Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM

MANAJEMEN KEUANGAN

Studi Kasus Pada PT. Vale Indonesia Tbk


Fasilitator : Vina Devianti U
Instruktur : Drs. Wiyono, M.M

Oleh Kelompok : 3
Ketua : Nikita Nurfauziyah (201810160311300)
Anggota :
1. Taufiqurahman (201810160311287)
2. Fandi Ahmad M. (201810160311293)
3. Sulfan Sumadi (201810160311298)
4. Salsabilla Nurjanah P. (201810160311302)
5. Hafizh Bagus F. (201810160311318)
6. Farida Umami (201810160311319)

LABORATORIUM MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan telah
menganugerahkan akal pikiran serta hati nurani kepada manusia. Atas ijin dan kehendak-Nya
pula laporan akhir praktikum “Manajemen Keuangan ” ini dapat terselesaikan.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
laporan akhir ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan
manfaat kepada pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 09 Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2

BAB I 4

PENDAHULUAN 4

A. Gambaran Umum Perusahaan4

B. Tujuan Penelitian 4

BAB II5

PEMBAHASAN 5

A. Analisis Peramalan Penjualan Perusahaan ( tugas 1) 5

B. Analisis Kebutuhan Modal Kerja 14

BAB III 17

PENUTUP 17

A. Kesimpulan 17

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Nama Perusahaan : PT Vale Indonesia Tbk
2. Alamat Kantor Pusat
Alamat Pusat : Jl. Jend. Sudirman kav. 52 – 53 Jakarta 12190, Indonesia
Telepon : 021-5249000
3. Bergerak di bidang : Pertambangan, logistik, energi, pembuatan baja
4. Sejarah Singkat Yang Meliputi
Tahun Berdiri : 25 Juli 1968
Pemilik Saham : Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. 20.9%
Publik 20.49%
Vale Japan Limited 0.55%
Sumitomo Corporation 0.14%
Vale Canada Limited 58.73%
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan mengenai Laporan
keuangan selama 5 tahun terakhir Pada PT Vale Indonesia Tbk. Tujuan dari penelitian
Kasus 1 mengenai analisis laporan Keuangan Perusahaan ialah :
1. Menganalisis laporan keuangan perusahaan PT Vale Indonesia Tbk.
2. Menyampaikan hasil peruhitungan Rasio Keuangan
Kasus 2 Tujuan dari analisis keputusan investasi ialah :
1. Memahami konsep biaya modal.
2. Menghitung biaya hutang
3. Memahami, menghitung dan menejelaskan mengenai keputusan investasi pada PT
Vale Indonesia Tbk.
Kasus 3 Tujuan dari analisis kebutuhan modal kerja pada ialah ;
1. Menghitung rumus tren linier, kuadratik, exponential, dan rata-rata sederhana.
2. Menghitung proyeksi penjualan tahun berikutnya.
3. Menghitung kebutuhan modal kerja tahun berikutnya.

4
C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Analisis Laporan Keuangan Perusahaan PT. Vale Indonesia Tbk ?

2. Bagaimana Keputusan Investasi Perusahaan PT.Vale Indonesia Tbk ?

3. Bagaimana Analisis Kebutuhan Modal Kerja Perusahaan PT.Vale Indonesia Tbk ?

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Analisis Peramalan Penjualan Perusahaan ( tugas 1)

Tabel 1.2 hasil analisis rasio keuangan PT Vale Indonesia Tbk


Tahun 2016-2017 dengan pendekatan time series analysis
NO. RASIO KEUANGAN 2016 NOTASI 2017 NOTASI KETERANGAN
1 Rasio lancar 599154 Persen 0.273307336 Persen Tidak lebih baik
2 Perputaran persediaan 4.500778144 Kali 0.66 Kali Tidak lebih baik
3 Perputaran aset total 0.2625 Kali 0.035542 Kali Tidak lebih baik
4 Rasio utang 0.1073 Persen 0.167169667 Persen Lebih baik
5 Rasio utang - ekuitas 0.14113 Persen 183.715 Persen Lebih baik
6 Margin keuntungan kotor 0.06 Persen 0.084412 Persen Lebih baik
7 Margin keuntungan operasi 0.0245 Persen 0.196 Persen Lebih baik
8 Margin keuntungan bersih 0.00000327 Persen 0.024 Persen Lebih baik
9 Pengembalian atas investasi 0.0032 Persen 0.0069 Persen Lebih baik
10 Pengembalian atas ekuitas 0.00107 Persen 0.0083 Persen Tidak lebih baik
11 Laba per lembar saham 0.000586 Persen 0.0000015 Persen Tidak lebih baik
12 Ekuitas per lembar 2,036 Persen 0,25 Persen Tidak lebih baik
13 Dividen per lembar saham 0 Persen   Persen
14 Rasio harga - keuntungan   Persen 16,666 Persen
Rasio harga pasar - nilai
15 buku 0.000184 Persen   Persen
16 Rasio pembayaran dividen   Persen Persen
17 Yield dividen   Persen Persen
Keterangan tabel rasio keungan tahun 2016-2017:
Jika dilihat dari rasio keuangan hingga yield dividen hasil dari tahun 2016 ke 2017
banyak peningkatan sehingga membuat kondisi keuangan perusahaan lebih baik,meskipun
terdapat data yanng meununjukkan bahwa adanya penurunan pada beberpa titik rasio
keuangan seperti pada data laba per lembar saham jika pada tajun 2016 laba yang diperoleh
sebesar 0,000586% maka laba yang diperoleh pada tahun 2017 menurun hingga laba yang
diperoleh sebesar 0,0000015% sama halnya pada data ekuitas per lembar saham pada tahun
2016 2.036% sedangakan pada 2017 menurun hingga memperoleh hasil 0,25%.
Tabel.1.3 hasil analisis rasio keuangan PT Vale Indonesia Tbk
Tahun 2017-2018 dengan pendekatan time series analysis

NO. RASIO KEUANGAN 2017 NOTASI 2018 NOTASI KETERANGAN


1 Rasio lancar 0.273307336 Persen 6920,279 Persen Lebih baik
2 Perputaran persediaan 0.66 kali 5,895 Kali lebih baik

6
3 Perputaran aset total 0.035542 kali 352,74 Kali lebih baik
4 Rasio utang 0.167169667 Persen 0,144 Persen Tidak lebih baik
5 Rasio utang - ekuitas 183.715 Persen 76,117 Persen Tidak lebih baik
6 Margin keuntungan kotor 0.084412 Persen 0,143 Persen lebih baik
7 Margin keuntungan operasi 0.196 Persen 0,077 Persen Tidak lebih baik
8 Margin keuntungan bersih 0.024 Persen 0,082 Persen Lebih baik
9 Pengembalian atas investasi 0.0069 Persen 0,031 Persen lebih baik
10 Pengembalian atas ekuitas 0.0083 Persen 34,16 Persen lebih baik
11 Laba per lembar saham 0.0000015 Persen 24,46 Persen lebih baik
12 Ekuitas per lembar 0,25 Persen 1,561 Persen Lebih baik
13 Dividen per lembar saham   Persen 0 Persen
14 Rasio harga - keuntungan 16,666 Persen 206148,95 Persen Lebih baik
Rasio harga pasar - nilai
Persen
15 buku Persen 5429050,2
16 Rasio pembayaran dividen Persen 683473,7 Persen
17 Yield dividen Persen 0 Persen

Keterangan tabel analisis rasio tahun 2017-2018:


Jika dilihat dari rasio keuangan hingga yield dividen hasil dari tahun 2017 ke 2018
banyak peningkatan sehingga membuat kondisi keuangan perusahaan lebih baik,meskipun
terdapat data yanng meununjukkan bahwa adanya penurunan pada beberpa titik rasio
keuangan seperti pada data margin keuntugan operasi jika pada tajun 2017 laba yang
diperoleh sebesar 0,196% maka laba yang diperoleh pada tahun 2018 menurun hingga laba
yang diperoleh sebesar 0,077% sama halnya pada data margn keuntungan bersih pada tahun
2017 0,024% sedangakan pada 2018 menurun hingga memperoleh hasil 0,082%

KESIMPULAN HASIL ANALISIS DATA


Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan pada tabel 1.2 dan tabel 1.3 kesimpulannya:
PT,Vale Indonesia mengalami peningkatan bila dilihat dari data analisis rasio tersebut hanya
ada beberapa data yang terlihat adanya penurunan dibandingkan hasil pada tahun
sebelumnya.
KELEMAHAN YANG MUNCUL DALAM ANALISIS RASIO INI ADALAH:
1. Adanya distorsi karena laba yang dimasukkan tidak memasukkan unsur biaya modal
ekuitas.
2. Laporan keuangan dari suatu perusahaan yang memiliki sejumlah divisi dari industri
yang berlainan akan sulit dibandingkan dengan perusahaan lain atau dengan data
suatu industri.

7
3. Terjadinya distorsi karena pengaruh inflasi dan penggunaan data historis dalam
akuntansi.
4. Laporan keuangan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus didukung oleh catatan atas
laporan keuangan. Informasi ini harus dicermati karena mungkin memuat potensi
masalah yang dapat sangat mempengaruhi kondisi keuangan suatu perusahaan.
5. Kesulitan dalam menginterpretasikan hasil analisa. Misalkan, quick rqtio yang tinggi
apakah bagus karena kuatnya likuiditas perusahaan. Atau, justru jelek karena
perusahaan memegang kas yang berlebih yang justru tidak produktif.
6. Perbedaan dalam perlakuan akuntansi dapat menimbulkan distorsi dalam
membandingkan rasio.
KESIMPULAN KOMPREHENSIF
Berdasarkan analisis rasio keuangan pada PT.Vale Indonesia Tbk dengan
menggunakan pendekatan Time Series Analysis. Rata-rata rasio menunjukkan kinerja yang
lebih baik. Ini berarti menunjukkan bahwa kinerja perusahaan pada tahun 2017-2018 lebih
baik.
KETERANGAN BAGI PEMEGANG SAHAM
Berdasarkan analisis rasio keuangan perusahaan PT.Vale Indonesia Tbk diatas maka
keputusan dibuat bagi pemegang saham untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan
karena dividen per lembar saham menunjukkan per tahun semakin baik.

KASUS 2
KEPUTUSAN INVESTASI

Tabel 2.1 analisis biaya modal


No CoC
. Sumber Dana Jumlah Proporsi Individu CoC Tertimbang
1 Hutang Jangka Panjang Rp369.732 0,11971306 0,0792000 0,01
2 Laba ditahan Rp1.137.447 0,36828639 0,0792 0,03
3 Saham Rp1.581.306 0,51200054 0,05 0,03
Rp
    3.088.485 1 WACC 0,06

8
$2.57
KESIMPULAN HASIL ANALISIS BIAYA MODAL :
Po 0
Berdasarkan hasil perhitungan biaya modal maka country
kesimpulan secara komperhensif: risk 5%
Hasil Coc individu untuk hutang jangka panjang sebesar 0,0792000 sedangkan laba ditahan
sebesar 0,0792 dan sabesar ham sebesar 0,05 dan memiliki hasil WACC 0,06. Karena
PT.Vale Indonesia tidak memiliki dividen sehingga menggunakan country risk untuk
menghitung Ki dan Ks country risk yang digunakan sebesar 5%.

Tabel 2.2 Aliran Kas bersih dengan pendekatan Akuntansi

Periode EAT Depresiasi*) Bunga (1-T) TCF NCFn


1 2 3 4 5 2+3+4+5
2009 1.185.887 194.386 47723,87319   1.427.997
2010 1.283.232 189.588 108320,7758   1.581.141
2011 1.375.874 184.476 87483,2697   1.647.833
2012 1.478.160 181.446 17665,8382   1.677.272
2013 1.587.280 177.428 11713,59318   1.776.422
2014 1.706.999 156.227 47013,86843   1.910.240
2015 1.826.364 147.922 13977,67124   1.988.264

2016 1.947.826 138.518 1202,643562   2.087.547


2017 2.073.323 128.962 5140,529062   2.207.426
2018 2.167.765 119.226 16190,58741 29.978 2.333.160

Tabel 2.3 Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value-NPV)

Periode NCFt DF PVdf


1 2 3 2*3
2009 1.427.997 0,943396226 1347166,861

9
2010 1.581.141 0,88999644 1407209,662
2011 1.647.833 0,839619283 1383552,588
2012 1.677.272 0,792093663 1328556,395
2013 1.776.422 0,747258173 1327445,554
2014 1.910.240 0,70496054 1346643,73
2015 1.988.264 0,665057114 1322308,898
2016 2.087.547 0,627412371 1309752,59
2017 2.207.426 0,591898464 1306571,779
2018 2.333.160 0,558394777 1302824,127
∑PV 13382032,18
∑Io 242.517
NPV 13.139.515
Tabel 2.3 Tingkat Keuntungan Internal (Internal Rate of Return-IRR)

Periode NCFt DF PVdf


2009 1.427.997 0,8 1142397,499
2010 1.581.141 0,8 1264912,621
2011 1.647.833 0,8 1318266,616
2012 1.677.272 0,8 1341817,471
2013 1.776.422 0,8 1421137,275
2014 1.910.240 0,8 1528191,895
2015 1.988.264 0,8 1590610,937
2016 2.087.547 0,8 1670037,315
2017 2.207.426 0,8 1765940,423
2018 2.333.160 0,8 1866527,67
∑PV 14909839,72
∑Io 242.517
NPV1 14.667.323

Periode NCFt DF PVdf


2009 1.427.997 0.01 14279.96873
2010 1.581.141 0.01 15811.40776
2011 1.647.833 0.01 16478.3327
2012 1.677.272 0.01 16772.71838
2013 1.776.422 0.01 17764.21593
2014 1.910.240 0.01 19102.39868
2015 1.988.264 0.01 19882.63671
2016 2.087.547 0.01 20875.46644
2017 2.207.426 0.01 22074.25529
2018 2.333.160 0.01 23331.59587
∑PV 186372.9965
∑Io 242,517
NPV2 -56,144
10
Periode Investasi Awal PVdf Sisa
TH
1 2 3 (4) = (2)-(3)
2009 242.517 1347166,861 -1.104.650  1
2010      2
2011        3
2012        4
2013        5
2014        6
2015        7
2016        8
2017        9
2018        10
Tabel 2.4 Waktu Pengembalian (Payback Period)

Tingkat pengembalian rata – rata ( avarage rate of return – ARR)


ARR = Rata- rata Net Cash Flow

investassi
ARR = 76,84945653
Keterangan :
Tingkat pengembalian rata-rata sebesar 76,84945653 yang dihitung menggunakan rata-rata
net cash flow dibagi dengan investasi .

Indeks Tingkat Keuntungan ( Profitability Index – PI)

PI = PI = 55,1797696

Kriteria :
1. Jika PI > 1 = investasi dapat dilaksanakan
2. Jika PI < 1 = investasi dibatalkan

Keterangan :
Indeks keuntungan sebesar 55,1797696 yang melebihi angka 1 yang berati investasi dapat
dilaksanakan.

11
KASUS 3
ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA

1. METODE ANALISIS TREN

Metode Analisis Tren merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan
untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan dating. Untuk
melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data)
yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relative cukup panjang,
sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang
terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut.
Secara teoritis, dalam analisis runtun waktu (time series) hal yang paling
menentukan adalah kualitas dan keakuratan dari data-data yang diperoleh, serta waktu
atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan.Jika data yang dikumpulkan tersebut
semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh.
Sebaliknya, juka data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau
peramalannya akan semakin jelek.

Tabel 3.1 Perhitungaan untuk mendapatkan rumus tren linier (YLt)Kuadratik (YKt),
dan Simple Exponential (Yet) PT. Timah, Tbk.
Tahun X   X  Yt  
ke Penjualan
Tahun (Xt) (Yt) Xt.Yt Log Yt X log Yt Log Yet
2014 -2 1,038,082 -2,076164 4 4,152,328 16 6,016 -12.032 2409,9372
2015 -1 789.745 -789,745 1 789,745 1 5,897 -5,897 1207,9053
2016 0 584.143 0 0 0 0 5,766 0 5,8734
2017 1 629.334 629,334 1 629,334 1 5,798 5,798 -1196,1585
2018 2 776.900 1,533,800 4 3,107,600 16 5,89 11,78 -2398,1904
- -
Jumlah 0 2780122 162,487164 10 1419,079 34 29,367 12020,319 5,8734

Tabel 3.2 Pemilihan Tren yang cocok untuk meramalkan nilai penjualantahun
2018 dengan metode analisis selisih kuadrat terkecil.

12
Linier Kuadratik S.Exponential
Tahun Tahun ke (Xt) Penjualan (Yt) Ylt Ykt Yet
ሺܻ‫ܮ‬௧ െܻ‫ݐ‬ሻଶ ሺܻ‫ܭ‬௧ െܻ‫ݐ‬ሻଶ ሺܻ‫ܧ‬௧ െܻ‫ݐ‬ሻଶ
2014 -2 1,038,082 556056.8974 3636806.5 -14 232348199504.92 6753369024582.25 309214842971.72
2015 -1 789.745 556040.6487 2351812.248 -4 308303566077.88 5527306807993.91 309185651366.15
2016 0 584.143 556024.4 1923469.998 6 308513879096.23 3697490010892.93 309156461138.56
2017 1 629.334 556008.1513 2351779.75 16 308445630687.33 5527908279705.56 309127272288.97
2018 2 776.9 555991.9026 3636741.505 26 308263699075.70 13220238606547.00 309098084817.36
Jumlah 0 2780.122 2780122 13900610 30 1465874974442.05 34726312729721.60 1545782312582.75

Kesimpulan Hasil Analisis Data


Hasil perhitungan di atas, menunjukan bahwa hasil yang paling kecil adalah tren
linier, sehingga ramalan penjualan tahun 2019 dihitung menggunakan tren linier.
Ramalan penjualan 2019 = a1+(b1*Xt), dengan Xt=3

Log a3 556024,4   a1 556024,4


Log b3 -0,0351   b1 -16,2487
a3 8   a2 1923470
b3 19   b2 -16,2487
      c 428326

Peramalan 2019 = a1+(b1×Xt)


= 556024,4+ (1923470× 3 )
= 555975,7

METODE RATA-RATA SEDERHANA (SIMPLE AVERAGE)


Metode ini termasuk salah satu dari teknik peramalan data runtut waktu (Time Series).
Metode ini menggunakan data historis yang kemudian dihitung rata-ratanya untuk
meramalkan penjualan periode yang akan datang.

Tabel 3.3 Tabel Perhitungan Rata-rata Sederhana


Tahun Penjualan (Yt) Tingkat Pertumbuhan
2014 1,038,082 -
2015 789.745 -23.9%

13
2016 584.143 -26%
2017 629.334 7.7%
2018 776.900 23.4%
Jumlah -18.8%
Rata-rata pertumbuhan -3.76%

Keterangan:

1. Rata-rata pertumbuhan dihitung dengan cara:

2. Tingkat pertumbuhan dengan rumus:

Kesimpulan Hasil Analisis Data


Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa ramalan penjualan pada tahunyang
akan datang akan mengalami penurunan sebesar 3,76% dari tahun sebelumnya, dengan
perhitungan sebagai berikut ;
RP 2019 = Penjualan 2018 + (Penjualan 2018 × Rata-rata Pertumbuhan)
= 776.900+ (776.900× -3,76%)
= Rp. 747.689

B. Analisis Kebutuhan Modal Kerja


Manajemen modal kerja merupakan pengelolaan terhadap aktiva lancar dan
hutang lancar. Terdapat 2 (dua) konsep modal kerja, yaitu modal kerja kotor (gross
warking capital-GWC-) dan modal kerja bersih (net working capital-NWC-). Besarnya
modal kerja kotor sama dengan jumlah aktiva lancar, dimana aktiva lancar terdiri dari
kas, piutang, dan persediaan. Sementara jumlah modal kerja bersih sama dengan aktiva
lancar dikurangi dengan hutang lancar. Dengan kata lain, modal kerja bersih sama dengan
jumlah sumber dana jangka panjang yang ditanamkan pada aktiva lancar.

Kebutuhan modal kerja harus diperhitungkan secara tepat karena kelebihan modal
kerja akan membawa dampak pada kenaikan biaya modal uang seharusnya tidak terjadi.
Dampak berikutnya adalah dapat menekan tingkat keuntungan yang diperoleh oleh
perusahaan. Sebaliknya, jika kekurangan modal kerja dapat mengakibatkan terganggunya

14
operasi perusahaan. Kekurangan investasi pada piutang akan mengakibatkan pada
penurunan kepercayaan supplier pada perusahaan. Secara keseluruhan akibat kekurangan
modal kerja akan dapat menurunkan tingkat keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.
Dari uraian tersebut diatas, maka penentuan kebutuhan modal kerja perlu
dilakukan secara cermat dan tepat. Salah satu metode penentuan jumlah kebutuhan modal
kerja yaitu menggunakan metode perputaran modal kerja. Adapun langkah-langkah
yang dapat ditemput dalam menerapkan metode ini adalah sebagai berikut:
1. Menghitung perputaran elemen modal kerja (Seluruh Aktiva Lancar
Perusahaan) dalam kali yang meliputi perputaran kas, surat berharga (Jangka
Pendek), piutang, persediaan, dan biaya dibayar di muka (Wajib disesuaikan dengan
semua aktiva lancar yang ada pada laporan keuangan perusahaan masng-masing.)
2. Menghitung perputaran elemen modal kerja dalam hari
3. Menghitung perputaran elemen modal kerja dalam hari
4. Menghitung kebutuhan modal kerja tahun depan atau berikutnya dengan mmebagi 4
poin dengan 3 poin

Tabel 3.4 Data Perputaran Elemen Modal Kerja Pada Tahun 2019
Perputaran dalam Perputaran dalam
No Elemen Modal Kerja Kali Hari

15
1 Kas dan Setara Kas 1,294 288,230

2 Piutang Usaha 1,022 352,350

3 Persediaan 1,058 340,265


37
4 Biaya dibayar dimuka 0,965 3,057

5 Aset keuangan lalin 0,753 478,087

6 Pajak penghasilan 0,526 648,410

7 Pajak lain-lain 0,698 515,759


29
Lama keterikatan dana seluruhnya dalam hari 96,058

Perputaran modal kerja dalam kali =

Jumlah kebutuhan modal kerja 2019 =

= Rp4.762.350,31

Kesimpulan Hasil Analisis Data


Berdasarkan hasil analisis kebutuhan modal kerja pada PT. Vale Indonesia Tbk. dapat
disimpulkan bahwa, membutuhkan modal kerja yang optimal sebesar Rp4.762.350,31

Kelemahan atas analisis kebutuhan modal kerja adalah:


Modal kerja yang berlebihan atau modal yang kekurangan merupakan kondisi yang tidak
menguntungkan bagi perusahaan.Penyebab timbulnya kelebihan modal kerja adalah:

16
1. Pengeluaran saham dan obligasi yang melebihi dari jumlah yang diperlukan.
2. Penjualan aktiva tetap tanpa diikuti penempatan kembali.
3. Pendapatan atau keuntungan yang diperoleh tidak digunakan untuk membayar
dividen, membeli aktiva tetap, atau maksud-maksud lainnya.
4. Konversi operating asset menjadi modal kerja melalui proses penyusutan, tetapi
tidak diikuti dengan penempatan kembali.
5. Akumulasi dana sementara mennunggu investasi, ekspansi, dll.

Penyebab timbulnya kekurangan modal kerja adalah :


1. Volume penjualan yang tidak efisien relative dibandingkan dengan harga pokok
penjualan
2. Tekanan terhadap harga jual akibat ketatnya persaingan tanpa diikuti penurunan harga
pokok penjualandan biaya usaha
3. Banyaknya kerugian karena adanya piutang yang tidak kembali.
4. Kenaikan biaya tanpa diikuti kenaikan penjualan atau penghasilan.
5. Biaya naik sementara penjualan menurun.
Rekomendasi yang diusulkan untuk perbaikan analisis sebagi berikut:
Rekomendasi yang dapat diusulkan yaitu bahwa pihak manajement harus lebih
memperhatikan modal kerja yang ada serta kembali mengevaluasi penambahan modal
kerja yang diajukan agar terciptanya efisiensi dalam penggunaan modal kerja dan
mengantisipasi jika terjadi krisis akan keuangan perusahaan.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

17
ZBerdasarkan pada hasil analisis yang telah dilakukan pada PT Vale Indonesia Tbk
diketahui bahwa peramalan proyeksi penjualan di tahun 2019 diperkirakan akan menururn
menjadi senilai Rp. 747.689
Hasil tersebut merupakan penurunan dari penjualan tahun 2018. Adapun metode yang
paling sesuai dalam meramalan keuangan yaitu dengan menggunakan metode kuadratik, hal
ini dikarenakan hasil peramalan yang dihasilkan menunjukkan hasil yang paling mendekati
penjualan 2018 diantara metode peramalan yang lainnya.
Selain itu, dari pemaparan diatas juga diketahui kebutuhan modal kerja pada PT Vale
Indonesia Tbk yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.Kebutuhan modal kerja di
tahun 2019 modal kerja diperkirakan turun menjadi sebesar Rp4.762.350,31
B. Saran

Saran kami sebuah perusahaan harus menggunakan Analisis Laporan Keuangan dalam
sistem operasional perusahaannya,dan juga perusahaan tersebut harus memilih seorang analis
yang mampu untuk menganalisis data perusahaan agar data semakin akurat dan tidak adanya
kesalahan dalam menghitung keuangan perusahaan .

18

Anda mungkin juga menyukai