagi anak-anaknya .
d. Nilai dan norma budaya
Bapak S dan Ibu P mengatakan selalu berupaya menanamkan nilai-nilai agama dan aturan
baik dan buruk dalam kehidupan seperti tidak boleh berpacaran, harus sholat, tidak boleh
keluar malam.

5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Keluarga selalu berupaya memberikan kasih sayang satu sama lainya. Bapak S dan Ibu S
saling memperhatikan satu sama lainnya. Orangtua juga mengajarkan Nn.S bagaimana
saling menyayangi. Nn. S cenderung dekat dengan kedua orang tuanya. Keluarga mereka
terlihat sangat akrab, dan saling mendukung.
b. Fungsi Sosialisasi
Bapak S sebagai kepala keluarga setiap hari bekerja sebagai pemilik toko sembako setiap
pagi harus ke pasar. Bapak S sangat aktif mengikuti kegiatanyang yang di adakan. Ibu P
sebagai ibu rumah tangga yang setiap hari mengurus rumah jarang mengikuti kegiatan
yang ada di komunitas. Nn. S mampu melakukan sosialisasi dengan bermain sesama teman
sebaya.Mendidik dan membesarkan anak dalam keluarga Bapak S merupakan tanggung
jawab bersama istrinya.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
1) Nutrsi
Pola makan dan minum keluarga setiap harinya ditentukan oleh Ibu P. Keluarga Bapak
S adalah keluarga yang sederhana, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pola makan teratur 2 kali sehari dengan menu yang bervariasi yang bahan-bahannya
dibeli di pasar sendiri. Dan keluarga Bapak S tidak setaip hari memakan buah.
2) Pola istirahat tidur
Pola istirahat tidur di keluarga Bapak S ada salah satu yang mengalami kesulitan.
Hamper Semua anggota keluarga dapat beristirahat sesuai kebutuhan kecuali Ibu P.
Ibu P juga mengatakan dirinya sudah 3 hari sulit untuk tidur dan sering terbangun
pada malam hari. Waktu tidur hanya 4-5 jam saja. Dan Bapak S tidak selalu
menyempatkan untuk tidur siang dan malam tidur pukul 21.00 WIB.
3) Pola eliminasi
Pola eliminasi Bapak S, Ibu P dan Nn.S satu kali setiap harinya, konsistensi lunak dan
tidak ada kesulitan. Dan tidak ada kesulitan untuk BAK.
4) Personal hygiene
Keadaan personal hygiene dikeluarga Bapak S semua anggota keluarga bersih terawat.
Kondisi lingkungan rumah juga bersih dan tertata. Keluarga Bapak S membiasakan
anggota keluarga untuk mandi pagi dan sore, setiap mandi sikat gigi dan mandi dengan
bersih.
5) Pola aktivitas
Pola aktivitas di keluarga Bapak S, dijalankan sesuai dengan peran masing-masing.
Bapak S yang bekerja yang memiliki toko sembako yang menjaga toko sembako nya
hingga jam 20.30 WIB, Aktifitas yang dilakukan Ibu P sebagai ibu rumah tangga
adalah mengurus rumah tangga seperti memasak dan mengurus rumah dan anak.
Aktifitas Nn. S lebih banyak di rumah dan mengikuti kuliah secara daring/online.
6) Aktivitas fisik dan rekreasi
Keluarga Bapak S dan Ibu P jarang berolah raga. Bapak S sibuk bekerja, jika libur
dimanfaatkan untuk istirahat. Keluarga Bapak S jarang melakukan rekreasi.
7) Praktik penggunaan obat dan merokok
Jika sakit, keluarga Bapak S dan Ibu P biasanya membeli obat yang dijual bebas di
warung atau apotek, biasanya yang dibeli adalah obat penurun panas, obat batuk,
masuk angin, obat pegal,dan obat flu, dan vitamin.
8) Intevensi pencegahan secara medis
Keluarga Bapak S dan Ibu P tidak melakukan intevensi pencegahan secara medis untuk
mengatasi masalah kesehatan yang mereka alami.
9) Terapi komplementer dan alternatif
Keluarga Bapak S dan Ibu P belum pernah menjalani terapi alternatif dan
komplementer.
10) Perasaan dan persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan sekitar dirasa keluarga cukup
memuaskan.
11) Sumber pembayaran
Keluarga Bapak S dan Ibu P memiliki asuransi kesehatan yaitu BPJS Kesehatan.
6. STRESSOR DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor Jangka Pendek
Keluarga memikirkan penyakit yang di derita Ibu P yaitu hipertensi
b. Stressor Jangka Panjang
Bapak S dan Ibu P memikirkan agar anaknya sekolah dengan baik dan tidak terpengaruh
oleh pergaulan bebas seperti Narkoba dan dapat menjaga diri dengan baik.
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Keluarga selalu cepat tanggap terhadap masalah yang dihadapi, seperti masalah diare
yang dialami Nn. S, yang membuat keluarga khawatir jika tidak diatasi
d. Respon keluarga terhadap masalah
Keluarga selalu langsung merespon setiap masalah yang dihadapi oleh keluarga
e. Strategi Koping yang Digunakan
Masalah yang dialami oleh keluarga dibicarakan secara bersamaan dan saling mendukung
satu sama lainya
f. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menyelesaikan masalah dengan kekerasan atau meninggalkan
masalah tanpa diselesaikan
7. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang ada saat ini
biayanya murah dengan kualitas prima. Keluarga juga berharap bahwa tenaga kesehatan yang
ada memberikan pelayanan secara maksimal dan ramah kepada masyarakat.walaupun
masyarakat hanya menggunakan fasilitas kesehatan BPJS untuk biaya pengobatan.

8. HASIL PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA


Pemeriksaan
fisik Bapak S Ibu P Nn.S
Tanda vital
Suhu 36,30 C 36,40 C 36,40 C
Nadi 75 x/mnt 86 x/mnt 70x/ mnt
RR 18x/mnt 18x/mnt 18x/mnt
TD 120/80 mmHg 180/100 mmHg 120/80 mmHg
TB 170 cm 145 cm 155 cm
BB 68 kg 60 kg, 45kg
IMT : 20
Fisik
Kepala Rambut hitam, distribusi Rambut hitam, Rambut hitam,
merata, tidak ada distribusi merata, distribusi merata,
keluhan pusing , tidak tidak ada keluhan tidak ada keluhan,
ada lesi pada kulit pusing, tidak ada lesi tidak ada lesi pada
kepala pada kulit kepala kulit kepala
Mata Bentuk mata simetris, Bentuk mata simetris, Bentuk mata
Konjungtivaanemis, Konjungtiva, tidak simetris,
sklera tidak ikterik, anemis, sklera tidak Konjungtiva, tidak
visus 6/6, enam lapang ikterik, visus 6/6, anemis, sklera tidak
pandang baik enam lampang ikterik, visus 6/6,
pandang baik enam lampang
pandang baik
Telinga Bentuk telinga simetris, Bentuk telinga Bentuk telinga
tidak ada seruma atau simetris, tidak ada simetris, tidak ada
keluaran, klien dapat seruma atau keluaran, seruma atau
mendengar pembicaraan klien dapat keluaran, klien dapat
perawat dan detakkan mendengar mendengar
jarum jam, tidak pembicaraan perawat pembicaraan perawat
terdapat infeksi pada dan detakkan jarum dan detakkan jarum
telinga, telinga bersih, jam, tidak terdapat jam, tidak terdapat
tidak ada nyeri tulang infeksi pada telinga, infeksi pada telinga,
mastoid telinga bersih, tidak telinga bersih, tidak
ada nyeri tulang ada nyeri tulang
mastoid mastoid
Hidung Bentuk hidung simetris, Bentuk hidung Bentuk hidung
konka nasal merah simetris, konka nasal simetris, konka nasal
mudah, tidak ada merah mudah, tidak merah mudah, tidak
keluaran, fungsi ada keluaran, fungsi ada keluaran, fungsi
penciuman baik, dengan penciuman baik, penciuman baik,
bukti dapat dengan bukti dapat dengan bukti dapat
membedakan bau membedakan bau membedakan bau
minyak wangi dan minyak wangi dan minyak wangi dan
minyak kayu putih. minyak kayu putih. minyak kayu putih.
Septum lurus Septum lurus Septum lurus
Mulut dan gigi Bibir klien lembab, Bibir klien lembab, Bibir klien kering,
berwarna agak berwarna merah, berwarna merah,
kehitaman, bersih, tidak bersih, tidak ada gigi bersih, gigi
ada gigi berlubang, tidak berlubang, tidak ada berlubang, tidak ada
ada kesulitan untuk kesulitan untuk kesulitan untuk
menelan, klien dapat menelan, klien dapat menelan, klien dapat
membedakan rasa asin membedakan rasa membedakan rasa
dan manis, gigi tampak asin dan manis, gigi asin dan manis, gigi
bersih tampak bersih tampak bersih
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada
kelenjar tiroid, tidak ada kelenjar tiroid, tidak pembesaran kelenjar
kesulitan untuk bergerak ada kesulitan untuk tiroid, tidak ada
bergerak kesulitan untuk
bergerak
Dada/ thorax Dada berbentuk Dada berbentuk Dada berbentuk
sismetris, tulang iga 12 sismetris, tulang iga sismetris, tulang iga
pasang, tidak ada 12 pasang, tidak ada 12 pasang, tidak ada
keluhan sesak, warna keluhan sesak, warna keluhan sesak, warna
kulit sawo matang, klien kulit sawo matang, kulit sawo matang,
bernafas tidka klien bernafas tidka klien bernafas tidka
menggunakan otot menggunakan otot menggunakan otot
tambahan, taktil tambahan, taktil tambahan, taktil
premitus baik, premitus baik, premitus baik,
konfigurasi dada 2:1, konfigurasi dada 2:1, konfigurasi dada 2:1,
suara nafas vesikuler, suara nafas vesikuler, suara nafas
suara jantung S1 dan S2, suara jantung S1 dan vesikuler, suara
Tidak ada retraksi S2, Tidak ada retraksi jantung S1 dan S2,
dinding dada dinding dada Tidak ada retraksi
dinding dada
Abdomen Perut datar, tidak ada Perut datar, tidak ada Perut datar, tidak ada
nyeri tekan dan lepas. keluhan nyeri perut,. keluhan nyeri perut,.
Tidak ada nyeri ginjal Bising usus 6 x/mnt, Bising usus 6 x/mnt,
Tidak ada pembesaran tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan
hepar, bising usus 6 maupun lepas, tidak maupun lepas, tidak
x/mnt ada pembesaran ada pembesaran
hepar, tidak ada tanda hepar, tidak ada
peradangan ginjal tanda peradangan
ginjal
Ekstremitas Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan
bawah: pergerakan bawah: pergerakan bawah: pergerakan
bebas, reflek positif, bebas, reflek positif, bebas, reflek positif,
kekuatan otot 5. kekuatan otot 5. kekuatan otot 5.
Kulit Warna kulit sawo Warna kulit sawo Warna kulit sawo
matang, kulit bersih, matang, kulit bersih, matang, kulit bersih,
tidak ada eksim tidak ada eksim tidak ada eksim

Analisa Data
No Data Penunjang Masalah Keperawatan

1 Data Subjektif Risiko Perfusi Serebral tidak efektif

Ibu P mengatakan sudah 3 tahun menderita


hipertensi. Ibu P mengatakan hipertensi adalah
penyakit yang ada karena tekanan darah yang tinggi,
penyebabnya adalah kurang istirahat. Ibu P tidak tau
makanan apa saja yang bisa menimbulkan
hipertensi. Ibu P juga mengatakan dirinya jarang
mengkonsumsi sayur dan buah.
Data Objektif
No Data Penunjang Masalah Keperawatan

TD: 180/100 mmhg

Ibu P tampak tidak nyaman dengan pusing yang


dirasa

Pasien terlihat memegangi kepalanya

2 Data Subjektif Gangguan Pola tidur

Ibu P juga mengatakan dirinya sudah 3 hari sulit


untuk tidur dan sering terbangun pada malam hari.
Waktu tidur hanya 4-5 jam saja. Ibu P mengatakan
tidak tau apa penyebab dari sulit tidur yang dialami
dan tidak tau bagaimana mengatasi agar bisa tidur
dengan normal kembali.

Data Objektif

Mata pasien terlihat sayu

Terlihat adanya lingkaran hitam pada area mata


pasien

Tampak Lelah

Terkadang menguap

3 Data Subjektif Defisit Pengetahuan

Ibu P mengatakan tidak tahu apa saja gejala dari


hipertensi, makanan apa saja yang bisa
menimbulkan hipertensi. Ibu P juga mengatakan
dirinya jarang mengkonsumsi sayur dan buah.

Data Objektif

Pasien terlihat kebingungan tentang penyakitnya.

DIGANOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
2. Gangguan Pola Tidur
3. Defisit Pengetahuan

SKORING
Diagnosa Keperawatan: Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah aktual. Berdasarkan hasil
Aktual pengkajian Ny.P
Kemungkinan 2/2x 2 2 Sifat masalah dapat diubah adalah mudah.
Masalah dapat Pengetahuan Ny P tentang Hipertensi
diubah : yang cukup kurang dan motivasi keluarga
Mudah memanfaatkan fasilitas kesehatan
Potensi masalah 3/3 x 1 1 Potensi masalah untuk di cegah tinggi
untuk dicegah : karena keluarga mempunyai keinginan
Tinggi yang kuat untuk mengatasi masalah yang
dialami, fasilitas pelayanan kesehatan
tersedia dan adanya dukungan dari tenaga
Kesehatan
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari masalah yang
masalah : dialami dan memiliki motivasi untuk di
Dirasakan dan atasi masalahnya.
segera diatasi
Total skor 5

Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pola Tidur

Kriteria Nilai Skor Pembenaran


Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Sifat masalah actual. Berdasarkan hasil
Aktual pengkajian Ny. P
Kemungkinan 2/2 x 2 2 Kemungkinan masalah dapat diubah adalah
Masalah dapat mudah. Pengetahuan Ny. P tentang wkatu
diubah : tidur yang baik cukup kurang dan motivasi
Mudah keluarga memanfaatkan fasilitas Kesehatan
Potensi masalah 3/3 x 1 1 Potensi masalah untuk di cegah adalah tinggi.
untuk dicegah : Karena keluarga mempunyai keinginan yang
Tinggi kuat untuk mengatasi masalah yang dialami,
fasilitas pelayanan kesehatan tersedia dan
adanya dukungan dari tenaga kesehatan
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga mempunyai keinginan yang kuat
masalah : untuk mengatasi masalah yang dialami,
Dirasakan dan segera fasilitas pelayanan kesehatan tersedia dan
diatasi adanya dukungan dari tenaga kesehatan
Total skor 5

Diagnosa Keperawatan: Defisit Pengetahuan

Kriteria Nilai Skor Pembenaran


Sifat Masalah : 2/3 x 1 1 Sifat masalah resiko. Berdasarkan hasil
Aktual pengkajian Ibu P
Kemungkinan 1/2 x 2 1 Kemungkinan masalah diubah adalah
Masalah dapat sebagian.Pengetahuan Pasien dan
diubah : keluarga keluarga kurang tentang
Sebagian Hipertensi, sumber informasi tentang cara
mengatasi Hipertensi. Motivasi keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
pemantauan nutrisi anak
Potensi masalah 3/3 1 1 Keluarga mempunyai keinginan yang
untuk dicegah : kuat untuk mengatasi masalah yang
Tinggi dialami, fasilitas pelayanan kesehatan
tersedia dan adanya dukungan dari tenaga
kesehatan
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari Ibu P sering
masalah : mengalami sakit kepala, mengeluh
Dirasakan dan pusing.keluarga menyadari kalau masalah
segera diatasi tidak diatasi akan berdampak pada
aktivitas.
Total skor 4

DIGANOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

1. Risiko Perfusi Serebral tidak efektif


2. Gangguan Pola Tidur
3. Defisit pengetahuan
No Diagnosa SLKI SIKI
Keperawatan
&
Data Penunjang
1 Hipertensi pada Setelah dilakukan intervensi 1. Edukasi kesehatan
keluarga Bapak keperawatan, Observasi:
S,khususnya Ibu P 1. Keluarga mampu a) Identifikasi kesiapan
ditandai dengan : mengenal masalah : kemampuan menerima
Data Subjektif 1) Perilaku sesuai informasi

Ny. P mengatakan anjuran : Meningkat Edukasi:

sudah 3 tahun 2) Verbalisasi minat dalam a) Jelaskan faktor resiko yang

menderita hipertensi. belajar : Meningkat dapat mempengaruhi kesehatan

Ibu P mengatakan 3) Kemampuan b) Ajarkan perilaku hidup bersih

hipertensi adalah menjelaskan dan sehat

penyakit yang ada pengetahuan tentang

karena tekanan darah suatu topik : Meningkat 2. Edukasi proses penyakit

yang tinggi, 4) Persepsi yang keliru Edukasi:

penyebabnya adalah dalam masalah : a) Jelaskan penyebab dan faktor

kurang istirahat. Ibu P Menurun resiko penyakit

tidak tau makanan b) Jelaskan tanda dan gejala

apa saja yang bisa yang ditimbulkan oleh penyakit

menimbulkan c) Jelaskan kemungkinan

hipertensi. Ibu P juga terjadinya komplikasi

mengatakan dirinya d) Ajarkan cara meredakan atau

jarang mengkonsumsi mengatasi gejala yang dirasakan

sayur dan buah. e) Informasikan kondisi pasien

Data Objektif saat ini

TD: 180/100 mmhg


1. Dukungan pembilan
Ny. P tampak tidak keputusan
nyaman dengan Observasi:
pusing yang 2. Keluarga mampu a) Identifikasi persepsi
dirasakannya mengambil keputusan : mengenal masalah dan
Pasien terlihat 1) Mendiskusikan makna informasi
memeganggi krisis : Meningkat Terapeutik:
kepalanya
2) Mempertahankan a) Diskusikan kelebihan dan
kebiasaan rutin kekurangan dari setiap solusi
keluarga : Meningkat b) Motivasi mengungkapkan
3) Dukungan kemandirian tujuan keperawatan yang
antar anggota keluarga : diharapkan
Meningkat
4) Verbalisasi harapan
yang positif antar
anggota : Meningkat
5) Memanfaatkan tenaga
Kesehatan untuk
mendapatkan 1. Edukasi Diet
informasi : Meningkat Observasi

a) Identifikasi kemampuan
3. Keluarga mampu pasien dan keluarga
merawat anggota menerima informasi
b) Identifikasi tingkat
keluarga :
pengetahuan saat ini
1) Kemampuan menjelaskan c) Identifakasi kebiasaan
masalah kesehatan yang pola makan saat ini dan
masa lalu
dialami : Meningkat
d) Identifikasi persepsi
2) Aktivitas keluarga pasien dan keluarga dan
mengatasi masalah keluarga tentang diet
yang diprogramkan
Kesehatan tepat :
Meningkat Terapeutik
3) Tindakan untuk a) Persiapan
mengurangi factor materi,media dan
resiko : Meningkat alat peraga
b) Jadwalkan waktu
yang tepat untuk
memberikan
Pendidikan
Kesehatan
c) Sediakan rencana
makan tulis

Edukasi

a) Jelaskan tujuan
kepatuhan diet
terhadap Kesehatan
b) Informasikan
makanan yang
diperbolehkan dan
dilarang

2. Manajemen Peningkatan
Tekanan Intrakranial
Observasi
a) Identifikasi
penyebab,tanda dan
gejala TIK ( mis.TD
Meningkat )
b) Monitor intake dan
output cairan
Teraputik
a) Berikan posisi semi
Fowler
b) Cegah terjadinya kejang
c) Pertahankan suhu tubuh
normal
Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian
sedasi dan anti
konvulsan

1. Manajemen kenyamanan
lingkungan
Terapeutik:
a) Sediakan ruangan yang
tenang dan mendukung
b) Fasilitasi kenyamanan
lingkungan
2. Manajemen Lingkungan
Observasi :
a) Identifikasi keamanan dan
4. Keluarga mampu
kenyamanan terapeutik atur
memodifikasi
suhu lingkungan yang sesuai
lingkungan :
1) Pemeliharaan rumah :
Meningkat
2) Pencahayaan : 1. Rujukan
Meningkat Observasi:
3) Ketersediaan air a) Identifikasi indikasi rujukan
bersih : Meningkat b) Periksa kondisi pasien
4) Kebersihan persiapan sebelum dirujuk
makanan : Meningkat Teurapetik:
5) Kebersihan hunian : a) Dapatkan persetujuan pasien
Meningkat atau keluarga
b) Hubungi layanan kesehatan
yang menjadi tujuan rujukan
5. Keluarga mampu yang akan menerima pasien
memanfaatkan fasilitas Edukasi:
pelayanan Kesehatan : a) Jelaskan tujuan dan prosedur
1) Menunjukkan perilaku rujukan
adaptif : Meningkat b) Informasikan rencana
2) Menunjukkan merujuk kepada pasien dan
pemahaman perilaku keluarga
sehat : Meningkat c) Informasikan layanan
3) Kemampuan kesehatan yang menjadi tujuan
menjalankan perilaku rujukan
sehat : Meningkat
2 Gangguan Pola Tidur Setelah dilakukan intervensi 1. Edukasi proses penyakit
pada keluarga Bapak keperawatan, Edukasi:
S, khususnya Ibu P 1. Keluarga mampu a) Jelaskan penyebab dan faktor
ditandai dengan : mengenal masalah : resiko penyakit
Data Subjektif 1) Perilaku sesuai anjuran : b) Jelaskan tanda dan gejala

Ibu P juga Meningkat yang ditimbulkan oleh penyakit

mengatakan dirinya 2) Verbalisasi minat dalam c) Jelaskan kemungkinan

sudah 3 hari sulit belajar : Meningkat terjadinya komplikasi

untuk tidur dan sering 3) Kemampuan d) Ajarkan cara meredakan atau

terbangun pada menjelaskan mengatasi gejala yang dirasakan

malam hari. Waktu pengetahuan tentang e) Informasikan kondisi pasien

tidur hanya 4-5 jam suatu topik : Meningkat saat ini

saja. Ibu P 4) Persepsi yang keliru


mengatakan tidak tau dalam masalah :
apa penyebab dari Menurun 1. Dukungan pembilan
sulit tidur yang keputusan
dialami dan tidak tau 2. Keluarga mampu Observasi:
bagaimana mengatasi mengambil keputusan : b) Identifikasi persepsi
agar bisa tidur dengan 1) Mendiskusikan makna mengenal masalah dan
normal kembali. krisis : Meningkat informasi
Data Objektif 2) Mempertahankan Terapeutik:

Mata pasien terlihat kebiasaan rutin keluarga : a) Diskusikan kelebihan dan


sayu Meningkat kekurangan dari setiap solusi

Terlihat adanya 3) Dukungan kemandirian b) Motivasi mengungkapkan


lingkaran hitam pada antar anggota keluarga : tujuan keperawatan yang
area mata pasien Meningkat diharapkan
Tampak Lelah 4) Verbalisasi harapan yang
positif antar anggota :
Meningkat
5) Memanfaatkan tenaga
Kesehatan untuk
mendapatkan informasi :
Meningkat

3. Keluarga mampu 1. Dukungan Tidur


merawat anggota Observasi :
keluarga : a) Identifikasi pola aktifitas
1) Kemampuan dan tidur
menjelaskan masalah b) Identifikasi factor
kesehatan yang pengganggu tidur
dialami : Meningkat Terapeutik :
2) Aktivitas keluarga a) Modifikasi lingkungan
mengatasi masalah b) Batasi waktu tidur siang
Kesehatan tepat : c) Fasilitasi menghilangkan
Meningkat stress sebelum tidur
3) Tindakan untuk d) Tetapkan jadwal tidur rutin
mengurangi factor Edukasi :
resiko : Meningkat a) Jelaskan pentingnya tidur
b) Anjurkan menepati
kebisasaan waktu tidur
c) Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
d) Ajarkan relaksasi otot
autogenic atau cara
nonfarmakologi lannya.

4. Keluarga mampu 1.Manajemen kenyamanan


memodifikasi lingkungan
lingkungan : Terapeutik:
1) Pemeliharaan rumah : a) Sediakan ruangan yang
Meningkat tenang dan mendukung
2) Pencahayaan : b) Fasilitasi kenyamanan
Meningkat lingkungan
3) Ketersediaan air bersih : 2. Manajemen Lingkungan
Meningkat Observasi :
4) Kebersihan persiapan b) Identifikasi keamanan dan
makanan : Meningkat kenyamanan terapeutik atur
5) Kebersihan hunian : suhu lingkungan yang sesuai
Meningkat

5. Keluarga mampu 1.Rujukan


memanfaatkan fasilitas Observasi:
pelayanan Kesehatan : a) Identifikasi indikasi rujukan
4) Menunjukkan perilaku b) Periksa kondisi pasien
adaptif : Meningkat sebelum dirujuk
5) Menunjukkan Teurapetik:
pemahaman perilaku a) Dapatkan persetujuan pasien
sehat : Meningkat atau keluarga
6) Kemampuan b) Hubungi layanan kesehatan
menjalankan perilaku yang menjadi tujuan rujukan
sehat : Meningkat yang akan menerima pasien
Edukasi:
a) Jelaskan tujuan dan prosedur
rujukan
b) Informasikan rencana
merujuk kepada pasien dan
keluarga
c) Informasikan layanan
kesehatan yang menjadi tujuan
rujukan

3 Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan intervensi 1. Edukasi proses penyakit


pada keluarga Bapak keperawatan, Edukasi:
S, khususnya Ibu S 1. Keluarga mampu a) Jelaskan penyebab dan faktor
ditandai dengan : mengenal masalah : resiko penyakit
1) Perilaku sesuai anjuran : b) Jelaskan tanda dan gejala

Data Subjektif Meningkat yang ditimbulkan oleh penyakit


2) Verbalisasi minat dalam c) Jelaskan kemungkinan
Ibu P mengatakan
belajar : Meningkat terjadinya komplikasi
tidak tahu apa saja
3) Kemampuan d) Ajarkan cara meredakan atau
gejala dari
menjelaskan mengatasi gejala yang dirasakan
hipertensi, makanan
pengetahuan tentang e) Informasikan kondisi pasien
apa saja yang bisa
suatu topik : Meningkat saat ini
menimbulkan
4) Persepsi yang keliru
hipertensi. Ibu P juga
dalam masalah :
mengatakan dirinya
Menurun 2. Dukungan pembilan
jarang mengkonsumsi
keputusan
sayur dan buah.
2. Keluarga mampu Observasi:
mengambil keputusan : a) Identifikasi persepsi
Data Objektif 1) Mendiskusikan makna mengenal masalah dan
Pasien terlihat krisis : Meningkat informasi
kebingungan tentang 2) Mempertahankan Terapeutik:
penyakitnya.
kebiasaan rutin a) Diskusikan kelebihan dan
keluarga : Meningkat kekurangan dari setiap solusi
3) Dukungan kemandirian b) Motivasi mengungkapkan
antar anggota keluarga : tujuan keperawatan yang
Meningkat diharapkan
4) Verbalisasi harapan
yang positif antar
anggota : Meningkat
5) Memanfaatkan tenaga
Kesehatan untuk
mendapatkan
informasi : Meningkat

3. Keluarga mampu 1. Edukasi Kesehatan


merawat anggota Observasi
keluarga : a) Identifikasi kesiapan dan
1) Kemampuan kemampuan menerima
menjelaskan masalah informasi
kesehatan yang b) Identifikasi factor-faktor
dialami : Meningkat yang dapat meningkatkan
2) Aktivitas keluarga dan menurunkan motivasi
mengatasi masalah perilaku hidup bersih dan
Kesehatan tepat : sehat
Meningkat Terapeutik
3) Tindakan untuk a) Sediakan materi dan media
mengurangi factor pendidkan kesehatan
resiko : Meningkat b) Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
c) Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
a) Jelaskan factor risiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
b) Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat.

4. Keluarga mampu 1.Manajemen kenyamanan


memodifikasi lingkungan
lingkungan : Terapeutik:
1) Pemeliharaan a) Sediakan ruangan yang
rumah : Meningkat tenang dan mendukung
2) Pencahayaan b) Fasilitasi kenyamanan
eksterior : lingkungan
Meningkat 2. Manajemen Lingkungan
3) Kebersihan hunian : Observasi :
Meningkat c) Identifikasi keamanan dan
kenyamanan terapeutik atur
suhu lingkungan yang sesuai

1.Rujukan
Observasi:
5. Keluarga mampu a) Identifikasi indikasi rujukan
memanfaatkan fasilitas b) Periksa kondisi pasien
pelayanan Kesehatan : sebelum dirujuk
1) Menunjukkan perilaku Teurapetik:
adaptif : Meningkat a) Dapatkan persetujuan pasien
2) Menunjukkan atau keluarga
pemahaman perilaku b) Hubungi layanan kesehatan
sehat : Meningkat yang menjadi tujuan rujukan
3) Kemampuan yang akan menerima pasien
menjalankan perilaku Edukasi:
sehat : Meningkat a) Jelaskan tujuan dan prosedur
rujukan
b) Informasikan rencana
merujuk kepada pasien dan
keluarga
c) Informasikan layanan
kesehatan yang menjadi tujuan
rujukan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO
SDKI IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP)

1. Hipertensi pada 1. Keluarga mampu mengenal S:


keluarga Bapak masalah :
 keluarga mengerti dan mengetahui
S,khususnya Ibu
1) Edukasi proses penyakit tentang penyebab dan factor resiko
P ditandai
penyakit.
dengan : a. Menjelaskan penyebab dan faktor
 keluarga mengerti dan mengetahui
Data Subjektif resiko penyakit
Ny. P H : keluarga mengerti dan tentang tanda dan gejala yang
mengatakan mengetahui tentang penyebab dan ditimbulkan oleh penyakit.
sudah 3 tahun factor resiko penyakit.  keluarga mengerti dan mengetahui
menderita jika kemungkinan terjadinya
b. Menjelaskan tanda dan gejala
hipertensi. Ibu P komplikasi.
yang ditimbulkan oleh
mengatakan  keluarga mampu menilai kelebihan
hipertensi penyakit dan kekurangan dari setiap solusi
adalah penyakit yang ada.
H : keluarga mengerti dan
yang ada karena  keluarga termotivasi dalam
mengetahui tentang tanda dan
tekanan darah mengungkapkan tujuan
yang tinggi, gejala yang ditimbulkan oleh keperawatan yang diharapkan.
penyebabnya penyakit.  keluarga mengerti dan mampu
adalah kurang mengelola Hipertensi
istirahat. Ibu P  pasien terlihat nyaman saat
tidak tau c. Menjelaskan kemungkinan
menggunakan posisi semifowler.
makanan apa terjadinya komplikasi
 pasien tampak tidak terlalu sering
saja yang bisa memegangi kepalanya
H : keluarga mengerti dan
menimbulkan
mengetahui jika kemungkinan  pasien dan keluarga tau bagaimana
hipertensi. Ibu P
cara menangani saat TD tidak
juga terjadinya komplikasi.
setabil dengan yang benar.
mengatakan
dirinya jarang
mengkonsumsi 2. Keluarga mampu mengambil O:

sayur dan buah. keputusan:


 keluarga tampak mengerti dan
Data Objektif
2) Dukungan pembilan keputusan mengetahui tentang penyebab dan

TD: 180/100 factor resiko penyakit.


a. Mendiskusikan kelebihan dan
mmhg  keluarga tampak mengerti dan
kekurangan dari setiap solusi
mengetahui tentang tanda dan
Ny. P tampak
H : keluarga mampu menilai gejala yang ditimbulkan oleh
tidak nyaman
kelebihan dan kekurangan dari penyakit.
dengan pusing
 Keluarga tampak mengerti dan
yang setiap solusi yang ada.
mengetahui jika kemungkinan
dirasakannya
terjadinya komplikasi.
Pasien terlihat
b. Memotivasi mengungkapkan  keluarga tampak mampu menilai
memeganggi
kelebihan dan kekurangan dari
kepalanya tujuan keperawatan yang setiap solusi yang ada.
 keluarga tampak termotivasi dalam
diharapkan
mengungkapkan tujuan
H : keluarga termotivasi dalam keperawatan yang diharapkan.
mengungkapkan tujuan  Keluarga tampak mengerti dan
mampu mengelola hipertensinya.
keperawatan yanh diharapkan.
 pasien tampak terlihat nyaman saat
menggunakan posisi semifowler.

3. Keluarga mampu merawat  pasien tampak tidak terlalu sering

anggota keluarga: memegangi kepalanya


 pasien dan keluarga tampak tau
1. Manajemen Peningkatan
bagaimana cara menangani
Tekanan Intrakranial
Observasi hipetensi yang dialami dengan
a) Identifikasi benar.
penyebab,tanda dan
gejala TIK ( mis.TD
Meningkat ) A:
H : Pasien menjadi tahu
apa saja tanda dan gejala  keluarga mampu mengenal
dari Hipertensi
masalah.
b) Monitor intake dan output
cairan  Keluarga mampu mengambil
H : Pasien lebih banyak keputusan
minum air putih
 Keluarga mampu merawat anggota
Teraputik
a) Berikan posisi semi Fowler keluarga yang sakit.
H : Pasien terlihat nyaman
dengan posisi yang di berikan
b) Cegah terjadinya kejang P:
H : Terpantau pasien tidak
mengalami kejang  Intervensi keluarga mampu
c) Pertahankan suhu tubuh
mengenal masalah dihentikan
normal
H : Suhu tubuh pasien berada  Intervensi keluarga mampu
pada rentang normal 36,5 ℃ mengambil keputusan dihentikan
Kolaborasi
 Intervensi keluarga mampu
b) Kolaborasi pemberian sedasi
dan anti konvulsan merawat anggota keluarga
dihentikan
 intervensi keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
dilanjutkan
 intervensi keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas Kesehatan
dilanjutkan.

2. Defisit 1. Keluarga mampu mengenal S:


Pengetahuan masalah :
 keluarga mengerti dan mengetahui
pada keluarga
1) Edukasi proses penyakit tentang penyebab dan factor resiko
Bapak S,
penyakit.
khususnya Ibu P a. Menjelaskan penyebab dan faktor
 keluarga mengerti dan mengetahui
ditandai resiko penyakit
tentang tanda dan gejala yang
dengan :
H : keluarga mengerti dan ditimbulkan oleh penyakit.
mengetahui tentang penyebab dan  keluarga mengerti dan mengetahui
Data Subjektif factor resiko penyakit.
jika kemungkinan terjadinya
Ibu P komplikasi.
b. Menjelaskan tanda dan gejala
mengatakan  keluarga mampu menilai kelebihan
yang ditimbulkan oleh
tidak tahu apa dan kekurangan dari setiap solusi
saja gejala dari penyakit yang ada.
hipertensi,  keluarga termotivasi dalam
H : keluarga mengerti dan
makanan apa mengungkapkan tujuan
mengetahui tentang tanda dan
saja yang bisa keperawatan yang diharapkan.
menimbulkan gejala yang ditimbulkan oleh
 keluarga mengerti dan mampu
hipertensi. Ibu penyakit. mengelola Hipertensi
P juga  pasien terlihat nyaman saat
mengatakan menggunakan posisi semifowler.
c. Menjelaskan kemungkinan
dirinya jarang  pasien tampak tidak terlalu sering
terjadinya komplikasi
mengkonsumsi memegangi kepalanya
sayur dan buah. H : keluarga mengerti dan  pasien dan keluarga tau bagaimana
mengetahui jika kemungkinan cara menangani saat TD tidak
Data Objektif terjadinya komplikasi. setabil dengan yang benar.

Pasien terlihat
kebingungan
O:
tentang
2. Keluarga mampu mengambil
penyakitnya.
keputusan:  keluarga tampak mengerti dan
mengetahui tentang penyebab dan
2) Dukungan pembilan keputusan factor resiko penyakit.

a. Mendiskusikan kelebihan dan  keluarga tampak mengerti dan

kekurangan dari setiap solusi mengetahui tentang tanda dan


gejala yang ditimbulkan oleh
H : keluarga mampu menilai
penyakit.
kelebihan dan kekurangan dari
 Keluarga tampak mengerti dan
setiap solusi yang ada. mengetahui jika kemungkinan
terjadinya komplikasi.
 keluarga tampak mampu menilai
b. Memotivasi mengungkapkan kelebihan dan kekurangan dari
tujuan keperawatan yang setiap solusi yang ada.
 keluarga tampak termotivasi dalam
diharapkan
mengungkapkan tujuan
H : keluarga termotivasi dalam keperawatan yang diharapkan.
mengungkapkan tujuan  Keluarga tampak mengerti dan
mampu mengelola hipertensinya.
keperawatan yanh diharapkan.
 pasien tampak terlihat nyaman saat
menggunakan posisi semifowler.

3. Keluarga mampu merawat  pasien tampak tidak terlalu sering

anggota keluarga: memegangi kepalanya


 pasien dan keluarga tampak tau
1. Edukasi Kesehatan bagaimana cara menangani
Observasi
c) Identifikasi kesiapan dan hipetensi yang dialami dengan
kemampuan menerima informasi benar.
d) Identifikasi factor-faktor yang
dapat meningkatkan dan
A:
menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat  keluarga mampu mengenal
Terapeutik masalah.
d) Sediakan materi dan media  Keluarga mampu mengambil
pendidkan kesehatan keputusan
e) Jadwalkan pendidikan kesehatan  Keluarga mampu merawat anggota
sesuai kesepakatan keluarga yang sakit.
f) Berikan kesempatan untuk
bertanya
P:
Edukasi
c) Jelaskan factor risiko yang dapat  Intervensi keluarga mampu
mempengaruhi kesehatan mengenal masalah dihentikan
d) Ajarkan strategi yang dapat  Intervensi keluarga mampu
digunakan untuk meningkatkan mengambil keputusan dihentikan
perilaku hidup bersih dan sehat.  Intervensi keluarga mampu
merawat anggota keluarga
dihentikan
 intervensi keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
dilanjutkan
 intervensi keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas Kesehatan
dilanjutkan.
3. Gangguan Pola 1. Keluarga mampu mengenal S:
Tidur pada masalah :
 keluarga mengerti dan mengetahui
keluarga Bapak
1) Edukasi proses penyakit tentang penyebab dan factor resiko
S, khususnya
penyakit.
Ibu P ditandai a. Menjelaskan penyebab dan faktor
 keluarga mengerti dan mengetahui
dengan : resiko penyakit
tentang tanda dan gejala yang
Data Subjektif
H : keluarga mengerti dan ditimbulkan oleh penyakit.
Ibu P jugamengetahui tentang penyebab dan
 keluarga mengerti dan mengetahui
mengatakan factor resiko penyakit. jika kemungkinan terjadinya
dirinya sudah 3
komplikasi.
b. Menjelaskan tanda dan gejala
hari sulit untuk
yang ditimbulkan oleh  keluarga mampu menilai kelebihan
tidur dan sering
dan kekurangan dari setiap solusi
terbangun padapenyakit
yang ada.
malam hari.
H : keluarga mengerti dan  keluarga termotivasi dalam
Waktu tidur
mengetahui tentang tanda dan mengungkapkan tujuan
hanya 4-5 jam
keperawatan yang diharapkan.
saja. Ibu Pgejala yang ditimbulkan oleh
 keluarga mengerti dan mampu
mengatakan penyakit.
mengelola pasien yang tidak dapat
tidak tau apa
tidur dengan nyenyak
penyebab dari
 pasien terlihat nyaman saat
sulit tidur yangc. Menjelaskan kemungkinan
menggunakan posisi semifowler.
dialami danterjadinya komplikasi
 pasien sudah tdiak terlihat pucat
tidak tau
H : keluarga mengerti dan  pasien dan keluarga tau bagaimana
bagaimana
mengetahui jika kemungkinan cara menangani saat TD tidak
mengatasi agar
setabil dengan yang benar.
bisa tidurterjadinya komplikasi.
dengan normal
kembali. O:
Data Objektif 2. Keluarga mampu mengambil
 keluarga tampak mengerti dan
Mata pasienkeputusan:
mengetahui tentang penyebab dan
terlihat sayu 2) Dukungan pembilan keputusan factor resiko penyakit.

Terlihat adanya a. Mendiskusikan kelebihan dan  keluarga tampak mengerti dan


lingkaran hitam mengetahui tentang tanda dan
kekurangan dari setiap solusi
pada area mata gejala yang ditimbulkan oleh
pasien
H : keluarga mampu menilai penyakit.
kelebihan dan kekurangan dari  Keluarga tampak mengerti dan
mengetahui jika kemungkinan
setiap solusi yang ada.
terjadinya komplikasi.
 keluarga tampak mampu menilai

b. Memotivasi mengungkapkan kelebihan dan kekurangan dari

tujuan keperawatan yang setiap solusi yang ada.


 keluarga tampak termotivasi dalam
diharapkan mengungkapkan tujuan

H : keluarga termotivasi dalam keperawatan yang diharapkan.

mengungkapkan tujuan  Keluarga tampak mengerti dan


mampu mengelola hipertensinya.
keperawatan yanh diharapkan.
 pasien tampak terlihat nyaman saat
menggunakan posisi semifowler.
 pasien tampak tidak terlalu sering
3. Keluarga mampu merawat
memegangi kepalanya
anggota keluarga:
 pasien dan keluarga tampak tau
1. Dukungan Tidur bagaimana cara menangani
Observasi : hipetensi yang dialami dengan
c) Identifikasi pola aktifitas dan benar.
tidur
d) Identifikasi factor
A:
pengganggu tidur
Terapeutik :  keluarga mampu mengenal
e) Modifikasi lingkungan masalah.
f) Batasi waktu tidur siang  Keluarga mampu mengambil
g) Fasilitasi menghilangkan stress keputusan
sebelum tidur  Keluarga mampu merawat anggota
h) Tetapkan jadwal tidur rutin keluarga yang sakit.
Edukasi :
e) Jelaskan pentingnya tidur
f) Anjurkan menepati kebisasaan P:
waktu tidur
 Intervensi keluarga mampu
g) Anjurkan menghindari
mengenal masalah dihentikan
makanan/minuman yang
 Intervensi keluarga mampu
mengganggu tidur
mengambil keputusan dihentikan
h) Ajarkan relaksasi otot autogenic
 Intervensi keluarga mampu
atau cara nonfarmakologi lannya.
merawat anggota keluarga
dihentikan
 intervensi keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
dilanjutkan
 intervensi keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas Kesehatan
dilanjutkan.

SATUAN ACARA PENYULUH

NAMA MAHASISWA : SITI MASITOH

NIM : 18.062

TEMPAT PRAKTIK/ RUANGAN : -


JUDUL : Pengenalan Penyakit Hipertensi dan Pencegahannya

SASARAN : KELUARGA

TEMPAT : RUMAH

WAKTU : 1 x 45 Menit

A. MASALAH UTAMA/ DIAGNOSA KEPERAWATAN


Perfusi Jaringan Serebral Tidak Efektif Berhubungan Dengan Peningkatan Tekanan Darah
(Hipertensi)
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan dalam waktu 1x45 menit, dengan
menggunakan lembar balik, leaflet dan alat peraga diharapkan keluarga dapat
menerapkan upaya pencegahan hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus masyarakat dapat:
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menjelaskan penyebab hipertensi
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. Menjelaskan komplikasi hipertensi
e. Memdemonstrasikan diet hipertensi
C. MATERI PEMBELAJARAN
a. Pengertian hipertensi
b. Tanda dan gejala hipertensi
c. Pencegahan hipertensi
d. Komplikasi hipertensi.
D. METODE PENGAJARAN
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Demonstrasi
E. MEDIA PENGAJARAN
a. Leaflet
b. Lembar balik
c. Alat peraga
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Waktu

Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 menit


2. Menanyakan kabar 2. Menjawab pertanyaan
3. Memperkenalkan diri 3. Mendengarkan
4. Melakukan kontrak 4. Mendengarkan
promosi kesehatan
Isi 1. Bertanya tentang 1. Menjawab pertanyaan 35 menit
pengertian hipertensi
2. Menjelaskan 2. Menyimak
pengertian hipertensi
3. Mengetahui
3. Menyimak
penyebab hipertensi
4. Mengetahui tanda
dan gejala hipertensi 4. Menyimak
5. Memberikan
kesempatan untuk
5. Klien bertanya
bertanya
6. Mengetahui
komplikasi hipertensi 6. Menyimak
7. Mendemonstrasikan
diet hipertensi
7. Menyimak

8. Menyimak
Penutup 1. Memberikan evaluasi 1. Klien menjawab 5 menit
dengan bertanya
kepada klien
2. Memberikan 2. Mendengarkan
kesimpulan
3. Memberikan leaflet
3. Menerima leaflet
4. Mengucapkan salam
4. Menjawab salam

G. EVALUASI
a. Jelaskan pengertian hipertensi
b. Sebutkan penyebab hipertensi
c. Sebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. Jelaskan komplikasi hipertensi
e. Demonstrasikan cara mencegah hipertensi

H. REFERENSI
Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah”, Edisi 8, Vol 2,
Jakarta:
EGC.
Doenges Marilynn E., et. al. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta: EGC.
Doenges Marilynn E., et. al. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta: EGC.
Noer Sjaifoellah. 2002. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jilid I. Jakarta: FKUI.
Sustiani, Lanny, Syamsir Alam dan Iwan Hadibroto. 2003.
Stroke.Jakarta.PT.GramediaPustaka
Tambayong Jon. 2000. “Patofisiologi Untuk Keperawatan”, Jakarta, EGC.

Tangerang, 23 Maret 2021

Penyuluh

SITI MASITOH
I. LAMPIRAN MATERI DAN MEDIA
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan naiknya tekanan darah seseorang melebihi batas normal
dewasa 120/80 mmHg dan anak diatas 15 tahun 110/70 mmHg. Untuk menentukan
terjadi atau tidaknya hipertensi diperlukan setidaknya tiga kali pengukuran tekanan
darah pada waktu yang berbeda. Jika dalam tiga kali pengukuran selama interval 2-8
pekan angka tekanan darah tetap tinggi, maka patut dicurigai sebagai hipertensi
(Lingga, 2012).

2. Penyebab Hipertensi
a. Kurangnya olahraga
Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam tubuh
meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi anda namun
jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.
b. Kegemukan/ Obesitas
Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal,
memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
c. Makan- makanan asin (mengandung sodium dan garam)
Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang,
khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia
tua, dan mereka yang berkulit hitam.
d. Mengkonsumsi alkohol
Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah tinggi.
e. Strees
Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah
tinggi.
f. Merokok
Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan
darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes,
serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan
ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya
yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
g. Keturunan
Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara yang memiliki tekanan darah
tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik
menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik
daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada
bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala,meskipun
demikan secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan di percaya
berhubungan dengan hipertensi gejala yang dimaksud adalah:
a. Sakit kepala
b. Sesak nafas
c. Penglihatan kabur
d. Mual muntah
4. Komplikasi Hipertensi
a. Gagal jantung
Saat tekanan darah tinggi, otot jantung memompa darah lebih keras agar
dapat memenuhi kebutuhan darah ke semua bagian tubuh. Hal ini membuat otot
jantung lama-lama menebal sehingga jantung kesulitan memompa cukup darah.
Konsekuensinya, gagal jantung bisa terjadi. Gejala umum dari gagal jantung
adalah sesak napas, kelelahan,bengkak di pergelangan tangan, perut, dan
pembuluh darah di leher.
b. Strok
Strok bisa terjadi saat aliran darah kaya oksigen ke sebagian area otak
terganggu, misalnya karena adanya sumbatan atau pembuluh darah yang pecah.
Penyumbatan ini terjadi karena adanya aterosklerosis dalam pembuluh darah.
Pada orang yang punya hipertensi, stroke mungkin terjadi ketika tekanan darah
terlalu tinggi sehingga pembuluh darah di salah satu area otak pecah. Gejala
stroke meliputi kelumpuhan atau kematian rasa pada wajah, tangan dan kaki,
kesulitan berbicara, dan kesulitan melihat.
c. Gagal ginjal
Karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapiler-kapiler ginjal
glomerulus. Dengan rusaknya glomerulus darah akan mengalir ke unit-unit
fungsional ginjal. Nefron terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksia dan
kematian. Dengan rusaknya membran glomerulus protein akan keluar melalu
urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang menyebabkan edema
yang sering dijumpai pada hipertensi kronik.
d. Pencegahan Hipertensi
a. Mengurangi mengkonsumsi garam (No salt) Karena garam berlebih dalam
darah dapat menyebabkan lebih banyak air yang disimpan dan ini
mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi.
b. Hindari mengkonsumsi minuman beralkohol (No alkohol)
c. Olahraga secara teratur, minimal 3 kali seminggu selama minimal 30 menit
dalam sekali olahraga.
d. Berhenti merokok Karena nikotin dalam rokok dapat mengakibatkan jantung
berdenyut lebih cepat dan menyempitkan pembuluh darah kecil yang
menyebabkan jntung terpaksa memompa lebih kuat untuk memenuhi
kebutuhan tubuh kita.
e. Mengurangi minuman berkafein seperti kopi (No coffein)
f. Diet hipertensi:
1. Makan-makanan bergizi
2. Makanan yang dianjurkan:
 Buah
 Sayur
3. Makanan yang dihindari:
 Indomie
 Minuman kaleng
 Mengurangi makanan siap saji (Fast Food)
 Garam.

Anda mungkin juga menyukai