NIM : 2043700056
FAKULTAS FARMASI
1
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
menganugerahkan nikmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan tugas Projek “Farmasi klinik” dengan judul “project konseling penyakit gagal
ginjal” tepat pada waktunya. Tugas Projek ini disusun guna memenuhi persyaratan penilaian
pada mata kuliah Farmasi klinik di semester 1 Program Studi Profesi Apoteker, Universitas
17 Agustus 1945 Jakarta.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang.................................................................................................4
B. Rumusan masalah...........................................................................................6
C. Tujuan konseling.............................................................................................6
5. Manifestasi klinik...........................................................................................14
7. Hemodiliasis ..................................................................................................15
1. Metode penelitian...........................................................................................18
BAB IV Penutup
1. Kesimpulan .....................................................................................................27
3
2. Saran ...............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bermutu, merata danterjangkau. Hal ini sesuai dengan paradigma sehat yang
masyarakat memiliki derajat kesehatan yang optimal. Upaya mencapai Visi dan
Misi Indonesia sehat 2025 sampai saat ini masih mengalami berbagai kendala hal
dari penyakit tersebut adalah Penyakit Gagal Ginjal Kronis (GGK) atau Cronik
Ginjal memegang banyak peranan penting bagi tubuh kita, selain peranan
keseimbangan cairan dalam tubuh kita, pengaturan status asam-basa (pH darah),
vitami D aktif. Pada ginjal gagal kronik, akan mengalami penurunan dalam
4
menumpuk, tekanan darah dapat tak terkendali, anemia yang akan memperberat
mempengaruhi fungsi organ lain mulai dari jantung, hati, pencernaan hingga otak
Hemodialisa (HD) adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarkan dari tubuh
penderita dan beredar dalam sebuah mesin di luar tubuh yang disebut dialiser.
tersisa, rata–rata penderita menjalani tiga kali dalam seminggu, sedangkan lama
pelaksanaan hemodialisa paling sedikit tiga sampai empat jam tiap sekali
tindakan terapi (Brunner dan Suddath, 2002; Yang et al., 2011). Proses
stres ! sik, pasien akan merasakan kelelahan, sakit kepala, dan keluar keringat
dingin akibat tekanan darah yang menurun (Gallieni et al., 2008; Orlic et al.,
akan mengalami gangguan proses berpikir dan konsentrasi serta gangguan dalam
kualitas hidup pasien GGK yang menjalani terapi HD. Kualitas hidup pasien
GGK yang menjalani terapi HD sangat dipengaruhi oleh beberapa masalah yang
terjadi sebagai dampak dari terapi HD dan juga dipengaruhi oleh gaya hidup
masalahnya sendiri serta melakukan upaya yang dapat dilakukan dengan usaha
5
bahan pembelajaran bagi pasien untuk meningkatkan pengetahuan yang dapat
B. Rumusan masalah
C. Tujuan:
diberikan konseling Agar pasien dapat mengetahui tentang penyakit gagal ginjal
D. Manfaat
Pasien gagal ginjal mengetahui tentang penyakit gagal ginjal melalui kegiatan
konseling.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan pustaka
transplantasi ginjal. Salah satu sindrom klinik yang terjadi pada gagal ginjal
(Rahman,dkk, 2013).
a. Penurunan cadangan ginjal, yang terjadi apabila GFR turun 50% dari
normal.
b. Insufisiensi ginjal, yang terjadi apabila GFR turun menjadi 20-35% dari
7
c. Gagal ginjal, yang terjadi apabila GFR kurang dari 20% normal.
normal
2 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ atau 60 – 89
ringan
3 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ atau 30 – 59
sedang
4 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ atau 15 – 29
berat
5 Gagal ginjal < 15 atau
dialisis
(Sumber : Sudoyo, 2006)
a. Glomerulonefritis
8
Glomerulonefritis adalah inflamasi nefron, terutama pada glomerulus.
akibat sekunder dari penyakit sistemik lain atau glomerulonefritis akut (Sloane,
2004).
b. Pielonefritis kronis
Pielonefritis adalah inflamasi ginjal dan pelvis ginjal akibat infeksi bakteri.
menyebar ke ureter, atau karena infeksi yang dibawa darah dan limfe ke ginjal.
Obstruksi kaktus urinaria terjadi akibat pembesaran kelenjar prostat, batu ginjal,
c. Batu ginjal
Batu ginjal atau kalkuli urinaria terbentuk dari pengendapan garam kalsium,
magnesium, asam urat, atau sistein. Batu-batu kecil dapat mengalir bersama
urine, batu yang lebih besar akan tersangkut dalam ureter dan menyebabkan
rasa nyeri yang tajam (kolik ginjal) yang menyebar dari ginjal ke selangkangan
(Sloane, 2004).
9
berekspansi yang lambat laun mengganggu dan menghancurkan
salah satu penyebab kematian terpenting pada diabetes mellitus yang lama.
Lebig dari sepertiga dari semua pasien baru yang masuk dalam program
ESRD (End Stage Renal Disease) menderita gagal ginjal. Diabetes mellitus
diabetik adalah istilah yang mencakup semua lesi yang terjadi di ginjal
William, 2012).
4. Patofisiologi
dari penyakit yang mendasarinya. Namun, setelah itu proses yang terjadi
10
menyebabkan perlukaan pada arteriol aferen ginjal sehingga dapat terjadi
Pada pasien GGK, terjadi peningkatan kadar air dan natrium dalam
air dari lumen tubulus menuju kapiler peritubular sehingga dapat terjadi
diantaranya adalah:
ginjal sehat akan mengambil alih tugas dan pekerjaan jaringan ginjal yang
sakit dengan mengkat perfusi darah ke ginjal dan flitrasi. Bila jaringan
ginjal yang rusak mencapai 77-85%, maka daya kompensasi tidak lagi
dapat dikeluarkan oleh ginjal yang sakit. Gejala sindroma uremia adalah:
11
pada saluran pencernaan adalah mual, muntah, anoreksia, dan penurunan
pada kulit adalah gambaran kulit menyerupai lilin dan berwarna kuning
akibat gabungan antara retensi pigmen urokrom dan pucat karena anemia,
pruritus akibat deposit garam Ca++ atau PTH dengan kadar yang tinggi,
jantung, pericarditis
b. Anemia
c. Hiperkalemia
12
Kelebihan kalium atau hiperkalemia biasanya akibat dari disfungsi ginjal
sementara atau permanen. Kelebihan ini sering terjadi dalam kaitannya dengan
gagal ginjal. Kelebihan ini juga dapat terjadi sementara (dengan fungsi ginjal
normal) setelah trauma jaringan mayor atau setelah tranfusi cepat darah yang
terpenting pada klinik gagal ginjal akut (ARF). Tidak bijaksana untuk
1995).
d. Hipokalemia
pengeluaran kalium dari ginjal, usus, atau lewat keringat, atau perpindahan
parah, muncul gejala kelemahan, keletihan, mual dan muntah, dan konstipasi
(Corwin, 2009).
13
gastrointestinalis akibat muntah dan diare, serta pengeluaran ginjal akibat
5. Manifestasi Klinik
tersebut dapat ditemukan pada GGK stadium 4 dan 5 (dengan GFR < 30
itu, ditemukan juga uremia yang ditandai dengan peningkatan limbah nitrogen
di dalam darah, gangguan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa dalam
Pengobatan gagal ginjal kronik dibagi dalam dua tahap yaitu penanganan
konservatif dan terapi penggantian ginjal. Penanganan gagal ginjal secara konservatif
14
keadaan pasien, dan mengobati setiap faktor yang reversible. Sedangkan penanganan
dengan pengganti ginjal dapat dilakukan dialisis intermiten atau transplantasi ginjal
individu pada pasien End Stage Renal Disease (ESRD). Kemajuan dalam memahami
tahun 2006 hemodialisis merupakan terapi yang paling sering digunakan pada
7. HEMODIALISI
berlebihan di dalam tubuh. Zat-zat tersebut dapat berupa zat yang terlarut
dalam darah, seperti toksin ureum dan kalium, atau zat pelarutnya yaitu air
memerlukan suatu jalan masuk ke dalam aliran darah, yang disebut sebagai
Komplikasi Hemodialisis
mendasari terjadinya penyakit ginjal kronik tersebut atau oleh karena proses selama
menjalani hemodialisa itu sendiri. Sementara itu dapat terjadi pula komplikasi akut
15
dimana komplikasi terjadi selama proses hemodialisa berlangsung (Rahardjo dkk.,
1.) Hipotensi
volume plasma, disfungsi otonom, vasodilatasi karena energy panas, dan obat
anti hipertensi.
idiopatik, namun diduga karena kontraksi akut yang dipicu oleh peningkatan
volume ekstraseluler.
Ditandai dengan mual dan muntah, yang juga disertai sakit kepala, sakit dada,
sakit punggung. Hal ini terjadi karena perubahan yang mendadak dari
16
potassium, hipotensi, penyakit jantung.
3.) Perdarahan
4.) Hipertensi
kencing
5 Gejala penyakit gagal ginjal adalah terjadi penurunan kadar hemoglobin,
17
BAB III
1. Metode penelitian
Penelitian pada tugas project ini menggunakan metode Pre-test dan Pos –test.
pemberian informasi atau pemahaman mengenai penyakit Gagal ginjal. Pre-test dan
Pos dijadikan tolak ukur untuk menentukan apakah pasien responden memahami
tentang gagal ginjal.Jumlah responden yang digunakan dalam tugas project kali ini
adalah sebanyak 26 orang, pemberian materi atau informasi dilakukan secara online
2. Pembahasan
Berikut adalah data diri 26 responden yang menjawab kuesioner dengan menggunakan
google form:
18
umur 24 sebanyak 7 orang
(26,9%)umur 23 1 orang
41 tahun sebanyak 7
orang.
disamping didapatkan
22-24 tahun.
Jenis kelamin Responden Dari kelompok umur
disamping di dapatkan
(50%).
Berikut adalah hasil pretest dan dan postest pada 26 responden yang menjawab kuesioner
19
menjawab bahwa penyakit gagal
Posttest:
2. Penyebab terjadinya gagal ginjal adalah penurunan Diperoleh hasil pretest bahwa
fungsi dari ginjal Penyebab terjadinya gagal ginjal
20
penyakit ginjal.
Postest:
3. Penyakit jangka panjang yang dapat menyebabkan Pada pretest Penyakit jangka panjang
gagal ginjal adalah darah tinggi dan diabetes ? yang dapat menyebabkan gagal ginjal
Pretest:
adalah darah tinggi dan diabetes ?
4. Pemeriksaan fungsi ginjal adalah dengan pemeriksaan Pada hasil pretest Pemeriksaan fungsi
darah dan air kencing ginjal adalah dengan pemeriksaan darah
21
Pretest Didapatkan hasil dari pretest sebanyak
Postest
menjawab YA sebanyak 96,2%.
5. Gejala penyakit gagal ginjal adalah terjadi penurunan Dari Hasil pertest Gejala penyakit
kadar hemoglobin, perubahan jumlah air kencing, gagal ginjal adalah terjadi penurunan
22
hasil ini dikarnakan terjadi karna
meningkat.
6. Bila ditemukan gejala gagal ginjal, maka sebaiknya Pada pretest: Bila ditemukan gejala gagal
kontrol gula darah pada penyakit diabetes, kontrol ginjal, maka sebaiknya kontrol gula darah
tekanan darah pada penderita darah pada penyakit diabetes, kontrol tekanan
Postest
7. Orang dengan penyakit gagal ginjal boleh minum Pada pretst Orang dengan penyakit gagal
sebanyak mungkin ginjal boleh minum sebanyak mungkin ?
23
Pretest posttest didapatkan peningkatan hasil
gagal ginjal.
Post test
8. Orang dengan penyakit gagal ginjal boleh makan Berdasarkan pertanyaan pretest Orang
makanan yang asin dengan penyakit gagal ginjal boleh makan
Pretest
makanan yang asin ?
24
9. Dukungan keluarga sangat diperlukan oleh orang dengan Pada pretest Dukungan keluarga sangat
penyakit gagal ginjal dalam perawatan mandiri ?
diperlukan oleh orang dengan penyakit
Pretest
gagal ginjal dalam perawatan mandiri ?
penting.
Posttest
10. Orang dengan penyakit gagal ginjal harus rutin cuci Pada pretest Orang dengan penyakit gagal ginjal
darah sesuai pengobatan dari dokter ? harus rutin cuci darah sesuai pengobatan dari
25
yakni yang menjawab YA 92,3% Sedangkan yang
posttest
26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
penyakit gagal ginjal, hal tersebut mungkin saja terjadi karena sebelum diadakan
posttest respondent diberikan informasi atau materi terkait penyakit gagal ginjal,
setelah diberikan materi respondent juga jadi lebih mengetahui pentingnya dukungan
B. Saran
Perlunya kesadaran diri untuk lebih menjaga kesehatan tubuh, dan perlunya
gagal ginjal.
27
DAFTAR PUSTAKA
Colvy, Jack. (2010). Tips Cerdas Mengenali dan Mencegah Gagal Ginjal. Yogyakarta:
DAFA Publishing.
Padila, (2012). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuhamedika.
Pranawa.1993. Anemia pada Gagal Ginjal Kronik. Jurnal. Seksi ginjal dan hipertensi FK
Price, S.A., dan Wilson, L. M. 2012, Pathofisiologi Konsep Klinik ProsesProses Penyakit.
Jakarta: EGC.
Rahman, dkk,. (2013). Hubungan Antara Adekuasi Hemodialisis dan Kualitas Hidup Pasien
Sukandar E. Nefrologi klinik. Edisi ke-3. Bandung: Pusat Informasi Ilmiah bagian Ilmu
Sudoyo dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Penerbitan Ilmu Penyakit
Dalam FK UI
28
29