Anda di halaman 1dari 2

Wajib Tahu

staf-ahli-informasi-rekam-medis

Ternyata Rekam Medis nggak sebatas catatan kesehatan aja lho, bahkan setiap
praktik kesehatan harus memiliki rekam medis seperti yang diatur dalam UU No. 29
Tahun 2004 tentang praktik kedokteran yang mengatur bahwa setiap dokter dan
dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran harus membuat rekam
medis. Dan rekam medis ini harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi
dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

Dilansir dari situs Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, data yang ada di dalam
rekam medis harus dijaga kerahasiaannya, namun informasi ini dapat dibuka antara
lain untuk memenuhi permintaan aparatur penegak hukum atas perintah pengadilan
dan memenuhi permintaan institusi/lembaga sesuai dengan ketentuan perundang
undangan seperti yang tertuang di Peraturan Menteri Kesehatan no. 269 Tahun
2008.

Dikutip dari tribunnews.com, saat ini Indonesia baru memiliki 4.000 orang Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK). Namun, menurut riset Indonesia butuh
lebih dari 10.000 orang PMIK untuk memenuhi kebutuhan seiring berkembangnya
keberadaan rumah sakit dan klinik di Indonesia. lho Quipperian.

Jika kamu memang berniat menjadi tenaga medis, ayo jangan ragu-ragu. Karena
menurut antaranews.com, Jepang dan Korea butuh banyak tenaga medis. Kebutuhan
tenaga medis itu meliputi ilmu keperawatan dan juga rekam medis. Kalau kamu
tertarik, di Korea Selatan kamu akan digaji kurang lebih 1,2 juta won dan di Jepang
22.000 yen perbulan.

Menurut republika.co.id, seiring berkembangnya era industri 4.0, sektor kesehatan


juga harus ikut berbenah. Termasuk di dalamnya sistem rekam medisnya lho
Quipperian. Untuk itu Pemerintah menghimbau untuk semua rumah sakit memiliki
sistem rekam medis elektronik dengan Big Data yang bersifat Volume (jumlah yang
besar), Velocity (Kecepatan arus informasi yang tinggi) dan Variety (jenis data
beragam).

Anda mungkin juga menyukai