Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IMPLEMENTASI DEMOKRASI PANCASILA


PADA ERA GLOBALISASI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Dr. Achmad Sulchan, SH., MH.

Disusun Oleh :

SITI FATIMAH (30902000250)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Era globalisasi merupakan era dimana terjadinya perubahan-perubahan dalam
tatanan dunia yang pengaruhnya langsung terhadap perubahan di berbagai negara
(Asmaroini, 2016).

Arus globalisasi sudah membawa pengaruh bagi negara berkembang salah


satunya Indonesia. Berbagai informasi yang diterima semakin cepat menjadikan
kejadian di suatu tempat berbeda negara bahkan benua dapat diketahui di tempat lain.
Begitu juga dari berbagai bidang seperti kejadian politik, sosial, kebudayaan maupun
ekonomi informasi didapat dengan mudah.

Dengan adanya globalisasi perubahan tersebut memberi efek positif maupun


negatif pada warga negara terutama pada warga negara di Indonesia. Indonesia banyak
mendapatkan hal positif dari pengaruh globalisasi seperti mengubah tata nilai dan sikap
masyarakat yang sudah berpikir lebih modern serta berkembangnya teknologi dan ilmu
pengetahuan. Globalisasi juga memberikan dampak negatif kepada bangsa Indonesia
yaitu salah satunya pengaruh budaya barat yang sudah masuk ke budaya masyarakat
Indonesia. Hal tersebut dapat mencemari kebudayaan asli bangsa Indonesia.

Globalisasi merupakan sebuah tantangan bagi kita untuk memilah berbagai


dampak yang ditimbulkan. Kemampuan menghadapi tantangan yang amat dasar
terhadap berbagai bidang dengan benteng dalam menghadapi tantangan pada era
globalisasi ialah keyakinan terhadap pedoman yang kita miliki yaitu dasar negara kita
Pancasila (Asmaroini, 2016).
Pancasila hakikatnya adalah system nilai yang berisi nilai-nilai luhur dan
kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai dan kebudayaan tersebut bersumber dari unsur-
unsur kebudayaan dan luhur yang terpadu (Antari & Liska, 2020).

Dengan adanya Pancasila sebagai pedoman dan identitas nasional bangsa


Indonesia harus memiliki pondasi yang kuat agar tidak terpengaruh oleh penyerapan
budaya global yang negatif.

Menurut sila ke empat dalam Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang


dipimpin olrh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” rumusan
tersebut merujuk pada demokrasi yang ada di Indonesia yaitu demokrasi Pancasila.

Demokrasi akan selalu berkembang seiring waktu dengan dipengaruhi oleh


faktor-faktor intern dan ekstern serta dipengaruhi juga oleh pelaksanaan demokrasi
Pancasila itu sendiri dalam segala sendi kehidupan warga negara Indonesia.

Pancasila yang menganut nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan bangsa,


permusyawaratan mufakat, keadilan sosial memiliki nilai asli dari luhur yang Indonesia
punya. Salah satu demokrasi yang dinilai paling ideal bagi bangsa Indonesia adalah
demokrasi Pancasila (Winardi, n.d.).

Pancasila merupakan dasar pegangan hidup bangsa Indonesia oleh karena itu
alangkah baiknya jika kita menganut demokrasi yang asas dasarnya Pancasila seperti
demokrasi Pancasila.

Demokrasi merupakan suatu cara bukanlah suatu tujuan yang merupakan suatu
bentuk demokrasi yang tidak bisa diterapkan secara kaku dan “dogmatis” apabila
mengganggu hasil-hasil positif perkembangan negara bangsa Indonesia yang telah
dicapai (Winardi, n.d.).

Demokrasi sejak dahulu sering berdampingan dengan kebebasan, tetapi


demokrasi dan kebebasan tidaklah identic. Demokrasi adalah sebuah kumpulan ide dan
prinsip mengenaik kebebasan dan mengandung praktik dan prosedur untuk mencapai
tujuan yaitu kebebasan yang terbentuk dengan perjalanan sejarah yang panjang.

Pancasila yang merupakan system nilai luhur bangsa Indonesia memiliki


perbedaan dengan satu dan lainnya tetapi itu semua merupakan suatu kesatuan yang
sistematis yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Meskipun dalam Pancasila memiliki nilai-nilai yang memiliki perbedaan antara


satu sama lain tetapi semua itu hakikatnya memiliki satu kesatuan yang sistematis.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia yang dipegang teguh oleh warga
negaranya. Pancasila juga telah mengalami berbagai macam interpretasi dalam
perjalanannya (Rohman, 2015)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi Pancasila?
2. Bagaimana implementasi demokrasi Pancasila di era globalisasi?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi Pancasila


Kata demokrasi berasal dari kata “demos” yang artinya rakyat dan “cratein”
yang artinya memerintah (kratia berarti pemerintahan) hingga dalam teori dapat
diartikan sebagai pemerintahan yang dilakukan oleh rakyat. Namun ini merupakan
paham klasik dari demokrasi. Kata “demokrasi” yaitu suatu predikat yang memiliki
kesan yang serba baik dalam proses interaksi antara para penguasa negara (supra
struktur politik).
Menurut Padmo Wahjono demokrasi yaitu suatu tata cara hidup
berkelompok baik dalam hal berbangsa, bermasyarakat dan bernegara yang sesuai
dengan pandangan hidup bangsa atau yang diinginkan oleh manusia hidup
berkelompok tersebut. Dengan demikian ada paham dari Demokrasi Komunis,
Demokrasi liberal dan Demokrasi Pancasila (Padmo Wahjono,1993:100)
Dengan rumusan tersebut maka diperlukan suatu ketegasan tentang apa
pengertian pokok yang asumsinya bersifat universal dan apa yang merupakan asas
pokok erat terkait pada pandangan hidup bangsa. Sekaligus kekuatan dan
kelemahan bagi konsepsi demokrasi karena dilahirkan oleh para pemikiran dan cita-
cita bangsa yang perkembangannya ditentukan oleh menguatnya kaum demokratis
dan pancasilais.
Saat ini demokrasi memiliki berbagai predikat seperti liberal, komunis,
sentralis, rakyat, nasional, terpimpin, Pancasila dan lainnya. Semua dirumuskan
dengan pendekatan dan tujuan tertentu bagi kebaikan hidup bermasyarakat. Oleh
karena itu control rakyat atau wakilnya kepada penguasa dan negara adalah hal yang
tidak dapat diubah.
Pancasila merupakan sebagai salah satu elemen dalam demokrasi Pancasila.
Pancasila sebagai pandangan hidup dan filosofi luhur dan kebudayaan bangsa
Indonesia sebagai nilai-nilai dasar yang merupakan tujuan dan cita-cita gagasan
dasar yang secara teknis dapat disebut ideology bangsa yang diharapkan
terealisasikan dalam kehidupan berkelompok.
Hingga sejak 18 Agustu 1945 pancasila dijadikan pandangan hidup bangsa
Indonesia, falsafah bagsa dan ideology negara yang dicerminkan dalam rumusan
UUD 1945. Pancasila merupakan sebuah ideologi yang dibuat hasil dari bangsa
sehingga pengembangannya berdasarkan kesepakatan bangsa.
Menurut Padmo Wahjono berpendapat bahwa tata cara hidup berkelompok
bangsa Indonesia dalam hal berbangsa, bermasyarakat dan bernegara yang
didasarkan dan ditunjukan untuk merealisir pandangan hidup, falsafah bangsa dan
ideology negara yang telah dikonsensuskan pada tanggal 18 Agustus 1945 (Padmo
Wahjono, 1993:134)
Pendapat Padmo Wahjono didukung oleh Sri Soemantri yang menyatakan
bahwa demokrasi Pancasila merupakan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan permusyawaratan atau perwakilan yang mengandung semangat
ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia dan keadilan sosial (Sri Soemantri, 1993:6)
Dengan demikian Demokrasi Pancasila diwujudkan dalam bermacam-
macam bentuk serta system dan pengertian Demokrasi Pancasila sebagai ideology
bangsa Indonesia dalam keadaan statis.
Demokrasi Pancasila juga dapat diartikan sebagai demokrasi yang
berdaarkan kekeluargaan dan gotong royong yang ditujukan kepada kesejahteraan
rakyat yang mengandung unsur-unsur berkesadaran religious, berdasarkan
kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan
berkesinambungan.
Demokrasi Pancasila merupakan bentuk demokrasi yang berhubungan
dengan nilai luhur Pancasila dan kebudayaan Pancasila yang berasal dari
kebudayaan Indonesia serta sikap dan tujuan menuju cita-cita negara Indonesia
untuk keadilan masyarakat Indonesia.

2.2 Implementasi Demokrasi Pancasila di Era Globalisasi


Di era globalisasi seperti saat ini peran Pancasila sangat dibutuhkan agar kita
sebagai warga negara Indonesia tidak terpengaruh hal negatif dari akibat globalisasi.
Pancasila sebagai pedoman hidup dan ideologi bangsa Indonesia mengandung nilai
luhur kebudayaan Indonesia asli. Dalam demokrasi Pancasila ada banyak yang
dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep demokrasi
Pancasila didapat dari nilai masyarakat asli Indonesia dengan luhur yang melekat
seperti desa demokrasi, rapat kolektivisme, musyawarah, mufakat, tolong
menolong, gotong royong dan lainnya (Agustamsyah, 2011).
Pancasila sebagai warisan pendiri bangsa yaitu dalam pembentukkannya
dilandasi oleh harapan tokoh membentuk bangsa yang besar, makmur,bebas dari
penjajahan dan para tokoh ingin jika perumusan dasar negara mewakili setiap
kebutuhan yang dimiliki oleh setiap rakyat warga negara Indonesia dan dapat
menjadi ideologi bangsa yang dapat ditetapkan oleh segenap rakyat Indonesia
(Asmaroini, 2016)
Dalam kegiatan sehari-hari kita dapat melihat demokrasi pancasila dari
perilaku masyarakat contohnya musyawarah mufakat untuk mendapatkan keputusan
yang terbaik untuk semua masyarakat. Selain itu juga tolong menolong dan gotong
royong merupakan perilaku yang sering kita lihat dan dapatkan dalam lingkungan
sekitar rumah. Tolong-menolong dan gotong-royong merupakan kegiatan yang ada
sejak dahulu kala. Pada era globalisasi ini masih ada namun tidak banyak yang
melakukannya. Banyak yang lebih memilih di rumah dari pada mengikuti kegiatan
seperti gotong royong kerja bakti dan bisa berbaur dengan tetangga menolong
sesama warga desa.
Dilihat dari nilai sila satu Ketuhanan Yang Maha Esa di Indonesia baiknya
hampir seluruh warga Indonesia taat terhadap agama yang dianutnya. Diberikannya
kebebasan memeluk agama sesuai nilai yang tertuang dalam Pancasila. Seperti di
masa pandemi saat ini untuk umat kristiani dapat menjalankan ibadah minggu rutin
dengan menggunakan Zoom maupun via youtube dikarenakan adanya larangan
berkumpul di era pandemic. Kemudian bagi umat islam yang ingin mengikuti kajian
maupun pengajian juga dapat dilakukan menggunakan zoom atau via youtube demi
keamanan bersama.
Dari sila kedua yaitu Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab masyarakat
Indonesia saling membantu gotong royong, tidak membedakan dikarenakan adanya
kesetaraan derajat antara kita sesame warga Indonesia dimata hukum maupun di
bidang apapun. Banyak masyarakat yang sudah berpikir lebih modern dengan
adanya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Dari sila ketiga Persatuan Indonesia persatuan dan kesatuan warga
Indonesia memang terkadang diuji dengan adanya berita hoax maupun berita
burung yang tidak jelas akan tetapi masyarakat Indonesia kini dapa memilah
informasi dan dapat mencari tahunya terlebih dahulu agar tidak ada perpecahan
yang merupakan bentuk kebersamaan dan persatuan seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu juga mengenai Bhineka Tunggal Ika sebagai perwujudan berbeda suku,
budaya maupun adat istiadat warga Indonesia.
Dari sila keempat yatu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebjaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan merupakan bentuk dari
nilai khas mengenai kepemimpinan, kebijaksanaan, permusyawaratan dan
perwakilan. Dalam sila ini terdapat nilai musyawarah mufakat untuk kepentingan
bersama
Dari sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai
yang terdapat dalam sila ini mengenai keadilan sosial bagi masyarakat dengan tidak
di beda-bedakan status sosialnya semua sama. Kesejahteraan lahir dan batin rakyat,
kekeluargaan dan gotong royong dan etos kerja bangsa.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Era globalisasi merupakan era dimana terjadinya perubahan-perubahan dalam


tatanan dunia yang pengaruhnya langsung terhadap perubahan di berbagai negara .
Arus globalisasi sudah membawa pengaruh bagi negara berkembang salah satunya
Indonesia. 

Berbagai informasi yang diterima semakin cepat menjadikan kejadian di suatu


tempat berbeda negara bahkan benua dapat diketahui di tempat lain. Begitu juga dari
berbagai bidang seperti kejadian politik, sosial, kebudayaan maupun ekonomi informasi
didapat dengan mudah. Globalisasi merupakan sebuah tantangan bagi kita untuk memilah
berbagai dampak yang ditimbulkan. 

Kemampuan menghadapi tantangan yang amat dasar terhadap berbagai bidang


dengan benteng dalam menghadapi tantangan pada era globalisasi ialah keyakinan terhadap
pedoman yang kita miliki yaitu dasar negara kita Pancasila. Pancasila hakikatnya adalah
system nilai yang berisi nilai-nilai luhur dan kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai dan
kebudayaan tersebut bersumber dari unsur-unsur kebudayaan dan luhur yang terpadu.

Dengan adanya Pancasila sebagai pedoman dan identitas nasional bangsa Indonesia
harus memiliki pondasi yang kuat agar tidak terpengaruh oleh penyerapan budaya global
yang negatif. Salah satu demokrasi yang dinilai paling ideal bagi bangsa Indonesia adalah
demokrasi Pancasila.

Pancasila merupakan dasar pegangan hidup bangsa Indonesia oleh karena itu
alangkah baiknya jika kita menganut demokrasi yang asas dasarnya Pancasila seperti
demokrasi Pancasila. Demokrasi merupakan suatu cara bukanlah suatu tujuan yang
merupakan suatu bentuk demokrasi yang tidak bisa diterapkan secara kaku dan “dogmatis”
apabila mengganggu hasil-hasil positif perkembangan negara bangsa Indonesia yang telah
dicapai .Demokrasi sejak dahulu sering berdampingan dengan kebebasan, tetapi demokrasi
dan kebebasan tidaklah identik.

Menurut Padmo Wahjono demokrasi yaitu suatu tata cara hidup berkelompok baik
dalam hal berbangsa, bermasyarakat dan bernegara yang sesuai dengan pandangan hidup
bangsa atau yang diinginkan oleh manusia hidup berkelompok tersebut. Dengan rumusan
tersebut maka diperlukan suatu ketegasan tentang apa pengertian pokok yang asumsinya
bersifat universal dan apa yang merupakan asas pokok erat terkait pada pandangan hidup
bangsa. Sekaligus kekuatan dan kelemahan bagi konsepsi demokrasi karena dilahirkan oleh
para pemikiran dan cita-cita bangsa yang perkembangannya ditentukan oleh menguatnya
kaum demokratis dan pancasilais.

Dengan demikian Demokrasi Pancasila diwujudkan dalam bermacam-macam


bentuk serta system dan pengertian Demokrasi Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia
dalam keadaan statis. Demokrasi Pancasila juga dapat diartikan sebagai demokrasi yang
berdaarkan kekeluargaan dan gotong royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat
yang mengandung unsur-unsur berkesadaran religious, berdasarkan kebenaran, kecintaan
dan budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan berkesinambungan.

Dalam demokrasi Pancasila ada banyak yang dapat di implementasikan dalam


kehidupan sehari-hari. Konsep demokrasi Pancasila didapat dari nilai masyarakat asli
Indonesia dengan luhur yang melekat seperti desa demokrasi, rapat
kolektivisme, musyawarah, mufakat, tolong menolong, gotong royong dan lainnya.
3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut:

1. Kepada masyarakat Indonesia alahkah lebih baik jika kita tinggal meninggalkan
kebiasaan turun menurun agar tidak terpengaruh dengan dampak negatif yang
ditimbulkan oleh globalisasi.
2. Selalu implementasikan demokrasi Pancasila yang berdasar dari nilai luhur dan
kebudayaan Indonesia sejak dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

Agustamsyah. (2011). Konsepsi dan Implementasi Demokrasi Pancasila dalam Sistem


Perpolitikan di Indoensia. Jurnal Tapis, 7(1), 79–91.
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/TAPIs/article/view/1524/0

Antari, L. P. S., & Liska, L. De. (2020). Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam
Penguatan Karakter Bangsa. Widyadari, 21(2), 676–687.
https://doi.org/10.5281/zenodo.4049444

Asmaroini, A. P. (2016). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Bagi Siswa Di Era


Globalisasi. Citizenship Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(2), 440.
https://doi.org/10.25273/citizenship.v4i2.1077

Rohman, A. (2015). Syiar Hukum Jurnal Ilmu Hukum | Volume 16 Nomor 1 | Halaman 45
- 60. Syiar Hukum Jurnal Ilmu Hukum, 16(c), 45–60.

Winardi. (n.d.). Implementasi Demokrasi Pancasila Dalam Konsep Kepemimpinan Among


Roso. Jurnal.Untag-Sby.Ac.Id, 370–378. http://jurnal.untag-
sby.ac.id/index.php/semnasuntag/article/viewFile/1686/1431

Anda mungkin juga menyukai