Disusun Oleh :
DESANTA SIBERO SARI
0432950920007
Seorang perempuan usia 32 tahun G2P1A0 umur kehamilan 28 minggu, datang ke RSU
dengan keluhan mengeluarkan darah banyak dari jalan lahir, warna merah segar, tidak
disertai nyeri perut. Hasil pemeriksaan keadaan umum lemah, pucat, td : 90/80 mmHg, n : 69
x/m, RR : 19 x/m, DJJ 155 x/m.
1. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Ds : Perdarahan Risiko ketidakseimbangan
- Klien mengatakan cairan
mengeluarkan darah
banyak dari jalan lahir
- Klien mengatakan
warna merah segar dan
tidak disertai nyeri
perut
Do :
- Klien terlihat lemah,
dan pucat
- Td : 90/80 mmhg
- N : 69 x/m
- Rr : 19 x/m
- DJJ : 155 x/m
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko ketidakseimbangan cairan dibuktikan dengan perdarahan
3. Perencanaan
Dx. Kriteria Hasil Rencana Intervensi
Risiko ketidakseimbangan Setelah dilakukan intervensi Manajemen cairan
cairan dibuktikan dengan selama 3 jam, maka Observasi :
perdarahan keseimbangan cairan 1. Monitor status hidrasi
meningkat, dengan kriteria 2. Monitor berat badan
hasil: harian
1. Tekanan darah 3. Monitor berat badan
membaik sebelum dan sesudah
2. Denyut nadi radial dialysis
membaik 4. Monitor hasil
3. Membrane mukosa pemeriksaan
membaik laboratorium
5. Monitor status
hemodinamik
Terapeutik :
1. Catat intake-output dan
hitung balance cairan
dalam 24 jam
2. Berikan asupan cairan
3. Berikan cairan intravena
4. Implementasi
Dx. Implementasi Paraf
Risiko ketidakseimbangan Manajemen cairan
cairan dibuktikan dengan Observasi :
perdarahan 1. Memonitor status hidrasi
2. Memonitor berat badan
harian
3. Memonitor berat badan
sebelum dan sesudah
dialysis
4. Memonitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
5. Memonitor status
hemodinamik
Terapeutik :
1. Mencatat intake-output
dan hitung balance
cairan dalam 24 jam
2. Memberikan asupan
cairan
3. Memberikan cairan
intravena
5. Evaluasi
Tanggal/Wakt Dx. Evaluasi
u
20/11/2021 Risiko S:
09.00wib ketidakseimbanga - Klien mengatakan tubuhnya sudah lebih
n cairan segar setelah diberikan infus
dibuktikan dengan - Klien mengatakan darah masih terus keluar
perdarahan
O:
- Klien tampak masih pucat
- Td : 100/80 mmhg
- N : 73 x/m
- RR : 20 x/m
A:
Tekanan darah membaik, namun perdarahan
masih ada. Masalah teratasi sebagian.
P:
Lanjutkan intervensi dan monitor status hidrasi.
A. Kasus Bayi Baru Lahir
Ny.A melahirkan sudah 3hari yang lalu pada tanggal 06 januari 2021 pada pukul
22.00 wib Ny. A mengatakan belum pernah melakukan perawatan pada tali pusat
bayinya karena merasa takut. Keadaan tali pusat masih terlihat basah, dan ditandai
dengan kemerahan, pembengkakan, bau maupun nanah. BB 2800 gram, PB 47 cm,
lingkar kepala 28 cm, lingkar dada 33 cm, dan lingkar perut 30cm. nadi 159x/menit,
suhu 38,2°C, ASI sudah diberikan pertama kali pada tanggal 6 januari 2021 pukul
23.00 WIB.
B. Analisa Data
Ttv :
- BB lahir 2800 gram
- PB 47 cm
- Lingkar Kepala 28cm
- Lingkar dada 33cm
- Lingkar perut 30cm
- Nadi 159x/mnt
- Suhu 38,2°C
C. Diagnosa Keperawatan
Risiko infeksi tali pusat b/d Kerusakan Intergritas Kulit
D. Perencanaan Keperawatan
E. Implementasi
F. Evaluasi
O:
- Terdapat kemerahan
dan pembengkakan
pada bagian tali pusat
- Tali pusat masih
basah
- Tali pusat tidak
terbungkus kassa
A:
- Masalah belum
teratasi
P:
- Monitor tanda-tanda
infeksi, kaji dan
lakukan pada tali
pusat
- Lanjutkan Intervensi
Kasus Resume POST PARTUM:
Seorang perempuan usia 28 tahun post operatif section caesaria hari 2 atas indikasi CPD ,
terbangun dari tempat tidur jam 03.00 pasien mengaku tidak bisa tidur sampai pagi karena
nyeri luka operasi dan takut bergerak skala 5 (1-10), pasien terlihat lelah dan cemas, TD :
120/70 mmHg , nadi 85x/menit, ibu sudah tidak mendapatkan anti nyeri sejak jam 21.00.
120/70 mmHg , nadi 85x/menit, ibu sudah tidak mendapatkan anti nyeri sejak jam 21.00.
A. Analisa data
Do :
- Klien terlihat lelah
- Klien terlihat cemas
- Nyeri skala 5 (1-10)
- Klien tidak mendapatkan
anti nyeri sejak jm 21.00
- Td : 120/70 mmHg
- Nadi : 85x/menit
B. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisik
C. Perencanaan
Terapeutik :
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(msl, TENS, hypnosis,
akupuntur, terapi music,
biofeedback, terapi pijat,
aromterapi, teknik
imajinasi, terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang
memperlambat rasa nyeri
(msl, suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan
tidur
- Pertimbangan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi :
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Anjurkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
D. Implementasi
E. Evaluasi