Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN BISNIS

PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN

PENGARUH KAMPUNG WISATA KAYUTANGAN HERITAGE DALAM


SOSISAL EKONOMI

Dosen Pengampu : Triningsih Sri Supriyati, Dra., M.P.

Disusun oleh :

Nanda Presilia Oktavia 201810160311304 2018

Hedy Hardian Hamzah 201810160311314 2018

Farida Umami 201810160311319 2018

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2020
Lembar Pengesahan

1 Judul Kegiatan : Pengaruh Kampung Wisata


Kayutangan dalam Sosial Ekonomi
2 Bidang Kegiatan : PKM-P
3 Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Hedy Hardian Hamzah
b. NIM : 201810160311314
c. Jurusan : Manajemen
d. Universitas : Muhammadiyah Malang
e. Alamat Rumah : Jl. Candi Kalasan IV/7
f. Alamat email : hedyhamzah58@gmail.com
4. Dosen pendamping
Nama Lengkap dan Gelar : Triningsih Sri Supriyati, Dra. M. P.
NIDN : 0019085702
Alamat Rumah dan No. Tel/HP :
Malang, 23 Juni 2020

Dosen Pendamping Ketua Pelaksana Kegiatan

Triningsih Sri Supriyati, Dra. M. P. Hedy Hardian Hamzah


0019085702
201810160311314

KATA PENGANTAR

i
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat
kehendak-Nya kami diberikan kemudahan dan kelancaran sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan pembuatan
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu Tugas Akhir mata kuliah
KEWIRAUSAHAAN.

Pada kesempatan kali ini juga, kami menghanturkan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelasaikan
makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa pengalaman dan ilmu yang dimiliki


masih terbatas dan terdapat banyak kekurangan, sehingga penulisan makalah ini
masih jauh dari sempurna. Namun kami tetap bersyukur karena dengan bimbingan
dan bantuan semua pihak, maka makalah ini dapat diselesaikan. Kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna mencapai hasil
yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para
pembaca sekalian.

Malang, 23 Juni 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan...........................................................................................................1

ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................3
SUMBER DAYA MANUSIA...............................................................................................3
BAB III.................................................................................................................................5
PEMASARAN...................................................................................................................5
BAB IV................................................................................................................................7
LAPORAN KEUANGAN....................................................................................................7
BAB V.................................................................................................................................8
PROSPEK KEGIATAN.......................................................................................................8
BAB VI................................................................................................................................9
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................9

iii
BAB I

LATAR BELAKANG

Kampung Heritage Kajoetangan Malang terletak di sekitar pusat Kota


Malang yaitu di Jalan Jend Basuki Rachmat Gg. VI, Kauman, Klojen. Sejak ini
resmi dibuka pada 22 April 2018, Kampung Kayutangan ini ditetapkan sebagai
kawasan budaya (heritage) oleh pemerintah Kota Malang (Radar Malang, 2018).
Kayutangan memang dapat dikatakan sebagai kawasan yang bersejarah karena
pada era kolonial Belanda, kawasan ini menjadi jalan pusat. Hal ini dibuktikan
dengan peninggalan yang sekarang dapat ditemui di kawasan ini yaitu bangunan-
bangunan peninggalan Belanda masih dipertahankan bentuk aslinya terutama
bentuk asli rumah di perkampungan Kayutangan. Kampung Kayutangan ini
menawarkan wisata budaya yang bermuatan edukasi sejarah dengan
memperlihatkan arsitektur rumah peninggalan kolonial Belanda yang masih
terjaga hingga saat ini. Tidak hanya arsitektur bangunan, peralatan atau barang-
barang kuno juga tersedia seperti sepeda ontel, peralatan masak, lampu, jendela,
kamera, telepon dan perabotan rumah lainnya. Selain itu kampung Kayutangan
juga masih menyimpan banyak sisa peradaban masa lalu berupa bangunan
pertokoan, makam Eyang Honggo Kusumo, kuburan Tandak, Pasar Krempyeng,
irigasi Belanda, saluran air, tangga seribu dan titik lainnya yang memiliki nilai
sejarah yang tinggi di Kota Malang. Atmaja (2002:119) menyatakan kawasan
pariwisata merupakan kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau
disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Berdasarkan potensi di atas,
Kampung Heritage Kajoetangan layak menjadi kawasan pariwisata yang menarik
di Malang. Kampung Heritage Kajoetangan yang potensial ini perlu dikelola
sesuai dengan UU yang berlaku.

Sejak diberlakukannya UU no. 22 tahun 1999 yang kemudian


disempurnakan atau diganti menjadi UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah
daerah, sesungguhnya sudah lebih menjamin cita-cita penegakan prinsip-prisip
demokrasi yang menjunjung tinggi pluralitas, transparansi, akuntabilitas, dan
berbasis pada kemmapuan lokal. Hakikat otonomi daerah adalah kesempatan

1
seluas-luasnya bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya, tidak hanya mengandalkan dana perimbangan pusat dan daerah
tetpai juga menggali potensi sumber pendapatan asli daerah dengan tetap
memperhatikan prinsip-prinsip keadilan dan keberlanjutan. Namun, pemerintah
setempat belum secara optimal menggali sumbersumber pendapatan di daerahnya.
Salah satu sumber pendapatan daerah yang penting adalah pariwisata.

Kampung Heritage Kajoetangan ini memiliki daya tarik yang dapat


dikelola dengan maksimal untuk pariwisata. Simanjuntak, dkk (2017:165) wisata
budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas
pandangan atau mempelajari kebiasaan dan adat istiadat, cara hidup, budaya dan
seni, serta kegiatan bermotif kesejarahan sekelompok orang dengan melakukan
peninjauan langsung ke lokasi sumbernya. Kampung Heritage Kajoetangan ini
termasuk wisata budaya yang memperkaya aneka wisata budaya di Malang seperti
Sentra Keramik Dinoyo, Candi Badut, Museum Mpu Purwa dan lain sebagainya.
Sebagai destinasi wisata baru, Kampung Heritage Kajoetangan ternyata belum
dikelola dengan baik. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi
dan risiko untuk mengeksplorasi peluang dan solusi penting dalam pengelolaan
Kampung Heritage Kajoetangan menjadi lebih baik di masa depan.

2
BAB II

SUMBER DAYA MANUSIA

Pada Kampung Kayutangan Heritage terdapat Pokdarwis. Pokdarwis terdiri atas


tiga rukun warga (RW), yaitu RW 9, RW 1, dan RW 10 terus membenahi
kampung sembari meningkatkan ka-pasitas sumber daya manusia (SDM). Setelah
menata ruang ling-kup kawasan, kini Pokdarwis menyiapkan SDM seiring dengan
kunjungan wisata yang terus meningkat. Pada kampung tersebut telah disiapkan
guide oleh anggota Pokdarwis, mereka dilatih dan dibekali kemam-puan
berbahasa Inggris kerja sama dengan Universitas Brawijaya.. Penasihat Pokdarwis
Kayu-tangan, Rudi Haris, mengung-kapkan sepanjang pinggir sungai di
Kayutangan pernah jadi pusat rombengan (pasar barang bekas) Talun sejak 1960
sampai 1970-an. Akhirnya, kesadaran warga mulai tumbuh untuk mengu-bah
wajah kota dari kumuh menjadi destinasi wisata.

Upaya itu berhasil sejalan dengan program Pemerintah Kota (Pemkot)


Malang da-lam memperluas kampung tematik. Semula Kayutangan di desain
sebagai kampung religi karena ada makam sesepuh Kayutangan, Mbah Honggo
Kusumo, dianggap sebagai pepunden. Keberlanjutan sebagai kampung wisata
sem-pat vakum hingga 2017. Masyarakat mulai meningkatkan kembali semangat
memba-ngun kota setahun kemudian dengan mengubah konsep menjadi kampung
heritage. Tujuan akhirnya menjadikan kampung wisata dengan ling-kungan yang
bersih, sehat, serta warganya hidup aman dan sejahtera.Sejak 2018, warga kian
getol berkumpul, menggelar rapat, berdiskusi, mening-katkan kapasitas hingga
studi banding ke Surabaya. Partisipasi aktif warga bermodal awal patungan Rp.
50.000 per kepala keluarga. Modal itu digunakan untuk membenahi
lingkungan.Pemkot Malang, Ikatan Ar-sitek Indonesia (IAI), perguru-an tinggi,
dan Bank Indonesia di Malang turut mendukung penataan kampung heritage.
Beberapa tahun lalu sempat membuka usaha warung serbaada. Kini ia beralih
usaha kafe kopi karena dinilai lebih mengun-tungkan lantaran Kayutangan jadi
destinasi pariwisata. Rezeki mengalir dari kedai kopi miliknya yang ramai
dikunjungi wisatawan. Ia dan warga lainnya menyongsong perubahan kampung

3
dengan membuka kedai makanan, minuman, dan kudapan sete-lah kampung
setempat makin banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Kios
barang antik milik warga juga menemukan pasarnya, menjadi daya tarik tersendiri
bagi pengunjung. Perekonomian warga setempat mulai tumbuh sejalan dengan
pariwisata baru heritage.Sementara itu, Dinas Ling-kungan Hidup Pemkot Ma-
lang terus mengawal pem-bangunan, turut membenahi penghijauan, konservasi
air, pemberdayaan masyarakat, pengelolaan sampah lengkap dengan sarana dan
prasarananya. Kebersihan lingkungan tumbuh dengan sangat baik menunjukkan
kesadaran warganya yang serius dalam melestarikan lingkungan de-ngan
menonjolkan heritage.

Ibu kota heritageWali Kota Malang, Drs H Sutiaji, dan Wakil Wali Kota
Malang, Ir H Sofyan Edi Jar-woko, segera menetapkan Kayutangan sebagai ibu
kota heritage Kota Malang."Sebentar lagi kami akan menetapkan Kayutangan
sebagai ibu kota heritageKota Malang karena Kayu-tangan merupakan nama
daerah yang tidak dimiliki oleh daerah lain sekaligus dalam rangka menjaga arsip
sejarah dari Kota Malang ini," tegas Wali Kota Malang dalam sambutannya di
acara Sosialisasi Perlindungan dan Penyelamatan Arsip Sejarah 2019. Selain
kampung heritage, Pemkot Malang juga mengem-bangkan smart city dan smart
government sehingga masya-rakat dapat terlayani dengan baik. "Di saat legitimasi
ma-syarakat terhadap pemerin-tahan tinggi, secara otomatis program-program
pemerin-tah nanti akan diedukasi, di-publish, dan didukung oleh masyarakat.

4
BAB III

PEMASARAN

Pada awal mula berdirinya tempat wisata ini, media promosi yang
dilakukan adalah hanya dengan mulut ke mulut. Dengan seiringnya waktu,
pemerintah yang bersangkutan mengetahui akan kampung wisata ini yang dapat
dijadikan tempat yang menonjol bagi Kota Malang sendiri. Dari hasil metode
penelitian yang telah dilakukan dapat ditentukan rencana promosi yang tepat dan
baik bagi kampung wisata ini, agar dapat diterima oleh masyarakat. Rencana
promosinya sebagai berikut :

a) Konsep Pesan. Pesan utama akan mengangkat tema tentang kampong wisata
ini. Konsep pesan ini mengimplementasikan tentang bagaimana calon
konsumen AW diajak untuk mengenal kampung wisata ini melalui produk
yang ada. Tema yang digunakan pada perencanaan ini dinilai efektif karena
dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat. Konsep pesan ini dapat
disampaikan jika terdapat event-event, seperti pemerintah yang
menyelenggarakan event “Kakang Mbakyu Kota Malang.”

b) Konsep Media. Pada perancangan media promosi ini menggunakan strategi


Inbound Marketing yang di dalamnya terdapat Blog dan Sosial Media Ads
(Facebook Ads, Instagram Ads, Twitter Ads dan Google Ads). Media ini
juga dinilai sangat efektif untuk menyampaikan informasi tentang kampung
wisata ini, kare pada jaman sekarang tegnologi yang sudah sangat canggih
yang mana semua orang bisa mendapatkan segala informasi melalui media
sosial. Dari media sosial ini dapat dengan cepat menyebarnya suatu
informasi.

5
Gambar 1.1 poster untuk pemasaran

6
BAB IV

LAPORAN KEUANGAN

Karena PKM ini tentang penelitian Kayutangan Heritage jadi anggaran biaya yang
dibuat tentang anggaran biaya dari awal pembuatan Laporan Penelitian sampai
Laporan Penelitian jadi dan siap untuk di publikasikan.

PERJALANAN
1 Bensin @Rp. 50.000 x 3 Rp. 150.000
2 Tiket Masuk Wisata @Rp. 5.000 x 3 Rp. 15.000
TOTAL Rp. 165.000

PEMASARAN
1 Print Poster @Rp. 5.000 x 1 Rp. 5.000
2 Fotocopy Poster @Rp. 200 x 25 Rp. 10.000
3 Isolasi @Rp. 6.000 x 1 Rp. 6.000
4 Lain-lain Rp. 10.000
TOTAL Rp. 31.000

BAHAN HABIS PAKAI


1 Print Laporan PKM @Rp. 20.000 x 1 Rp. 20.000
2 Jilid Laporan @Rp. 3.000 x 1 Rp. 3.000
TOTAL Rp. 23.000

BIAYA TOTAL
1 Perjalanan Rp. 160.000
2 Pemasaran Rp. 31.000
3 Bahan Habis Pakai Rp. 23.000
TOTAL Rp. 214.000

7
BAB V

PROSPEK KEGIATAN

Kampung Heritage Kayutangan yang berada di Kota Malang diharapkan


dapat menjadi magnet pemikat wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara
yang ingin menikmati suasana kampung tempoe doelo warisan arsitektur kolonial
Belanda. Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan pemilihan kampung Kayutangan,
kini Jl Basuki Rakhmat, sebagai kampung heritage karena di kawasan ini masih
terdapat bangunan kuno peninggalan masa lalu, era kolonial Belanda. Posisi
Kampung Heritage Kayutangan penting bagi Malang dan sekitarnya karena di
masa Kolonial Belanda menjadi pusat pemerintahan. Dengan begitu, kawasan ini
layak pula disebut ibu kota Heritage karena posisinya. Selain sektor ekonomi
kreatif seperti kuliner tempoe doeloe dan hasil kerajinan, lanjut Sutiaji, peresmian
Kampung Heritage juga meningkatkan sektor pariwisata dan diharapkan mampu
menarik wisatawan baik dari mancanegara maupun sektor domestik.

Momentum revitalisasi kampung tersebut menjadi Kampung Heritage


Kayutangan penting karena ke depan Bandara Abdurahaman Saleh akan
ditingkatkan menjadi bandara internasional, sehingga kawasan tersebut
berpotensi menjadi tujuan wisata internasional. Tahun depan kawasan Jalan
Kayutangan akan dibuat satu arah untuk memudahkan dan membuat wisatawan
nyaman menikmati lokasi tersebut. Peresmian kawasan ini juga dihadiri oleh Wali
Kota Batu Dewanti Rumpoko. Beberapa tamu undangan mengenakan pakaian
khas Malang tempoe doloe. Hal ini makin menguatkan kesan heritage yang ingin
ditampilkan dalam kawasan tersebut.

8
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Kampung Kayutangan memiliki peninggalan rumah-rumah klasik yang
memiliki potensi destinasi pariwisata yang sudah diresmikan sebagai
Kampung Heritage Kajoetangan sejak April tahun 2018. Pemerintah Kota
Malang masih mempersiapkan bagaimana cara untuk mengembangakan
Kampung Kayutangan Heritage agar lebih dikenal oleh masyarakat luar
kota malang. Kampung ini akan dijadikan sebagai ikon kota malang dan
dilestarikan kampungnya, serta lingkungannya harus sama seperti
peninggalan jaman dahulu.

B. SARAN
Untuk menjadikan objek wisata kampung heritage Kayutangan ini menjadi
salah satu objek wisata yang diperhitungkan di Kota Malang maka perlu
adanya penataan dan pengelolaan lebih serius dan tentunya peran serta
masyarakat, pengelolah, pihak – pihak swasta dan Pemerinta juga turut
serta dalam pengembangan wisata ini. Selain itu pembenahan di beberapa
aspek
perlu ditingkatkan seperti :
1. Adanya Landmark ― Kampung Kayutangan Heritage
2. Penentuan Lokasi Pintu Masuk dan pengkoordinasian petugas jaga.
3. Penentuan rute wisata dan pembuatandenah
4. Pengadaan lahan parkir.

Selain perlu adanya beberapa penambahan dari segi fasilitas, perlu adanya
suatu identitas baru bagi Kota Malang. Dengan adanya identitas baru maka
akan bertambah lagi potensi wisata yang ada di Kota Malang dengan
mengusung konsep cagar budaya yang dimilki. Konsep ini sangat cocok

9
dikembangkan di Kampung Kayutangan Heritage yang notabene adalah
kawasan dengan peninggalan – peninggalan bersejarah yang memiliki nilai
sejarah cukup tinggi dan bangunan – bangunan khas kolonial yang masih
terjaga keasliannya tentunya lokasinya yang berada di pusat Kota Malang.
Selain menjadi nilai tambah dari segi wisata konsep ini tentunya akan
mendukung gerakan pelestarian cagar Budaya.

10

Anda mungkin juga menyukai