UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI S1 AKUNTANSI
Disusun oleh:
DEPOK
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tanpa suatu halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta
salam tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul Kemiskinan dan
Kesenjangan di Indonesia ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang
diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Dan semoga dengan hadirnya
makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pembahasan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kemiskinan
2.2 Cara mengukur kemiskinan
2.3 Penyebab kemiskinan
2.4 Keadaan kemiskinan Indonesia
2.5. Prioritas untuk pengetasan kemiskinan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
orang miskin pada awal 1990-an kembali naik. Disamping itu kecenderungan
ketidakmerataan pendapatan nasional melebar yang mencakup antar sektor, antar
kelompok, dan ketidakmerataan antar wilayah berdasarkan data Bank Dunia
jumlah penduduk miskin
miskin Indonesia pada ta
tahun
hun 2002 bukan
bukanlah
lah 10 sampai 20%
tetapi telah mencapai 60% dari jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 215
juta jiwa.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa mengerti dan
memahami tentang kemiskinan terutama di negara sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
hidupnya. Kelompok yang masuk dalam golongan yang tidak beruntung, yaitu
kemiskinan fisik yang lemah, kerentaan, keterisolasian dan ketidakberdayaan.
Pada umumnya di Negara Indonesia penyebab-penyebab kemiskinan adalah
sebagai berikut:
§ Kurangnya lapangan pekerjaa
pekerjaan
n yang tersedia di Indonesia
Seperti kita ketahui lapangan pekerjaan yang terdapat di Indonesia tidak seimbang
s eimbang
dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Dengan demikian banyak penduduk
di Indonesia yang tidak memperoleh penghasilan itu menyebabkan kemiskinan di
Indonesia
§ Tidak meratanya
meratanya penda
pendapatan
patan penduduk
penduduk Indonesia
Pendapatan penduduk yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukan
relative tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagian
penduduk di Indonesi
Indonesiaa mempunyai pendapat
pendapatan
an yang berlebi
berlebih.
h. Ini yang diuse
diusebut
but
tidak meratanya pendapatan penduduk di Indonesia.
§ Tingakat pendidikan
pendidikan m
masyarakat
asyarakat y
yang
ang rendah
Banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki pendidikan yang di butuhkan
oleh perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja. Dan pada umumya untuk
memperoleh pendapatan yang tinggi diperlukan tingkat pendidikan yang tinggi
pula atau minimal mempunyai memiliki ketrampil
ketrampilan
an yang memadai dehingg
dehinggaa
dapat memp[eroleh pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan dehari-hari
sehingga kemakmuran penduduk dapat terlaksana dengan baik dan kemiskinan
dpat di tanggulangi
§ Merosotnya standar perkembangan pe
pendapatan
ndapatan per-kapita secara global.
Yang penting digarisbawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita
bergerak seimbang dengan produktivitas
produktivi tas yang ada pada suatu sistem. Jikala
Jikalauu
produktivitas
produkti vitas berangs
berangsur
ur meningkat maka pendapa
pendapatan
tan per
per-kapita
-kapita pun akan naik.
Begitu pula sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-
per -
kapita akan turun beriringan.
perilaku,, piliha
perilaku pilihan,
n, atau ke
kemampuan
mampuan dari si miskin;
misk in;
penyebab keluarg
keluarga,a, yang menghubungkan
menghubung kan kemiskin
kemiskinan
an dengan pendid ikan
keluarga;
penyebab sub-bu
sub-budaya
daya (subcul
(subcultural),
tural), yang menghubungk
menghubungkan
an kemiskin
kemiskinan
an dengan
kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
penyebab agensi, yang melihat kemiskina
kemiskinann sebaga
sebagaii akibat dari aksi orang lain,
termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
penyebab struktural,
str uktural, yang memberik
memberikan
an alasan bahwa kemiski
kemiskinan
nan merupakan hasil
dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai
akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di
dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja
miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun
masih gagal melewati atas garis kemiskinan.
hingga menjadi sekitar 38,4 juta jiwa. Sementara, pada tahun 2007 jumlah penduduk
miskin menurun hingga menjadi sekitar 37.17 juta jiwa. Fluktuasi jumlah penduduk
miskin di Indonesia disebabkan karena terjadinya krisis ekonomi, pertambahan
jumlah penduduk tiap tahun, pengaruh kebijakan pemerintah dan
sebagainya.(Badan Pusat Statistik).
Tahun 2007 – Maret 2008
Analisis tren tingkat kemiskinan antara kondisi Maret 2007 dan Maret 2008
dimaksudkan untuk mengetahui perubahan tingkat kemiskinan selama setahun
terakhir. Garis kemiskinan pada periode Maret 2007-Maret 2008 mengalami
peningkatan sebesar 9,56 persen, yaitu dari Rp.166.697,- per kapita per bulan pada
Maret 2007 menjadi Rp.182.636,- per kapita per bulan pada Maret 2008. Hal yang
sama juga terjadi di perkotaan dan di perdesaan masing-masing meningkat sebesar
9,02 persen dan 10,21 persen. Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan
Maret 2008 sebesar 34,96 juta orang (15,42 persen). Dibandingkan dengan
penduduk miskin pada Maret 2007
2007 y yang
ang berjumlah
berjumlah 37,17 juta ((16,58
16,58 persen), berarti
jumlah penduduk miskin turun sebesar 2,21 juta (Tabel 4.3). Jumlah penduduk
miskin di daerah perdesaan turun lebih tajam dari pada daerah perkotaan. Selama
periode Maret 2007-Maret 2008, penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang
1,42 juta, sementara di daerah perkotaan berkurang 0,79 juta orang. Persentase
penduduk miskin antara daerah perkotaan dan perdesaan tidak banyak berubah. Pada
bulan Maret 2007,
2007, sebagian besar (63,52 persen) penduduk
penduduk miskin b berada
erada di daer
daerah
ah
perdesaan, sementara pada bulan Maret 2008 persentase ini hampir sama yaitu 63,47
persen. (Badan Pusat Statistik ))..
a. mengurangi
b. memperkuat kemiskinan
kemampuandari
sumsegi
sumber pendapatan
ber daya manusiamelalui pertumbuhan
Mengingat ke-empat butir tersebut di atas, maka ada 16 tindakan berikut merupakan
prioritas untuk dilakukan dengan segera. Ke 16 tin
tindakan
dakan itu yaitu:
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
tidak perlu sampai 2030 kemiskinan akan mencapai hasil yang seminimal
mungkin.
3.2 Saran
Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha
yang lebih kreatif, inovatif, dan eksploratif. Selain itu, globalisasi membuka
peluang untuk
u ntuk mening
meningkatkan
katkan p partisipa
artisipasi
si masyarak
masyarakat
at Indon
Indonesia
esia yang unggul
untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi zaman globalisasi ke depan
mau tidak mau dengan meningkatkan kualitas SDM dalam pengetahuan,
wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah standar
global.
DAFTAR PUSTAKA
Indra Maipta, Dr. 2014. Mengukur & Distribus Pendapatan. Yogyakarta, UPP
STIM YKPN
www.wikipedia.org
https://sarulmardianto.wordpress.com
https://sarulmardianto.wordpress.com/kemiskinan-di-indonesia/
/kemiskinan-di-indonesia/
http://myfatih
http://myfatihurrizqi.blogspot.
urrizqi.blogspot.co.id/2015/11/m
co.id/2015/11/makalah-tentang-kem
akalah-tentang-kemiskinan-di-
iskinan-di-
indonesia.html
indonesia.html
http://hambalaehglegapui.blogspot.
http://hambalaehglegapui.blogspot.co.id/2016/01/kem
co.id/2016/01/kemiskinan-dan-solusinya.htm
iskinan-dan-solusinya.htmll