07 - Muhammad Alif Wicaksono - ACCS NPN
07 - Muhammad Alif Wicaksono - ACCS NPN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : MUHAMMAD ALIF WICAKSONO
NIM : 03041282025079
4. PERCOBAAN
4.1 Prosedur Percobaan
4.1.1 Percobaan efek transistor
1. Atur posisi variabel power supply pada posisi 4 volt ( posisi maksimum
pada range 4 volt).
2. Susun rangkaian seperti pada gambar 3.8catat nilai I C dan nilai I E pada
tabel 3.1.
α = -0,998 ; β = -0,499
α = -0,998 ; β = -0,499
α = -0,998 ; β = -0,499
α = -0,999 ; β = -0,499
α = -0,999 ; β = -0,499
JAWABAN :
dan kolektor dan masuk pada terminal emitor (IB + IC > IE, dengan IC > IB
karena apabila IC tidak ada pada normalnya arus dan IB akan mengalir ke IC,
begitu pula apabila IB = 0. Sehingga IC harus lebih besar daripada IB sehingga
IB terdorong dan menuju kaki emitor. Apabila arus yang diberikan benar, maka
transistor akan bekerja. Dengan Kirchoff’s Voltage Law yaitu total tegangan
sama dengan nol (∑V = 0). Apabila terdapat arus maka adanya tegangan drop
pada loop, ada arus basis dan arus kolektor. Tegangan ditentukan oleh bahan
dari transistor tersebut. Yaitu silikon dan germanium. Untuk silikon besar drop
tegangannya adalah 0,7 V dan untuk Germanium besarnya 0,3V.
2. Penguat Arus; yaitu digunakan sebagai penguat arus, dengan fungsi ini
transistor dapat digunakan sebagai rangkaian power supply tentunya dengan
tegangan yang disetting. Untuk dapat digunakan sebagai fungsi penguat arus
transistor harus dibias tegangan yang constant pada basisnya, agar pada
emitor keluar tegangan yang tetap. Umumnya untuk dapat tegangan basis
agar tetap digunakan diode zener.
collector yaitu13,82 mA dan diperoleh juga arus pada kaki base yaitu 42,15 x
10-3 mA. Pada saat tegangan sumber 14 V diperoleh besar arus pada kaki
collector yaitu16,89 mA dan diperoleh juga arus pada kaki base yaitu 51,96 x
10-3 mA. Pada saat tegangan sumber 15 V diperoleh besar arus pada kaki
collector yaitu18,40 mA dan diperoleh juga arus pada kaki base yaitu 56,88 x
10-3 mA. Pada saat tegangan sumber 17 V diperoleh besar arus pada kaki
collector yaitu 21,35 mA dan diperoleh juga arus pada kaki base yaitu 66,72 x
10-3 mA. Dari data hasil percobaan yang pertama kita hanya mendapatkan nilai
dari arus pada kaki emitter dan arus pada kaki collector. Untuk mencari nilai
atau besar arus pada kaki base kita dapat mencarinya sebagaimana yang telah
diketahui bahwa nilai arus pada kaki base merupakan selisih dari nilai pada arus
kaki emitter dan nilai arus pada kaki collector. Sehingga didapatlah hasil
positif. Sedangkan pada data percobaan kedua kita hanya mendapatkan nilai
dari arus pada kaki base dan arus pada kaki collector. Untuk mencari nilai atau
besar arus pada kaki emitter kita dapat mencarinya sebagaimana yang telah
diketahui bahwa nilai arus pada kaki base merupakan jumlah dari nilai pada
arus kaki base dan nilai arus pada kaki collector.
7. KESIMPULAN
1. Pada percobaan data transistor NPN, semakin besar
tegangan sumbernya maka semakin kecil arus Ic
2. Semakin besar tegangan sumber yang diberikan,
semakin besar nilai arus Ie
3. Pada data transistor transfer maju, semakin besar
tegangan sumber yang diberikan, semakin besar pula nilai arus Ic, Ie, dan Ib.
4. Besar sumber tegangan tidak memengaruhi nilai
dari α dan β.
3.1.3 Multimeter
3.1.4 Jumper
3.1.5 Osiloskop