Anda di halaman 1dari 5

Yaitu parasit yang hidup dalam permukaan luar tubuh inang, atau di dalam liang-

liang di dalam kulit atau ruang telinga luar yang mempunyai hubungan dengan dunia
luar.

Parasit-parasit tersebut mengambil makanan dari permukaan tubuh inang atau


mereka hidup pada kulit inang sekaligus mengambil makanan dari tubuh inang
mereka.

b.

Yaitu parasit yang hidup dalam alat-alt tubuh (hati, paru, limpa, ginjal, otak) dan
dalam sistem alimentaris, sistem sirkulasi, sistem pernapasan atau yang dalam
rongga dada, rongga perut, persendian, dalam otot dan jaringan tubuh lainnya.

Contoh :

- Berbagai macam cacing hidupnya di dalam saluran pencernaan seperti Ascaris


lumbricoides, ancylostoma duodenale, taenia solium dan sebagainya.

- Cacing tricinella (Tricinella spiralis) membuat cyste dan hidupnya di dalm otot-
otot dari babi, tikus, kucing, anjing, beruang hitam dan juga dalam otot manusia.

- Jenis cacing yang hidup dalam jaringan darah sperti cacing filaris, juga protozoa
yang terdapat di dalam sel-sel darah seperti plasmodium.

2. Berdasarkan lama waktu hidup parasitnya.

a. Parasit temporer atau parasit non periodis (non berkala) yaitu parasit yang
mengunjungi inangnya pada waktu berselang, sehingga parasit-parasit tersebut tidak
menetap pada inangnya. Istilah “non” disini harus dibedakan dengan istilah “tidak” .
Tidak berkala atau tidak periodis itu berarti datangnya pada inang hanya pada saat
lapar, saatnya sama sekali tidak tertentu. Non-berkala itu berarti saat-saat datangnya
itu tertentu dalam ketidak tentuan. Arti temporer itu ialah bahwa sebagian besar
waktu siklus hidupnyatidak berkontak dengan inang, dan umumnya kunjugan pada
hospes pada saat untuk makan, adalah pendek saja. Parasit-parasit temporer itu
semuanya adalah serangga, terutama insekta (contoh pinjal) dan Arahnida (contoh
caplak)

b. Parasit stasioner

Yaitu parasit yang tinggal pada tubuh atau dalam tubuh inang untuk selama
menyelesaikan sebagian kecil dari siklus hidupnya atau mungkin juga sebagian besar
dari siklus hidupnya, atau bahkan menyelesaikan seluruh siklus hidupnya. Parasit-
parasit yang termasuk golongan pertama disebut parasit stasioner berkala (stasioner
periodis), sehingga parasit-parasit golongan kedua dan ketiga disebut parasit
permanen.

3. Berdasarkan sifat keparasitannya

a. Parasit insidental

Yaitu parasit yang secara kebetulan atau sebagai suatu kecelakaan terdapat pada
inang yang tidak wajar.

Contoh : cacing pita biji ketimun, Dipylidium canimun, sebagai cacing dewasa
biasanya terdapat dalam inang anjing. Tetapi secara kebetulan terdapat pada manusia,
terutama anak-anak.

b. Parasit eratika

Yaitu parasit yang berparasit pada inang yang wajar tetapi lokasinya (yaitu macam
jaringan atau alat tubuh) yang tidak wajar atau tidak seperti yang biasanya. Contoh :
Ascaris lumbricoides secara normal terdapat dalam usus dua belas jari manusia,
karena sesuatu hal, misalnya karena kelaparan yang lama atau karena gerakan anti
peristaltik dinding usus maka cacing bermigrasi ke saluran empedu, atau terdorong
ke dalam lambung dan hidup sebagai parasit eratika di tempat tersebut.

c. Parasit Obligat
Yaitu parasit yang untuk kelangsungan hidupnya dan untuk kelansungan eksistensi
jenisnya mutlak memerlukan adanya organisme lain sebagai inang. Semua organisme
patogen baik bakteri, virus, richkettsiales, protozoa maupun metazoa adalah parasit
obligat. Parasit obligat tidak mampu hidup tanpa bantuan makanan dari organisme
lain jenis.

d. Parasit fakultatif

Yaitu parasit yang dalam keadaan normal hidup mandiri, tetapi karena sesuatu sebab
terpaksa hidup sebagai parasit. Sifat hidup keparasitannya tidak mutlak, jadi
parasitisme fakultatif bukan suatu keharusan. Contoh : lalat –lalat Sarchophaga,
Chrysomya dan Caelophora dan lain-lain anggota suku Calliphorinae, baik larva,
pupa dan dewasa secara normal hidup mandiri. Tetapi jika saat lalat betina akan
bertelur dan lalat tersebut tidak menemukan kotoran yang dikehendaki, lalat betina
yang sudah mendesak untuk meletakkan telurnya akan meletakan telur-telurnya pada
luka, di sela-sela tracak (kaki hewan) dalam lubang telinga luar, dan sebagainya.
Larva yang kemudian menetas “terpaksa” berparasit pada bagian-bagian tubuh
hewan itu dan menyebabkan kondisi yang disebut “Myasis” atau belatung.

4. Berdasarkan kebutuhan jumlah individu inang dalam menyelesaikan siklus


hidupnya

a. Parasit monoxen

Yaitu parasit yang hanya membutuhkan satu individu inang dalam menyelesaikan
seluruh sikus hidupnya. Semula kutu yang hidupnya kosmopolitan seperti Pediculus
humanus, Phthyrus pubis, Mllophagus ovinus dan lain-lain merupakan parasit
monoxen. Kutu-kutu tersebut berparasit pada satu individu mulai sejak larva sampai
dewasa.

b. Parasit heteroxen

Yaitu parasit yang dalam menyelesaikan siklus hidupnya melalmpaui stadium-


stadium yang stiap stadium membutuhkan inang yang berlainan jenisnya satu dari
yang lain dan biasanya jenis inangnya tertentu pula. Contoh : Paragonius westermani
membutuhkan siput air tawar Melania sp sebagai inang intermediar. Sekaria yang
kemudian keluar dari siput itu akan menjadi ksita jika ditelan oleh udang (Ascatus
sp.) sebagai inang perantara kedua. Anjing atau manusia yang memakan udang
tersebut secara mentah akan membantu cacing tersebut tumbuh menjadi cacing
dewasa di dalam paru-paru.

c. Parasit polixen

Yaitu parasit yang memerlukan lebih dari satu individu inang, bahkan biasanya 5 – 8
inang tetapi semuanya dari satu jenis, jika dikaji kembali tentang pengertian inang
perantara dan inang definitif parasit polixen itu satu jenis juga, tatapi berlainan
individu. Contoh : semua jenis caplak lunak (argasidae) dan hampir seluruh caplak
keras

d. Parasit diheteroxen

Yaitu parasit yang dalam siklus hidupnya memerlukan dua inang yang berbeda jenis.
Contoh Fasiola gigantica, Taenia saginata, dan Taenia solium membutuhkan dua
inang yang berbeda dalam siklus hidupnya.

5. Berdasarkan tingkat efek penularan atau infestasinya.

a. Parasit patogen

Yaitu parasit yang dapat menyebabkan penyakit pada inangnya. Contohnya :


Plasmodium falciparum menyebabkan malaria tropika, Lesmania donorami
menyebabkan penyakit kala azar pada manusia.

b. Parasit non-patogen

Parasit non-patogen tidak identik dengan parasit tidak patogen. Parasit non patogen
merupakan parasit yang terdapat di dalam tubuh inang tetapi tidak menimbulkan
gangguan yang berarti. Contoh : Fasiola gigantea itu patogen terhadap sapi tetapi
bersifat non-patogen terhadap kambing dan domba. Jadi penggolongan parasit
menjadi patogen atau non-patogen itu lebih bertolak pada jenis inang . Perlu diingat
bahwa jika kondisi yang bersangkutan menurun, karena makanan jelek atau tidak
mencukupi, cuaca buruk dan sebagainya, maka parasit itu biasanya tergolong non-
patogen dapat saja menjadi parasit patogen.

c. Parasit tidak patogen

Yaitu parasit yang secara normal tidak menyebabkan gejala penyakit akibat langsung
dari parasit tersebut, kecuali apabila ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi
sehingga parasit yang tidak patogen menjadi patogen.

Anda mungkin juga menyukai