1) Peran Masyarakat
Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan,
maka salah satu cara yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 dalam pasal 70 adalah dengan mengoptimalkan
peran serta masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Pasal ini menguraikan beberapa peran yang
bisa dilakukan oleh masyarakat, diantaranya pengawasan sosial,
memberikan saran pendapat, usul, keberatan, pengaduan serta
menyampaikan informasi dan atau laporan. Selain itu suatu
proses yang melibatkan masyarakat umumnya dikenal sebagai
peran serta masyarakat, yaitu proses komunikasi dua arah yang
berlangsung terus-menerus untuk meningkatkan pengertian
masyarakat secara penuh atas suatu proses kegiatan, dimana
masalah-masalah dan kebutuhan lingkungan sedang dianalis.
2) Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat merupakan keterlibatan mental dan emosi orang-
orang untuk menyumbangkan ide-ide dalam proses pembangunan
(Davis:1977, Mubyarto:1970). Keterlibatan secara mental dan emosi
muncul dalam bentuk kepedulian, rasa memiliki, aksi nyata, dan perilaku
yang mendukung untuk membersihkan lingkungan. Individu yang mau
terlibat dalam menjaga kondisi lingkungan akan membuat kegiatan dan
terobosan-terobosan baru untuk menjaga lingkungan. Dengan demikian
partisipasi masyararakat merupakan keterlibatan setiap individu untuk
menciptakan sebuah kondisi yang nyata terlihat di lingkungannya.
Masyarakat sebagai bagian dari sebuah ekosistem akan memberi
pengaruh terhadap lingkungannya, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Kesimpulan
Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan salah satu hak asasi manusia
sebagaimana diatur dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan
bahwa : “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir bathin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan”. Pasal 67 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 mengatur
bahwa setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup
serta mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Dalam rangka
tuntutan hak dan kewajiban terhadap lingkungan hidup ini, maka masyarakat tidak
boleh diam atau pasif terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Oleh karenanya, sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009,
masyarakat harus berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup. Tujuan dari peran serta masyarakat sejak tahap perencanaan adalah untuk
menghasilkan masukan dan persepsi yang berguna dari warga negara dan masyarakat
yang berkepentingan (public interest) dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan lingkungan.