KAJIAN TEORI
a. Asuhan Kebidanan
mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan ibu pada masa
hamil, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir serta keluarga berencana. Asuhan
b. Pengertian Bidan
Bidan adalah perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah
penting dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Pengertian bidan menurut
telah mengikuti pendidikan bidan yang diakui di Negaranya, telah lulus dari
pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk di daftar (register) dan
untuk deregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk
tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk daftar (register) dan memiliki izin
2017).
c. Wewenang Bidan
diatur dalam Permenkes No. 28 tahun 2017 tentang izin dan penyelenggaraan
dengan Standar Asuhan Kebidanan yang sudah diatur dalam keputusan menteri
dan berupaya secara optimal dengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi
atau janin.
dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan lingkup praktik kebidanan,
antara lain:
1) Pengkajian
Bidan menggali semua informasi yang akurat, relefan dan lengkap dari
saat ini semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien saat ini. Pengkajian
diharapkan meliputi daya yang tepat, akurat dan lengkap terdiri atas data
3) Perencanaan
dan keluarga, memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien
4) Implementasi
secara komprehensif, efektif, efisien dan aman kepada pasien atau pasien dalam
5) Evaluasi
untuk melihat keefektifan yang diberikan sesuai dengan perubahan kondisi klien
secara bertahap.
bentuk SOAP.
Standar Asuhan Kehamilan, adapun kebijakan program (anjuran WHO) :
kesehatan agar dapat hidup sejahtera lahir dan batin, sehingga mampu
dan anak yang dilaksanakan oleh bidan masih dihadapkan pada kendala
dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
terhadap proses dan hasil pelayanan dapat dilakukan dengan dasar yang jelas.
dasar yang jelas dan pelayanan yang diperoleh, maka masyarakat akan
mempunyai kepercayaan yang baik. Suatu standar akan efektif bila dapat
diobservasi, diukur, realistik, mudah dilakukan dan dibutuhkan. Bila setiap ibu
berkala untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan dini dan teratur.
Hasil yang diharapakan dari identifikasi yaitu klien memahami tanda dan gejala
kehamilan. 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali
pada trimester ketiga. Kebijakan ini adalah jumlah minimal yang ditetapkan.
Semakin sering ibu hamil melakukan kunjungan akan semakin baik untuk
yang ideal adalah pada awal kehamilan sampai 28 minggu yaitu 1x1 bulan, pada
kehamilan 28 minggu sampai 36 minggu yaitu 1x2 minggu dan pada kehamilan
3. Palpasi abdominal
posisi, bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin ke dalam rongga
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil adalah mencegah defisiensi zat
besi pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar haemoglobin. Selain anemia,
seorang bidan juga dapat memberi obat-obatan bagi ibu hamil, berbagai jenis
obat secara rutin (zat besi, kalsium, multivitamin dan mineral) dan obat khusus
6. Persiapan persalinan
persiapan persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi dan biaya. Bidan
pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester ketiga.
Anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai
minimal 1 kg setiap bulannya dan tinggi badan ibu harus diatas 145 cm, jika
tinggi badan ibu kurang dari 145 cm di curigai ibu mengalami resiko panggul
sempit.
2) Tekanan Darah
peningkatan atau masih dalam batas normal, jika terjadi peningkatan ibu dapat
mengalami resiko tekanan darah tinggi dalam kehamilan yang berujung
Nilai lingkar lengan atas ibu hamil normal yaitu ≥23,5 cm. Jika lingkar
energi kronis dan dapat melahirkan bayi dengan berat badan bayi yang rendah
III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum masuk panggul
kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah lain misalnya kesempitan
pinggul. Bila denyut jantung janin kurang dari 120x/menit atau lebih dari
toxoid (TT), memberikan suntik TT pada ibu hamil untuk mencegah penyakit
tetanus pada ibu dan bayi. Skrining status imunisasi TT tidak dilakukan jika ibu
meminum 1 tablet perhari dimalam hari untuk mengurangi rasa mual saat
mengonsumsi tablet besi, konsumsi tablet besi ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya anemia. Ibu hamil sejak awal kehamilan harus minum tablet FE 1
kali sehari minimal selama 90 hari (Buku Kesehatan Ibu dan Anak, 2015).
8) Pemeriksaan Laboratorium
a) Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila
diperlukan.
c) Tes urine, tes urine dilakukan untuk mengetahui apakah urine ibu
terjadi, jika ibu memiliki masalah, tenaga kesehatan akan segera mengambil
bayi baru lahir, asi eksklusif, KB dan imunisasi pada bayi. Penjelasan ini
diberikan secara bertahap pada saat kunjungan ibu hamil. Bidan memberikan
pelayanan yang diberikan berupa pelayanan faktor risiko dan deteksi dini
Minimal 2x pada trimester ketiga (K3 dan K4) 28-36 minggu, pelayanan yang
diberikan berupa tindak lanjut hasil pemeriksaan kedua dan mendeteksi adanya
komplikasi persalinan.
yang diberikan berupa tindak lanjut dari hasil pemeriksaan ketiga dan
RI, 2010).
1) Pengertian Kehamilan
Kehamilan dan persalinan adalah sesuatu proses yang normal, alami, dan
melindungi proses kehamilan dan persalinan normal adalah yang paling sesuai
bagi sebagian besar wanita. Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan
pelayanan dari seorang professional yang sama atau dari satu tim kecil tenaga
terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan
triwulan/trimester:
minggu. Dimana masa ini merupakan waktu untuk menyiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi
a) Rahim/Uterus
polos rahim, berat uterus naik dari 30 gram menjadi 1000 gram, isthmus rahim
Proses ovulasi berhenti vagina dan vulva berwarna merah atau kebiruan.
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya
b) Payudara
c) Sirkulasi Darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar
pertumbuhan janin dalam rahim, tapi pertambahan sel darah tidak seimbang
fisiologis (Manuaba,2010).
d) Sistem Respirasi
e) Sistem Integumen
puting. Vagina dan adanya chloasma gravidarum pada muka semakin lebih
gelap. Striae dan linea pada payudara akan semakin terlihat jelas (Saifuddin,
2009).
f) Sistem Pencernaan
terutama pada trimester akhir, terjadi kebutuhan protein dan kalori meningkat
(Saifuddin, 2009).
g) Sistem Perkemihan
janin mulai turun ke PAP. Desakan ini menyebabkan kandung kemih cepat
(1) Rasa tidak nyaman, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak menarik
(2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir cukup waktu
(3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
(4) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
(1) Oksigen
hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi saat hamil hingga akan
pada bayi yang dikandung. Konsul dokter atau tenaga kesehatan bila ada
(2) Nutrisi
Pada saat memasuki kehamilan trimester III, nafsu makan baik. Adapun
mineral, kalsium dan zat besi. Minum air putih minimal 8 gelas perhari juga
sangat penting.
Waktu yang dibutuhkan ibu hamil trimester III untuk tidur malam yaitu
8 jam dan tidur siang kurang lebih 1 jam. Pada kehamilan trimester III sering
tidur yang dianjurkan adalah miring kiri. Kaki kiri lurus dan kaki kanan sedikit
(4) Pakaian
tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut serta mengganti pakaian dalam
setiap hari.
(5) Eliminasi
Pada kehamilan trimester III ibu mengalami sering buang air kecil
karena penekanan kandung kemih akibat penurunan kepala janin ke pintu atas
panggul. Selain itu, perubahan hormonal mempengaruhi aktifitas usus halus dan
usus besar, sehingga buang air besar mengalami konstipasi atau sembelit.
Puting susu harus dibersihkan jika kolostrum keluar. Puting susu yang
masuk diusahakan agar keluar atau menonjol dengan pijatan dan memilin
puting susu kearah luar dengan penarikan lembut agar puting yang masuk
memilin puting susu pada umur kehamilan yang belum aterm atau sebelum 36
Senam hamil ditujukan pada ibu hamil yang tanpa kelainan atau tidak terdapat
penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan kelainan letak) dan
otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligament serta jaringan fascia
letak janin dan bisa mengurangi sesak napas, memperoleh cara melakukan
kontraksi dan relaksasi yang sempurna, dan dapat mengatur diri agar tenang.
Senam hamil dapat dimulai pada usia kehamilan sekitar 24 minggu sampai 28
minggu (Manuaba,2010).
tersebut, orang tersebut hanya akan merasakan sakit ringan atau tidak sakit.
pentabio 2 diberikan pada bayi umur 2 sampai dengan 11 bulan sebanyak 3 kali
pada anak yang berusia 6 sampai dengan 7 tahun atau kelas 1 SD sebanyak satu
kali sebagai imunisasi ulang. Pemberian imunisasi TD pada siswa sekolah dasar
pada kelas 2 sampai dengan 3 masing-masing satu kali dan terakhir diberikan
ditentukan sesuai dengan status imunisasi ibu saat kunjungan pertama kali
wanita usia subur yang telah mendapatkan imunisasi TT5 yang harus dibuktikan
Pemberian tablet tambah darah untuk mencegah anemia pada ibu hamil.
Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap hari
Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA) dan pemeriksaan darah lainnya
(IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, keluarga berencana
(KB), dan imunisasi pada bayi, serta Program Perencanaan Persalinan dan
dan cepat bila terjadi komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas.
Penjelasan ini diberikan secara bertahap sesuai dengan masalah dan kebutuhan
ibu.
laboratorium, bila ditemukan kelainan atau masalah pada ibu hamil maka harus
yang tidak dapat ditangani dapat dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.
Sebuah metode baru dalam dunia musik mozart dan murottal untuk bayi
yang masih dalam kandungan. Metode atau program ini berguna untuk
mencetak bayi cerdas melalui stimulasi dan nutrisi secara bersamaan pada
psikomotor bayi, dan salah satu strategi meningkatkan kuantitas dan kualitas
pelayanan ANC. Ibu hamil dapat menggunakan metode ini sembari beraktivitas
biasa dengan pikiran ibu dalam keadaan rileks. Pelaksanaan kegiatan ini harus
otak dan bagian eksoderm, pada saat itu sensitivitas janin terhadap sentuhan
sel neuron yang akan membentuk sistem sensorik dan motorik. Untuk
mengembangkan kecerdasan memerlukan beberapa hal pokok yang harus
(1) Kebutuhan fisik biologis : diperoleh dari makanan yang cukup untuk
kecerdasan.
emosional dan kognitif yang memicu pembentukan percabangan sel saraf otak
(3) Kebutuhan nutrisi : beberapa makanan yang dapat ibu konsumsi agar
anak pintar sejak dalam kandungan melalui optimalisasi pembentukan otak dan
sistem syaraf antara lain yaitu ikan, telur, yoghurt, sayur-sayuran dan kacang-
kacangan karena asam folat sangat penting untuk pembentukan sel-sel otak
bayi.
dirumah oleh orang tua. Stimulasi dapat dilakukan kapan saja ketika bermain,
berkomunikasi dengan janin yang ada di dalam perut ibu, dan stimulasi dengan
metode sentuhan seperti usapan pada perut. Anak yang tidak banyak di
stimulasi sejak kandungan, otaknya akan lebih kecil 30% dibandingkan dengan
2017).
progesterone serta tekanan dari uterus. Asuhan yang dapat dilakukan dengan
memberikan nasihat tentang gizi, makan sedikit-sedikit tapi sering, minum susu,
hindari makanan yang pedas, gorengan atau yang berminyak, dan tinggikan
b) Konstipasi
usus yang terdesak oleh rahim yang membesar, atau bisa juga dikarenakan efek
dari terapi tablet zat besi. Penatalaksanaan khusus yaitu dengan diet atau
c) Hemorhoid
d) Insomnia
Disarankan ibu untuk minum air hangat sebelum tidur, dapat mandi
Buang air kecil yang sering, disarankan ibu agar minum air minimal 2
gelas perhari.
g) Sesak Napas
tangan di atas kepala yang akan memberikan ruang bernpas lebih luas.
h) Mudah Lelah
3. Persalinan
a. Pengertian Persalinan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya
plasenta secara lengkap. Ibu belum dapat dikatakan inpartu apabila kontraksi
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar, proses yang berakhir
dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan
2007). Persalinan adalah klimaks dari kehamilan dimana berbagai sistem yang
b. Lima aspek dasar benang merah yang penting dan saling terkait dalam
Keputusan ini harus akurat, komprehensif dan aman, baik bagi paisen dan
kepercayaan dan keinginan sang ibu. Prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah
bayi.
3) Pencegahan infeksi
komponen lain dalam asuhan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga,
penolong persalinan dan tenaga kesehatan lainnya dengan mengurangi infeksi
4) Pencatatan/dokumentasi
asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Hal yang
yang diberikan dan partograf adalah bagian terpenting dari proses pencatatan
selama persalinan.
5) Rujukan
Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau
menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir. Rujukan tepat waktu
merupakan unggulan asuhan sayang ibu dalam mendukung keselamatan ibu dan
hal-hal penting dalam mempersiapkan rujukan untuk ibu dan bayi (JNPK-
B (bidan) : Pastikan bahwa ibu dan bayi baru lahir di damping oleh penolong
nifas, dan bayi baru lahir (tabung suntik, selang IV, alat resusitasi, dll) bersama
ibu ke fasilitas rujukan tersebut. Suami atau anggota keluarga yang lain harus
identifikasi mengenai ibu atau bayi baru lahir, cantumkan alasan rujukan dan
uraikan hasil pemeriksaan, asuhan atau obat-obatan yang diterima ibu dan bayi
baru lahir. Sertakan juga partograf yang dipakai untuk membuat keputusan
klinik.
U (uang) : Ingatkan pada keluarga agar membawa uang dalam jumlah yang
lain yang diperlukan selama ibu atau bayi baru lahir tinggal di fasilitas rujukan.
1) Kebutuhan nutrisi
karena makanan padat memerlukan waktu yang lama untuk dicerna di lambung
Posisi bersalin yang tepat dan memberikan rasa nyaman pada ibu dapat
kurang nyaman.
3) Kebutuhan eliminasi
4) Peran pendamping
Suami atau orang terdekat ibu harus berada disamping ibu untuk
memberikan dukungan saat proses persalinan sehingga ibu merasa lebih tenang
dilakukan pada lumba sakralis dengan arah melingkar. Adapun secara umum
menerus, sentuhan yang nyaman dan dorongan dari orang yang mendukung,
6) Dukungan emosional
Dukungan emosional diberikan dengan melatih keterampilan dalam
7) Pencegahan infeksi
persalinan yang bersih dan aman bagi ibu dan bayinya, penolong dan
1) Tekanan Darah
mmHg, diastolik kurang lebih 5-10 mmHg) dengan mengubah posisi tubuh dari
dihindari. Rasa sakit, takut, dan perasaan cemas juga akan meningkatkan
tekanan darah. Anjurkan ibu untuk mencoba posisi yang nyaman selama
persalinan dan kelahiran. Pada kala I anjurkan pula suami atau pendamping
ibu dalam posisi terlentang, beritahukan ibu agar tidak mengambil posisi
tersebut.
2) Metabolisme
3) Suhu
selama persalinan terutama setelah dan selama bayi lahir. Peningkatan suhu
tubuh tidak boleh lebih dari 0,5°C sampai 1°C. Bila persalinan berlangsung
lebih lama peningkatan suhu dapat mengidentifikasi dehidrasi. Begitu pula pada
4) Denyut Jantung
kontraksi 400 ml darah dikeluarkan dari uterus dan masuk ke dalam sistem
faskuler ibu. Hal ini akan meningkatkan curah jantung sekitar 10-15% pada
tahap pertama persalinan dan sekitar 30-50% pada tahapan kedua persalinan.
Ibu harus diberitahu bahwa tidak boleh melakukan manuver valsava (menahan
nafas dan menegakkan otot abdomen) untuk mendorong selama tahap kedua.
dan meningkatkan tekanan vena. Curah jantung dan tekanan darah meningkat
valsava janin dapat mengalami hipoksia. Proses ini akan pulih kembali jika ibu
menarik napas.
oleh penurunan asam lambung maka saluran cerna akan bekerja dengan lambat
sehingga waktu pengosongan lambung terjadi lebih lama. Pengeluaran getah
6) Denyut Nadi
persalinan.
hal yang wajar, apabila ibu bersalin tidak mampu beradaptasi dengan perubahan
psikologi maka dapat memberikan efek jangka panjang dan berlanjut pada
psikologis yang mungkin terjadi menurut Manuaba (2012) yaitu : rasa cemas
stres, khawatir atau cemas dan perubahan emosi. Pada bulan-bulan terakhir
terkadang menjadi tak terkendali. Perubahan emosi ini bermuara dari adanya
1) Kala I
uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks
a) Fase laten adalah periode waktu dari awal persalinan hingga pembukaan
mulai berjalan secara progresif yang umumnya dimulai sejak kontraksi mulai
b) Fase aktif adalah periode waktu dari pembukaan 4 cm hingga 10 cm. Lama
cm per jam.
2) Kala II
Kontraksi selama kala dua terjadi lebih sering, kuat dan lebih lama, yaitu
2012). Tanda bahwa persalinan dimulai adalah terdapat dorongan meneran yang
dirasakan oleh ibu, tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva membuka.
3) Kala III
Batasan kala III persalinan menurut JNPK-KR (2017) dimulai setelah
lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Pada
kala tiga persalinan otot uterus terus berkontraksi mengikuti penyusutan volume
menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta
Setelah lepas, plasenta akan turun kebawah uterus atau kedalam vagina.
secara IM pada 1/3 paha bagian luar, pengendalian tarikan pada tali pusat yang
dilakukan hanya selama uterus berkontraksi, dan masase fundus uteri segera
darah tiba-tiba, pemanjangan tali pusat terlihat pada introitus vagina, perubahan
bentuk uterus dari diskoid ke bentuk globular dan terjadi perubahan posisi
uterus.
4) Kala IV
berakhir setelah dua jam dari lahirnya plasenta (JNPK-KR, 2017). Hal-hal yang
dipantau selama kala IV dan dicatat pada lembar partograf adalah periksa
fundus, tekanan darah, nadi, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit
Prinsip pemberian air susu ibu (ASI) adalah dimulai sedini mungkin dan
secara eksklusif. Segera setelah bayi lahir dan tali pusat dijepit. Letakkan bayi
tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi bersentuhan langsung ke kulit ibu.
Kemudian tutupi kepala bayi dengan topi dan selimuti badan bayi. Biarkan
kontak kulit ke kulit ini berlangsung setidaknya satu jam atau lebih (Dinkes
dikenal dengan lima P sebagai berikut passenger (janin dan plasenta), passage
(jalan lahir), power (kekuatan), posisi ibu dan psikologi ibu (Manuaba, 2012).
hanya membantu dalam kebutuhan fisik namun juga dapat dilakukan secara
emosional.
j. Persalinan Sectio Caesarea
1) Pengertian
insisi pada dinding abdomen dan uterus (Oxorn dan William, 2010). Persalinan
suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan saraf rahim dalam
2) Etiologi
Menurut Amin dan Hardi (2013) etiologi section caesarea ada dua yaitu
sebagai berikut.
Etiologi yang berasal dari ibu yaitu pada primigravida dengan kelainan
letak, primi para tua disertai kelainan letak, disporporsi sefalo pelvik
(disproprosi janin atau panggul), ada sejarah kehamilan dan persalinan yang
DM, gangguan perjalanan persalinan seperti kista ovarium, mioma uteri dan
sabagainya.
Fetal distress atau gawat janin, distosia, mal presentasi dan mal posisi
1) Pengertian
adalah ketidak cocokan antara kepala janin dan bagian pelvik tertentu yang
janin dan ukuran pelvis, yakni ukuran pelvis tertentu tidak cukup besar untuk
2) Etiologi
timbul karena berkurangnya ukuran panggul, ukuran janin terlalu besar dan
3) Komplikai
pengambilan tindakan yang tepat akan menimbulkan bahaya bagi ibu dan janin
(1) Partus lama yang sering disertai pecahnya ketuban pada pembukaan
(2) Dengan his yang kuat, sedangkan kemajuan janin dalam jalan lahir
nekrosis pada tempat tersebut. Beberapa hari post partum akan terjadi
fistula vesiko servikalis atau fitula vesiko vaginalis atau fistula rekto
vaginalis.
(2) Propalus funikuli, mengandung bahaya yang sangat besar bagi janin.
kepala janin tanpa akibat yang jelek sampai batas-batas tertentu. Akan
4) Indikasi CPD
4. Masa Nifas
kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira – kira enam
dan berjalan-jalan.
a) Uterus
perubahan pada lokasi uterus yang juga ditandai dengan warna dan jumlah
lochea. Segera setelah melahirkan, fundus uteri akan terukur 2 cm di bawah
cepat, fundus turun ±1-2 cm setiap 24 jam, hari ke enam dipertengahan pusat
b) Lochea
hari ke 3-7. Lochea Serosa yang berwarna kuning, dan keluar pada hari ke 7-
14. Lochea Alba yang berwarna putih keluar setelah 2 minggu pasca
persalinan.
2) Payudara
kolostrum sudah ada pada saat persalinan, produksi ASI terjadi pada hari
persalinan dan lahirnya bayi memberikan arti dan makna yang sangat besar
bagi seorang ibu. Bahkan sering kali dapat mengubah sikap dan psikologis
orang tua. Seorang ibu yang baru melahirkan mengalami adaptasi psikologis
pada masa nifas dengan melalui tiga fase penyesuaian ibu (tahap ibu)
terhadap perannya sebagai ibu. Tiga fase adaptasi psikologis ibu nifas dapat
dipaparkan sebagai berikut :
1) Fase taking in, hari pertama sampai kedua setelah persalinan, ibu akan
2) Fase taking hold, fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah
ada rasa tanggung jawab dalam perawatan bayinya. Perasaan ibu lebih
mengatasi fungsi tubuhnya misalnya kelancaran buang air besar. Hal yang
menyusui yang benar, cara perawatan luka laserasi jalan lahir, senam nifas,
3) Fase letting go, fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan
peran barunya. Fase ini terjadi setelah tiba dirumah. Pada masa ini ibu akan
Dasar dan Rujukan (2013) memaparkan kebutuhan dasar ibu selama masa
depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar dengan sabun dan air,
mengganti pembalut dua kali sehari, mencuci tangan dengan sabun dan air
proses involusi.
3) Kebutuhan gizi, ibu nifas harus mengonsumsi tambahan 500 kalori per
hari, diet seimbang (cukup protein, mineral dan vitamin), minum minimal 3
liter perhari.
5) Eliminasi, ibu nifas tidak dianjurkan untuk menahan buang air kecil,
karena dapat menyebabkan kontraksi uterus tidak baik dan infeksi pada
kandung kemih. Dalam 24 jam pertama, ibu juga sudah harus buang air besar.
tetap kering dan bersih, terutama pada puting susu dan harus menggunakan
bra yang menyokong payudara. Jika puting susu lecet, oleskan kolostrum
atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali menyusui. Apabila
puting susu lecet berat, maka puting dapat diistirahatkan dan ASI dapat
merah sudah berhenti dan tidak ada rasa nyeri jika dimasukkan satu atau dua
8) Senam nifas, senam sangat baik dilakukan oleh ibu karena dapat
mencapai pemulihan otot yang maksimal. Senam ini dilakukan pada ibu yang
pasca salin yang aman dan efektif untuk ibu yang ingin menjarangkan
ibu menyusui secara penuh dan sering lebih dari 8 kali sehari, ibu belum haid,
c) Kontrasepsi Progestin
digunakan oleh ibu menyusui baik dalam bentuk suntikkan maupun pil.
ASI.
d) Kontrasepsi Mantap
tanda vital, pemantauan jumlah darah yang keluar, pemeriksaan cairan yang
pemberian kapsul vitamin A dua kali, minum tablet tambah darah setiap hari
2) Kunjungan nifas kedua (KF 2) diberikan pada hari ke-3 sampai hari
tanda vital, pemantauan jumlah darah yang keluar, pemeriksaan cairan yang
keluar dari vagina, pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif, minum
3) Kunjungan nifas ketiga (KF 3), pelayanan yang dilakukan hari ke-8
anjuran ASI eksklusif, minum tablet tambah darah setiap hari dan pelayanan
KB pasca persalinan.
keluar dari vagina, pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif serta
Bayi baru lahir normal merupakan bayi yang lahir dalam keadaan
presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia
baru lahir 2500-4000 gram. Nilai apgar >7 dan tanpa cacat bawaan
(Sulistyawati, 2013).
Segera setelah bayi lahir, jaga kehangatan bayi dan lakukan penilaian
bayi yaitu bayi lahir langsung menangis, tubuh bayi kemerahan, bayi
Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam minggu
yang terpenting dalam perawatan tali pusat adalah menjaga agar tali pusat
tetap kering dan bersih. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum
3) Pencegahan Infeksi
sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya pencegahan
kehilangan panas tubuh maka BBL dapat mengalami hipotermi. Bayi dengan
hipotermia, sangat beresiko tinggi untuk mengalami sakit berat atau bahkan
kematian.
IMD dilakukan segera setelah bayi lahir, setelah tali pusat dipotong,
letakkan bayi tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi kontak ke kulit ibu.
Biarkan kontak kulit ke kulit ini menetap selama setidaknya 1 jam bahkan
lebih sampai bayi dapat menyusui sendiri. Bayi diberi topi dan selimut.
Salep mata untuk mencegah infeksi mata diberikan setelah 1 jam kontak
diberikan pada waktu 1 jam setelah kelahiran. Upaya pencegahan infeksi mata
7) Pemberian Vitamin K1
diberikan BCG pada saat sebelum bayi pulang dari tempat persalinan.
terjadi pada bayi dalam menyesuaikan diri dari kehidupan di dalam rahim ke
sedini mungkin jika terdapat kelainan pada bayi. Risiko terbesar kematian
BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, sehingga jika bayi lahir di
gram, umur kehamilan 37-40 minggu, bayi segera menangis, bergerak aktif,
kulit kemerahan, menghisap ASI dengan baik, dan tidak ada cacat bawaan
Bayi baru lahir normal memiliki panjang badan 48-52 cm, lingkar
dada 30-38 cm, lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi denyut jantung 120-
kepala tumbuh sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7,
grasping), organ genitalia pada bayi laki-laki testis sudah berada pada
skrotum dan penis berlubang, pada bayi perempuan vagina dan uretra
berlubang serta adanya labia minora dan mayora, mekonium sudah keluar
Segera setelah bayi lahir, jaga kehangatan bayi dan lakukan penilaian
bayi yaitu untuk menjawab usia gestasi cukup bulan atau tidak, warna
ketuban, nafas dan tangan bayi, tonus otot bayi. Asuhan bayi baru lahir
normal diberikan pada bayi dengan kondisi umur cukup bulan, air ketuban
e. Neonatus
Neonatus merupakan masa dari bayi baru lahir hingga 28 hari. Menurut
1) Antropometri Lengkap
lingkar dada. Apabila ditemukan diameter kepala lebih besar 3 cm dari lingkar
dada, maka bayi mengalami hidrosefalus dan apabila diameter kepala lebih
melihat keadaan muka neonatus, bersih atau tidak, melihat keadaan muka
simetris atau tidak, melihat adanya oedema atau tidak, menilai refleks mencari
melihat keadaan mata neonatus bersih atau tidak, melihat keadaan mata bengkak
atau tidak, melihat adanya pengeluaran pada mata, melihat adanya perdarahan
pada mata, melihat adanya refleks pupil atau tidak, melihat adanya kelainan
pada mata (juling). Pemeriksaan hidung dengan cara melihat keadaan hidung
neonatus, bersih atau tidak, ada pengeluaran atau tidak, melihat lubang hidung
ada atau tidak, mengamati nafas cuping hidung ada atau tidak. Memeriksa
mulut dengan cara mengamati mukosa mulut lembab atau tidak, keadaan bibir
puting susu ibu atau jari pemeriksa yang dilapisi kapas kasa.
tidak, melihat adanya pengeluaran atau tidak, melihat garis khayal yang
menghubungkan telinga kiri, mata, telinga kanan. Memeriksa leher dengan cara
melihat adanya benjolan pada leher, melihat adanya pembesaran kelenjar limfe,
melihat adanya kelenjar tiroid, melihat adanya bendungan pada vena jugularis,
menilai tonik neck reflex, dengan cara putar kepala neonatus yang sedang tidur
normal atau tidak, memeriksa jumlah jari-jari, menilai morrow reflex, menilai
simetris atau tidak, memeriksa tarikan otot dada, ada atau tidak, memeriksa
bunyi nafas dan jantung, mengukur lingkar dada (lingkarkan pita pengukur pada
dada melalui puting susu neonatus). Memeriksa perut dengan cara memeriksa
bentuk simetris atau tidak, memeriksa perdarahan tali pusat ada atau tidak,
memeriksa warna tali pusat, memeriksa penonjolan tali pusat saat neonatus
menangis dan atau tidak, memeriksa distensi ada atau tidak, melihat adanya
atau tidak, penis berlubang pada ujungnya atau tidak, dan menilai kelainan
seperti femosis, hipospadia, dan hernia skrotalis dan pada perempuan labia
mayor menutupi labia minor atau tidak, uretra berlubang atau tidak, vagina
berlubang atau tidak, pengeluaran pervaginam ada atau tidak. Memeriksa anus
(bila belum keluar mekonium) untuk mengetahui anus berlubang atau tidak.
tungkai kaki normal atau tidak, simetris atau tidak, memeriksa jumlah jari,
menilai graps refleks dengan cara menempelkan jari tangan pemeriksa pada
bagian bawah jari kaki. Memeriksa punggung dengan cara memeriksa ada atau
memeriksa ada atau tidaknya kelainan seperti spina bifida. Memeriksa kulit
2) Bounding Attachment
tua dan bayi baru lahir, yang meliputi pemberian kasih sayang dan pencurahan
perhatian pada menit-menit pertama sampai beberapa jam setelah kelahiran bayi
b) Rawat gabung
e) Memandikan
f) Melakukan perawatan tali pusat
karena ASI baru akan keluar pada hari ke 3 pasca persalinan. ASI yang pertama
3) Imunisasi Hepatitis B
radiasi. Oleh karena itu, segera setelah lahir kehilangan panas pada bayi harus
jaringan tubuh, maka terdapat perubahan yaitu penutupan foramen ovale pada
atrium jantung dan penutupan duktus arteriosus antara arteri paru dan aorta
(Sulistyawati, 2013).
Tanda bahaya bayi baru lahir diantaranya tidak mau menyusui, lemah,
kejang- kejang, sesak nafas (lebih besar atau sama dengan 60x/mnt), tarikan
dinding dada bagian bawah ke dalam, bayi merintih atau menangis terus-
menerus, tali pusar kemerahan sampai dinding perut, berbau dan bernanah,
demam/panas tinggi, mata bayi bernanah, kulit dan mata bayi kuning, tinja
bayi saat buang air besar berwarna pucat (Kemenkes RI, 2017).
segera setelah lahir, pencegahan kehilangan panas, asuhan tali pusat, Inisiasi
(JNPK-KR, 2017).
2) Kunjungan neonatal kedua (KN2) dilakukan pada hari ke-3 sampai hari
ke-7 setelah bayi lahir. Asuhan yang diberikan adalah menjaga kehangatan
tubuh bayi, memberikan ASI eksklusif, memandikan bayi, perawatan tali
sampai 28 hari setelah lahir. Asuhan yang diberikan kepada bayi adalah
memeriksa tanda bahaya dan gejala sakit, menjaga kehangatan tubuh bayi,
1) Pertumbuhan
Usia 0-6 bulan berat badan bayi akan mengalami perubahan setiap
minggu sekitar 140-200 gram. Penambahan tinggi badan sekitar 2,5 cm setiap
bulannya. Berat badan bayi perempuan normal usia 1 bulan adalah 3200-5500
gram dan berat bayi laki-laki normal adalah 3300-5700 gram. Panjang badan
2) Perkembangan
gerakan dalam rentang 90°, dapat melihat sesuatu secara terus menerus dan
kelenjar air mata sudah berfungsi. Bayi sudah dapat merespon suara yang keras
dengan refleks. Perkembangan bayi umur satu bulan meliputi motorik kasar
yaitu tangan dan kaki mulai bergerak aktif, perkembangan motorik halus
bayi mulai menatap wajah ibu atau pengasuh (Kemenkes RI, 2017).
3) Kebutuhan Dasar
Asah merupakan stimulasi mental yang akan menjadi cikal bakal proses
lain. Stimulasi pada masa neonatus dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Beberapa stimulasi yang dapat dilakukan bantu bayi duduk sendiri, mulai
Latih bayi menirukan kata-kata dengan cara menirukan suara bayi dan buat agar
Latih bayi bermain “ci luk iba” atau permainan lain, seperti
melambaikan tangan sambil menyebut “.. da.... da” “... da... da”. Angkat bayi
dan bantu ia berdiri di atas permukaan yang datar dan kokoh. Latih bayi
dan bantu bayi menunjuk nama benda yang disebutkan. Ajak bayi bermain
dengan permainan yang perlu dilakukan bersama. Latih bayi berjalan sendiri,
Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan
kepercayaan dasar. Hubungan yang erat dan selaras antara orang tua dengan
anak merupakan syarat yang mutlak guna menjamin tumbuh kembang yang
selaras baik fisik, mental maupun psikososial. Ikatan kasih sayang antara ibu
dan bayi atau bounding attachement dapat dilakukan sejak bayi baru dilahirkan
(2) Orang tua merupakan orang yang menyentuh bayi pertama kali.
kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu serta memberi rasa nyaman.
Meliputi nutrisi, pemenuhan nutrisi pada bayi baru lahir atau neonatus
ialah ASI. ASI mengandung zat gizi yang sangat lengkap yang dapat memenuhi
nutrisi yang diperlukan bayi. Pada bayi juga diberikan ASI, pemberian ASI
Hepatitis B sebanyak 3 kali, pada masa neonatus imunisasi ini hanya diberikan
saat bayi berusia 12 jam setelah lahir. Vaksin ini diberikan dengan satu kali
suntikan dosis 0,5 ml. Imunisasi BCG diberikan pada semua bayi baru lahir atau
neonatus sampai usia kurang dari 2 bulan. Penyuntikan dilakukan pada lengan
oral dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi polio berguna untuk
mencegah penularan penyakit polio yang menyebabkan lumpuh layu. Selain itu,
setiap bulan, pengobatan bayi sakit, tempat tinggal yang layak, kesehatan
nifas dan neonatus diharapkan selama memberikan asuhan ini tetap berlangsung
fisiologis tetapi jika terjadi sesuatu yang mengarah kesuatu hal yang patologis