Anda di halaman 1dari 2

a.

Metil Paraben (Nipagin)


Pemeriannya adalah serbuk hablur, halus; putih; hampir tidak berbau; tidak mempunyai
rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal. Kelarutan nipagin larut dalam 500 bagian
air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian
aseton P; mudah larut dalam eter P dan dalam larutan alkali hidroksida; larut dalam 60
bagian gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan
larutan tetap jernih (Departemen Kesehatan 1979). Metil paraben umumnya digunakan
sebagai pengawet antimikroba dalam produk makanan, kosmetik dan sediaan farmasi.
Nipagin memiliki kadar 0,02% - 0,3% sebagai zat antimikroba, metil paraben dapat
digunakan sendiri ataupun dikombinasikan dengan paraben lain dan antimikroba lainnya.
b. Propilen glikol
Propilenglikol merupakan cairan kental, jernih, tidak berbau rasa agak manis, higroskopis.
Dalam formulasi sediaan topikal propilenglikol berfungsi sebagai humektan pada
konsentrasi ≤ 15% (Allen 2009). Kelarutan propilen glikol dapat dicampur dengan air,
dengan etanol (95%) P dan dengan kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat
campur dengan eter minyak tanah P dan dengan minyak lemak. Tidak bercampur dengan
minyak mineral, tetapi dapat terlarut dalam beberapa minyak esensial. Secara kimia stabil
ketika dicampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air, dan larutannya dapat disterilisasi
dengan autoklaf (Kurniawan, 2013).
c. CMC – Na
CMC - Na adalah garam natrium dari asam selulosa glikol dan dengan demikian berkarakter
ionik. Disebabakan oleh proses pembuatannya, produk yang dibutuhkan dalam farmasetika
mengandung jumlah natrium klorida yang berbeda- beda, dan menyebabkan rasa asin yang
lemah. Larutannya dalam air praktis bereaksi netral dan tidak memiliki aktivitas permukaan.
(Voight, 1994). CMC - Na merupakan bahan yang tidak toksik dan tidak menyebabkan
iritasi serta biokompatibel dengan kulit dan juga membran mukosa yang cocok digunakan
untuk aplikasi biomedis, seperti sebagai material dalam penanganan luka (Kulicke et al.,
1996). CMC - Na berbentuk putih atau hampir putih, tidak berbau, dan tidak berasa. Titik

leburnya 227 0C. CMC Na banyak digunakan dalam formulasi farmasi oral dan topikal atau
parenteral. CMC Na juga dapat digunakan sebagai pengikat tablet dan disintegran, penstabil
emulsi, dan pada konsentrasi tinggi (3-6%) dapat digunakan sebagai basis pembentuk gel.
Umumnya, glikol sering ditambahkan untuk mencegah terjadinya pengeringan basis.
Timbulnya bintik-bintik dalam gel merupakan tanda penggunaan CMC Na secara tunggal
sebagai pembentuk gel dapat membentuk larutan koloida dalam air (Rowe dkk., 2009).
Berikut ini kegunaan dan rentang konsentrasi CMC Na :

Tabel 2 Kegunaan CMC – Na (Rowe et al, 2009)

No. Kegunaan Konsentrasi (%)


1. Zat pengemulsi 0,25-0,1%
2. Agen pembentuk gel 3,0-6,0%
3. Injeksi 0,05-0,75%
4. Larutan oral 0,1-1,0%
5. Bahan pengikat tablet 0,1-1,0%

Anda mungkin juga menyukai