PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengenali dan memahami kebutuhan satu sama lain, membentuk interaksi dan
(Budyatna, 2011:14).
Selain faktor kebutuhan seseorang akan hadirnya individu lain, faktor daya
antarpribadi yang lebih dekat dengan lawan jenis. Komunikasi yang terjalin
secara personal antara dua orang atau lebih dan berlangsung secara berkelanjutan
hubungan tersebut sudah diteguhkan oleh kedua belah pihak. Kedekatan secara
daya tarik seseorang untuk menjalin hubungan antarpribadi dengan individu lain.
1
2
sosial diakui bahwa saat itu pasangan telah dilegalkan menjadi suami istri. Legal
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai sesuatu yang sesuai
kasih sayang, pengertian, dan kepercayaan antara satu sama lain. Namun tidak
salah satu pihak demi kepentingan pribadinya, salah satunya dengan upaya
hubungan seksual dengan orang lain yang bukan merupakan pasangan primernya
secara emosional dan/ atau secara seksual. Perselingkuhan tidak dapat dibatasi
3
yang dilakukan oleh salah satu pihak dalam hubungan pernikahan dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti yang pertama faktor psikofisik yaitu
pemenuhan kebutuhan secara biologis. Yang kedua faktor sosial yaitu masalah
perbedaan dan keunikan pasangan, adanya desakan secara ekonomi dan juga
sekitarnya. Kemudian faktor yang ketiga yaitu faktor psikologis seperti adanya
desakan kebutuhan tertentu yang tidak dapat dipunuhi bersama pasangan, adanya
masalah dan tekanan dalam rumah tangga, serta adanya dinamika psikologi
DKI Jakarta, dan lebih mengejutkan provinsi Jawa Timur menjadi kota dengan
telah mencapai 10% dari 2 Juta pernikahan. Dari angka tersebut 91.841 juta
karena ketidakharmonisan rumah tangga, 78.401 juta karena tidak ada tanggung
jawab suami dan 67.891 juta disebabkan karena masalah ekonomi, dan 10.029
4
yang dilansir oleh portal media online Republika.co.id, pada April 2012
Januari 2014, angka perceraian naik 40% dari tahun sebelumnya dan 90% dari
perselingkuhan yang dilakukan oleh pihak suami dan 10% dari dilakukan oleh
pihak istri.
perselingkuhan dan komunikasi yang diciptakan oleh pihak pelaku untuk dapat
kepada pasangannya.
Menurut DeVito (1997: 10) Keterbukaan diri seseorang atau Self disclosure
Seperti Jendela keterbukaan diri yang diungkapkan oleh Johari Window, kuadran
5
memberikan informasi mengenai dirinya kepada orang lain, namun pada kuadran
kedua yaitu Jendela Hidden yang menyebutkan bahwa seseorang akan berusaha
dari pasangan legalnya. Hasil dari penelitian psikologi yang dilakukan oleh
Intaglia Harsanti pada tahun 2010 dengan judul “Motivasi Seorang Wanita
dilakukan termotivasi karena yang pertama faktor kebutuhan yang ada dalam
(suami), dan yang ketiga adalah karena ingin lepas dari hubungannya (dengan
suami).
seseorang yang sedang jatuh cinta. Cinta yang dialami seseorang kepada orang
lain diluar pernikahannya dapat dikatakan sebagai cinta yang tidak lazim karena
cinta kepada orang lain diluar pernikahannya merupakan salah satu bentuk
6
penghianatan terhadap ikatan dan janji yang ada dalam pernikahan. Menurut
sebagai cinta romantis yaitu cinta yang menggebu-gebu. Cinta yang seperti ini
yang dapat mengaktifkan daerah-daerah tertentu dari otak yang melepaskan zat-
zat kimia yang memicu hiperaktivitas. Dinamika psikologi yang dialami oleh
metode studi kasus. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang
Selain itu, terdapat satu lagi penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini
adalah penelitian yang pernah dilakukan pada tahun 2011 oleh Aprilita
dengan judul “Keterbukaan Diri Pasangan Suami Istri Beda Domisili”. Studi ini
menggunakan teori keterbukaan diri oleh Brook and Emmert dalam Rakhmat.
perselingkuhan meskipun tidak ada bukti yang dapat menunjukkan bahwa suami
dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu pola keterbukaan diri
memiliki hubungan dengan topik atau kasus khusus yang akan diteliti yaitu pada
ditentukan oleh peneliti, yaitu seseorang yang sudah menikah dan sedang atau
berusia 32 tahun dengan usia 5 tahun pernikahan serta telah memiliki satu orang
secara hukum dan agama seharusnya dapat tetap dijaga oleh masing-masing
pihak, baik istri maupun suami. Namun berdasarkan fakta yang telah disebutkan
sebuah hubungan pernikahan saat ini. Serta adanya dinamika psikologi yang akan
untuk mengulas tentang keterbukaan diri yang dilakukan oleh seorang pelaku
8
penelitian ini, peneliti berusaha mengetahui bagaimana open self dan hidden self
B. Rumusan Masalah
mengetahui :
hubungan pernikahan ?
hubungan pernikahan ?
C. Tujuan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Bagi peneliti : Hasil penelitian ini menjadi salah satu upaya peneliti dalam
E. Kajian Teori
1. Komunikasi
adalah sesuatu yang sedang berlangsung serta bergerak maju dan berubah
10
yang saling berhubungan serta mempengaruhi satu sama lain. Dalam proses
pesan verbal atau bahasa yang disampaikan oleh seseorang. Yang kedua
(Wood, 2013:4)
feedback yaitu reaksi komunikan sebagai pengaruh dari pesan yang diterima.
tujuan mengubah sikap, opini, pandangan atau perilaku orang lain tentang
Komunikasi Antarpribadi
melibatkan tidak lebih dari dua orang individu yang dinamakan a dyad.
jumlah tiga orang atau the triad dapat dikatakan kelompok yang terkecil
terlalu penting. Misalnya, interaksi antara dua sahabat, suami istri, bisa
melalui telepon, email, bisa juga menggunakan bahasa isyarat jika berada
harus menghasilkan atau memiliki efek atau pengaruh. Efek yang dihasilkan
13
oleh komunikasi antarpribadi tidak harus segera dan nyata, tetapi harus
terjadi.
dipengaruhi oleh kegaduhan atau noise. Kegaduhan atau noise ialah setiap
kita tentang bagaimana kita dan bagaimana pandangan orang lain terhadap
diri kita. Hal tersebut akan terus berkembang sejalan dengan interaksi sosial
a. Konsep Diri
kita. Persepsi tentang diri bersifat psikologi, sosial, dan juga fisis.
tentang diri kita. Jadi konsep diri meliputi apa yang kita pikirkan dan
apa yang kita rasakan tentang diri kita (Rakhmat, 2011: 99)
orang lain dan berpartisipasi dalam dunia sosial. Dari proses interaksi
yang tarjalin, kita dapat mengerti serta memahami bagaimana orang lain
mengenai perspektif orang lain dan bagaimana orang lain melihat kita
(Wood, 2013:46).
self image atau citra diri, dan komponen afektif disebut harga diri atau
(Wood. 2013:47).
pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri akan
ketika orang lain memahami diri kita mereka dapat merespon kita secara
mempengaruhi apa yang kita ketahui tentang diri kita dan bagaimana
kita dapat merasa siapa diri kita dihadapan orang banyak. (Wood, 2013:
155).
lain dan mereka juga akan memberikan sejumlah umpan balik terhadap
kita. Jendela Johari mencakup empat tipe informasi, yang pertama area
terbuka (open self) yaitu informasi mengenai diri kita yang orang lain
dan diri kita ketahui. Kedua, adalah area buta (blind self) yaitu segala
informasi yang orang lain ketahui mengenai diri kita namun kita sendiri
(hidden self), yaitu meliputi informasi yang kita ketahui tentang diri kita
kita ketahui tentang diri kita kepada orang lain. Dan yang keempat
17
adalah area yang tidak diketahui, yaitu kumpulan informasi tentang diri
kita yang tidak kita ketahui dan orang lain juga tidak mengetahi tentang
Setiap area pada Jendela Johari tidak bersifat tetap atau sama
dan berubah sesuai dengan keadaan atau situasi yang tengah dialami
Know to
Open Blind
Other
Not known
Hidden Unknow
to Other
informasi mengenai diri anda dimana Anda dan mitra Anda dapat
mengetahui.
2) Kuadran kedua
hal-hal yang Anda tahu mengenai diri Anda tetapi mitra anda tidak
mengetahuinya.
3) Kuadran ketiga
4) Kuadran keempat
mitra Anda.
menyangkut diri kita seperti selip lidah, gerakan nonverbal yang tidak
diketahui oleh partner kita dan menjadi suatu pengetauan baru tentang
diri kita. Yang keempat yaitu keterbukaan diri adalah informasi bagi diri
tentang orang lain yang sangat dekat dengan kita. Yang kelima yaitu,
melibatkan satu orang lain, sebagai syarat agar suatu komunikasi dapat
terjadi.
1) Besar Kelompok
2) Perasaan Menyukai
kita sampaikan.
3) Efek Diadik
4) Kompetensi
5) Kepribadian
6) Topik
diungkapkan.
22
7) Jenis Kelamin
diri kita dan dapat memahami diri sendiri secara lebih mendalam. Yang
lebih banyak dirasakan karena rasa takut akan adanya penolakan secara
misalkan sesuatu hal buruk yang pernah dilakukan atau karena adanya
yang sangat penting untuk dapat mengenal orang lain. Yang keempat
23
keterbukaan diri.
negatif, seperti :
2) Kerugian Material
3) Kesulitan Intrapribadi
c. Hubungan Antarpribadi
membuka diri, konsep diri akan menjadi lebih terlihat. Apabila konsep
diri sesuai dengan pengalaman maka kita akan terbuka dan menerima
pengalaman dan gagasan baru serta lebih cermat memandang diri kita
dan orang lain. Hal ini memiliki pengaruh besar dalam proses
lingkungan sekitar.
186).
terjalin antara dua orang individu yang saling berkomitmen untuk terus
hidup bersama.
Pernikahan
dan janji untuk bersama seumur hidup”. Pasangan yang dapat menerima
menikmati kebersamaan.
yaitu masa awal pernikahan dan akan berakhir pada saat pasangan
remaja. Yang ketiga, Mid-life Marriage yaitu tahap pada saat semua
3. Kebohongan Antarpribadi
meraka dalam situasi saat mereka membuat pernyataan yang kurang jujur
28
informasi-informasi tertentu.
29
Perselingkuhan
seyogyanya sudah secara sepakat mengikat janji untuk hidup bersama dan
dilandasi rasa saling percaya. Namun terkadang ada beberapa faktor yang
menyebabkan suami atau istri tidak lagi bisa saling percaya satu sama lain.
Adanya upaya penghianatan kepercayaan oleh salah satu pihak yang bisa
bukan merupakan pasangan sahnya, yang dapat terjadi baik secara emosional
sebagai berikut:
2008: 4)
a. Alasan Psikofisik
cara berpakaian.
a. Alasan Psikologis
2) Kebutuhan
3) Tekanan
4) Reduksi tegangan
5) Dinamika psikologis
6) Aspek moral
F. METODOLOGI
1. Jenis Penelitian
Variable yang ingin dikaji oleh peneliti adalah open self, hidden self serta
a. Sumber data
b. Sampel
yang ingin diketahui oleh peneliti. Pada penelitian ini, peneliti cukup
sendiri.
data deskriptif, artinya dari data yang diperoleh akan disajikan apa adanya
konsep atau teori-teori tertentu (Kriyantono, 2006: 200). Analisis data akan
berikut:
a. Reduksi data
b. Penyajian
kesamaan kategori.
c. Menarik Kesimpulan