Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elzdha Miftiana Ringgani

NIM : 205100901111030
Kelas : O/Teknik Lingkungan
Tugas Pengembangan Paragraf.
Kualitas Air Bersih dan Teknologi Pengelolaan Air
Aspek yang paling penting didaam kehidupan manusia yaitu air. Air sebagai
salah satu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, karena fungsi dari air tersebut
yaitu untuk kebutuhan sektor rumah tangga (contohnya untuk minum, masak, mandi,
cuci), untuk kebutuhan industri (contohnya untuk pengangkutan air limbah), untuk
kebutuhan perdagangan dan ekonomi (contohnya digunakan untuk hotel, restoran)
dan untuk berbagai kebutuhan pertanian, dan sebagainya. Kebutuhan akan banyaknya
air, maka dijadikan kesadaran manusia untuk mengelola air dan menjaga kualitas air
dengan baik.
Kualitas air dapat dilihat dari segi syarat fisika dan syarat kimianya menurut
Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup. Berikut ini syarat fisika dari kualitas
air yang baik yaitu :
1. Air tidak terlihat keruh (jernih).
2. Tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya didalamnya.
3. Tidak berwarna (jernih).
4. Rasa air yaitu tawar.
5. Tidak mengeluarkan bau.
6. Suhu air berada pada suhu normal, dengan memastikan kondisi suhu air
normal yang dapat disebabkan oleh adanya proses pelarutan zat kimia pada
saluran pipa sehingga akan mengakibatkan penyakit pada tubuh.
7. Nilai kandungan Total Dissolve Solid atau zat padat tidak melebihi nilai
1000 pada air bersih dan nilai 100 untuk air minum.
Sedangkan, untuk syarat kimiawi pada air, hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah :
1. pH (derajat keasaman) dengan berada pada nilai 6-8.
2. Kondisi air yang mengandung besi (Fe) tidak lebih dari 0,1 mg.
3. Tingkat kesadahan air tidak melebihi 500mg/l, apabila tingkat kesadahan
lebih dari angka tersebut akan menimbukan korosifitas.
4. Tidak mengandung Timbal (pb), apabila dalam air tersebut mengandung ini
akan mengakibatkan resiko penyakit.
Sebagai pengguna air harus menjaga kualitas dan kuantitas air, agar dapat
bermanfaat bagi kehidupan manusia. menjaga kualitas dan kuantitas air tersebut
yaitu dengan mengolah air sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengolahan kualitas air, dan
pengendalian air yang menjelaskan bahwa air sebagai aspek utama dalam sumber
daya alam, yang harus dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan rakyat.
Pengolahan air bisa melalui teknologi pengolahan air bersih dengan
menggunakan polyalumunium chloride atau PAC (Fitriyah dan Zacky, 2018). Teknik
pengolahan air menggunakan media PAC ini sudah melalui berbagai penelitian dan
percobaan, hasil penelitian menunjukkan PAC dapat digunakan untuk pengolahan air,
karena mengandung unsur alumunium (Al).
Unsur alumunium (Al) dalam PAC tersebut dapat mengurangi tingkat
kekeruhan dalam air, media PAC dengan menggabungkan senyawa partikel koloid
dan netralisasi sehingga akan menimbulkan koagulasi, dan proses tersebut dinilai
efektif. Maka dengan penilaian efektif tersebut, penggunaan koagulan PAC ini bisa
digunakan.
Setelah melalui berbagai uji laboratorium, air yang telah diolah dengan
teknologi PAC, hasil analisa menunjukkan air sudah memenuhi standar dari
Kementrian Kesehatan (PERMENKES No. 492/Menkes/Per/2010). Standari tersebut
terlihat dari hasil pH, kesadahan, kandungan unsur : Fe, Mn, Nitrat, Nitrit, dan sulfat.
Sedangkan berdasarkan parameter warna yang dihasilkan, warna air menjadi
semakin jernih, namun apabila penggunaan koagulan tersebut berlebihan akan
mengakibatkan air menjadi keputihan.
Daftar Pustaka :
Fitriyah, dkk. (2019). Teknologi Pengolahan Air Bersih Menggunakan Media PAC :
Jurnalis. 1 (1).
Peraturan Kementrian Kesehatan. (2010).

Anda mungkin juga menyukai