Anda di halaman 1dari 5

HASIL DISKUSI KELOMPOK 8

INDIKATOR PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK

1. MEGAWATI

2. SELFI RIANI

3. SILVIA YULITA

1. Saya Sarah Novita (2002112775) izin bertanya kepada kelompok penyaji, apakah langkah -
langkah pengukuran value for money saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, dan apa
yang terjadi jika salah satu langkah dalam pengukuran tidak terlaksanakan atau tidak dilakukan.
Terimakasih

JAWAB: (SILVIA YULITA)

Ya. Value for money tidak hanya mengukur biaya barang dan jasa,tetapi juga memasukkan
gabungan dari unsur kualitas,biaya,sumber daya yang digunakan, ketetapan penggunaan,
batasan waktu dan kemudahan dalam menilai apakah secara bersama keseluruhan unsur telah
dilakukan dengan baik. Value for money bagi pemerintah atau organisasi sektor publik
merupakan suatu keharusan sebagai wujud tanggung jawab kepada publik yang dapat
mewujudkan akuntabilitas publik , wujud akuntabilitas publik dapat terlihat dari berbagai
pengelolaan rencana anggaran pemerintah . Apa yang terjadi jika salah satu diantara
pengukuran tidak dilakukan:

Pemerintah sebagai penerima wewenang dalam mengelola dana publik dalam bentuk
penyediaan pelayanan jasa dan pengelolaan sumber daya akan kesulitan. Karna Berbagai
aktivitas pemerintah dalam pengelolaan sumber daya tidak bisa lepas dari peran publik yang
memberikan dukungan dana . Alasan mengapa publik menuntut pertanggungjawaban kinerja
pemerintah dalam penyediaan pelayanan jasa dan pengelolaan sumber daya , karena publik
merupakan penyangga utama berjalannya roda kepemerintahan.
2. Assalamualaikum,Saya Lifia Setiani Shaliha (2002110144) ingin bertanya, apa yang
membedakan antara informasi finansial dengan non-finansial? Terimakasih🙏

JAWAB: (SILVIA YULITA)

A. INFORMASI FINANSIAL

Penilaian kinerja finansial diukur berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat. Penilaian
tersebut dilakukan dengan menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara aktuaql dengan
yang dianggarkan.

Analisis varians secara garis besar berfokus pada:

a. Varians pendapatan (revenue variance)

b. Varians pengeluaran (expenditure variance)

- Varians belanja rutin (recurrent expenditure variance)

- Varians belanja investasi/modal (capital expenditure variance)

Setelah dilakukan analisis varians, maka dilakukan identifikai sumber penyebab terjadinya
varians dengan menelusur varians tersebut hingga level manajemen paling bawah.

B. Informasi Nonfinansial

Informasi nonfinansial dapat dijadikan sebagai tolok ukur lainnya. Informasi nonfinansial dapat
menambah keyakinan terhadap kualitas proses pengendalian manajemen. Teknik pengukuran
kinerja yang komprehensif yang banyak dikembangkan oleh berbagai organisasi dewasa ini
adalah balance scorecard. Dengan balance scorecard kinerja organisasi diukur tidak hanya
berdasarkan aspek financial saja, akan tetapi juga aspek nonfinansial. Pengukuran dengan
metode balance scorecard melibatkan empat aspek, yaitu:

1. Perspektif financial (financial perspective),

2. Perspektif kepuasan pelanggan (costumer perspective),

3. Perspektif efisiensi proses internal (internal process efficiency), dan

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective).

3. Saya Dhea sari aulya albalqis (2002110146) izin bertanya kepada kelompok penyaji, Apa saja
unsur-unsur utama dalam pengukuran dan pelaporan kinerja.
JAWAB : (SELFI RIANI)

Unsur-unsur utama dalam suatu pengukuran & pelaporan kinerja antara lain:

1. Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi.

2. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja.

3. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi.

4. Evaluasi kinerja (feedback, penilaian kemajuan organisasi, meningkatkan kualitas


pengambilan keputusan dan akuntabilitas).

4. Saya Nabila Putri Aulia (2002110045) ingin bertanya kepada kelompok penyaji, apakah ada
faktor yang menghambat pengukuran kinerja sektor publik ini, jika ada coba jelaskan dan
bagaimana cara untuk mengatasi nya?

JAWAB: (SELFI RIANI)

Faktor-faktor yang menghambat Pengukuran Kinerja sektor publik diantara lain;

1. Indikator kinerja tidak spesifik dan tidak jelas, sehingga tidak dapat dipahami dan ada
kemungkinan kesalahan interpretasi.

2. Indikator kinerja tidak dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitaitf, yaitu dua atau lebih mengukur indicator kinerja tersebut tidak mempunyai
kesimpulan yang sama.

3. Indikator kinerja tidak relevan, indikator kinerja tidak menangani aspek-aspek obyektif yang
relevan.

4. Indikator kinerja tidak bisa menunjukkan keberhasilan masukan, keluaran, hasil, manfaat,
dan dampak serta proses.

5. Tidak cukup flexsibel dan sensitive terhadap perubahan/penyesuaian pelaksanaan dan hasil
pelaksanaan kegiatan

6. Tidak efektif. Data/informasi yang berkaitan dengan indicator kinerja yang bersangkutan
tidak dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis dengan biaya yang tersedia.
Dari faktor faktor tersebut contoh Permasalahan yang sering dihadapi oleh pemerintah dalam
melakukan pengukuran kinerja adalah sulitnya mengukur output, karena output yang dihasilkan
tidak selalu berupa output yang berwujud, akan tetapi lebih banyak intangible output.

Cara mengatasi nya ialah;

 Kebijakan (policy) untuk membantu pembuatan maupun pengimplementasikan


kebijakan
 Perencanaan dan penganggaran (planning and budgeting) untuk membantu
perencanaan dan penganggaran atas jasa yang diberikan dan untuk memonitor
perubahan terhadap rencana
 Kualitas (quality) untuk memajukan standarisasi atas jasa yang diberikan maupun
keefektifan organisasi
 Kehematan (economy) untuk me-review pendistribusian dan keefektifan penggunaan
sumber daya
 Keadilan (equity) untuk meyakini adanya distribusi yang adil dan dilayani semua
masyarakat
 Pertanggungjawaban (accountability) untuk meningkatkan pengendalian dan
mempengaruhi pembuatan keputusan.

5. Saya Bunga Mulia (2002126427) ingin bertanya kepada kelompok penyaji, setalah dilakukan
pengukuran pada kinerja sektor publik, bagaimana mengetahui itu kinerja yg ideal atau belum?
dan apakah indikator2 yang telah disebutkan tersebut dapat selalu berfungsi mengukur kinerja
sektor publik sementara selalu ada perubahan & perkembangan zaman?

JAWAB : (MEGAWATI)

5.Kinerja sektor publik bersifat multidimensional, sehingga tidak ada indikator tunggal yang
dapat digunakan untuk menunjukkan apakah kinerja itu ideal atau tidak. Indikator kinerja bisa
berbeda untuk setiap organisasi, namun setidaknya ada persyaratan umum untuk terwujudnya
suatu indikator yang ideal.

1.   Consitency. merumuskan indikator kinerja harus konsisten, baik antara periode waktu
maupun antar unit-unit organisasi.

2.   Comparibility. Indikator kinerja harus mempunyai daya banding secara layak.

3.   Clarity. Indikator kinerja harus sederhana, didefinisikan secara jelas dan mudah dipahami.
4.   Controllability. Pengukuran kinerja terhadap seorang manajer publik harus berdasarkan
pada area yang dapat dikendalikannya.

5.   Contingency. Perumusan indikator kinerja bukan variabel yang independen dari lingkungan
internal dan eksternal. Struktur organisasi, gaya manajemen, ketidakpastian dan kompleksitas
lingkungan eksternal harus dipertimbangkan dalam perumusan indikator kinerja.

Untuk indikator nya ada 2 dan akan berguna untuk pengukuran kinerja sektor publik yaitu

1.faktor keberhasilan utama

2.indikator kinerja kunci

Dianggap sebagai ukuran kinerja kunci baik yang bersifat financial maupun non finansial, namun
akan dilakukan pengembngan dari indikator2 ini baik itu biaya pelayanan, penggunaan, kualitas
dan standar pelayanan,cakupan pelayanan dan kepuasan

Anda mungkin juga menyukai