MANAJEMEN KEUANGAN
Oleh Kelompok : 3
Ketua : Nikita Nurfauziyah (201810160311300)
Anggota :
1. Taufiqurahman (201810160311287)
2. Fandi Ahmad M. (201810160311293)
3. Sulfan Sumadi (201810160311298)
4. Salsabilla Nurjanah P. (201810160311302)
5. Hafizh Bagus F. (201810160311318)
6. Farida Umami (201810160311319)
LABORATORIUM MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
B. Tujuan Penelitian 4
BAB II5
PEMBAHASAN 5
BAB III 17
PENUTUP 17
A. Kesimpulan 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Nama Perusahaan : PT Vale Indonesia Tbk
2. Alamat Kantor Pusat
Alamat Pusat : Jl. Jend. Sudirman kav. 52 – 53 Jakarta 12190, Indonesia
Telepon : 021-5249000
3. Bergerak di bidang : Pertambangan, logistik, energi, pembuatan baja
4. Sejarah Singkat Yang Meliputi
Tahun Berdiri : 25 Juli 1968
Pemilik Saham : Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. 20.9%
Publik 20.49%
Vale Japan Limited 0.55%
Sumitomo Corporation 0.14%
Vale Canada Limited 58.73%
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan mengenai Laporan
keuangan selama 5 tahun terakhir Pada PT Vale Indonesia Tbk. Tujuan dari penelitian
Kasus 1 mengenai analisis laporan Keuangan Perusahaan ialah :
1. Menganalisis laporan keuangan perusahaan PT Vale Indonesia Tbk.
2. Menyampaikan hasil peruhitungan Rasio Keuangan
Kasus 2 Tujuan dari analisis keputusan investasi ialah :
1. Memahami konsep biaya modal.
2. Menghitung biaya hutang
3. Memahami, menghitung dan menejelaskan mengenai keputusan investasi pada PT
Vale Indonesia Tbk.
Kasus 3 Tujuan dari analisis kebutuhan modal kerja pada ialah ;
1. Menghitung rumus tren linier, kuadratik, exponential, dan rata-rata sederhana.
2. Menghitung proyeksi penjualan tahun berikutnya.
3. Menghitung kebutuhan modal kerja tahun berikutnya.
4
C. Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Peramalan Penjualan Perusahaan ( tugas 1)
6
3 Perputaran aset total 0.035542 kali 352,74 Kali lebih baik
4 Rasio utang 0.167169667 Persen 0,144 Persen Tidak lebih baik
5 Rasio utang - ekuitas 183.715 Persen 76,117 Persen Tidak lebih baik
6 Margin keuntungan kotor 0.084412 Persen 0,143 Persen lebih baik
7 Margin keuntungan operasi 0.196 Persen 0,077 Persen Tidak lebih baik
8 Margin keuntungan bersih 0.024 Persen 0,082 Persen Lebih baik
9 Pengembalian atas investasi 0.0069 Persen 0,031 Persen lebih baik
10 Pengembalian atas ekuitas 0.0083 Persen 34,16 Persen lebih baik
11 Laba per lembar saham 0.0000015 Persen 24,46 Persen lebih baik
12 Ekuitas per lembar 0,25 Persen 1,561 Persen Lebih baik
13 Dividen per lembar saham Persen 0 Persen
14 Rasio harga - keuntungan 16,666 Persen 206148,95 Persen Lebih baik
Rasio harga pasar - nilai
Persen
15 buku Persen 5429050,2
16 Rasio pembayaran dividen Persen 683473,7 Persen
17 Yield dividen Persen 0 Persen
7
3. Terjadinya distorsi karena pengaruh inflasi dan penggunaan data historis dalam
akuntansi.
4. Laporan keuangan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus didukung oleh catatan atas
laporan keuangan. Informasi ini harus dicermati karena mungkin memuat potensi
masalah yang dapat sangat mempengaruhi kondisi keuangan suatu perusahaan.
5. Kesulitan dalam menginterpretasikan hasil analisa. Misalkan, quick rqtio yang tinggi
apakah bagus karena kuatnya likuiditas perusahaan. Atau, justru jelek karena
perusahaan memegang kas yang berlebih yang justru tidak produktif.
6. Perbedaan dalam perlakuan akuntansi dapat menimbulkan distorsi dalam
membandingkan rasio.
KESIMPULAN KOMPREHENSIF
Berdasarkan analisis rasio keuangan pada PT.Vale Indonesia Tbk dengan
menggunakan pendekatan Time Series Analysis. Rata-rata rasio menunjukkan kinerja yang
lebih baik. Ini berarti menunjukkan bahwa kinerja perusahaan pada tahun 2017-2018 lebih
baik.
KETERANGAN BAGI PEMEGANG SAHAM
Berdasarkan analisis rasio keuangan perusahaan PT.Vale Indonesia Tbk diatas maka
keputusan dibuat bagi pemegang saham untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan
karena dividen per lembar saham menunjukkan per tahun semakin baik.
KASUS 2
KEPUTUSAN INVESTASI
8
$2.57
KESIMPULAN HASIL ANALISIS BIAYA MODAL :
Po 0
Berdasarkan hasil perhitungan biaya modal maka country
kesimpulan secara komperhensif: risk 5%
Hasil Coc individu untuk hutang jangka panjang sebesar 0,0792000 sedangkan laba ditahan
sebesar 0,0792 dan sabesar ham sebesar 0,05 dan memiliki hasil WACC 0,06. Karena
PT.Vale Indonesia tidak memiliki dividen sehingga menggunakan country risk untuk
menghitung Ki dan Ks country risk yang digunakan sebesar 5%.
9
2010 1.581.141 0,88999644 1407209,662
2011 1.647.833 0,839619283 1383552,588
2012 1.677.272 0,792093663 1328556,395
2013 1.776.422 0,747258173 1327445,554
2014 1.910.240 0,70496054 1346643,73
2015 1.988.264 0,665057114 1322308,898
2016 2.087.547 0,627412371 1309752,59
2017 2.207.426 0,591898464 1306571,779
2018 2.333.160 0,558394777 1302824,127
∑PV 13382032,18
∑Io 242.517
NPV 13.139.515
Tabel 2.3 Tingkat Keuntungan Internal (Internal Rate of Return-IRR)
investassi
ARR = 76,84945653
Keterangan :
Tingkat pengembalian rata-rata sebesar 76,84945653 yang dihitung menggunakan rata-rata
net cash flow dibagi dengan investasi .
PI = PI = 55,1797696
Kriteria :
1. Jika PI > 1 = investasi dapat dilaksanakan
2. Jika PI < 1 = investasi dibatalkan
Keterangan :
Indeks keuntungan sebesar 55,1797696 yang melebihi angka 1 yang berati investasi dapat
dilaksanakan.
11
KASUS 3
ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA
Metode Analisis Tren merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan
untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan dating. Untuk
melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data)
yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relative cukup panjang,
sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang
terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut.
Secara teoritis, dalam analisis runtun waktu (time series) hal yang paling
menentukan adalah kualitas dan keakuratan dari data-data yang diperoleh, serta waktu
atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan.Jika data yang dikumpulkan tersebut
semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh.
Sebaliknya, juka data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau
peramalannya akan semakin jelek.
Tabel 3.1 Perhitungaan untuk mendapatkan rumus tren linier (YLt)Kuadratik (YKt),
dan Simple Exponential (Yet) PT. Timah, Tbk.
Tahun X X Yt
ke Penjualan
Tahun (Xt) (Yt) Xt.Yt Log Yt X log Yt Log Yet
2014 -2 1,038,082 -2,076164 4 4,152,328 16 6,016 -12.032 2409,9372
2015 -1 789.745 -789,745 1 789,745 1 5,897 -5,897 1207,9053
2016 0 584.143 0 0 0 0 5,766 0 5,8734
2017 1 629.334 629,334 1 629,334 1 5,798 5,798 -1196,1585
2018 2 776.900 1,533,800 4 3,107,600 16 5,89 11,78 -2398,1904
- -
Jumlah 0 2780122 162,487164 10 1419,079 34 29,367 12020,319 5,8734
Tabel 3.2 Pemilihan Tren yang cocok untuk meramalkan nilai penjualantahun
2018 dengan metode analisis selisih kuadrat terkecil.
12
Linier Kuadratik S.Exponential
Tahun Tahun ke (Xt) Penjualan (Yt) Ylt Ykt Yet
ሺܻܮ௧ െܻݐሻଶ ሺܻܭ௧ െܻݐሻଶ ሺܻܧ௧ െܻݐሻଶ
2014 -2 1,038,082 556056.8974 3636806.5 -14 232348199504.92 6753369024582.25 309214842971.72
2015 -1 789.745 556040.6487 2351812.248 -4 308303566077.88 5527306807993.91 309185651366.15
2016 0 584.143 556024.4 1923469.998 6 308513879096.23 3697490010892.93 309156461138.56
2017 1 629.334 556008.1513 2351779.75 16 308445630687.33 5527908279705.56 309127272288.97
2018 2 776.9 555991.9026 3636741.505 26 308263699075.70 13220238606547.00 309098084817.36
Jumlah 0 2780.122 2780122 13900610 30 1465874974442.05 34726312729721.60 1545782312582.75
13
2016 584.143 -26%
2017 629.334 7.7%
2018 776.900 23.4%
Jumlah -18.8%
Rata-rata pertumbuhan -3.76%
Keterangan:
Kebutuhan modal kerja harus diperhitungkan secara tepat karena kelebihan modal
kerja akan membawa dampak pada kenaikan biaya modal uang seharusnya tidak terjadi.
Dampak berikutnya adalah dapat menekan tingkat keuntungan yang diperoleh oleh
perusahaan. Sebaliknya, jika kekurangan modal kerja dapat mengakibatkan terganggunya
14
operasi perusahaan. Kekurangan investasi pada piutang akan mengakibatkan pada
penurunan kepercayaan supplier pada perusahaan. Secara keseluruhan akibat kekurangan
modal kerja akan dapat menurunkan tingkat keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.
Dari uraian tersebut diatas, maka penentuan kebutuhan modal kerja perlu
dilakukan secara cermat dan tepat. Salah satu metode penentuan jumlah kebutuhan modal
kerja yaitu menggunakan metode perputaran modal kerja. Adapun langkah-langkah
yang dapat ditemput dalam menerapkan metode ini adalah sebagai berikut:
1. Menghitung perputaran elemen modal kerja (Seluruh Aktiva Lancar
Perusahaan) dalam kali yang meliputi perputaran kas, surat berharga (Jangka
Pendek), piutang, persediaan, dan biaya dibayar di muka (Wajib disesuaikan dengan
semua aktiva lancar yang ada pada laporan keuangan perusahaan masng-masing.)
2. Menghitung perputaran elemen modal kerja dalam hari
3. Menghitung perputaran elemen modal kerja dalam hari
4. Menghitung kebutuhan modal kerja tahun depan atau berikutnya dengan mmebagi 4
poin dengan 3 poin
Tabel 3.4 Data Perputaran Elemen Modal Kerja Pada Tahun 2019
Perputaran dalam Perputaran dalam
No Elemen Modal Kerja Kali Hari
15
1 Kas dan Setara Kas 1,294 288,230
= Rp4.762.350,31
16
1. Pengeluaran saham dan obligasi yang melebihi dari jumlah yang diperlukan.
2. Penjualan aktiva tetap tanpa diikuti penempatan kembali.
3. Pendapatan atau keuntungan yang diperoleh tidak digunakan untuk membayar
dividen, membeli aktiva tetap, atau maksud-maksud lainnya.
4. Konversi operating asset menjadi modal kerja melalui proses penyusutan, tetapi
tidak diikuti dengan penempatan kembali.
5. Akumulasi dana sementara mennunggu investasi, ekspansi, dll.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
ZBerdasarkan pada hasil analisis yang telah dilakukan pada PT Vale Indonesia Tbk
diketahui bahwa peramalan proyeksi penjualan di tahun 2019 diperkirakan akan menururn
menjadi senilai Rp. 747.689
Hasil tersebut merupakan penurunan dari penjualan tahun 2018. Adapun metode yang
paling sesuai dalam meramalan keuangan yaitu dengan menggunakan metode kuadratik, hal
ini dikarenakan hasil peramalan yang dihasilkan menunjukkan hasil yang paling mendekati
penjualan 2018 diantara metode peramalan yang lainnya.
Selain itu, dari pemaparan diatas juga diketahui kebutuhan modal kerja pada PT Vale
Indonesia Tbk yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.Kebutuhan modal kerja di
tahun 2019 modal kerja diperkirakan turun menjadi sebesar Rp4.762.350,31
B. Saran
Saran kami sebuah perusahaan harus menggunakan Analisis Laporan Keuangan dalam
sistem operasional perusahaannya,dan juga perusahaan tersebut harus memilih seorang analis
yang mampu untuk menganalisis data perusahaan agar data semakin akurat dan tidak adanya
kesalahan dalam menghitung keuangan perusahaan .
18