Anda di halaman 1dari 2

1.

Konsep Gaya Hidup


Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat,
dan opininya. Menurut Kotler (2002) gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri
seseorang” dalam berinteraksi. Gaya hidup merupakan faktor terpenting yang sangat
mempengaruhi kehidupan masyarakat. Gaya hidup juga merupakan salah satu tujuan
dari SDGs. SDGs adalah sebuah program pembangunan yang berkelanjutan di mana
di dalamnya terdapat 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang
telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan
manusia dan planet bumi, salah satu tujuannya berkaitan tentang gaya hidup yaitu
memastikan pola konsumsi dan Produksi yang berkelanjutan serta memastikan
kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia.
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktifitas,
minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang
berinteraksi dengan lingkungannya (Pusparani, 2016).
2. Gaya Hidup sehat
Menurut Lisnawati (2001) gaya hidup sehat menggambarkan pola prilaku sehari-
hari yang mengarah pada upaya memelihara kondisi fisik, mental dan sosial berada
dalam keadaan positif. Indikator gaya hidup sehat antara lain: perilaku tidak merokok,
pola makan sehat dan seimbang, dan aktivitas fisik yang teratur (Depkes RI, 2002).
Gaya hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor
tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga. Selain itu
gaya hidup seseorang juga mempengaruhi tingkat kesehatannya, misalnya jika suka
merokok dan minum minuman keras, tentu saja bukan pola hidup sehat (Anne, 2010).
Sedangkan menurut Notoatmodjo (2010) Perilaku sehat adalah perilaku- perilaku
yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatannya. Agar gaya hidup yang sehat tercapai, diperlukan
pertahanan yang baik dengan menghindari kelebihan dan kekurangan yang
menyebabkan ketidakseimbangan, sehingga dapat menurunkan kekebalan dan semua
yang mendatangkan penyakit. Hipertensi saat ini, terdapat adanya kecenderungan
bahwa masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan
masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup
masyarakat kota yang berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi seperti stress,
obesitas (kegemukan), kurangnya olahraga, merokok, alkohol, dan makan makanan
yang tinggi natrium dan kadar lemak jenuh (Anam,2016). Gaya hidup dapat memicu
terjadinya hipertensi. Berikut gaya hidup yang dapat meningkatkan resiko-resiko
hipertensi

Anda mungkin juga menyukai