d) Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
f) Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi kerja.
g) Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja. [ CITATION
Sel17 \l 1057 ]
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya perlindungan kepada tenaga
kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja terhadap bahaya dari akibat kecelakaan
kerja. Tujuan K3 adalah mencegah, megurangi, bahkan menihilkan resiko penyakit dan
kecelakaan akibat kerja (KAK) serta meningkatkan derajat kesehatan para pekerja sehingga
produktivitas kerja meningkat.
Adapun manfaat atau fungsi Keselamatan dan kesehatan kerja untuk perawat antara lain:
Perawat memahami hak dan kewajibannya khususnya dalam peraturan terkait dengan
Keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Wijono D.(1999), kode etik adalah asas dan nilai yang berhubungan erat
dengan moral sehingga bersifat normatif dan tidak empiris, sehingga penilaian dari segi etika
memerlukan tolok ukur. Menurut PPNI, Kode Etik Perawat adalah suatu pernyataan atau
keyakinan yang mengungkapkan kepedulian moral, nilai dan tujuan keperawatan. Kode Etik
Keperawatan adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman
perilaku perawat dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.Aturan yang berlaku
untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik
perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode
etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.
Tujuan utama kesehatan kerja antara lain meliputi : Pencegahan dan pemberantasan
penyakit-penyakit dan kecelakaan akibat kerja; Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan
gizi tenaga kerja; Perawatan, efisiensi dan produktifitas tenaga kerja; Pemberantasan
kelelahan tenaga kerja dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja; Perlindungan
masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk
kesehatan.
Ada dua hal dalam penanganan resiko keselamatan kerja, yaitu resiko fisik tempat kerja,
dan resiko kesehatan kerja. Resiko keselamatan kerja meliputi aspek-aspek dari lingkungan
kerja yang dapat menyebabkan kerusakan fisik tempat kerja, alat dan manusia. Resiko
kesehatan kerja meliputi aspek-aspek lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kondisi
tidak sehat pada pekerja yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian baik fisik
maupun psikis dalam jangka waktu tertentu.
Di samping itu, tujuan Keselamatan Kerja meliputi : Melindungi tenaga kerja atas hak
keselamatan dalam melakukan pekerjaan; untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan
produksi serta produktifitas nasional ; Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada
di tempat kerja; Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien; dan
Sasaran utama keselamatan kerja adalah tempat kerja. [ CITATION UNY17 \l 1057 ]
Penutup
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya perlindungan kepada
tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja terhadap bahaya dari akibat
kecelakaan kerja. Tujuan K3 adalah mencegah, megurangi, bahkan menihilkan resiko
penyakit dan kecelakaan akibat kerja (KAK) serta meningkatkan derajat kesehatan para
pekerja sehingga produktivitas kerja meningkat. Untuk mencegah dan mengurangi resiko
bahaya tersebut maka perlu ditetapkan standar K3 di RS. Perlunya pelaksanaan K3RS
mengenai kebijakan pemerintah tentang RS di Indonesia adalah untuk meningkatkan akses,
keterjangkauan, dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman di RS. Perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi K3 RS serta tindak lanjut, yang merujuk pada SK
Menkes No. 432/ Menkes/ SK/ IV/ 2007 tentang Pedoman Manajemen K3 di RS dan OHSAS
18001 tentang Standar Sistem Manajemen K3. Sistem manajemen K3RS adalah bagian dari
sistem manajemen RS.