Magelang
BAB 1
PENDAHULUAN
1-1
Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) Rumah Sakit Prof Dr Soerojo
Magelang
baik secara
1-2
mikro maupun makro. Adapun aspek yang dikaji terdiri dari aspek lalu lintas. Hasil
kajian Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) akan digunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan pembangunan dan pengembangan Rumah Sakit Jiwa Prof Dr.
Soeroko Magelang.
1.2 Permasalahan
Dari sekian banyak pusat-pusat kegiatan hanya terdapat sebagian kecil saja yang
sudah menggunakan Analisis Dampak Lalu Lintas dan umumnya hanya terdapat pada
bangunan-bangunan atau pusat-pusat kegiatan yang tergolong baru, demikian pula
pusat-pusat kegiatan di Kota Magelangjuga belum dilakukan Analisis Dampak Lalu
Lintas. Meskipun pada beberapa pusat kegiatan / pusat pelayanan sudah menggunakan
Analisis Dampak Lalu Lintas yang juga disertai dengan rekomendasi penanganan
dampak dan juga manajemen pengaturannya akan tetapi manajemen penanggulangan
dampak lalu lintas sering dirasa tidak optimal untuk penanganan permasalahan lalu
lintas. Analisis Dampak Lalu Lintas yang tidak diperhatikan atau tidak dilakukan secara
benar seringkali membuat upaya penanggulangan permasalahan lalu lintas pada daerah
pusat kegiatan / pusat pelayanan tidak maksimal. Oleh karena itu, upaya
penanggulangan lalu lintas di sekitar pusat kegiatan / pusat pelayanan perlu
melibatkan pihak pengembang atau pengelola pusat kegiatan / pelayanan tersebut.
Permasalahan di atas terjadi pula pada saat pengoperasian Rumah Sakit Jiwa Prof
Dr Soerojo Magelang yang terletak di Kota Magelang bagian Utara. Pembangunan
Rumah Sakit tersebut tidak didahului dengan pembuatan Analisis Dampak Lalu Lintas
sehingga pada saat pengoperasiannya menimbulkan kekhawatiran akan menurunnya
kinerja lalu lintas di ruas jalan yang berada di sekitar swalayan tersebut.
Dengan dioperasikannya pusat pelayanan kesehatan yaitu Rumah Sakit Prof dr
Soerojo Kota Magelang akan menimbulkan tarikan yang disebabkan karena Rumah
Sakit ini menawarkan berbagai macam pelayanan kesehatan , laboratorium dan IGD
serta pelayanan untuk rawat jalan. Dengan adanya kegiatan tersebut maka akan
mempengaruhi kinerja dari ruas jalan A Yani yang berada tepat di depan lokasi Rumah
Sakit Jiwa Prof Dr Soerojo Magelang. Dampak tersebut berupa meningkatnya
kepadatan lalu lintas dan menurunnya kecepatan jalan tersebut. Dengan meningkatnya
aktivitas di Jalan A Yani maka akan memberikan potensi untuk menjadi penyebab
terjadinya kecelakaan lalu lintas antara kendaraan yang akan masuk ke lingkungan
Rumah Sakit
dengan kendaraan yang melaju lurus atau yang akan keluar dari lingkungan Rumah
Sakit yang membuat Gerakan memutar dan memotong ruas jalan arah lurus di Jalan A
Yani.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud :
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk untuk mengkaji secara rinci
dan mendalam terhadap kegiatan Pembangunan Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo
Magelang, yang diperkirakan dapat menimbulkan gangguan-gangguan lalu lintas.
Tujuan :
Tujuan dilaksanakannya Studi Andalalin ini adalah untuk mencapai :
1. Mengevaluasi kinerja lalu lintas persimpangan dan ruas jalan di lokasi sekitar
proses pengembangan bangunan dan kawasan Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Soerojo Magelang untuk kondisi saat ini dan masa yang akan datang sebelum
adanya rencana penggunaan Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang;
2. Identifikasi dampak lalu lintas yang akan ditimbulkan akibat proses
pengembangan bangunan dan kawasan Rumah Sakit Jiwa Magelang;
3. Prediksi perubahan kinerja lalu lintas di lokasi sekitar proses pengembangan
bangunan dan kawasan Rumah Sakit Jiwa Magelang setelah beroperasinya
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang, untuk kondisi :
a. Tanpa upaya manajemen dan rekayasa lalu lintas
b. Dengan upaya manajemen dan rekayasa lalu lintas
4. Merekomendasikan kebijakan dan langkah-langkah manajemen dan rekayasa lalu
lintas beserta prasarana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi atau
meminimalisir dampak lalu lintas yang akan ditimbulkan akibat proses
pengembangan bangunan dan kawasan Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo
Magelang.
1.4 Sasaran
1. Teridentifikasi dampak penting terhadap komponen-komponen lingkungan
sebagai akibat dari usaha atau kegiatan yang dimaksud
2. Tersusun rencana pengelolaan atau penanggulangan dampak negative yang dapat
dihindari atau diminimalisir dan meningkatkan dampak positif yang ditimbulkan.
3. Bagi pemerintah , dengan adanya analisis ini maka diharapkan menjadi acuan
kebijakan agar pembangunan puisat-pusat kegiatan skala besar wajib dan
diwajibkan untuk membuat Analisis Dampak Lalu Lintas dan bagi pusat-pusat
kegiatanyang beroperasi tanpa adanya Analisis Dampak Llau Lintas maka
diupayakan untuk membuat Analisis Dampak Lalu Lintas guna mempermudah
dalam menentukan cara penanggulangan gangguan – gangguan yang timbul
akibat dari pusat kegiatan / pelayanan yang bersangkutan.
4. Terlaksananya kegiatan pengembangan bangunan dan Kawasan Rumah Sakit Jiwa
Prof Dr Soerojo Kota Magelang yang layak secara lingkungan dan lalu lintas nya.
1.5 Dasar Hukum
Rumah Sakit Jiwa Prof Dr Soerojo Magelang merupakan Rumah Sakit dengan :
Luas tanah : 409.450 m2
Luas bangunan : 27.724 m2
Kapasitas : 500 tempat tidur
Termasuk dalam pusat pelayanan umum yang mengharuskan dan diwajibkan dalam
melakukan Andalalin sebagai persyaratan memperoleh izin lokasi, izin mendirikan, dan
izin pembangunan bangunan Gedung dengan fungsi khusus sesuai dengan peraturan
ketentuan perundang-undangan. Penyusunan Andalalin tersebut sesuai ketentuan yang
berlandaskan hukum, yang mendasari pelaksanaan kegiatan Andalalin, yaitu :
1. UU Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
2. Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNo 38 Tahun 2006 tentang Jalan
3. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2015
Tentang Standart Keselamatan Lalulintas dan Angkutan Jalan
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.75 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas
5. Undang – undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(pada pasal 99 dan 100 menjelaskan tentang ANDALALIN)
6. Peraturan Pemerintah Nomor74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 96 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 67 Tahun 2018 tentang Marka Jalan
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011 tentang
Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 82 Tahun 2018 tentang Alat Pengendali
Pengguna Jalan
11. SE Menteri PUPUR Nomor : 02/SE/M/2018 Pedoman Bahan Konstruksi
Bangunan dan Rekayasa Sipil Perencanaan Teknis Fasilitas Pejalan Kaki
1.6 Gambaran Umum Lokasi
1.6.1 Kebijakan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kebijakan sebagai arahan tindakan untuk mencapai tujuan penataan ruang Daerah
dan strategi sebagai langkah operasionalisasi dari kebijakan penataan ruang
wilayah Daerah meliputi :
1. kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang Daerah;
a) penataan dan pengembangan pusat-pusat kegiatan yang mampu
meningkatkan peran dan fungsi Daerah menjadi PKW di
Purwomanggung;
b) pengembangan dan peningkatan akses, serta jangkauan pelayanan
kawasan pusat-pusat kegiatan dan pertumbuhan ekonomi wilayah
Daerah yang merata dan berhierarki, guna meningkatkan
produktifitas dan daya saing Daerah;
c) pengembangan sistem sarana dan prasarana yang terintegrasi
dengan sistem regional, provinsi, dan nasional; dan
d) pengembangan peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan
system sarana dan prasarana yang terpadu dan merata di seluruh
wilayah Daerah sesuai dengan arahan penyediaan yang berdasarkan
standar dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang Daerah; dan
Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang Daerah sebagaimana
dimaksud meliputi:
a) kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung, meliputi :
a) pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup; dan
b) pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup.
b) kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budidaya. Meliputi :
a) perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan
antar kegiatan budidaya; dan
b) pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak
melampaui daya dukung lingkungan hidup.
3. kebijakan dan strategi penetapan kawasan strategis Daerah.
a) pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan
ekosistem, melestarikan keanekaragaman hayati, mempertahankan
dan meningkatkan fungsi perlindungan kawasan, melestarikan
keunikan bentang alam, dan melestarikan warisan budaya Daerah;
b) pengembangan dan peningkatan kawasan pertahanan negara untuk
menunjang fungsi pertahanan dan keamanan dalam kerangka
ketahanan nasional;
c) pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam
pengembangan perekonomian Daerah yang produktif, efisien, dan
mampu berdaya saing; dan
d) pelestarian dan peningkatan sosial dan budaya.
Rencana pengembangan struktur ruang wilayah daerah kota Magelang meliputi :
a) rencana system perkotaan, terdiri dari system :
pusat pelayanan kota
Pusat pelayanan kota mencakup pelayanan seluruh wilayah Daerah
dan/atau regional. Pusat pelayanan kota ditetapkan di BWK I yang
terdapat disebagian kelurahan Cacaban, sebagian kelurahan Panjang,
sebagian kelurahan Kemirirejo, dan sebagian kelurahan Magelang,
kecamatan Magelang Tengah yaitu Kawasan Alun-Alun.
subpusat pelayanan kota
Sub pusat pelayanan kota mempunyai cakupan pelayanan sub
wilayah kota. Sub pusat pelayanan kota meliputi :
a) subpusat pelayanan kota terdapat di pusat BWK II meliputi
Kelurahan Wates dan Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan
Magelang Utara, yaitu Kawasan Kebonpolo;
b) subpusat pelayanan kota terdapat di pusat BWK III meliputi
Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah dan
Kelurahan Jurangombo Utara, Kecamatan Magelang Selatan,
yaitu Kawasan Kyai Langgeng;
c) subpusat pelayanan kota terdapat di pusat BWK IV meliputi
Kelurahan Tidar Utara, Kecamatan Magelang Selatan, yaitu
Kawasan Sukarno-Hatta; dan
d) subpusat pelayanan kota terdapat di pusat BWK V meliputi
Kelurahan Kramat Utara, Kecamatan Magelang Utara, yaitu
Kawasan Sidotopo.
pusat lingkungan
Pusat lingkungan mempunyai cakupan pelayanan skala lingkungan
wilayah daerah. Pusat lingkungan merupakan pusatpelayanan skala
lingkungan wilayah daerah yang dikembangkan pada masing-masing
BWK.
Rencana system perkotaan sebagaimana dimaksud dibagi dalam 5 (lima)
BWK. Yang ditetapkan berdasarkan kriteria berikut :
a) kesamaan fungsi penggunaan lahan
b) kesamaan karakteristik pengembangan
c) efisiensi pelayanan fasilitas umum
d) efisiensi system pergerakan
e) batas fisik alamiah
BWK sebagaimana dimaksud terdiri atas :
a) BWK I mempunyai luas kurang lebih 255 Ha (dua ratus lima puluh
lima hektare), dengan fungsi utama sebagai kawasan pusat pelayanan
sosial dan ekonomi skala kota, rekreasi wisata perkotaan, dan
permukiman dengan kepadatan tinggi, dan terdiri dari seluruh
Kelurahan Panjang, sebagian Kelurahan Rejowinangun Utara,
seluruh Kelurahan Rejowinangun Selatan, sebagian Kelurahan
Magelang, sebagian Kelurahan Kemirirejo, sebagian Kelurahan
Magersari, dan sebagian Kelurahan Cacaban;
b) BWK II mempunyai luas kurang lebih 371 Ha (tiga ratus tujuh puluh
satu hektare), dengan fungsi utama pusat pelayanan permukiman
kepadatan tinggi dan sedang, perguruan tinggi, dan Pendidikan
angkatan darat, dan terdiri dari seluruh Kelurahan Potrobangsan,
sebagian Kelurahan Wates, Kelurahan Gelangan, sebagian Kelurahan
Magelang, dan sebagian Kelurahan Cacaban;
c) BWK III dengan luas kurang lebih 383 Ha (tiga ratus delapan puluh
tiga hektare), dengan fungsi pusat pelayanan rekreasi kota/wisata
alam skala regional, pelestarian alam, pendidikan angkatan darat,
dan permukirnan dengan kepadatan rendah, dan terdiri dari seluruh
Kelurahan Jurangombo Utara, sebagian Kelurahan Magersari,
sebagian Kelurahan Kemirirejo, dan seluruh Kelurahan Jurangombo
Selatan;
d) BWK IV dengan luas kurang lebih 437 Ha (empat ratus tiga puluh
tujuh hektare), dengan fungsi pusat pelayanan pemerintahan kota,
industri kecil dan menengah, simpul pergerakan barang, jasa dan
orang, dan permukirnan kepadatan tinggi, dan terdiri dari sebagian
Kelurahan Rejowinangun Utara, sebagian kelurahan Magersari,
sebagian Kelurahan Wates, seluruh Kelurahan Tidar Utara, dan
seluruh Kelurahan Tidar Selatan; dan
e) BWK V dengan luas kurang lebih 366 Ha (tiga ratus enam puluh
enam hektare), dengan fungsi pusat pelayanan perguruan tinggi,
perbelanjaan toko modern, kawasan pengembangan sosial budaya,
olahraga, dan rekreasi, dan terdiri dari seluruh Kelurahan Kramat
Utara, seluruh Kelurahan Kramat Selatan, dan seluruh Kelurahan
Kedungsari
b) Rencana sistem jaringan prasarana wilayah daerah
Rencana sistem jaringan prasarana wilayah daerah meliputi :
a. Rencana system prasarana utama
b. Rencana system prasarana lainnya
Rencana system prasarana utama wilayah daerah adalah rencana system
jaringan prasarana transportasi darat. Rencana system prasarana lainnya
wilayah daerah sebagaimana dimaksud meliputi :
a. rencana sistem jaringan prasarana telekomunikasi;
b. rencana sistem jaringan prasarana sumber daya air;
c. rencana sistem jaringan prasarana energi; dan
d. rencana infrastruktur perkotaan.
Rencana sistem jaringan prasarana transportasi darat sebagaimana dimaksud
Meliputi :
Gambar 1-2 Gambaran Lokasi Rumah Sakit Jiwa Prof Dr. Soerojo Magelang
FOTO LOKASI SUMBER AIR / POMPA AIR MILIK RUMAH SAKIT JIWA PROF DR SOEROJO MAGELANG
Gambar 1-3 Dokumentasi Lokasi Pompa Air milik Rumah Sakit Jiwa
Prof Dr Soerojo Magelang (Kali Bening)
FOTO RUMAH SAKIT JIWA PROF DR SOEROJO MAGELANG
Gambar 1-4 Foto Dokumentasi Rumah Sakit Jiwa Prof Dr Soerojo Magelang
1.6.3 Sarana Lalu Lintas
1.6.3.1 Pergerakan Lalu Lintas
Jaringan jalan pada area segmen jalan menjadi kasus kajian ini yaitu ruas jalan
A Yani dimana Lokasi Rumah Sakit Jiwa Prof Dr Soerojo Magelang berada, jalan
tersebut bertipe empat lajur dua arah yang terbagi dengan marka jalan. Pada bagian
tertentu terdapat akses keluar/masuk. Setiap akses jalan pada kaki simpang
tersebut digunakan untuk lalu lintas dua arah dan setiap akses masuk ke jalan A
Yani dapat melakukan belok karena tidak adanya median fisik.
1.6.3.2 Manajemen Lalu Lintas
Wujud nyata dari manajemen lalu lintas di lapangan untuk menginformasikan
dan mengendalikan lalu lintas adalah berupa perlengkapan jalan. Berikut ini ,
dalam satu segmen ruas jalan yang diangkat sebagai kasus kajian terdapat rambu
petunjuk marka membujur garis menerus dan terputus, dan alat pengendali lalu
lintas.
1.6.3.3 Angkutan Umum
Kota Magelang memiliki rute atau jalur angkutan umum yang melintasi Jl. A
Yani sebanyak 8 (delapan) trayek dari 12 (dua belas) trayek yang ada. Daftar rute
angkutan umum di Kota Magelang untuk masing-masing trayek sebagai berikut :
Jalur 1
Sub. terminal kebonpolo - Alon-Alon Selatan, Jl. Diponegoro - Pakelan - Jl.
Gatot Subroto - Jl. Tentara pelajar - Alon-alon Barat - Jl. Pahlawan - Jl. A. Yani
Jalur 2
Jl. Ikhlas - Shopping Center - Jl. Tidar - Jl. Tentara Pelajar - Alon-Alon Barat -
Jl. Pahlawan - Jl. Perintis Kemerdekaan - Perum Korpri - Jl. Rambutan - Jl. A.
Yani - Jl. Majapahit - Jl. Sriwijaya - Jl. Singosari - Jl. Beringin - Jl. Beringin IV -
Jl. Jend. Sudirman
Jalur 3.
Terminal Tidar - Jl. Soekarno-Hatta - Jl. Jend. Sudirman -Jl. Ikhlas - Shooping
Center - Jl. Tidar - Jl. Tentara Pelajar - Alon-Alon Barat -Jl. Pahlawan - Jl. A.
Yani - Jl. Pemuda - Jl. Sriwijaya - Jl. Singosari
Jalur 4
Terminal Tidar - Jl. Soekarno-Hatta - Jl. Sarwo edhie - Pakelan - Jl. Gatot
Subroto - Jl. Tentara Pelajar - Jl. Sutopo - Jl. Majapahit - Jl. Sriwijaya - Jl.
Telaga warna - Ngentak Komplek Rindam - Jl. Kesatrian Kulon RST - Jl. A. Yani
- Jl. Pemuda - Jl. Jend. Sudirman
Jalur 5
Terminal Tidar - Jl. Soekarno-Hatta - Canguk - Jl. Telaga Warna - Jl. Sriwijaya
-Jl. Beringin - Jl. Beringin IV - Jl. Jend. Sudirman - Jl. Ikhlas - Shooping Center
- Jl. Tidar - Jl. Tentara Pelajar - Jl. DI. Panjaitan - Jl. Diponegoro - Jl. A. Yani -
Jl. Urip Sumoharjo
Jalur 6
Terminal Tidar - Jl. Soekarno-Hatta - Jl. Jend. Sudirman - Jl. Ikhlas - Shooping
Center - Jl. Tidar - Jl. Tentara Pelajar - Jl. Alon-Alon Barat - Jl. Pahlawan - Jl. A.
Yani - Sub. terminal Kebonpolo - Jl. Majapahit - Jl. Sriwijaya - Jl. Beringin - Jl.
Beringin IV
Jalur 7
Terminal Tidar - Jl. Soekarno-Hatta - Canguk - Jl. Urip Sumoharjo - Sub.
Terminal Kebonpolo - Jl. A. Yani - Perum Depkes Kramat - Jl. A. Yani - Jl.
Majapahit - Jl. Sriwijaya - Jl. Beringin - Jl. Beringin IV - Jl. jend. Sudirman
Jalur 8
Pasar Burung - Jl. Letjen Soeprapto Taman Parkir - Jl. Tidar - Jl. Tentara Pelajar
- Jl. Alon-Alon Barat - Jl. Alon-alon Utara - Jl. A. Yani - Jl. Pemuda - Jl. Jend.
Sudirman - Jl. Raya Mertoyudhan - Dampit - Salakan - Jl. Soekarno-Hatta - Jl.
Beringin - Jl. Beringin IV
Lebih jelasnya berikut dibawah ini terdapat peta Rencana Lokasi Halte Angkutan
Umum Terintegrasi Kota Magelang :
Gambar 1-5 Peta Rencana Lokasi Halte Angkutan Umum Terintegrasi Kota
Magelang