Anda di halaman 1dari 11

Manjaeni Muhtia Sagita

201702023

PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005). Perbedaannya
dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan teori
yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah teori. Moleong setelah
melakukan analisis terhadap beberapa definisi penelitian kualitatif kemudian membuat
definisi sendiri sebagai sintesis dari pokok-pokok pengertian penelitian kualitatif. Menurut
Moleong (2005:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.

1. Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Ahli (Pakar)

Menurut Saryono (2010), Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk
menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan
dari pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui
pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan
secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan tri-anggulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.

Berikut ini terdapat beberapa pengertian penelitian kualitatif menurut para ahli, terdiri
atas:

a. Menurut Sukmadinata, 2005


Dasar penelitian kualitatif merupakan konstruktivisme yang berasumsi bahwa
kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial
yang diinterpretasikan oleh setiap individu. Peneliti kualitatif percaya bahwa
kebenaran ialah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap
orang-orang melalui interkasinya dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002).

b. Menurut Sugiyono, 2005


Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang
bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami
fenomena-fenomena sosial dari sudut padang partisipan. Dengan demikian arti atau
pengertian penelitian kualitatif tersebut merupakan penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek. Alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci.

c. Menurut Bogdan dan Taylor


Mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati.

d. Menurut Kirk dan Miller


Mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengtahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.

2. Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif

Agar para pembaca memahami maknasesungguhnya dari bahasan kali ini, maka akan kita
bahas sedikit tentang perbedaan penelitian kualitatif dengan kuantitatif. Perbedaan yang
paling mendasar antara penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah alur teori serta data. Di
dalam penelitian kuantitatif, penelitian bermula dari teori yang dibuktikan dengan data
lapangan. Sebailknya, di dalam penelitian kualitatif, penelitian berangkat dari data
lapangan dan menggunakan teori yang sudah ada sebagai pendukung, kemudian hasilnya
akan memunculkan teori dari data-data tersebut.

Menurut Williams (1988), ada 5 pandangan dasar perbedaan antara pendekatan kuantitatif
dan kualitatif. Kelima pendangan dasar perbedaan tersebut antara lain:

a. Bersifat realitas, pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal, konkrit,


teramati, serta dapat difragmentasi. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat realitas
ganda (majemuk), hasil konstruksi dalam pandangan holistik. Sehingga peneliti
kuantitatif lebih spesifik, percaya langsung pada obyek generalis, meragukan dan
mencari fenomena pada obyek yang realitas.
b. Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan kuantitatif melihat
sebagai independen, dualistik bahkan mekanistik. Sebaliknya pendekatan kualitatif
melihat sebagai proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.
c. Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks dan
waktu (nomothetic statements), sedangkan pendekatan kualitatif terikat dari ikatan
konteks dan waktu (idiographic statements).
d. Posibilitas kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara sebab riil
temporal simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya.
Sedangkan pendekatan kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan
akibat, apalagi secara simultan.
e. Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai, obyektif dan
harus seperti apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak
pernah bebas nilai, termasuk si peneliti yang subyektif.

3. Tujuan Penelitian Kualitatif

Menurut Kriyantono, tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu


fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-
dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang
diteliti. Pada penelitian kualitatif, semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data yang
didapatkan, maka bisa diartikan pula bahwa semakin baik kualitas penelitian tersebut.
Maka dari segi besarnya responden atau objek penelitian, metode penelitian kualitatif
memiliki objek yang lebih sedikit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, sebab lebih
mengedepankan kedalaman data, bukan kuantitas data.

4. Asumsi Penelitian Kualitatif

Anggapan yang mendasari penelitian jenis kualitatif adalah bahwa kenyataan sebagai
suatu yang berdimensi jamak, kesatuan, dan berubah-ubah (Nana Sudjana dan Ibrahim,
2001: 7). Oleh karena itu tidak mungkin dapat disusun rancangan penelitian yang terinci
dan fixed sebelumnya. Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian
berlangsung.

5. Karakteristik Penelitian Kualitatif

Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode fenomenologis,


metode impresionistik, dan metode post positivistic. Adapun karakteristik penelitian jenis
ini adalah sebagai berikut (Sujana dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002: 11-
12; Moleong, 2005: 8-11; Johnson, 2005, dan Kasiram, 2008: 154-155).

a. Menggunakan pola berpikir induktif (empiris – rasional atau bottom-up).


b. Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yaitu teori
yang timbul dari data bukan dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas dasar
itu penelitian bersifat generating theory, sehingga teori yang dihasilkan berupa teori
substansif.
c. Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi. Minat peneliti
banyak tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut sudut pandang partisipan
yang diteliti, sehingga bias menemukan apa yang disebut sebagai fakta fenomenologis.
d. Penelitian jenis kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku.
Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian.
e. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di balik data,
untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, empiris logis, dan
empiris logis.
f. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan alat
pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
g. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan
memahami secara mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi.
h. Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya tidak
terpisahkan dengan apa yang diteliti.
i. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.
j. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta situasi
tertentu.
k. Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian alamiah atau inquiri naturalistik.

6. Prosedur Penelitian Kualitatif

Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan, serta
situasi dan kondisi di lapangan. Secara garis besar tahapan penelitian jenis kualitatif
adalah sebagai berikut (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 80)

a. Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.

b. Mengumpulkan data di lapangan.

c. Menganalisis data.

d. Merumuskan hasil studi.

e. Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.

7. Tipe-tipe atau Jenis Penelitian Kualitatif

Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dibedakan menjadi lima tipe utama, yaitu:
phenomenology, ethnography, case study research, grounded theory, dan historical
research (Johnson, 2005 : 8). Berikut penjelasan dari kelima jenis penelitian
kualitatif tersebut:

a. Fenomenologi
Penelitian fenomenologi dapat dimulai dengan memperhatikan dan menelaah fokus
fenomena yang akan diteliti, yang melihat berbagai aspek subjektif dari perilaku
objek. Selanjutnya, peneliti melakukan penggalian data berupa bagaimana
pemaknaan objek dalam memberikan arti terhadap fenomena yang terkait.
Penggalian data tersebut dilakukan dengan melakukan wawancara yang mendalam
kepada objek atau informan didalam penelitian, serta dengan melakukan observasi
secara langsung mengenai bagaimana objek penelitian menginterpretasikan
pengalamannya kepada orang lain.
b. Etnografi
Metode penelitian etnografi adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk
mengkaji bentuk dan fungsi bahasa yang tersedia dalam budaya yang selanjutnya
digunakan untuk berkomunikasi oleh individu didalamnya. Serta melihat
bagaimana bentuk dan fungsi bahasa tersebut menjadi bagian dari kehidupan
sebuah masyarakat.
c. Studi Kasus
Metode penelitian studi kasus meneliti suatu kasus atau fenomena tertentu yang
ada didalam masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar
belakang, keadaan, dan interaksi yang terjadi. Studi kasus dilakukan pada suatu
kesatuan sistem yang bisa berupa suatu program, kegiatan, peristiwa, atau
sekelompok individu yang ada pada keadaan atau kondisi-kondisi tertentu.
d. Metode Teori Dasar
Penelitian Kualitatif Metode Teori Dasar adalah penelitian yang dilakukan untuk
menemukan suatu teori atau untuk menguatkan teori yang sudah ada dengan
mengkaji prinsip dan kaidah dasar yang ada. Selanjutnya dibuat kesimpulan dasar
yang membentuk prinsip dasar dari suatu teori. Dalam melakukan metode teori
dasar ini, peneliti perlu memilah mana fenomena yang dapat dikatakan fenomena
inti dan mana yang bukan untuk dapat diambil dan dibentuk suatu teori.
Pengumpulan data metode teori dasar ini dilakukan dengan observasi, studi
lapangan, pembandingan antara kategori, fenomena, dan situasi berdasarkan
berbagai penilaian, seperti kajian induktif, deduktif, dan verifikasi hingga datanya
bersifat jenuh.
e. Metode Historis
Penelitian metode historis adalah penelitian yang memiliki fokus penelitian berupa
peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu dan melakukan rekonstruksi masa lalu
dengan sumber data atau saksi sejarah yang masih ada hingga saat ini. Sumber data
tersebut bisa diperoleh dari berbagai catatan sejarah, artefak, laporan verbal,
maupun saksi hidup yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran kesaksiannya.
Karena mengkaji peristiwa-peristiwa yang telah berlalu, maka ciri khas dari
penelitian metode historis ialah waktu. Dimana fenomena dilihat perkembangan
atau perubahannya berdasarkan pergeseran waktu.

8. Tahapan Dalam Penelitian Kualitatif

Ada lima tahap bagi para peneliti jika ingin melakukan penelitian jenis kualitatif,
yaitu:
a. Mengangkat permasalahan.
b. Memunculkan pertanyaan penelitian.
c. Mengumpulkan data yang relevan.
d. Melakukan analisis data.
e. Menjawab pertayaan penelitian.
9. Alasan memilih metode kualitatif
Sale, et al. (2002) menyatakan bahwa penggunaan metode dipengaruhi oleh dan
mewakili paradigma yang merefleksikan sudut pandang atas realitas. Lebih lanjut,
Kasinath (2013) mengemukakan ada tiga alasan untuk menggunakan metode kualitatif,
yaitu (a) pandangan peneliti terhadap fenomena di dunia (a researcher’s view of the
world), (b) jenis pertanyaan penelitian (nature of the research question), dan (c) alasan
praktis berhubungan dengan sifat metode kualitatif (practical reasons associated with the
nature of qualitative methods).
Sementara itu, menurut McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), pemilihan penggunaan
metode kualitatif dalam hal tujuan penelitiannya adalah untuk memahami bagaimana
suatu komunitas atau individu-individu dalam menerima isu tertentu. Dalam hal ini,
sangat penting bagi peneliti yang menggunakan metode kualitatif untuk memastikan
kualitas dari proses penelitian, sebab peneliti tersebut akan menginterpretasi data yang
telah dikumpulkannya.
Metode kualitatif membantu ketersediaan diskripsi yang kaya atas fenomena. Kualitatif
mendorong pemahaman atas substansi dari suatu peristiwa. Dengan demikian, penelitian
kualitatif tidak hanya untuk memenuhi keinginan peneliti untuk mendapatkan
gambaran/penjelasan, tetapi juga membantu untuk mendapatkan penjelasan yang lebih
dalam (Sofaer, 1999). Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif, peneliti perlu
membekali dirinya dengan pengetahuan yang memadai terkait permasalahan yang akan
ditelitinya.
Creswell (2007, p. 45-47) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian kualitatif yang
baik, antara lain:
a. peneliti menggunakan prosedur mendapatkan data yang tepat.
b. Peneliti membatasi penelitian di dalam asumsi dan karakteristik dari pendekatan
kualitatif.
c. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitiannya.
d. Peneliti memulai penelitian dengan satu fokus.
e. Penelitian berisi metode yang rinci, pendekatan yang tepat dalam pengumpulan data,
analisis data, dan penulisan laporan.
f. Peneliti menganalisis data menggunakan pemisahan analisis dalam beberapa level.
g. Peneliti menulis secara persuasif, sehingga pembaca dapat merasakan pengalaman
yang sama.
10. Proses penelitian dengan pendekatan kualitatif
Penelitian kualitatif dimulai dengan ide yang dinyatakan dengan pertanyaan penelitian
(research questions). Pertanyaan penelitian tersebut yang nantinya akan menentukan
metode pengumpulan data dan bagaimana menganalisisnya. Metode kualitatif bersifat
dinamis, artinya selalu terbuka untuk adanya perubahan, penambahan, dan penggantian
selama proses analisisnya (Srivastava, A. & Thomson, S.B., 2009). Dalam hal
pengumpulan data, Gill et. al. (2008) mengemukakan terdapat beberapa macam metode
pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi
pustaka, dan interview (individual atau grup). Namun demikian, yang paling popular
adalah menggunakan metode interview dan focus group discussion (FGD). Selanjutnya
data yang berhasil dikumpulkan, dianalisis untuk dapat memahami dan mendapatkan
kesimpulan dalam penelitian tersebut.
Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Para Ahli
11. Dasar Teoritis Penelitian Kualitatif
Kajian penelitian kualitatif berawal dari kelompok ahli sosiologi dari “Mazhab Chicago”
pada tahun 1920-1930, yang memantapkan pentingnya penelitian kualitatif untuk
mengkaji kelompok kehidupan manusia.

Pada waktu yang sama, kelompok ahli antropologi menggambarkan outline dari metode
karya lapangan; yang melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mempelajari
adat dan budaya masyarakat setempat. Dari awal, tampak bahwa penelitian kualitatif
merupakan bidang penyelidikan tersendiri. Bidang ini bersilang dengan disiplin dan
pokok permasalahn lainnya. Suatu kumpulan istilah, konsep, asumsi yang kompleks dan
saling terkait meliputi istilah penelitian kualitatif.

Dasar teoritis dalam pendekatan kualitatif adalah:

a. Pendekatan fenemenologis
b. Pendekatan interaksi simbolik
c. Pendekatan kebudayaan
d. Pendekatan etnometodologi

12. Contoh Judul Penelitian Kualitatif

a. Analisis Peran Guru Dalam Menerapkan Manajemen Mutu Pendidikan.


b. Cara Belajar Siswa SMP Dalam Menghadapi Ujian Nasional.
c. Eksploitasi Anak Yatim Piatu.
d. Evaluasi Peraturan Pendidikan Inklusif.
e. Kebiasaan Membaca Siswa SMP.
f. Kinerja Dan Profesionalisme Guru SMA.
g. Kompetensi Guru Dalam Rangka Perencanaan Pembelajaran.
h. Metode Pembelajaran Yang Efektif Dalam Membentuk Karakter Siswa.
i. Model Pembelajaran Yang Efektif Dalam KBM.
j. Pentingnya Keterampilan Membaca Bagi Siswa SMP.

13. Persamaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Secara umum, penelitian kuantitatif dan kualitatif memiliki persamaan sebagai berikut :
a. Merupakan sebuah metode yang digunakan dalam penelitian untuk memecahkan
suatu masalah social
b. Memiliki obyek dan subyek penelitian
c. Memiliki variabel
d. Menerapkan metode pengumpulan data yang sistematis dan terbuka hingga bisa
dinilai pihak lain.
e. Mempunyai kesimpulan dari masing-masing analisis penelitian
f. Menggunakan prosedur agar terhindar dari kesalahan analisis dan pengambilan
kesimpulan
g. Membandingkan data, mencari kesamaan dan perbedaan untuk menemukan pola
tertentu pada data.

SOAL JAWAB

1. Apa yang dimaksud penelitian kualitatif

Jawab : Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti objek alamiah
dimana peneliti merupakan instrument kunci. Intinya penelitian kualitatif menggunakan
kalimat.

2. Apa perbedaan penelitian kualitatif dan kuanitatif ?

Jawab : Perbedaannya . penelitian kualitatif menggunakan kalimat sedangkan penelitan


kuanitatif menggunakan angka (realistis)

1. Bersifat realitas, pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal, konkrit,


teramati, serta dapat difragmentasi. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat realitas
ganda (majemuk),
2. Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan kuantitatif melihat
sebagai independen, dualistik bahkan mekanistik. Sebaliknya pendekatan kualitatif
melihat sebagai proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif.
3. Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks dan
waktu (nomothetic statements), sedangkan pendekatan kualitatif terikat dari ikatan
konteks dan waktu (idiographic statements).
4. Posibilitas kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara sebab riil
temporal simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya.
Sedangkan pendekatan kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan
akibat, apalagi secara simultan.
5. Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai, obyektif dan
harus seperti apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak
pernah bebas nilai, termasuk si peneliti yang subyektif.
3. Apa tujuan dari penelitian kualitatif ?

Jawab : menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data


dan juga pengumpulan data yang teliti. Dan pada penelitian kualitatif lebih mengedepankan
pendalaman data bukan kualitas data seperti pada penelitian kuantitatif

4. Sebutkan tahapan penelitian kualitatif !

a. Jawab : Mengangkat permasalahan.


b. Memunculkan pertanyaan penelitian.
c. Mengumpulkan data yang relevan.
d. Melakukan analisis data.
e. Menjawab pertayaan penelitian.

5. Bagaimana karakteristik kualitatif ?


Jawab :

1. Menggunakan pola berpikir induktif (empiris – rasional atau bottom-up).


2. Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi.
3. Penelitian jenis kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku.
4. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di balik data,
untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, empiris logis, dan
empiris logis.
5. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan alat
pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
6. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan
memahami secara mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi.
7. Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya tidak
terpisahkan dengan apa yang diteliti.
8. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.
9. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta situasi
tertentu.
10. Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian alamiah atau inquiri naturalistik.

6. Sebutkan 3 tipe tipe penelitian kualitatif yang anda ketahui !

Jawab :

1. Fenomenologi

2. Studi Kasus
3. Etnograf

7. Tuliskan prosedur penelitian kualitatif !


1. Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.
2. Mengumpulkan data di lapangan.
3. Menganalisis data.
4. Merumuskan hasil studi.
5. Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.

8. Tuliskan pengertian penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller !

Jawab : Menurut Kirk dan Miller


Mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengtahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.

9. Tuliskan dasar teoritis dalam pendekatan kualitatif !

Jawab : Pendekatan fenemenologis, Pendekatan interaksi simbolik, Pendekatan kebudayaan,


Pendekatan etnometodologi

10. Tuliskan alasan anda memilih metode penelitian kualitatif ?

Jawab : (a) pandangan peneliti terhadap fenomena di dunia


(b) jenis pertanyaan penelitian
(c) alasan praktis berhubungan dengan sifat metode kualitatif

CONTOH KASUS
Persepsi Mahasiswa Terhadap Perilaku Merokok Di Kampus Terpadu Politeknik
Kesehatan Kemenkes Nanggroe Aceh Darussalam

Metode Penelitian : penelitian ini termasuk penelitian analitik observasional dengan


pendekatan cross sectional. Penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor persepsi tentang
perilaku merokok pada mahasiswa dengan menggunakan kuesioner berstruktur. Dengan
jumlah sampel total populasi, yaitu 226 orang responden. Analisis data bivariabel
menggunakan uji chi square, t-test dan anova dan multivariabel menggunakan multiple
logistic regresion, dengan taraf signifikansi p < 0,05. Hasil : Perilaku merokok mahasiswa
Poltekkes Kemenkes NAD adalah 65,49% perokok (48% perokok reguler dan 18% perokok
coba-coba). Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi kerentanan dan ancaman
terhadap merokok dengan perilaku merokok. Tidak ada hubungan yang signifikan antara
persepsi hambatan dan keuntungan tidak merokok dengan perilaku merokok. Terdapat
hubungan yang bermakna antara persepsi kerentanan dan ancaman dengan perilaku merokok.
Prevalensi kejadian merokok pada mahasiswa lebih besar pada mahasiswa yang memiliki
persepsi negatif (kerentanan) 2,8 kali daripada yang memiliki persepsi positif. Prevalensi
kejadian merokok pada mahasiswa yang memiliki persepsi negatif (ancaman) lebih besar 5
kali daripada yang memiliki persepsi positif. Analisis multivariabel yang dipilih adalah model
1, dengan variabel kerentanan dan ancaman yang berhubungan signifikan. Kesimpulan :
Mahasiswa yang memiliki persepsi negatif terhadap kerentanan dan ancaman, dapat
menyebabkan mahasiswa menjadi perokok, oleh karena itu perlu dilakukan upaya pendidikan
kesehatan dalam rangka peningkatkan pemahaman tentang bahaya rokok. Advokasi untuk
menerapkan kawasan bebas asap rokok, serta penambahan muatan lokal dalam mata kuliah
tentang bahaya rokok.

KASUS SAYA

Upaya Perawat Dalam Menginformasikan SADARI Bagi Siswa Putri Di MTSN 1


Binanga Mamuju

Anda mungkin juga menyukai