Disusun Oleh :
KELOMPOK 9 (Sembilan) A./Sore
Disusun Oleh :
KELOMPOK 9 (Sembilan) A./Sore
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................. 2
D. Manfaat Penulisan ........................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Peranan penting SDM dalam perusahaan ........................ 3
B. Proses manajemen SDM operasi jasa .............................. 4
C. Kepemimpinan yang berkualitas dalam bisnis jasa ......... 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia(SDM) adalah manusia yang bekerja dilingkungan
suatu organisasi (disebut juga personil, tenagakerja, pekerja atau karyawan).
Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. Sumber Daya Manusia(SDM)
adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non
material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi
potensinyata(real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi
organisasi.
Pengertian jasa menurut pendapat para ahli antara lain :
1. Menurut Kotler (2000:428) “Jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja
yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip
tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.
Produksinya bisa dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk.”
2. Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005:28) ”Jasa pada
dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk
dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan,
memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible)
bagi pembeli pertamanya.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, didapat rumusan masalah pada makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Mengapa SDM yang berkualitas itu penting?
2. Bagaimana proses manajemen SDM dalam operasional jasa?
3. Bagaimana pemimpin yang berkualitas dalam bisnis jasa?
1
C. Tujuan
Dengan rumusan masalah diatas maka dapat dilihat tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memahami secara jelas hubungan dari istilah
manajemen Sumber daya manusia dan mengetahui peran dan fungsi sumber daya
manusia terhadap kemajuan sebuah perusahaan. Dan untuk melihat posisi sumber
daya manusia dalam perspektif manajemen.
D. Manfaat
Berdasarkan tujuan penulisan di atas, didapat manfaat penulisan pada
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi para wirausahawanMakalah ini dapat menambah wawasan mengenai
manajemen sumber daya manusia dandapat menggugah untuk dapat terus
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalamusahanya.
2. Bagi rekan-rekan mahasiswaMakalah ini dapat menambah pengetahuan
mengenai manajemen sumber daya manusiayang merupakan salah satu
materi dalam mata kuliah pengantar manajemen.
3. Bagi PembacaMakalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
mengenai manajemen sumber dayamanusia dan agar para pembaca dapat
mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
yang luas tentang strategi pemasaran jasa perusahaan. Modifiers
memerlukan keahlian untuk dapat menjalin kerjasama yang erat dengan
para konsumen. Manajemen harus mengarahkan dan mengadakan
pelatihan serta pengembangan kerja secara intensif (Receptionis, operator
telepon).
3. Influencers, tugasnya antara lain mencakup pengadaan riset dan
pengembangan, peran SDM ini lebih terfokus pada implementasi dari
strategi pemasaran perusahaan. Seorang influencers harus memiliki
potensi kemampuan untuk menarik konsumen melalui hasil yang
diperolehnya. Keberhasilan dicapai dengan standar keinginan konsumen.
Influencers juga diberikan kesempatan untuk berhubungan dengan
konsumen agar hasilnya lebih baik (R&D, periset pasar)
4. Isolateds, SDM yang berada pada peran ini tampaknya akan sulit berhasil
apabila tidak mendapat dukungan yang memadai dari manajemen,
terutama untuk memotivasi mereka. SDM harus diarahkan untuk
mengetahui perannya, serta strategi pemasaran perusahaan sehingga
mereka dapat berkontribusi lebih optimal bagi perusahaan (staf
pembukuan).
4
segala situasi agar dalam operasinya setiap SDM memberikan kontribusi
terbaiknya.
c) Educate the Customer
Selain pada karyawan perusahaan, operasi jasa akan berjalan lancer apabila
konsumennya memiliki informasi yang jelas dan lengkap mengenai jasa yang
ditawarkan perusahaan. Konsumen dan penyedia jasa akan dapat berinteraksi
sehingga tidak ada unsur ketertutupan dalam kerja sama.
d) Educate All Employees
Internal marketing juga menjadi fokus dalam menciptakan manajemen
perasi yang baik. Apabila karyawan memiliki sikap dan kemampuan pelayanan
yang baik maka segala permasalahan akan dapat diatasi.
e) Be Effective First, Nice Second
Pemberian jasa adalah pertama efisiensi baru kemudian sikap ramah.
Standardize Response Sistem Manajemen perlu menyiapkan standar untuk
menangani kesulitan dan kritik yang disampaikan konsumen.
f) Be Proactive
Perusahaan harus jeli melihat setiap peluang yang ada dan menentukan
strategi operasi yang tepat untuk mencapai sasaran.
g) Evaluate Performance Regularly
Evaluasi kinerja secara rutin akan sangat berguna bagi manajemen untuk
mengetahui kinerja perusahaan dan memberikan masukan tentang hal-hal mana
yang perlu diperbaiki. Perusahaan perlu mengambil tindakan koreksi untuk setiap
operasi yang gagal atau kurang dari standar yang ditetapkan. Tindakan koreksi
yang mungkin diambil antara lain adalah melatih kembali SDM yang dimiliki,
mengadakan rotasi kerja untuk meningkatkan motivasi atau mengganti SDM
perusahaan yang sudah tidak memiliki kesesuaian dengan strategi perusahaan.
Implementasi dari seluruh aspek yang terkait dengan SDM perusahaan jasa ini
menuntut adanya suatu komitmen, cara pandang dan pelaksanaan peran secara
optimal oleh seluruh anggota perusahaan jasa agar dapat mencapai ketepatan
operasi dan keefektifan kinerja.
5
C. Kepemimpinan Yang Berkualitas Dalam Bisnis Jasa
Kepemimpinan adalah keseluruhan aktivitas dalam rangka mempengaruhi
orang-orang agar mau bekerja sama mencapai suatu tujuan yang diinginkan
bersama.37 Oleh karena itu, kepemimpinan sangat diperlukan bila suatu
organisasi ingin sukses.38 Maka, organisasi apapun yang berhasil, memiliki satu
sifat umum yang menyebabkan organisasi tersebut dapat dibedakan dengan
organisasi yang tidak berhasil. Sifat dan cirri umum tersebut adalah
kepemimpinan yang efektif dan isnpiratif.
Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-
usaha semua pekerjaan dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa
kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan
organisasi mungkin menjadi renggang (lemah).
Posisi pimpinan menjadi sangat krusial bila Direktur atau Deputy atau
pimpinan yang diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta
menjaga keseimbangan dalam organisasi. Berbagai kemampuan memang harus
dimiliki oleh seorang pimpinan. Apalagi, tantangan sebagai pimpinan tidaklah
ringan.
Pertama, implementasi organisasi memerlukan proses transformasi baik proses
perkembangan satu organisasi. Disini, informasi adalah hasil pengolahan data
yang relevansinya sangat tergantung kepada waktu.
Kedua, kesiapan sumber daya manusia (SDM) untuk dapat memanfaatkan
peluang yang memerlukan pengembangan kompetensi baru dan disiplin.
Ketiga, pengelolaan perubahan (change management) baik yang sifatnya
sistematik maupun tidak. Selain itu pimpinan harus mencari solusi menyusul
dampak dari perubahan.
Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan
kepemimpinan organisasi, yakni:
a. Kecerdasan, artinya pemimpin harus mempunyai kecerdasanlebih dari
pengikutnya, tapi tidak terlalu banyak melebihi kecerdasan pengikutnya.
6
b. Kedewasaan dan kepolosan hubungan sosial, artinya seorang pemimpin
harus memiliki emosi yang stabil dan mempunyai keinginan untuk
menghargai dan dihargai orang lain.
c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi, sehingga pimpinan akan selalu
energik dan menjadi teladan dalam memimpin pengikutnya.
d. Sikap-sikap hubungan kemanusiaan, dalam arti bahwa pemimpin harus
menghargai dan memperhatikan keadaan pengikutnya, sehingga dapat
menjaga kesatuan dan keutuhan pengikutya.
Selain itu, seorang pimpinan harus mengelola konflik yang terjadi dalam
suatu organisasi dan dapat mencari solusi sehingga kerjasama tim bisa berjalan
dengan baik. Kepemimpinan harus memiliki tiga kemampuan khusus:
a. Kemampuan analitis (analytical skills), yakni kemampuan untuk menilai
tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
b. Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability sklills), yaitu
kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat
berdasarkan analisa terhadap situasi
c. Kemampuan berkomunikasi (communication skilss), yakni kemampuan
untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya
kepemimpinan yang diterapkan.
Dengan demikian menjadi seorang pimpinan juga harus mempunyai
kemampuan-kemampuan khusus tersebut karena jika sewaktu-waktu terjadi suatu
konflik pada organisasi terhadap para bawahan, maka pimpinan mampu
menghadapi kondisi serta dapat mencari solusi sehingganya kerja sama antar tim
berjalan dengan baik. Ketiga kemampuan diatas sangatlah dibutuhkan bagi
seorang pimpinan, sebab seorang pimpinan harus dapat melaksanakan tiga peran
interpersonal, peran pengolah informasi (information processing), serta peran
pengambilan keputusan (decision making). Menjadi seorang pemimpin juga harus
mempunyai strategi dalam kepemimpinannya, yaitu untuk meningkatkan kinerja
pegawai dan mengembangkan suatu organisasi.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesmpulan
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis meminta kritik dan saran bagi
pembaca terutama pada dosen mata pelajaran, karena di dalam penulisan makalah
ini penulis masih merasa banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan. Bak kata
pepatah ‘tidak ada gading yang tidak retak’. Oleh karena saran dan kritik sangat
diperlukan untuk kemajuan penulis dalam menulis makalah selanjutnya.
8
BAB III
DAFTAR PUSTAKA