Anda di halaman 1dari 13

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1. Pengenalan Gunungapi

Gunungapi dalam istilah asing disebut “volcano”. Istilah ini berasal dari nama
kepulauan kecil yang ada di Laut Mediterania yang bernama “Vulcano”. Berabad-
abad yang lalu orang-orang yang tinggal di sekitar kepulauan ini percaya bahwa
Vulcano adalah cerobong asap dari pandai besi dewa-dewa Romawi yang bernama
Vulcan. Mereka mempercayai bahwa lava dan debu panas dari erupsi Vulcano
berasal dari tempat kerja Vulcan yang sedang membuat senjata untuk Jupiter (raja
para dewa) dan Mars (dewa perang). Ada banyak mitos mengenai keberadaan
gunungapi, tetapi untuk saat ini diketahui bahwa erupsi gunungapi tidak berkaitan
dengan mitos-mitos tersebut dan bisa dipelajari serta diinterpretasi oleh ilmu
pengetahuan.

Banyak kejadian tragis menimpa manusia akibat erupsi gunungapi. Gunung


Vesuvius di Italia mengubur kota Pompeii dan Herculaneum beserta isinya pada
tahun 79 M. Erupsi Gunung Galunggung pada tahun 1982 menyebabkan evakuasi
35,000 penduduk yang tinggal di sekitar gunung tersebut, sekitar 94 ribu hektar lahan
pertanian terkena dampak letusan, tiga juta penduduk yang tinggal dalam radius 100-
150 km merasakan debu vulkanik, dan total kerugian material diperkirakan sekitar 80
milyar rupiah. Erupsi Gunung Papandayan pada tahun 2002 menimbulkan awan tebal
dari debu vulkanik setinggi 500 meter yang menyebabkan warga yang tinggal di
sekitarnya mengungsi.

Begitu dahsyatnya akibat yang ditimbulkan oleh suatu erupsi gunungapi, tetapi
ironisnya, tanah vulkanik hasil aktifitas gunungapi tetap mengundang manusia untuk
hidup di sekitarnya. Bahkan seiring dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya
kebutuhan energi, gunungapi dipelajari sedemikian untuk keperluan energi

1
geotermal, energi ramah lingkungan yang dapat terbarukan (renewable resources)
sebagai energi alternatif.

Lingkup studi mengenai gunungapi meliputi petrologi, mitigasi dan evaluasi


bencana, survei pemetaan geologi, pemantauan/mitigasi erupsi, tata guna lahan,
pertanian, dan eksplorasi sumber daya alam termasuk energi geotermal. Dalam
mempelajari gunungapi ada beberapa aspek keilmuan penting yang harus dipelajari
secara terpadu yaitu: pembentukan magma, akumulasi dan diferensiasi dalam dapur
magma, erupsi, metoda analisa statistik, proses fisika dan kimia, dan
hidrovolkanisme.

Tujuan paling akhir dalam mempelajari gunungapi adalah mampu mengetahui dan
merencanakan penggunaan lahan di sekitar daerah gunungapi dengan sebaik-baiknya
serta kemungkinannya untuk eksplorasi geotermal.

Gunungapi bisa merupakan rangkaian pegunungan, tetapi sangat berbeda dengan


gunung lainnya. Gunungapi tidak dibentuk oleh perlipatan, erosi ataupun
pengangkatan, tetapi membentuk tubuhnya sendiri oleh adanya pengumpulan bahan
erupsinya, seperti lava, jatuhan dan aliran piroklastik. Gunungapi aktif dan dorman
(mati) terletak di sepanjang jalur yang bersamaan dengan daerah gempa bumi.

Kegiatan gunungapi merupakan suatu proses yang tidak random, sehingga dapat
diamati/dipantau dengan metode pengamatan geologi/geokimia ataupun dengan
menggunakan peralatan geofisika dan geodesi.

Metode penyelidikan lapangan daerah gunungapi, meliputi persiapan kerja lapangan,


studi literatur, peta topografi, citra satelit, foto udara, peta kepemilikan lahan/peta
tata guna lahan. Analisa vulkanostratigrafi sangat penting sebagai dasar untuk
membantu studi lainnya seperti petrologi, geokimia, keadaan suhu, dan kerangka
struktur geologi. Stratigrafi di daerah gunungapi dapat dibuat atas dasar penelitian
sebelumnya dari hasil analisa citra satelit, foto udara, maupun peta topografi.

2
1.2. Tipe Gunungapi

Berdasarkan sejarah erupsinya, gunungapi diklasifikasikan atas:

‰ Gunungapi Tipe A, yaitu gunungapi yang melakukan kegiatan erupsi magmatik


sesudah tahun 1600.

‰ Gunungapi Tipe B, yaitu gunungapi yang sejak tahun 1600 tidak menunjukan
kegiatan erupsi magmatik, tetapi masih memperlihatkan indikasi kegiatan yang
ditandai oleh adanya solfatara (gas mengandung belerang).

‰ Gunungapi Tipe C, yaitu gunungapi yang pusat erupsinya tidak diketahui dalam
sejarah kegiatannya, tetapi memperlihatkan ciri-ciri kegiatan masa lampau yang
ditunjukan oleh lapangan fumarola (gas-gas gunungapi).

Bencana yang ditimbulkan oleh erupsi gunungapi terjadi akibat adanya:


ƒ Nue ardente.
ƒ Bongkah dan bom vulkanik.
ƒ Hujan abu.
ƒ Aliran lava.
ƒ Lahar.
ƒ Tsunami.
ƒ Gas beracun.

Erupsi gunungapi hampir dapat dipastikan tidak dapat dicegah/dihentikan karena


berkaitan suatu proses geodinamika yang antara lain mengakibatkan naiknya magma
ke atas permukaan bumi. Sampai saat ini belum ada metoda maupun alat yang bisa
meramalkan kapan/jam berapa gunungapi akan meletus. Kita hanya melakukan
pemantauan terhadap peningkatan kegiatan gunungapi yang selanjutnya digunakan
untuk meramalkan terjadinya letusan gunungapi. Gambar 1.1. memperlihatkan
hubungan yang dekat sekali antara geodinamika/tektonik lempeng dan tektonik
plume yang dapat menerangkan proses pembentukan gunungapi.

3
Geodinamika

Plume Konveksi Asthenosphir

Tektonik Lempeng
Hot Spot
Pergerakan
Lempeng

Punggungan Tengah
Batas Transcurrent Batas Palung Konvergen
Samudra/Divergen

Volkanisme Gempabumi Rangkaian Busur Andes


Pegunungan Kepulauan
(Alpina, (Bkt. Barisan )
Himalaya)
Atmosfir dan Cuaca Pembentukan Magma

Sifat Kimia dan Fisika Sistim Genetik Magma


Magma
Evolusi

Differensiasi Peleburan Berbagai


Asimilasi (Tercampur) Macam Magma
Utama
Kristalisasi Pemisahan Fasa
Fraksional Gas Tidak Urutan Magmatik
Tercampur

Tipe Erupsi Erupsi Volkanik Naiknya Magma Aliran Panas

Contoh Terakhir Intrusi


Kimia dan Fisika

Bahaya Gunungapi

Risiko Bencana
Pemantauan Potensi
Sejarah Gunungapi dan Gunungapi
Panasbumi
Geologi
Persiapan Model Interpretasi
Pekerjaan Sipil

Mineralisasi
Hasil Gunungapi Struktur dan Bentuk
Gunungapi
Gunungapi
Sebagai Kegiatan Tata Guna Lahan
Sumber Daya Gunungapi
Alam/Quarry Sekunder

Gambar 1.1. Geodinamika bumi dan kegiatan vulkanisme.

4
1.3. Gunungapi di Indonesia

Indonesia memiliki gunungapi yang terbanyak di dunia yaitu 129 gunungapi aktif
atau sekitar 15% dari seluruh gunungapi yang ada di bumi. Meskipun demikian,
sangat sedikit sekali orang Indonesia yang ingin mendalami ilmu vulkanologi.

Penyebaran gunungapi di Indonesia dapat dikelompokan sebagai berikut:

ƒ Kelompok Sunda, mulai dari pulau Weh, Sumatra, Jawa, Bali, Sumbawa, Flores
dan beberapa pulau di sebelah utara dan timurnya.
ƒ Kelompok Banda, terletak di beberapa pulau di Laut Banda bagian tengah dan
selatan.
ƒ Kelompok Sulawesi–Sangihe, tersebar mulai dari Teluk Tomini, Sulawesi Utara
sampai dengan bagian utara Kepulauan Sangihe.
ƒ Kelompok Halmahera, tersebar di beberapa pulau di Halmahera bagian barat
dan utara.

Di Indonesia umumnya gunungapi bertipe strato dengan komposisi batuan


intermedier, terdapat kawah atau kubah lava dengan ketinggian antara 2000-3000 m
di atas permukaan laut. Daerah di sekitar puncak sejauh 5-15 km adalah daerah
utama yang terkena pengaruh bencana yang mematikan. Daerah di sekitar gunung
api, biasanya merupakan daerah yang sangat subur, sehingga banyak penduduk yang
bermukim di sekitarnya.

Tabel 1.1. dan Tabel 1.2. memperlihatkan informasi mengenai penyebaran


gunungapi di Indonesia yang diklasifikasikan berdasarkan sejarah erupsinya.

5
Tipe Daerah Penduduk yg Penyebaran gunungapi aktip di Indonesia (Tipe A,B dan C)
Gunungapi bahaya terancam
A B C (km2) (jiwa) Sumatra Jawa Bali & NTT Maluku Sulawesi

76 29 24 17,000 4,000,000 30 35 30 16 18

Tabel 1.1. Informasi umum gunungapi di Indonesia.

SUMATRA

Tipe A Tipe B Tipe C

1. Silawih Agam 1. Bur Ni Geureudong 1. Pulu Weh


2. Peuetsagoe 2. Sibayak 2. Gyolesten
3. Bur Ni Telong 3. Sinabung 3. Helatoba Tarutung
4. Sorik Marapi 4. Pusuk Buhit 4. Marga Bayur
5. Marapi 5. Bual-Buali 5. Pematang Bata
6. Tandikat 6. Talakmau 6. Hulubelu
7. Talang 7. Kunyit
8. Kerinci 8. Blerang Beriti
9. Sumbing 9. Bukit Daun
10. Kaba 10. Lumut Balai
11. Dempo 11. Sekicau Belirang
12. Krakatau 12. Rajabasa

Tabel 1.2. Gunungapi aktif di Indonesia.

6
JAWA

Tipe A Tipe B Tipe C

1. Salak 1. Pulosari 1. Kiaraberes Gagak


2. Gede 2. Karang 2. Perbakti
3. Tangkubanperahu 3. Patuha 3. Kawah Manuk
4. Papandayan 4. Wayang Windu 4. Kawah Kamojang
5. Guntur 5. Talagabodas 5. Kawah Karaha
6. Galunggung 6. Ungaran
7. Cereme 7. Lawu
8. Slamet 8. Wilis
9. Butak Petarangan 9. Iyang Argopuro
10. Dieng
11. Sundoro
12. Sumbing
13. Merbabu
14. Merapi
15. Kelud
16. Arjuno Welirang
17. Semeru
18. Bromo
19. Lamongan
20. Raung
21. Ijen

Tabel 1.2. Gunungapi aktif di Indonesia (lanjutan).

7
NUSA TENGGARA TIMUR

Tipe A Tipe B Tipe C

1. Inie Lika 1. Ili Muda 1. Waisano


2. Inie Rie 2. Ili Labalekan 2. Pocoleok
3. Ebuloho 3. Jersey 3. Sokoria
4. Iya 4. Ndetu Soko
5. Kelimutu 5. Riangkotang
6. Rokatenda 6. Mataloko/Bajawa
7. Egon
8. Lewotobi Laki-laki
9. Lewotobi Perempuan
10. Ili Boleng
11. Lereboleng
12. Lewotolo
13. Ili Werung
14. Batutara
15. Sirung
16. Hobal

NUSA TENGGARA BARAT

Tipe A Tipe B Tipe C

1. Rinjani
2. Sangeangapi
3. Tambora

BALI

Tipe A Tipe B Tipe C

1. Agung
2. Batur

Tabel 1.2. Gunungapi aktif di Indonesia (lanjutan).

8
SULAWESI - SANGIHE

Tipe A Tipe B Tipe C

1. Una-Una 1. Sempu 1. Batukolok


2. Ambang 2. Klabat 2. Tempang
3. Soputan 3. Tampusu
4. Lokon 4. Lahendong
5. Mahawu 5. Sarongsong
6. Tongkoko
7. Ruang
8. Karangetang
9. Banua Wuhu
10. Awu
11. Submarin 1922

MALUKU

Tipe A Tipe B Tipe C

1. Emperor of China 1. Manuk


2. Nieuwerkerk 2. Todoko
3. Gunungapi 3. Ibu
4. Wurlali (P. Damar)
5. Serawerra (P. Teon)
6. Laworkawra(P. Nila)
7. Legatala (P.Serua)
8. Banda Api
9. Dukono
10. Malupang Walirang
11. Gamkonora
12. Gamalama
13. Kie Besi(Makian)

Tabel 1.2. Gunungapi aktif di Indonesia (lanjutan).

9
Di Indonesia terdapat 129 gunungapi aktif yang 10-15 diantaranya dikategorikan
sebagai gunungapi kritis atau sangat mungkin untuk meletus. Bentuk ancaman dari
bencana akibat meletusnya gunungapi adalah korban jiwa dan kerusakan
pemukiman/harta/benda, akibat aliran lava, lemparan batu, abu, awan panas, gas-gas
beracun, dan lain lain. Frekuensi letusan gunungapi di Indonesia tercatat antara 3
sampai 5 kali pertahun.

Pada Gambar 1.2. sampai 1.4. diperlihatkan penyebaran gunungapi di Indonesia


bagian barat dan bagian timur. Jalur gunungapi aktif di Indonesia membentang dari
barat Sumatra, Jawa sampai Indonesia Timur (Flores, Halmahera). Jalur ini tidak
melalui Pulau Kalimantan mengingat pulau ini tidak dilewati oleh jalur subduksi
yang ada saat ini.

10
11
5
o
0
o
5
o

a
a
k
g
m
k
n
a a
r
B s
a
b
0 a

Gambar 1.2. Penyebaran gunungapi di Pulau Sumatra.


g j
0
3 g
n
a
r
a
R
h n i 5
t
a
o
5
o
l u 0
t
0 r e 1
1
0 b u
y B l
e
r
o
0
2
m
e
l
a
B
a
uu
a
c
n
b
l
u
a H
N
g i
a r
0 P a k
e
a
0
1
i
b
n
u
a
Mi
a
l
S
t
a
B
m
a
D
tae
o a
p
m B g
n
J
m t a
0 g
n
i
k
iu
t
iBK
b
a D u
m
u
t
a
m
e
tib r L P
i
y m B
e
k n u
u a i K
u S g
n
L c
n a
i k g i r
e
p
a i a n
a r l
r u p r l e
K B
e a a a
k a A
M m r g T U
e
S i
l
k
i
k
a
l
a
M n
i
g
P
A
P

N
r a S
0
o
k
a
a
u o T tn 0
o
0
1
L B
l
S a
k
ia
d
0
1
a a d
a b u na
P
b
k o
o
t B a
T t
u
g
n n
a
a
y
a T tH
a
l
e r I
o
d g d b
i g i
h e
b
S
E
W
u
e
r
n
o
l
e
M
S n
u u
B i
A
L
U
u
e e
T n
b
a
n k
u
S S
G
iNi e
t i
S s
u s
a
N
A
T
N
h a
e mNr s
e P
i A
M
c gu
A
ru
B
l
o N I
L
A
K
A
W
A
A h
B y
G
J
a
a a
w e u
e R
A
d
n l
u
o
g
a l A
T
a
h e
S s
t u
e
U
M
B
e
W u
e m
S
u
l
u
P i
S
P
5
o
5
o
0
o
100 o 105 o o
110 115 o

5 o
North
5

Jakarta Karaha
Karang Gede
Pulasari Talaga Bodas
Salak Buta k Pe tara nga n
KiaraberesG agak Tangkuban Perahu
KamojangC irema i
PerbaktiBandung JAWA 0 100 20 0 300 km
GunturSla me t D ie ng Ungaran
Patuha Su ndo ro M erba bu La w u
G alunggung
Sum bin g Surabaya
P apandayan M erap i Arju no-W e lira ng Iy an g Arg ap ura
La mon ga n
Wayang Windu Kw. Manuk YogyakartaW ilisKelu d Ije n Ta mb ora Sa nge an api
Ba tur
N R injani
R a ung BALI
A gun g
Bromo LOM BOKSUMBAW A
S
U Se meru
M K A L IM A NTA N
A S UL A W E S I
T
10 o
R PA P UA
A 10
JAW A

100 o 105 o 110 o 115 o

Gambar 1.3. Penyebaran gunungapi di Pulau Jawa.

12
120 o 125 o 130 o 135 o 140 o

G . Api Barat SangirAwu


Banua Wuhu Ibu
Lahenodong Api Siau N orth
G am Konora Dukona
Lokon Ruang
Klabat Todako Malupang waringin
Tempang
Tongkako
Batu Kolok Mahawu
Sarongsong
Kawah Masem
Soputan HALMAHERA
A mbang 0 100 200 3 00 km
0 o 0
Una Una G am alama

MISOOL
SERAM SEA
S U LAW E S I
SERAM

PAPUA
Banda Api
5 o 5
BANDA SEA
Manuk
Nieuwekerk
Em peror of China Serua ARU ISLANDS
Api
FLORES SEA Yersey Nila
Ili Muda Batu Tara Teon
Riangkotang W E TA R Dam ar N
Ndetu soko LerebolengIli Lewotolo TANIMBAR
S angeang apiInie Like Sokoria Ili Boleng
Sirung
FLO R ES Ili W erung S
U
Wai S ana Ili Labalekan M K A L IM A N TA N
Lewotobi Perem puan O R A S U LA W E S I
Wai Kokar T
Ebuloho Lewotobi Laki-laki T IM R PA PU A
Inie Rie Egon A
IyaKeli Mutu JA W A
10 o
SU M
BA 10

T IMOR SEA

120 o 125 o 130 o 135 o 140 o

Gambar 1.4. Penyebaran gunungapi di Indonesia bagian timur.

13

Anda mungkin juga menyukai