Anda di halaman 1dari 4

Nama : Elzdha Miftiana Ringgani

Kelompok: Sumatera Barat


SDGs : 13

ECO UNION
(Environmental Continuity and Obligation, United in Limitation)
“Environmental Continuity: Millenial’s Role as An Enviro
Successor”
Tema: SDGs Sumatera Barat
Judul: Penerapan SDGs dalam Pengelolaan Sampah di Kota Padang
Sebelum terbentuknya dokumen SDGs, ada dokumen MDG’s (The Millenium
Development Goals). MDG’s diikuti oleh 189 negara dan membuat sebuah pertemuan
pada September 2000. Salah satu target dari MDG’s adalah untuk mengurangi jumlah
penduduk yang miskin hingga 50% pada tahun 2015. MDG’s kemudian berhasil dalam
menurunan jumlah penduduk miskin dunia hampir 50%. Adanya MDG’s membuat
perwakilan dari setiap negara kembali berkumpul dan membuat SDG’s. 1
SDGs terbentuk pada Sidang Umum PBB yang ke 70 pada bulan September 2015 di
New York, Amerika Serikat dan diikuti oleh 193 pemimpin negara. SDGs merupakan
singkatan dari Suistainable Development Goals. Awalnya, SDGs berbentuk sebuah
dokumen yang merupakan hasil kesepakatan pembangunan global. SDGs berfungsi untuk
melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan dalam menghadapi tantangan pada
proses pembangunan. Selama masa perumusan, diperlukan proses yang partisipatif.
Forum konsultasi antar stakeholder dan my world survey adalah bukti dari proses diskusi
yang partisipatif. My world survey nantinya akan berfungsi untuk menampung aspirasi
sehingga agenda baru dapat terbentuk.1
Prinsip dasar dalam SDGs terdiri dari 5, yaitu people (manusia), planet (bumi),
prosperity (kemakmuran), peace (kedamaian), dan partnership (kerjasama). Adanya 5
prinsip dasar ini kemudian dikembangkan menjadi 17 tujuan dan 169 sasaran yang saling
terhubung dan terintegrasi dengan baik. Salah satu program dari SDGs yang berkaitan
dengan prodi Teknik Lingkungan adalah terkait ekosistem, ekosistem kelautan, iklim, dan
keberlanjutan. Tujuan SDGs yang disorot dalam essay ini adalah melindungi,
memulihkan, dan meningkatkan ekosistem bumi secara berkelanjutan, mengelola hutan
secara berkelanjutan, menghentikan dan membalik degradasi (kerusakan) tanah, dan
kehilangan biodiversitas (keragaman hayati). 2
SDGs dipilih karena peraturan ini yang telah diagendakan hingga tahun 2030 dengan
mengedepankan manusia, lingkungan hidup, ekonomi, dan keadaan bumi. SDGs sangat
berbeda dengan MDGs yang masih mengedepankan ekonomi dan pembangunan. Adanya

Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya Angkatan 2020


Nama : Elzdha Miftiana Ringgani
Kelompok: Sumatera Barat
SDGs : 13

SDGs diharapkan manusia hidup dengan damai, keadaan bumi tidak semakin rusak
karena adanya usaha dan upaya pencegahan dan perbaikan alam.
Studi kasus yang akan diangkat di essay ini adalah keadaan limbah padat atau biasa
disebut sampah yang berada di Kota Padang. Kota Padang merupakan ibu kota Provinsi
Sumatra Barat. Menurut data BPS, jumlah penduduk Kota Padang pada tahun 2018
sebanyak 1.878.224 jiwa. Titik koordinat Kota Padang berada di 00044'00'' -01'08'' 35''
LS dan 100 05'05''-100 34' 09'' BT.3
Padang sebagai ibu kota provinsi tentunya banyak mengalami hambatan dan
permasalahan, seperti tumpukan limbah padat. Banyaknya limbah padat tentunya
berbanding lurus dengan jumlah penduduk kota Padang, yang artinya semakin banyak
enduduk maka akan semakin banyak limbah yang dihasilkan. Volume sampah yang dapat
dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan dari semua kecamatan hanya 400 ton per
hari. Timbulan sampah yang dihasilkan oleh tiap orang sebesar 0,8/kg.o/hari. 4
Timbulan sampah jika tidak diangkut akan menyebabkan berbagai permasalahan.
Permasalahan yang dapat muncul diantaranya adalah masalah kesehatan, estetika
lingkungan, dan beberapa permasalahan tidak langsung. Kesehatan warga sekitar dapat
terganggu karena lingkungan yang kotor akan membawa penyakit baru dan akan timbul
kontaminasi pada makanan yang akan dimakan oleh warga sekitar. Dampak tidak
langsung dari timbulan sampah adalah adanya banjir yang disebabkan oleh tumpukan
sampah di sungai. Timbulan sampah harus segera diangkut ke TPA agar bisa dilakukan
pengolahan.5
Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut sampah di kota Padang terdiri dari 2
jenis, yaitu sistem wadah tetap dan sistem wadah angkut. Sistem wadah tetap
menggunakan truk biasa dan dump truck sebagai alat pengumpul yang berasal dari sistem
komunal dan door to door. Sistem wadah angkut menggunakan armroll truck sebanyak
11 unit dengan kapasitas 6 m3. Kapasitas sampah yang diangkut oleh tiap truk pada
kendaraan sistem wadah tetap sebesar 10,64 m 3 dengan waktu yang dibutuhkan sekitar
4,53 jam. Sistem wadah tetap memiliki kapasitas yang kecil, sehingga biasanya digunkan
pada daerah yang memiliki timbunan sampah yang sedikit. Sistem wadah angkut
memiliki kapasitas pengangkutan 6 m 3 dengan waktu yang dibutuhkan sekitar 1,23 jam.
Sistem wadah angkut digunakan untuk mengangkut timbunan sampah yang sangat
banyak.5
Penambahan penduduk dapat terjadi tiap tahunnya. Perlu adanya solusi untuk
membenahi dan mengurangi timbulan sampah yang terjadi. Cara yang dapat dilakukan
adalah dengan melakukan 3R, yaitu: reduce, reuce, dan recycle. Reduce adalah upaya

Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya Angkatan 2020


Nama : Elzdha Miftiana Ringgani
Kelompok: Sumatera Barat
SDGs : 13

untuk mengurangi adanya sampah. Hal ini dapat dilakukan dengan akegiatan yang kecil,
seperti membawa makan dari rumah dan menggunakan sesuatu sesuai kebutuhan. Reuse
merupakan upaya untuk memanfaatkan sampah dan digunakan kembali sebelum dibuang.
Contoh dari perilaku reuse adalah dengan menggunakan kertas bolak-balik. Recycle
adalah uaya untuk mendaur ulang sampah dengan melakukan pengomposan dan bisa
dijual kembali. Perilaku recycle dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
memberikan pengetahuan bahwa sampah dapat dijadikan sebagai kompos yang nantinya
akan membantu tumbuhan agar tumbuh dengan subur.6
Selain itu terdapat solusi millennial yang dapat diterapkan, yaitu berupa smart trash
bin yang merupakan tempat sampah modern pintar yang dapat memilah-milah sampah
secara otomatis. Ada beberapa macam smart trash bin yang sudah ada, diantaranya
adalah tempat sampah otomatis yang dapat terbuka sendiri pada saat ada orang yang akan
membuang sampah, selanjutnya ada tempat sampah yang dapat memilah sampah organik
dan anorganik, dan beberapa fitur lainnya. Smart trash bin ini diklaim dapat membedakan
sampah antara sampah kaleng, kertas, dan plastic yang masih mempunyai nilai ekonomis.
Smart trash bin ini diharapkan mampu meringankan pekerjaan petugas kebersihan
menjadi lebih efektif dan efisien.7

Kesimpulan:
1. SDGs hadir untuk melengkapi program MDGs yang sudah berakhir pada tahun 2015.
Program SDGs dinilai lebih peduli terhadap lingkungan daripada MGDs. SDGs
merupakan program yang berlaku hingga tahun 2030 dan telah disetujui oleh 193
negara yang hadir dalam Sidang Umum PBB.
2. Timbulan sampah yang dihasilkan tiap orang di kota Padang sebesar 0,8 Kg/o/hari.
Timbulan sampah perlu diangkut supaya cepat diolah. Pengangkutan timbulan
menggunakan dua jenis kendaraan yaitu sistem wadah tetap dan sistem wadah angkut.
Sistem wadah angkut memiliki kapasitas yang lebih besar daripada sistem wadah tetap
sehingga cocok untuk mengangkut timbunan sampah yang banyak.
3. Solusi sederhana untuk mengurangi timbulan sampah adalah dengan melakukan 3R
yaitu: reduce, reuse, dan recycle. Penerapan 3R tentunya dapat meminimalkan timbulan
sampah yang ada di Kota Padang.
4. Solusi millennial yaitu dengan smart trash bin atau tempat sampah pintar modern yang
dapat memilah-milah jenis sampah yang masih memiliki nilai ekonomis seperti kaleng,
plastik, dan kertas.

Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya Angkatan 2020


Nama : Elzdha Miftiana Ringgani
Kelompok: Sumatera Barat
SDGs : 13

REFERENSI:
SUMBER TULISAN
1. Ishartono., Raharjo., Santoso, T. 2016. Sutainable Development Goals (SDGs) dan
Pengentasan Kemiskinan. Social Work Journal. 6(2): 154-272.
2. Ngoyo., Muhammad., Fardan. 2015. Mengawal Sustainable Development Goals
(SDGs); Meluruskan Orientasi Pembangunan yang Berkeadilan. Jurnal
Sosioreligius. 1(1): 77-88.
3. Badan Pusat Statistik Kota Padang. 2019. https://padangkota.bps.go.id/ diakses pada 18
Maret 2021.
4. Audina, M., Anwar, S., dan Antomi, Y. 2018. Prediksi dan Analisis Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Kota Padang. Seminar Nasional
Penginderaan Jauh Ke-5 Tahun 2018. 1-9.
5. Komala, S., P., Aziz, R., dan Ramadhani, F. 2012. Analisis Produktivitas Sistem
Transportasi Sampah Kota Padang. Jurnal Teknik Lingkungan Universitas
Andalas. 9(2): 95-109.
6. Raharjo, S., Zulfan, M., Ihsan, T., dan Ruslinda, Y. 2014. Perencanaan Sistem
Reduce, Reuse, dan Recycle Pengelolaan Sampah di Kampus Universitas
Andalas Limau Manis Padang. Jurnal Teknik Lingkungan Universitas Andalas.
11(2):79-87.
7. Dewi, P., Nugraha, R., Sumaryo, S. 2019. Perancangan dan Implementasi Smart
Trash Bin Menggunakan Metode Logika Fuzzy. Proceeding of Engineering,
Telkom University. 6(2): 2871-2878.

Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya Angkatan 2020

Anda mungkin juga menyukai