Anda di halaman 1dari 2

Dye-sensitized solar cells (DSSCs)

DSSCs termasuk dalam kelompok sel surya thin-film yang telah diteliti secara
ekstensif selama lebih dari dua dekade karena biayanya yang rendah, metodologi persiapan
yang sederhana, toksisitas rendah, dan kemudahan produksi. Namun, solar sel jenis ini juga
memiliki kekurangan, misalnya seperti kelimpahan yang lebih sedikit, stabilitas jangka
panjang yang terbilang kurang dan efisiensi yang tergolong rendah.Efisiensi DSSC eksisting
mencapai hingga 12%, menggunakan pewarna Ru (II), sedangkan sel surya thin-film lainnya
dan sel surya berbasis Si menawarkan efisiensi sekitar 20-30%.

Elektroda kerja, sensitizer (pewarna), redoks-mediator (elektrolit), dan counter


electrode adalah empat parameter kunci untuk DSSCs. DSSCs adalah rakitan elektroda kerja
yang dibasahi dengan sensitizer atau pewarna dan disegel pada counter electrode yang
dibasahi dengan lapisan tipis elektrolit dengan bantuan hot melt tape untuk mencegah
kebocoran elektrolit. Gambar berikut menjelaskan prinsip kerja DSSCs :

DSSC biasanya
dikonstruksi dengan dua lembar bahan transparan konduktif, yang membantu substrat untuk
deposisi semikonduktor dan katalis, dan bertindak sebagai pengumpul arus. Elektroda kerja
(WE/Working Electrode) dibuat dengan mengendapkan lapisan tipis bahan semikonduktor
oksida seperti TiO2, Nb2O5, ZnO, SnO2 (tipe-n), dan NiO (tipe-p) pada pelat kaca
konduktor transparan yang terbuat dari FTO atau ITO . Oksida ini memiliki band gap yang
lebar antara 3–3,2 eV. Pewarna/Dye adalah komponen DSSC yang bertanggung jawab untuk
penyerapan cahaya. Setiap bahan yang menjadi pewarna harus memiliki sifat fotofisika dan
elektrokimia, seperti harus bercahaya, spektrum absorpsnya harus mencakup daerah
ultraviolet-visible (UV-vis) dan near-infrared region (NIR), HOMO harus ditempatkan jauh
dari permukaan pita konduksi TiO2 dan orbital LUMO harus ditempatkan sedekat mungkin
dengan permukaan TiO2. Untuk elektrolit, Elektrolit yang digunakan dapat berupa : I− / I− 3, Br− /
Br− 2 [29], SCN− / SCN2 [30], dan Co (II) / Co (III).

Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan efisiensi untuk DSSC telah diteleti lebih
lanjut, tetapi masih memerlukan modifikasi karena beberapa keterbatasan yang terkait
dengan sel-sel ini. Sejumlah besar kehilangan energi dye teroksidasi terjadi selama proses
regenerasi, karena ketidaksesuaian energi antara dye yang teroksidasi dan elektrolit. Untuk
meningkatkan kemanjuran sel ini, elektrolit yang berbeda telah dikembangkan. Resistansi
lembaran lembaran kaca FTO adalah sekitar 10 Ω / sq. Hal ini membuat penskalaan
perangkat menjadi sulit dan bertindak sebagai faktor pembatas untuk area sel aktif dengan
nilai lebih dari 1 cm2. Oleh karena itu, untuk meningkatkan resistansi lembaran serta untuk
menjaga jarak antara elektroda kerja dan counter, diperlukan hubungan arus pendek sel surya
atau jarak harus ditingkatkan sekitar 25-50 μm.

Saat ini, untuk mengoptimalkan kinerja DSSC telah dimulai dengan menambahkan
pewarna relai energi (ERD/ energy relay dyes) ke elektrolit, memasukkan pendar atau
kromofor luminescent, seperti menerapkan oksida yang didoping tanah jarang ke DSSC; dan
melapisi lapisan luminescent pada kaca photoanode. Dalam proses penambahan ERD ke
elektrolit atau HTM, beberapa fluorofor bercahaya tinggi harus dipilih. Peran utama molekul
ERD dalam DSSCs adalah untuk menyerap cahaya yang tidak berada dalam rentang
spektrum absorpsi primer sensitizing dye dan kemudian mentransfer energi secara non-
radiatif ke sensitizing dye tersebut dengan fluorescence (Forster) dan resonance energy
transfer (FRET)

Anda mungkin juga menyukai