PENDAHULUAN
Gunungapi dalam istilah asing disebut “volcano”. Istilah ini berasal dari nama
kepulauan kecil yang ada di Laut Mediterania yang bernama “Vulcano”. Berabad-
abad yang lalu orang-orang yang tinggal di sekitar kepulauan ini percaya bahwa
Vulcano adalah cerobong asap dari pandai besi dewa-dewa Romawi yang bernama
Vulcan. Mereka mempercayai bahwa lava dan debu panas dari erupsi Vulcano
berasal dari tempat kerja Vulcan yang sedang membuat senjata untuk Jupiter (raja
para dewa) dan Mars (dewa perang). Ada banyak mitos mengenai keberadaan
gunungapi, tetapi untuk saat ini diketahui bahwa erupsi gunungapi tidak berkaitan
dengan mitos-mitos tersebut dan bisa dipelajari serta diinterpretasi oleh ilmu
pengetahuan.
Begitu dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh suatu erupsi gunungapi, tetapi
ironisnya, tanah vulkanik hasil aktifitas gunungapi tetap mengundang manusia untuk
hidup di sekitarnya. Bahkan seiring dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya
kebutuhan energi, gunungapi dipelajari sedemikian untuk keperluan energi
1
geotermal, energi ramah lingkungan yang dapat terbarukan (renewable resources)
sebagai energi alternatif.
Tujuan paling akhir dalam mempelajari gunungapi adalah mampu mengetahui dan
merencanakan penggunaan lahan di sekitar daerah gunungapi dengan sebaik-baiknya
serta kemungkinannya untuk eksplorasi geotermal.
Kegiatan gunungapi merupakan suatu proses yang tidak random, sehingga dapat
diamati/dipantau dengan metode pengamatan geologi/geokimia ataupun dengan
menggunakan peralatan geofisika dan geodesi.
2
1.2. Tipe Gunungapi
Gunungapi Tipe B, yaitu gunungapi yang sejak tahun 1600 tidak menunjukan
kegiatan erupsi magmatik, tetapi masih memperlihatkan indikasi kegiatan yang
ditandai oleh adanya solfatara (gas mengandung belerang).
Gunungapi Tipe C, yaitu gunungapi yang pusat erupsinya tidak diketahui dalam
sejarah kegiatannya, tetapi memperlihatkan ciri-ciri kegiatan masa lampau yang
ditunjukan oleh lapangan fumarola (gas-gas gunungapi).
3
Geodinamika
Tektonik Lempeng
Hot Spot
Pergerakan
Lempeng
Punggungan Tengah
Batas Transcurrent Batas Palung Konvergen
Samudra/Divergen
Bahaya Gunungapi
Risiko Bencana
Pemantauan Potensi
Sejarah Gunungapi dan Gunungapi
Panasbumi
Geologi
Persiapan Model Interpretasi
Pekerjaan Sipil
Mineralisasi
Hasil Gunungapi Struktur dan Bentuk
Gunungapi
Gunungapi
Sebagai Kegiatan Tata Guna Lahan
Sumber Daya Gunungapi
Alam/Quarry Sekunder
4
1.3. Gunungapi di Indonesia
Indonesia memiliki gunungapi yang terbanyak di dunia yaitu 129 gunungapi aktif
atau sekitar 15% dari seluruh gunungapi yang ada di bumi. Meskipun demikian,
sangat sedikit sekali orang Indonesia yang ingin mendalami ilmu vulkanologi.
Kelompok Sunda, mulai dari pulau Weh, Sumatra, Jawa, Bali, Sumbawa, Flores
dan beberapa pulau di sebelah utara dan timurnya.
Kelompok Banda, terletak di beberapa pulau di Laut Banda bagian tengah dan
selatan.
Kelompok Sulawesi–Sangihe, tersebar mulai dari Teluk Tomini, Sulawesi Utara
sampai dengan bagian utara Kepulauan Sangihe.
Kelompok Halmahera, tersebar di beberapa pulau di Halmahera bagian barat
dan utara.
5
Tipe Daerah Penduduk yg Penyebaran gunungapi aktip di Indonesia (Tipe A,B dan C)
Gunungapi bahaya terancam
A B C (km2) (jiwa) Sumatra Jawa Bali & NTT Maluku Sulawesi
76 29 24 17,000 4,000,000 30 35 30 16 18
SUMATRA
6
JAWA
7
NUSA TENGGARA TIMUR
1. Rinjani
2. Sangeangapi
3. Tambora
BALI
1. Agung
2. Batur
8
SULAWESI - SANGIHE
MALUKU
9
Di Indonesia terdapat 129 gunungapi aktif yang 10-15 diantaranya dikategorikan
sebagai gunungapi kritis atau sangat mungkin untuk meletus. Bentuk ancaman dari
bencana akibat meletusnya gunungapi adalah korban jiwa dan kerusakan
pemukiman/harta/benda, akibat aliran lava, lemparan batu, abu, awan panas, gas-gas
beracun, dan lain lain. Frekuensi letusan gunungapi di Indonesia tercatat antara 3
sampai 5 kali pertahun.
10
11
5
o
0
o
5
o
a
a
k
g
m
k
n
a a
r
B s
a
b
0 a
N
r a S
0
o
k
a
a
u o T tn 0
o
0
1
L B
l
S a
k
ia
d
0
1
a a d
a b u na
P
b
k o
o
t B a
T t
u
g
n n
a
a
y
a T tH
a
l
e r I
o
d g d b
i g i
h e
b
S
E
W
u
e
r
n
o
l
e
M
S n
u u
B i
A
L
U
u
e e
T n
b
a
n k
u
S S
G
iNi e
t i
S s
u s
a
N
A
T
N
h a
e mNr s
e P
i A
M
c gu
A
ru
B
l
o N I
L
A
K
A
W
A
A h
B y
G
J
a
a a
w e u
e R
A
d
n l
u
o
g
a l A
T
a
h e
S s
t u
e
U
M
B
e
W u
e m
S
u
l
u
P i
S
P
5
o
5
o
0
o
100 o 105 o o
110 115 o
5 o
North
5
Jakarta Karaha
Karang Gede
Pulasari Talaga Bodas
Salak Buta k Pe tara nga n
KiaraberesG agak Tangkuban Perahu
KamojangC irema i
PerbaktiBandung JAWA 0 100 20 0 300 km
GunturSla me t D ie ng Ungaran
Patuha Su ndo ro M erba bu La w u
G alunggung
Sum bin g Surabaya
P apandayan M erap i Arju no-W e lira ng Iy an g Arg ap ura
La mon ga n
Wayang Windu Kw. Manuk YogyakartaW ilisKelu d Ije n Ta mb ora Sa nge an api
Ba tur
N R injani
R a ung BALI
A gun g
Bromo LOM BOKSUMBAW A
S
U Se meru
M K A L IM A NTA N
A S UL A W E S I
T
10 o
R PA P UA
A 10
JAW A
12
120 o 125 o 130 o 135 o 140 o
MISOOL
SERAM SEA
S U LAW E S I
SERAM
PAPUA
Banda Api
5 o 5
BANDA SEA
Manuk
Nieuwekerk
Em peror of China Serua ARU ISLANDS
Api
FLORES SEA Yersey Nila
Ili Muda Batu Tara Teon
Riangkotang W E TA R Dam ar N
Ndetu soko LerebolengIli Lewotolo TANIMBAR
S angeang apiInie Like Sokoria Ili Boleng
Sirung
FLO R ES Ili W erung S
U
Wai S ana Ili Labalekan M K A L IM A N TA N
Lewotobi Perem puan O R A S U LA W E S I
Wai Kokar T
Ebuloho Lewotobi Laki-laki T IM R PA PU A
Inie Rie Egon A
IyaKeli Mutu JA W A
10 o
SU M
BA 10
T IMOR SEA
13