Abstract
Department of Local Revenue on Katingan Regency has a local system to handle tax, such as
registration, data entry, and tax calculating. That system can only be accessed by Department of
Local Revenue on Katingan Regency. On the previous system, all those tasks are done manually.
Taxpayers had to come to Department of Local Revenue to get the information needed. On the
other side, Department of Local Revenue on Katingan Regency doesn’t have a profile website that
can be used to accommodate the aspirations of community about tax.
The proposed system is developed using PHP programming language and MySQL as DBMS.
The system also developed using Waterfall Modelling method, which is consist of 5 steps: analysis,
design, coding, testing, and maintenance.
The Content Management System (CMS) concept which is applied in the website helps the
website administrator manages the website easily. The application of e-government in the
proposed website is applied to level 2, namely information level and interaction level.
Key Words: e-govenrment, DISPENDA, web 2.0, content management system (CMS).
25
Jurnal Teknik Informatika
pendapatan daerah yang dilakukan oleh mengenai keluhan-keluhan tentang pajak
Dispenda, diharuskan adanya komunikasi yang bisa di akses kapan saja dan dimana
dan layanan informasi yang baik kepada saja. Dengan adanya website ini nantinya
masyarakat atau organisasi – organisasi sebagai media komunikasi dan layanan
lain. Keberhasilan suatu produk penyampaian informasi untuk layanan
kebijakan dapat dilihat dari adanya publik yang lebih baik sehingga target
penyampaian informasi yang tepat dan pendapatan daerah dan kebijakan
jelas sesuai dengan sasaran yang akan pemerintah dapat tercapai.
dicapai misalnya dengan membuat sistem
informasi yang berbasis web. 1.2. Landasan Teori
Di dalam Dinas Pendapatan Daerah 1.2.1. E-Government
Kabuaten Katingan sendiri terdapat E-government sendiri disebut juga
sebuah sistem yang menangani masalah sebagai e-gov, digital government, online
perpajakan, seperti pendaptaran, government atau dalam konteks tertentu
pendataan, dan perhitungan pajak. Sistem transformational government adalah
tersebut menggunakan Microsoft Office penggunaan teknologi informasi oleh
Excel. Saat seseorang ingin menjadi pemerintah untuk memberikan informasi
seorang wajib pajak, dia harus dan pelayanan bagi warganya, urusan
mendapftarkan dirinya di kantor bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan
Dispenda dengan cara mengisi form dan dengan pemerintahan. E-government
membawa fotokopi identitas diri, dapat diaplikasikan pada legislatif,
fotokopi akte pendirian (untuk usaha), yudikatif, atau administrasi publik, untuk
serta surat keterangan tempat kegiatan meningkatkan efisiensi internal,
atau usaha dari instansi berwenang. Form menyampaikan pelayanan publik, atau
tersebut kemudian disalin ke database proses kepemerintahan yang demokratis.
Dispenda untuk kemudian di data sebagai Model penyampaian yang utama adalah
wajib pajak. Sistem tersebut hanya ada di sebagai berikut.
Dispenda dan tidak bisa diakses dari luar. Government-to-Citizen (G2C) adalah
Sistem sebelumnya dilakukan secara layanan untuk individual atau
manual, yaitu para wajib pajak harus masyarakat, G2C membangun
datang ke Dispenda untuk mendapatkan fasilitas satu pintu yang mudah
informasi yang diinginkan. Oleh karena ditemui dan mudah digunakan untuk
itu, dibuatlah sistem yang memiliki semua layanan pemerintah kepada
fungsi untuk memberikan layanan masyarakat.
komunikasi dan informasi, dengan Government-to-Business (G2B)
tampilan yang mudah dipahami sehingga adalah untuk layanan bisnis. G2B
bisa ditangani oleh banyak user yang mengurangi beban kerja pengontrolan
berasal dari kecamatan yang ada di bisnis dalam laporan keuangan
Kabupaten Katingan, apalagi jarak tiap perusahaan pada pemerintah,
kecamatan dengan wilayah Pemerintahan perhitungan pajak dan sebagainya
Daerah Kabupaten Katingan mempunyai dengan cara menghilangkan duplikasi
jarak tempuh yang relatif jauh. pengumpulan data.
Sejak berdiri dan terbentuknya Government-to-Government (G2G)
Pemerintahan Daerah Kabupaten adalah layanan antar pemerintah.
Katingan, Dinas Pendapatan Daerah G2G memudahkan penyelenggaraan
sampai sekarang belum memiliki website. pemerintah lokal untuk mendapatkan
Selain itu website ini juga bisa menjadi data partnernya.
penampung suara/aspirasi masyarakat
26
Jurnal Teknik Informatika
Government-to-Employees (G2E) sendiri yaitu pendapatan asli daerah serta
layanan untuk internal pemerintah. lain-lain pendapatan yang sah.
IEE memanfaatkan teknologi
informasi untuk mengurangi biaya 1.2.3. Content Management System (CMS)
adminitrasi pemerintahan. Pengunaan Content Management System(CMS)
alat bantu yang sudah teruji juga dapat diartikan sebagai suatu sistem
keefektivitasannya di dalam dunia yang digunakan untuk mengelola dan
bisnis antara lain supplay chain memfasilitasi proses pembuatan,
management, financial management pembaharuan, dan publikasi content
dan knowledge management secara bersama (collaborative content
(Dipayana, 2010) management). Content mengacu pada
informasi dalam bentuk teks, grafik,
gambar maupun dalam format-format lain
1.2.2. Dinas Pendapatan Daerah yang perlu dikelola dengan tujuan
(DISPENDA) memudahkan proses pembuatan,
Sebagai unsur pelaksana otonomi pembaharuan, distribusi, pencarian,
daerah di bidang Pendapatan, analisis, dan meningkatkan fleksibilitas
Pengelolaan Keuangan Daerah, Dinas untuk ditransformasikan ke dalam bentuk
Pendapatan Daerah (DISPENDA) lain.
memiliki tugas pokok melaksanakan Terminologi CMS sendiri cukup
urusan pemerintahan daerah berdasarkan luas, di antaranya mencakup software
asa otonomi dan tugas pembantuan di aplikasi, database, arsip, workflow, dan
bidang pendapatan daerah. Adapun alat bantu lainnya yang dapat dikelola
fungsi Dinas Pendapatan Daerah sebagai bagian dari mekanisme jaringan
Kabupaten Katingan adalah sebagai informasi suatu perusahaan maupun
berikut. global.
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang
pendapatan dan pengelolaan 1.2.4. Basis Data
keuangan daerah. Data merupakan fakta mengenai
2. Penyelenggaraan urusan suatu objek seperti manusia, benda,
pemerintahan dan pelayanan umum di peristiwa, konsep, keadaan dan
bidang pendapatan dan pengelolaan sebagainya yang dapat dicatat dan
keuangan daerah. mempunyai arti secara implisit. Data
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di dapat dinyatakan dalam bentuk angka,
bidang pendapatan dan pengelolaan karakter atau simbol, sehingga bila data
keuangan daerah . dikumpulkan dan saling berhubungan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan maka dikenal dengan istilah basis data
oleh Kepala Daerah. (database). Sedangkan menurut George
Tsu-der Chou basis data merupakan
Pendapatan daerah adalah semua kumpulan informasi bermanfaat yang
hak daerah yang diakui sebagai diorganisasikan ke dalam aturan yang
penambah nilai kekayaan bersih dalam khusus. Informasi ini adalah data yang
periode anggaran tertentu ( UU.No 32 telah diorganisasikan ke dalam bentuk
tahun 2004 tentang pemerintahan daerah), yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.
pendapatan daerah berasal dari Menurut Encyclopedia of Computer
penerimaan dana perimbangan pusat dan Science and Engineer, para ilmuwan di
daerah, juga yang berasal dari daerah itu bidang informasi menerima definisi
27
Jurnal Teknik Informatika
standar informasi yaitu data yang memodelkan sistem secara visual. Juga
digunakan dalam pengambilan keputusan. merupakan satu kumpulan konvensi
pemodelan yang digunakan untuk
1.2.5. Entity Relationship Diagram (ERD) menentukan atau menggambarkan sebuah
Model Entity-Relationship yang sistem software yang terkait dengan
berisi komponen-komponen himpunan objek.
entitas dan himpunan relasi yang masing-
masing dilengkapi dengan atribut-atribut 1.2.7. Definisi Web 2.0
yang merepresentasikan seluruh fakta Web 2.0 adalah sebuah sebuah
dari “dunia nyata” yang ditinjau, dapat istilah yang dicetuskan pertama kali oleh
digambarkan dengan lebih sistematis O”Reilly Media pada tahun 2003, dan
menggunakan Entity Relationship dipopulerkan pada konferensi web 2.0
Diagram (ERD). Entity Relationship pertama di tahun 2004, merujuk pada
Diagram (ERD) adalah diagram yang generasi yang dirasakan sebagai generasi
menghubungkan antar entitas didalam kedua layanan berbasis web seperti situs
penyusunan/perancangan basis data jaringan social, wiki, perangkat
komunikasi, dan folksonomi yang
1.2.6. Unified Modelling Language (UML) menekankan pada kolaborasi online dan
Unified Modelling Language berbagi antar pengguna. O”Reilly Media
merupakan alat perancangan sistem yang dengan kolaborasinya bersama
berorientasi pada objek. Secara filosofi MediaLive Internasional, menggunakan
kemunculan UML diilhami oleh konsep istilah ini sebagai judul untuk sejumlah
yang telah ada yaitu konsep permodelan seri konferensi, dan sejak 2004 beberapa
Object Oriented (OO), karena konsep ini pengembang dan pemasar telah
menganalogikan sistem seperti kehidupan mengadopsi ungkapan ini. Menurut Tim
nyata yang didominasi oleh obyek dan O”Reilly, Web 2.0 dapat didefinisikan
digambarkan atau dinotasikan dalam sebagai berikut:
simbol-simbol yang cukup spesifik maka “ Web 2.0 adalah revolusi bisnis di
OO memiliki proses standard dan bersifat industry computer yang disebabkan oleh
independen. pengguna internet sebagai platform, dan
UML diagram memiliki tujuan merupakan suatu percobaan untuk
utama untuk membantu tim memahami berbagi aturan untuk
pengembangan proyek berkomunikasi, mencapai keberhasilan pada platform
mengeksplorasi potensi desain, dan baru tersebut. Salah satu aturan
memvalidasi desain arsitektur perangkat terutama adalah : membangun aplikasi
lunak atau pembuat program. Komponen yang mengeksploitasi efek jaringan untuk
atau notasi UML diturunkan dari 3 (tiga) mendapatkan lebih banyak lagi pengguna
notasi yang telah ada sebelumnya yaitu aplikasi tersebut.”
Grady Booch, OOD (Object-Oriented
Design), Jim Rumbaugh, OMT (Object 2. Pembahasan
Modelling Technique), dan Ivar Jacobson
OOSE (Object-Oriented Software 2.1. Analisis Sistem Lama
Engineering) Sistem lama yang ada di Dispenda
Unified Modelling Language (UML) Kabupaten Katingan sekarang yaitu saat
adalah suatu alat untuk seseorang ingin menjadi wajib pajak, dia
memvisualisasikan dan harus mendaftarkan dirinya di kantor
mendokumentasikan hasil analisa dan Dispenda dengan cara mengisi form dan
desain yang berisi sintak dalam membawa fotokopi identitas diri,
28
Jurnal Teknik Informatika
fotokopi akte pendirian (untuk usaha),
serta keterangan tempat kegiatan atau
usaha dari instansi berwenang. Form
tersebut kemudian disalin ke database
Dispenda untuk kemudian di data sebagai
wajib pajak.
Sistem tersebut hanya ada di
Dispenda dan tidak bisa diakses dari luar.
Sistem sebelumnya dilakukan secara
manual, yaitu para wajib pajak harus
datang ke Dispenda untuk mendapatkan
informasi yang diinginkan, apalagi
Kabupaten Katingan adalah suatu
wilayah yang sangat luas.
29
Jurnal Teknik Informatika
bentuk html oleh PHP, lalu dikirim ke
Apache.
6. Apache lalu mengirim hasil ini
kembali ke web browser. Melihat
respon ini, dalam bentuk HTML,
misal berupa tulisan “Maaf password
tidak valid”
30
Jurnal Teknik Informatika
3. Kesimpulan 4. Saran
Kesimpulan yang didapatkan dari Saran yang diberikan dengan
penyusunan tugas akhir Rancang Bangun tercapainya Tugas Akhir ini adalah
Website Dinas Pendapatan Daerah sebagai berikut :
(DISPENDA) Kabupaten Katingan ini 1. Website Dinas Pendapatan Daerah
adalah : ( DISPENDA) Kabupaten Katingan ini
1. Konsep Management System (CMS) memiliki sisi multimedia hanya text dan
website DISPENDA Kabupaten Katingan gambar, kedepannya diharapkan bisa
membuat pengelola website lebih mudah ditambahkan sisi multimedia yang lain
dalam melakukan pengelolaan isi website seperti audio dan video sehingga
ini. Konsep CMS ini memungkinkan tampilan website menjadi lebih baik lagi
semua informasi di dalamnya bersifat mengikuti perkembangan teknologi.
dinamis dan dapat berubah berdasarkan 2. Untuk pengembangan sistem
data yang ada di dalam database. selanjutnya bisa ditambahkan sistem
Penerapan itu diantaranya dengan keamanan data yang lebih baik demi
pembuatan masing-masing tabel dengan kesempurnaan program.
field yang lengkap untuk masing-masing 3. Website ini menerapkan e-government
data yang ada pada website. hanya sampai level 2 yaitu level
2. Pembuatan dan penerapan web 2.0 informasi dan level interaksi, kedepannya
pada website Dinas Pendapatan Daerah e-government diharapkan bisa mencapai
(DISPENDA Kabupaten Katingan adalah level 3 dan 4, yaitu level transaksi dan
dirubahnya sistem dokumen siap saji ke level integrasi.
platform aplikasi dan menjadikan metode
web berjalan di atas browser. Daftar Pustaka
3. Penerapan e-government pada Rancang
Bangun Website Dinas Pendapatan Abdul. 1999. Konsep & Tuntutan Praktis
Daerah (DISPENDA) Kabupaten Basis Data.
Katingan disesuaikan dengan tugas, Yogyakarta : Penerbit Andi.
fungsi dan wewenang dari DISPENDA Antonius Yunus, Kemas.2003. Jurnal
sendiri. DISPENDA mempunyai tugas Pengantar Content Manajemen System
dan fungsi pokok yakni, fungsi pelayanan, (CMS). Penerbit: Ilmu Komputer.com.
fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Basuki, Murya Arief. 2009. Content
Penerapan e-government pada website Management System. (Online
DISPENDA Kabupaten Katingan ini www.jurnal.umk.ac.id Diakses tanggal 21
diterapkan sampai pada level 2, yaitu : Juni 2013)
Dipayana, Avicinna Iyan. 2010. E-
Level 1 (informasi) masyarakat akan Government. (Online
mendapatkan berbagai informasi penting www.avicinna.wordpress.com Diakses
baik mengenai DISPENDA kabupaten tanggal 21 Juni 2013.)
katingan maupun pemerintah daerah Dharwiyanti, Sri. 2009. Pengantar
kabupaten katingan. Unified Modeling Language (UML).
(Online www.ilmukomputer.com Diakses
9 Juni 2013.)
Level 2 (interaksi), pengunjung atau Dzacko, Haidar. 2007. Basis Data
masyarakat dapat memberikan kritik dan (Database). (Online www.haidar.com
saran yang bisa ditanggapi nantinya oleh Diakses 26 Maret 2013)
pejabat yang terkait. Elmasri, Ramez. 2000. Database System.
(Online www.haidar.com
31
Jurnal Teknik Informatika
Diakses 26 Maret 2013)
Fatansyah. 2007. Entity Relationship
Diagram. (Online
www.fatansyah.wordpress.com Diakses
tanggal 21 Juni 2012)
Hadi, Mulya. 2009. Dreamweaver CS4
Untuk Orang awam.
Palembang : Penerbit Maxikom.
Haviluddin. 2011. Memahami
Penggunaan UML (Unified Modelling
Language). Samarinda : Jurnal
Informatika Universitas Mulawarman.
Jahja, Kristianto. 2008. Perkembangan
HTML.(Onlinewww.ilmukomputer.com
Diakses tanggal 15 Juni 2013.)
Kementerian Keuangan Republik
Indonesia. Direktorat Jenderal
Pajak.(Online www.pajak.go.id Diakses
16 Juni 2013.)
Kementerian Komunikasi dan
Informatika Republik Indonesia (Online
www.kominfo.go.id Diakses 12 Oktober
2013)
Kurniawan, Heri. 2011. Trik Membuat
Template dengan PHP dan CSS.
Yogyakarta : Penerbit Lokomedia.
Kusrini,M.Kom,2007, Strategi
Perancangan dan Pengelolaan Basis
Data, Andi,Yogyakarta.
Putri, Megawati Soekarno. 2003.
Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan
Strategi Nasional Pengembangan E-
Government. (Online
www.psdg.bgl.esdm.go.id Diakses
tanggal 21 Juni
32
Jurnal Teknik Informatika