PERCOBAAN III
KAPASITANSI SERI DAN PARALEL
1. TUJUAN PERCOBAAN
1 unit komputer
Software livewire
3. DASAR TEORI
Q
C
V
coulomb
1 farad 1
volt
WC v . i . dt
Maka:
t v
WC v (C dv/dt) dt C v dv 1 C v 2
2
0 0
Jadi, pada kapasitor pun terjadi penyimpanan energi dalam bentuk medan
listrik.[Dikutip dari “Prinsip Dasar Elektroteknik”, hal. 13].
a. Hubungan Seri
a + b + c +
+ + +
+ + +
C1 C2 C3
+ -
Gambar 3.2 Tiga buah kapasitor dihubungkan seri
Vtotal = V1 + V2 + V3
Maka,
qtot q q q 1 1 1 1
atau
Ctot C1 C2 C3 Ctot C1 C2 C3
1 1 1 1
Ctot C1 C2 Cn
Catatan:
C1C2
Ctot
C1 C2
C
Ctot
n
1 1 1
V1 : V2 : V3 : :
C1 C2 C3
b. Hubungan Paralel
+
+
+
+
+
+
+
V
- - - - - - -
C1 C2 C3
Vtot = V1 = V2 = V3
qtot = q + q1 + q2 + q3
Secara umum, untuk n buah kapasitor yang disusun parallel, kapasitas total
(Ctot) dirumuskan sebagai:
Ctot C1 C2 Cn
q1 : q 2 : q 3 C1 : C 2 : C 3
+Q A
Vab d
-Q
q
Ǿ = E.A =
q V
E = , karena E =
E. A d
Maka :
q V
=
A d
Sehingga :
r . o . A
C =
d
Dengan:
E = r . o
Jika ruang diantara kedua keping kapasitor adalah vakum atau udara,
besarnya kapasitas adalah:
o . A
Co
d
C r . Co
Jika pada suatu kapasitor keping sejajar beda potensial antar kepingnya
diijinkan berubah, maka prinsip yang kita pegang: muatan adalah kekal. Jadi,
muatan kapasitor sebelum disisipkan bahan penyekat (q0) sama dengan
muatan kapasitor sedudah disisipkan bahan penyekat (qb).
Cb
C0V0 = CbVb V0 = Vb
C0
V0 = Er Vb
Catat pada tabel hasil time constant yang didapat berdasarkan inputan
yang diberikan.
Gambar C1
Gambar C2
10
Seri
Parallel
4. PERCOBAAN
4.1 PROSEDUR PERCOBAAN
Atur fuction generator pada gelombang sinus pada output frekuensi 400 Hz
dengan tegangan 5 V peak to peak.
Dari besar arus hasil pengukuran saudara, gunakan hukum Ohm untuk
menghitung tegangan pada resistor 1000 ohm.
VARIABLE dc SUPPLY
source
CURRENT
100R
MONITOR
output output
load
zero max
+
1K0 10K 1mF 100nF 220nF 20mH 700mH 1H
_
common
AC
Y1 Y2
JAVEN JONATHAN
03041381924102
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : MUHAMMAD ALIF WICAKSONO
NIM : 03041282025079
F R L N M Vm Im 𝜃
(Hz) ( Ω) (H) (𝑢𝑠) (𝑢𝑠) Praktik Praktik
Praktik
(mV) (A)
F R C N M Vm Im 𝜃
(Hz) ( Ω) (𝜇𝐹) (𝑢𝑠) (𝑢𝑠) Praktik Praktik(
Praktik
(mV) A)
JAVEN JONATHAN
03041381924102
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : MUHAMMAD ALIF WICAKSONO
NIM : 03041282025079
Diketahui :
F = 1500 Hz C = 1𝜇𝐹
R = 1200Ω Vet = 6 V
L = 1H
Rumus yang digunakan :
Vm Teori = Vef × √2
𝑉𝑚 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
Im Teori = 𝑍
𝑉𝑚 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘 𝑉𝑚 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
Im Praktek = 𝑍
= √𝑅2 +𝑋 2
𝑋𝐿
𝜃 Teori = 𝑡𝑎𝑛 −1 = ( 𝑅 )
𝑛
𝜃 Praktek = 𝑚 × 360°
𝑉𝑚 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑉𝑚 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
Presentasi Error v = × 100%
𝑉𝑚 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
𝐼𝑚 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐼𝑚 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
Presentasi Error 1 = × 100%
𝐼𝑚 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
𝜃 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝜃 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
Presentasi Error 𝜃 = × 100%
𝜃 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
a) Vm Teori
= Vef × √2
= 2 × √2 = 2√2
= 2,82842 𝑉
Z = √𝑅2 + 𝑋𝐿 2 XL = 2𝜋𝐹𝐿
22
= √12002 + 9428,572 = 2( 7 )(1500)(1)
= √90337932,245 = 9428,57
= 9504,627
JAVEN JONATHAN
03041381924102
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : MUHAMMAD ALIF WICAKSONO
NIM : 03041282025079
b) Im Teori
𝑉𝑚 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
=
𝑍
2,82842
=
9504,627
𝑉𝑚 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
=
𝑍
1,05146
=
9504,627
= 2,045°
f) Presentasi Error v
𝑉𝑚 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑉𝑚 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
= × 100%
𝑉𝑚 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
2,82842−1,05146
= × 100%
2,82842
= 62,825 %
JAVEN JONATHAN
03041381924102
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : MUHAMMAD ALIF WICAKSONO
NIM : 03041282025079
g) Presentasi Error I
𝐼𝑚 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐼𝑚 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
= × 100%
𝐼𝑚 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
0,000312326−0,00011062612
= × 100%
0,000312326
= 64,579 %
h) Presentasi Error 𝜃
𝜃 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝜃 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
= × 100%
𝜃 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
82,75°−2,045°
= × 100%
82,75°
= 97,52%
a) Vm Teori
= Vef × √2
= 2 × √2 = 2√2
= 2,82842 𝑉
1
Z = √𝑅2 − 𝑋𝐶 2 XC = 2𝜋𝐹𝐶
1
= √12002 + 35,352 = 22
2( )(1500)×3×10−6
7
= 1200,52 = 35,35
b) Im Teori
𝑉𝑚 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
=
𝑍
2 √2
=
1200,52
JAVEN JONATHAN
03041381924102
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : MUHAMMAD ALIF WICAKSONO
NIM : 03041282025079
c) Im Praktek
𝑉𝑚 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
=
𝑍
34,865 × 10−3
=
1200,52
= 2,03°
f) Presentasi Error v
𝑉𝑚 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑉𝑚 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
= × 100%
𝑉𝑚 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
2,82842−0,034865
= × 100%
2√2
= 197,534 %
g) Presentasi Error 1
𝐼𝑚 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐼𝑚 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
= × 100%
𝐼𝑚 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
0,002356−0,00002904
= × 100%
0,002356
= 98,76 %
JAVEN JONATHAN
03041381924102
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : MUHAMMAD ALIF WICAKSONO
NIM : 03041282025079
h) Presentasi Error 𝜃
𝜃 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝜃 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
= × 100%
𝜃 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
1,687°−2,03°
= × 100%
1,687°
=20,33%
JAVEN JONATHAN
03041381924102
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : MUHAMMAD ALIF WICAKSONO
NIM : 03041282025079
1. Review Materi
2. Jelaskan apa itu Impedansi dan mengapa manusia memiliki impedansi?
3. Jelaskan dan berikan contohnya apa itu kapasitif, induktif, dan resistif
4. Mengapa pada rangakaian bisa terdapat lagging dan leading?
5. Berikanlah contoh soal RL, RC, RLC (jangan sama kel 12 dan 2 dan jg
anggota kelompoknya
JAWABAN :
1. Beban yang terdapat pada rangkaian listrik arus bolak-balik atau yang
biasa disebut dengan AC (Alternating Current) adalah beban induktif,
beban resistif dan beban kapasitif. Pada praktikum kali ini kami
membahas mengenai bagaimana bila beban –beban tersebut diterapakan
ke dalam rangkaian AC. Untuk itu, dibahaslah pengertian dari ketiga
beban tersebut dalam praktikum kali ini. Beban induktif (L) yaitu beban
yang terdiri dari kumparan kawat yang dililitkan pada suatu inti, seperti
coil, transformator, dan solenoida. Beban ini dapat mengakibatkan
pergeseran fasa (phase shift) pada arus sehingga bersifat lagging. Hal ini
disebabkan oleh energi yang tersimpan berupa medan magnetis akan
mengakibatkan fasa arus bergeser menjadi tertinggal terhadap tegangan.
Beban jenis ini menyerap daya aktif dan daya reaktif. Sifat beban induktif
Arus beban induktif 900 ketinggalan terhadap tegangannya atau faktor
daya : cos φ = 0. Selanjutnya beban resistif adalah beban yang terdiri dari
komponen tahanan ohm saja (resistance), seperti elemen pemanas
(heating element) dan lampu pijar. Beban jenis ini hanya mengkonsumsi
beban aktif saja dan mempunyai faktor daya sama dengan satu Sifat
beban resistif itu adalah arus beban resistif sefasa dengan tegangannya
atau faktor daya atau cos φ = 1. Sedangkan beban kapasitif adalah
kebalikan dari beban induktif. Jika beban induktif menghalangi
terjadinya perubahan nilai arus listrik AC, maka beban kapasitif bersifat
JAVEN JONATHAN
03041381924102
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : MUHAMMAD ALIF WICAKSONO
NIM : 03041282025079
JAVEN JONATHAN
03041381924102
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : MUHAMMAD ALIF WICAKSONO
NIM : 03041282025079
𝑍 = √𝑅2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2
102 = 𝑅2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2
102 = 82 + (𝑋𝐿 − 0)2
100 = 64 + (𝑋𝐿 )2
100 − 64 = 𝑋𝐿 2
𝑋𝐿 = √36
JAVEN JONATHAN
03041381924102
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : MUHAMMAD ALIF WICAKSONO
NIM : 03041282025079
𝑋𝐿 = 6
Sudut fase rangkaian
𝑿𝑳 𝟔
𝒕𝒂𝒏−𝟏 𝜽 = = = 𝟑𝟔, 𝟖𝟔°
𝑹 𝟖
Contoh soal RC
Didalam sebuah rangkaian terdapat R = 12 Ω, kapasitor sebesar 5mF dan
frekuensi sebesar 9Hz. Hitunglah besar 𝑋𝐶 !
Jawab :
𝟏 𝟏 𝟏
𝑿𝑪 = = = = 𝟑, 𝟓𝟑𝟖𝛀
𝝎𝑪 𝟐𝝅𝒇𝑪 𝟐 × 𝟐𝟐/𝟕 × 𝟗 × 𝟓 × 𝟏𝟎−𝟑
𝑪 = 𝟎, 𝟐𝟓 𝒙 𝟏𝟎−𝟒 𝑭 = 𝟐𝟓 𝝁𝑭
JAVEN JONATHAN
03041381924102
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : MUHAMMAD ALIF WICAKSONO
NIM : 03041282025079
Percobaan yang telah kami lakukan kali ini, yaitu praktikum yang
berjudul Induktansi dan Kapasitansi Pada Rangkaian AC memiliki tujuan
utama yakni adalah untuk mengenal sifat impedansi pada rangkaian listrik
AC dan juga untuk mempelajari apa itu reaktansi dan induktansi serta
penerapannya di dalam rangkaian AC. Pada praktikum kali ini kami
menggunakan aplikasi multisim sebagai alat bantu. Praktikum kali ini
dilakukan dengan 2 kali ppercobaan. Percobaan pertama ialah ketika
rangkaian menggunakan R dan L atau sering juga disebut dengan rangkaian
RL serta percobaan kedua dengan rangkaian menggunakan R dan C atau
sering juga disebut dengan rangkaian RC. Percobaan pertama kami
merangkai rangkaian RL dengan menggunakan resistor dengan nilai 1200
Ohm yang kemudian disusun seri dengan sebuah induktor dengan nilai 1
Henry serta frekuensi gelombang sebesar 1500Hz. Lalu untuk percobaan
kedua masih dengan frekuensi yang sama, dibuatlah rangkaian RC dengan
menggunakan resistor dengan nilai 1200 Ohm yang kemudian disusun seri
dengan sebuah kapasitor (C) dengan nilai 3 mikrofarad. Dari percobaan
tersebut kami memperoleh data hasil pengukuran yakni sebagai berikut ini.
Pada rangkaian induktif RL yang disusun secara seri, kami mendapatkan nilai
n sebesar 3,788 us, dan nilai m atau periode satu gelombang sebesar 666,667
us, tak hanya itu kami juga mendapatkan nilai tegangan maksimum (Vmaks)
nya sebesar atau 1,051V serta arus maksimum (Im) sebesar 1,106 × 10−4 𝐴
dan juga sudut sebesar 2,045°. Sedangkan pada percobaan rangkaian
kapasitif RC yang disusun seri. Kami mendapatkan nilai n atau selisih
gelombang yang diperoleh sebesar 3,788 us, dan nilai m atau periode satu
gelombang diperoleh sebesar 670,455us, tak hanya itu kami juga
mendapatkan nilai tegangan maksimum (Vmaks) sebesar 0,034865 V serta
arus maksimum (I maks) sebesar 2,904 × 10−5 𝐴 dan juga didapatkan besar
sudut senilai 2,045°. Berdasarkan hasil yang kami dapat tersebut dapat dilihat
bahwa ada perbedaan mencolok dari hasil pengukuran yang telah dilakukan.
JAVEN JONATHAN
03041381924102
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : MUHAMMAD ALIF WICAKSONO
NIM : 03041282025079
JAVEN JONATHAN
03041381924102
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : MUHAMMAD ALIF WICAKSONO
NIM : 03041282025079
JAVEN JONATHAN
03041381924102
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO (HME)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : MUHAMMAD ALIF WICAKSONO
NIM : 03041282025079
JAVEN JONATHAN
03041381924102