“PENGARUH PR OGRAM EDUK
A SI BER ASIS KOMUNITAS TER ADAP
B H
S E
LF- G T ENSI DI PUSKESMAS GOMBONG 2
M A A N E M N
LANSIA HIPERT
A E
N
KEBUMEN”
Masalah Penelitian :
Tujuan Penelitian :
Literatur Review :
/ee, (!"1'#. 2valuation a Mediation +elf Management 2duation
0.1. of
Program fo r 2lderly 3ith %ypertension /iving in the 4ommunity.
J. Kor ean Acad Nurs. 43 (2 ): 267-275.
/eung, 4. M., %o, G. 1. , 5oong, M., %o, 4. 5., /ee, P. 1. , - Mak, /.+. (!""#.
+mall6
group %ypertension %ealth 2duation Programme7 8 Proess and &utome
2valuation. Journ al of Advanced Nursing J Adv Nurs! . "ecem#er$
%olume 52 (6).& ''. 63(-63).
Mubarak, $. (!"1!#. *r omosi Kese+atan untu, Ke#idanan. 0akarta7 +alemba
Medika.
Park, 9. %., 1i m, 0., - 1a 3ak, 0.+. (!"1!#. Patient6 :ailored +elf6Management
;ntervention f o r &lder 8dults 3ith %ypertension in 8
<ursing %ome.
Journ al f linical Nursing J lin Nurs! 2/(3 0ar$ %ol. 22 ( 5-6 )& ''. 7(/-22
Prasetyo, 8. +., +itorus, R., - Gayatri, =. (!"1!#. Analisis 1a,tor-fa,tor ang
er+ u#ungan dengan elf are 0anagement 'ada Asu+an Ke'era atan
*asien i'er tensi di 8" Kudus. :esis7 >niversitas ;ndonesia.
Kerangka Teori :
Hipotesis :
Desain Penelitian :
Sampel :
4ara pengambilan sampel 3ilayah dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik 'ro #a#ilit sam 'ling dengan pendekatan cluster
sam 'ling
sesuai dengan kriteria inklusi. Penentuan sampel pada penelitian ini
menggunakan consecutive sam 'ling yaitu pengambilan sampel
berdasarkan kriteria inklusi sampai memenuhi umlah sampel yang diinginkan.
Penghitungan sampel pada penelitian ini berdasarkan proporsi pada hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh 1i m, %an, %uh, <guyen, /ee -
1i m (!"1# sehingga didapatkan umlah sampel sebesar ! responden
atau sampel keseluruhan adalah " responden dan ditambahkan untuk
mengantisipasi dr o'
out& sehingga pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol ditambah menadi
!") dari total responden, sehingga umlah sampel seara keseluruhan menadi
*" responden.
Legal Etik :
Instrumen :
1u esioner terdiri dari kuesioner tentang data karakteristik
responden (kuesioner 8#, kuesioner tentang self- management hipertensi
(kuesioner B#. 1u esioner tentang self- management pada hipertensi dibuat
berdasarkan sumber dari anadian ecommendations for 0anagement of
'er tension (!"11# yang terdiri dari enam kriteria tentang self- management
pada hipertensi dan dari elf - 0anagement Among 'ert ension in
anglade s+ yang dibuat oleh 8khter,
Program edukasi dapat berhasil apabila didukung oleh media yang baik.
Media
merupakan sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau info
rmasi yang ingin disampaikan oleh komunikator. Media yang biasa
digunakan adalah poster, leaf l et, brosur, stiker, dan lembar balik (Mubarak,
!"1!#. Pada penelitian ini media yang digunakan adalah berupa modul
yang dapat digunakan sebagai auan dalam pelaksanaan
self- management hipertensi. %al ini diperkuat oleh penelitian 5lynn, et al.,
(!"1'# yang melakukan penelitian tentang ef ek dari internvensi
manaemen diri pasien hipertensi. Pada penelitian ini
kelompok intervensi
mendapatkan pendidikan kesehatan tentang self- management selama
D" menit dengan menggunakan booklet. %asil dari penelitian ini
menunukkan bah3a pelaksanaan program pendidikan kesehatan
menggunakan media booklet dapat meningkatkan perilaku
self- management.
1e berhasilan suatu program edukasi pada penelitian ini uga dipengaruhi
oleh motivasi dari diri sendiri. Menurut < +e oal Austr alian ollege
of
;
l *r ctioners (!"1"# perilaku self- management hipertensi salah
enera
a
satunya dipengaruhi oleh motivasi, dimana motivasi seseorgang akan
dipengaruhi dan meningkat seiring dengan perubahan yang dialami oleh
pasien. %al ini diperkuat oleh hasil penelitian 8kinsola (!""1#
yang menyatakan bah3a sesorang yang melakukan self- management
dengan baik dipengaruhi oleh pengetahuan, keterampilan, sikap
yang positif , keyakinan dan optimis untuk meningkatkan kesehatan yang
buruk.
%al ini didukung oleh < +e oal Austr alian ollege of
;ener a al
*ra ctioners (!"1"# yang menyatakan bah3a intervensi manaemen
diri
pada orang yang menderita penyakit kronis meliputi kegiatan yang berfo
kus pada kebutuhan pasien,
pengambilan keputusan, pemeahan masalah, manaemen emosional,
meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola kondisi penyakit dan
menganurkan pasien untuk aktif dalam pelayanan kesehatan. Beberapa
pilihan intervensi yang dapat dilakukan untuk melaksanakan self-
m m
anage ent yaitu dengan memberikan edukasi dan inf o rmasi
dengan
menggunakan buku pegangan untuk pasien, melakukan 3a3anara dan
memberikan motivasi yang dilakukan oleh penyedia pelayanan kesehatan,
dukungan dan motivasi dari teman sebaya, dan pelaksanaan program
self- management yang dipimpin oleh orang a3am yang dapat
memberikan inspirasi, dukungan dan r ole model bagi pasien.
%asil penelitian didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh ;so,
+himamoto, 9okota, +ankai, 0aobs - 1o mahi (!"1"# yang
melibatkan pasien hipertensi berusia '6*D tahun, dengan umlah
sampel pada kelompok intervensi seumlah * responden dan kelompok
kontrol sebanyak
responden. 1e lompok intervensi mendapatkan pendidikan
kesehatan selama * bulan dengan materi yang meliputi tentang
pengurangan asupan sodium, susu, gula, kegiatan olahraga seperti
alan epat, dan pengurangan konsumsi alkohol. %asil penelitian ini
menyatakan bah3a program communit #ased education pada pasien
hipertensi ef e ktif untuk
(! Rekomen"asi
1# +aran teoritis dari penelitian ini adalah dilakukan penelitian selanutnya
yang berhubungan dengan self- management hipertensi
berdasarkan konsep teori +r onic "isease elf- management
*ro gra m (4=+MP#, terutama dalam pemberdayaan
masyarakat.
!# 8dapun saran praktisnya, yang pertama bah3a program edukasi
berbasis komunitas dapat diadikan sebagai salah
satu kebiakan dalam program penegahan dan pengelolaan
self- management hipertensi. Program edukasi berbasis komunitas
dapat digunakan dalam praktik kepera3atan di Puskesmas terutama
pada tatanan komunitas sebagai salah satu intervensi
self- management pada hipertensi dengan melibatkan kader
kesehatan
dan membentuk suatu kelompok penderita hipertensi di setiap
desa. '# +aran praktis yang kedua dari hasil penelitian ini bah3a
program
edukasi berbasis komunitas dapat digunakan sebagai model
intervensi dalam pengelolaan pasien hipertensi bagi mahasis3a
kepera3atan dan bagi responden program edukasi berbasis
s -m m
komunitas dapat meningkatkan elf anage ent lansia
hipertensi yang dapat dilakukan oleh pasien dan keluarga seara
mandiri. Pera3at komunitas hendaknya dapat memberikan motivasi
dan kesadaran kepada lansia hipertensi untuk melakukan perilaku
self- management hipertensi untuk menegah ter adinya komplikasi
dan menyarankan lansia untuk mengikuti kegiatan posbindu.