Anda di halaman 1dari 6

Pembahasan

a. K3 dalam keperawatan : pentingnya, tujuan, manfaat, etika

Setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat mempunyai potensi bahaya


berupa bahaya fisik, biologi, dan ergonomi. Bahaya fisik didapatkan pada pekerjaan
yang menggunakan alat yang tajam, seperti memasang infus dan menjahit luka.
Bahaya biologi terdapat pada tindakan invasif, merawat luka, memasang infuse, dan
memberikan obat melalui rektal. Sedangkan postur janggal ketika membungkuk
merupakan bahaya pekerjaan karena faktor ergonomi. Paparan hazard biologis terdiri
dari tertusuk jarum, luka gores, terpapar spesimen atau materi biologis lainnya,
terkena penyakit yang ditularkan lewat udara, penyakit infeksi, penyakit yang
ditularkan melalui darah, dan vektor penyakit. Sementara itu hazard nonbiologis
terdiri dari stress; kekerasan fisik, psikologis, seksual, dan kekerasan verbal;
gangguan muskuloskeletal, terjatuh atau terpeleset, patah tulang; dan terpapar bahan
kimia berbahaya. [ CITATION Ram17 \l 1057 ]

Sebagai badan kesehatan dunia WHO menjelaskan mengenai K3. WHO


mengartikan K3 sebagai upaya yang dilakukan guna memelihara dan meningkatkan
kesehatan mental, fisik, dan sosial pekerja. Pekerja yang dimaksudkan adalah semua
pekerja di perusahaan apapun. K3 tidak hanya memelihara saja tapi juga mencegah
terjadinya gangguan kesehatan akibat pekerjaan. Perusahaan juga harus memberikan
perlindungan kepada pekerja agar terhindar dari resiko yang menyebabkan kesehatan
pekerja menurun [ CITATION Ibu20 \l 1057 ]. Seorang perawat dalam melaksanakan
manajemen K3 harus memiliki sikap yang sesuai dengan nilai-nilai kesehatan dimana
seluruh nilai positif yang ada dalam dirinya menjadi pendorong perilaku sehat dan
menjadi upaya dalam meningkatkan kesehatan dan keselamatan selama bekerja
[ CITATION Naz17 \l 1057 ].

Tujuan Penerapan K3 pada dasarnya adalah untuk mencari dan mengungkapkan


kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah
pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak. Menurut Mangkunegara (2000), tujuan dari
keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut: 
a) Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara
fisik, sosial, dan psikologis.

b) Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif


mungkin.

c) Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

d)  Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.

e) Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.

f) Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi kerja. 

g) Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja. [ CITATION
Sel17 \l 1057 ] 

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya perlindungan kepada tenaga
kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja terhadap bahaya dari akibat kecelakaan
kerja. Tujuan K3 adalah mencegah, megurangi, bahkan menihilkan resiko penyakit dan
kecelakaan akibat kerja (KAK) serta meningkatkan derajat kesehatan para pekerja sehingga
produktivitas kerja meningkat.

Adapun manfaat atau fungsi Keselamatan dan kesehatan kerja untuk perawat antara lain:

 Perawat mamahami bahaya dan risiko dari pekerjaannya

 Perawat memahami tindakan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan

 Perawat memahami hak dan kewajibannya khususnya dalam peraturan terkait dengan
Keselamatan dan kesehatan kerja

 Perawat mengetahui bagaimana bertindak dalam keadaan darurat seperti kebakaran,


gempa, kecelakaan, dan sebagainya

 Perawat mampu berpartisipasi untuk membuat tempat kerjanya lebih aman

 Perawat dapat melindungi rekan kerjanya dari risiko kecelakaan kerja


 Perawat mampu untuk menghindarkan keluarganya dari penyakit-penyakit yang
mungkin bisa tertular dari tempat kerja [ CITATION Agu18 \l 1057 ]

Menurut Wijono D.(1999), kode etik adalah asas dan nilai yang berhubungan erat
dengan moral sehingga bersifat normatif dan tidak empiris, sehingga penilaian dari segi etika
memerlukan tolok ukur. Menurut PPNI, Kode Etik Perawat adalah suatu pernyataan atau
keyakinan yang mengungkapkan kepedulian moral, nilai dan tujuan keperawatan. Kode Etik
Keperawatan adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman
perilaku perawat dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.Aturan yang berlaku
untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik
perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode
etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.

 Otonomi (Autonomy) : Perawat berkewajiban untuk memberikan penjelasan


yang sejelas-sejelasnya bagi klien dalam berbagai rencana tindakan dari segi
manfaat tindakan, urgensi dsb sehingga diharapkan klien dapat mengambil
keputusan bagi dirinya.
 Kebaikan (Beneficience) : Perawat melakukan yang terbaik bagi klien, tidak
merugikan klien, dan mencegah bahaya bagi klien. Etika ini merupakan inti
pokok untuk penerapan K3 penting dilakukan oleh seorang perawat dalam
melaksanakan tindakan asuhan keperawatan.
 Keadilan (Justice) : Perawat berlaku adil pada setiap klien sesuai dengan
kebutuhan pasien.
 Kejujuran (Veracity) : Perawat harus mengatakan yang sebenarnya dan tidak
membohongi klien dalam segala hal tindakan yang akan diterapkan pada
pasien.
 Mencegah pembunuhan (Avoiding Killing) : Perawat menghargai kehidupan
manusia dengan tidak membunuh. Sumber pertimbangan adalah moral
agama/kepercayaan dan kultur/norma-norma tertentu.
 Kesetiaan (Fidelity) : Etika ini menekankan pada kesetiaan perawat pada
komitmennya, menepati janji, menyimpan rahasia, caring terhadap
klien/keluarga. [ CITATION Nge16 \l 1057 ]

b. Kebijakan k3 yang berkaitan dengan keperawatan di indonesia


Untuk mencegah dan mengurangi resiko bahaya tersebut maka perlu
ditetapkan standar K3 di RS. Perlunya pelaksanaan K3RS mengenai kebijakan
pemerintah tentang RS di Indonesia adalah untuk meningkatkan akses,
keterjangkauan, dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman di RS. Perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi K3 RS serta tindak lanjut, yang merujuk pada
SK Menkes No. 432/ Menkes/ SK/ IV/ 2007 tentang Pedoman Manajemen K3 di RS
dan OHSAS 18001 tentang Standar Sistem Manajemen K3. Sistem manajemen K3RS
adalah bagian dari sistem manajemen RS [ CITATION Iva14 \l 1057 ].

Indonesia mempunyai peraturan undang-undang tersendiri yang membahas mengenai


K3. Undang-undang ini yaitu UU 13 tahun 2003 dan keputusan menteri nomor
463/MEN/1993. Keduanya menjelaskan secara lengkap mengenai K3 [ CITATION Ibu20 \l
1057 ].

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan, upaya kesehatan kerja ditunjukkan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan
terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan
sehingga sudah seharusnya pihak pengelola RS menerapkan upaya-upaya K3 di RS. K3
termasuk sebagai salah satu standar pelayanan yang dinilai di dalam akreditasi RS, disamping
standar pelayanan lainnya [ CITATION Iva14 \l 1057 ].

c. Ruang lingkup k3 dalam keperawatan

Ruang lingkup tindakan K3 dilakukan di setiap pekerjaan, kapanpun dan di manapun.


Tindakan keselamata kerja dilakukan di tempat kerja, di lingkungan keluarga /rumah tangga,
lingkungan masyarakat. Adapun syarat-syarat pelaksanaan K3 diperuntukan untuk:

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

2. Membuat jalan penyelamatan (emergency exit),

3. Memberi pertolongan pertama(first aids/PPPK),

4. Memberi peralatan pelindung pada pekerja dan alat kerja,

5. mempertimbangkan faktor-faktor kenyamanan kerja,


6. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit fisik dan psychis

7. Memelihara ketertiban dan kebersihan kerja,

8. Mengusahakan keserasian antar pekerja, peralatan, lingkungan dan proses kerja

Tujuan utama kesehatan kerja antara lain meliputi : Pencegahan dan pemberantasan
penyakit-penyakit dan kecelakaan akibat kerja; Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan
gizi tenaga kerja; Perawatan, efisiensi dan produktifitas tenaga kerja; Pemberantasan
kelelahan tenaga kerja dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja; Perlindungan
masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk
kesehatan.

Ada dua hal dalam penanganan resiko keselamatan kerja, yaitu resiko fisik tempat kerja,
dan resiko kesehatan kerja. Resiko keselamatan kerja meliputi aspek-aspek dari lingkungan
kerja yang dapat menyebabkan kerusakan fisik tempat kerja, alat dan manusia. Resiko
kesehatan kerja meliputi aspek-aspek lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kondisi
tidak sehat pada pekerja yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian baik fisik
maupun psikis dalam jangka waktu tertentu.

Di samping itu, tujuan Keselamatan Kerja meliputi : Melindungi tenaga kerja atas hak
keselamatan dalam melakukan pekerjaan; untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan
produksi serta produktifitas nasional ; Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada
di tempat kerja; Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien; dan
Sasaran utama keselamatan kerja adalah tempat kerja. [ CITATION UNY17 \l 1057 ]

Penutup

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya perlindungan kepada
tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja terhadap bahaya dari akibat
kecelakaan kerja. Tujuan K3 adalah mencegah, megurangi, bahkan menihilkan resiko
penyakit dan kecelakaan akibat kerja (KAK) serta meningkatkan derajat kesehatan para
pekerja sehingga produktivitas kerja meningkat. Untuk mencegah dan mengurangi resiko
bahaya tersebut maka perlu ditetapkan standar K3 di RS. Perlunya pelaksanaan K3RS
mengenai kebijakan pemerintah tentang RS di Indonesia adalah untuk meningkatkan akses,
keterjangkauan, dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman di RS. Perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi K3 RS serta tindak lanjut, yang merujuk pada SK
Menkes No. 432/ Menkes/ SK/ IV/ 2007 tentang Pedoman Manajemen K3 di RS dan OHSAS
18001 tentang Standar Sistem Manajemen K3. Sistem manajemen K3RS adalah bagian dari
sistem manajemen RS.

Anda mungkin juga menyukai

  • 4
    4
    Dokumen4 halaman
    4
    Atin
    Belum ada peringkat
  • SGD Kel 2
    SGD Kel 2
    Dokumen2 halaman
    SGD Kel 2
    Atin
    Belum ada peringkat
  • Roleplay 3
    Roleplay 3
    Dokumen4 halaman
    Roleplay 3
    Atin
    Belum ada peringkat
  • File Lama 1
    File Lama 1
    Dokumen1 halaman
    File Lama 1
    Atin
    Belum ada peringkat
  • File Deman 2
    File Deman 2
    Dokumen2 halaman
    File Deman 2
    Atin
    Belum ada peringkat
  • Roleplay 3
    Roleplay 3
    Dokumen4 halaman
    Roleplay 3
    Atin
    Belum ada peringkat
  • 1.6 Enam Langkah Cuci Tangan
    1.6 Enam Langkah Cuci Tangan
    Dokumen1 halaman
    1.6 Enam Langkah Cuci Tangan
    Atin
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen3 halaman
    1
    Atin
    Belum ada peringkat
  • 5
    5
    Dokumen2 halaman
    5
    Atin
    Belum ada peringkat
  • File Antibiotik
    File Antibiotik
    Dokumen3 halaman
    File Antibiotik
    Atin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Asuhan Keperawatan
    Makalah Asuhan Keperawatan
    Dokumen4 halaman
    Makalah Asuhan Keperawatan
    Atin
    Belum ada peringkat
  • File 2
    File 2
    Dokumen2 halaman
    File 2
    Atin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Keperawatan
    Makalah Keperawatan
    Dokumen2 halaman
    Makalah Keperawatan
    Atin
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen1 halaman
    Nama
    Atin
    Belum ada peringkat
  • File 5
    File 5
    Dokumen1 halaman
    File 5
    Atin
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Neurologi
    Pemeriksaan Neurologi
    Dokumen1 halaman
    Pemeriksaan Neurologi
    Atin
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Neurologi 1
    Pemeriksaan Neurologi 1
    Dokumen1 halaman
    Pemeriksaan Neurologi 1
    Atin
    Belum ada peringkat
  • File 123
    File 123
    Dokumen1 halaman
    File 123
    Atin
    Belum ada peringkat
  • A. Rumusan Masalah
    A. Rumusan Masalah
    Dokumen2 halaman
    A. Rumusan Masalah
    Atin
    Belum ada peringkat
  • Dafus
    Dafus
    Dokumen2 halaman
    Dafus
    Atin
    Belum ada peringkat
  • File 2
    File 2
    Dokumen2 halaman
    File 2
    Atin
    Belum ada peringkat
  • File 1
    File 1
    Dokumen2 halaman
    File 1
    Atin
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Atin
    Belum ada peringkat
  • Pathway
    Pathway
    Dokumen1 halaman
    Pathway
    Atin
    Belum ada peringkat
  • File 4
    File 4
    Dokumen2 halaman
    File 4
    Atin
    Belum ada peringkat
  • File 5
    File 5
    Dokumen1 halaman
    File 5
    Atin
    Belum ada peringkat
  • File 3
    File 3
    Dokumen1 halaman
    File 3
    Atin
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Atin
    Belum ada peringkat
  • A. Latar Belak-WPS Office
    A. Latar Belak-WPS Office
    Dokumen1 halaman
    A. Latar Belak-WPS Office
    Atin
    Belum ada peringkat