Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BOTANI PHANEROGAMAE

“ETNOBOTANI”
Dosen pengampu: Salman Alfarisi M.Pd

Disusun oleh:

KELOMPOK VII

Adiba Nazila Hazeina Nasution 0310182089


Dinda Astri Pradira 0310182077
Maurin Zahra 0310183102
Sherly Aglillah 0310182047
Siti Maryam 0310182100

JURUSAN:

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUMATERA UTARA


2020
A. Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas anugerah-Nya dan segala
limpahan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai ketentuan.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Botani Pnanerogamae dengan Sub
Ednobotani.

Makalah ini dibuat sebagai hasil dari kerja sama penulis. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat berguna serta mencapai hasil yang maksimal sebagaimana tujuan makalah
ini dibuat. kesempurnaan hanya milik Allah, kekurangan milik insan-Nya. Maka, penulis
menyampaikan beribu maaf bila terdapat kesalahan secara teknis maupun teori, serta penulis
berharap kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya hayati, hal ini karenamenurut
pernyataan (Melalatoa, 1995), Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki
lebih dari lima ratus entri atau lema. Entri atau lema dikategorikan sebagai suku bangsa, sub
suku bangsa, komunitas masyarakat yang mendiami pulau kecil, atau masyarakat yang
memiliki ciri khas spesifik yaitu kebudayaan, pengetahuan dan kearifan lokal tersendiri,
antara lain dalam memanfaatkan tetumbuhan sebagai bahan sandang.

Saat ini dengan semakin derasnya kemajuan teknologi dan tranportasi yang telah
memasuki ke pelosok-pelosok terpencil, dikhawatirkan kebudayaan, pengetahuan dan
kearifan lokal tersebut tererosi bahkan hilang. Menurut (Waluyo, 1991), proses modernisasi
ternyata dengan mudah menggeser sejumlah pengetahuan atau kebudayaan asli suku bangsa
diluar Pulau Jawa. Oleh karena itu diharapkan data etnobotani ini menjadi dokumentasi
tentang pemanfaatan serat kulit kayu dari beberapa jenis tumbuhan yang digunakan sebagai
bahan sandang oleh beberapa suku bangsa di Indonesia, sehingga prospek pengembangannya
sebagai salah satu bahan baku kerajinan khas daerah yang saat ini banyak diminati oleh
wisatawan mancanegara, mendorong kreativitas masyarakat lokal untuk meningkatkan
ekonomi kesejahteraannya dan pelestariaannya dapat ditindak lanjuti. Oleh karena itu
makalah ini membahas tentang etnobotani.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah Etnobotani adalah:

1. Bagaimana pengertian etnobotani?


2. Bagaimana peranan dan manfat etnobotani?
3. Bagaimana Aplikasi etnobotani?
4. Bagaimana Status Pengetahuan Etnobotani di Indonesia
5. Bagaimana Masa depan etnobotani?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian etnobotani


2. Untuk mengetahui peranan dan manfat etnobotani
3. Untuk mengetahui Aplikasi etnobotani
4. Untuk mengetahui Status Pengetahuan Etnobotani di Indonesia
5. Untuk mengetahui Masa depan etnobotani
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Etnobotani

Menurut Soekarman dan Riswan (1992) Etnobotani adalah sebuah istilah yang
dikatagorikan dalam lima katagori pemanfaatan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu: pemanfaatan tumbuhan untuk tanaman pangan (pangan), pemanfaatan tumbuhan untuk
bahan bangunan (papan), pemanfaatan tumbuhan untuk obat-obatan, pemanfaatan tumbuhan
untuk upacara adat, dan pemanfaatan tumbuhan untuk perkakas rumah tangga.

Beberapa definisi etnobotani yang lain menurut beberapa penulis, antara lain :

1. Hough (1898) etnobotani adalah ilmu yang mempelajari tumbuh- tumbuhan dalam
hubungannya dengan budaya bangsa.
2. Jones (1941), etnobotani mempelajari hubungan antara manusia yang premitif dengan
tumbuh-tumbuhan.
3. Schultes (1967), etnobotani adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia
dengan vegetasi disekitarnya.
4. Ford (1980), etnobotani adalah ilmu yang mempelajari penempatan tumbuhan secara
keseluruhan di dalam budaya dan interaksi langsung manusia dengan tumbuhan.
5. Sheng – Ji et al. (1990), etnobotani adalah ilmu yang mempelajari keseluruhan
hubungan langsung antara manusia dengan tumbuhan untuk apa saja gunanya.

Etnobotani adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan secara tradisional


oleh suku bangsa yang masih primitif atau terbelakang. Pengertian lain Etnobotani dari
etnologi adalah kajian mengenai budaya, dan botani adalah kajian kajian mengenai tumbuhan
adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan tumbuhan
(Ginting, 2012).

Penelitian etnobotani diawali oleh para ahli botani yang memfokuskan tentang
persepsi ekonomi dari suatu tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat lokal. Ahli
etnobotani bertugas mendokumentasikan dan menjelaskan hubungan kompleks antara budaya
dan penggunaan tumbuhan dengan fokus utama pada bagaimana tumbuhan digunakan, dan
dipersepsikan pada berbagai lingkungan masyarakat, misalnya sebagai makanan, obat,
praktik keagamaan, kosmetik, pewarna, tekstil, pakaian, konstruksi, alat, mata uang, sastra,
ritual, serta kehidupan sosial (Supriono,1997)

Etnobotani merupakan suatu ilmu yang komplek dan dalam pelaksanaanya


memerlukan pendekatan yang terpadu dari bannyak disiplin ilmu antara lain
taksonomi,ekologi, dan geografi tumbuhan, pertanian, kehutanan, sejarah, antropologi dan
ilmu yang lainnya (Endah, 2006).Saat ini ilmu etnobotani mengarah pada sasaran untuk
mengembangkan sistem pengetahuan masyarakat lokal terhadap tanaman obat sehingga dapat
menemukan senyawa kimia baru yang berguna dalam pembuatan obat-obatan modern untuk
menyembuhkan penyakit-penyakit berbahaya seperti kanker, AIDS dan penyakit lainnya
(Sugiono, 2007).

Ilmu etnobotani akan sangat efektif apabila diterapkan pada masyarakat lokal. Untuk itu perlu
dilakuakan penyuluhan terhadap masyarakat setempat. Para ahli etnobotani terlebih dahulu
harus mengetahui nama-nama tumbuhan yang akan dipelajari, selain nama latin, mengetahui
nama sebutan suatu tumbuhan di suatu daerah juga penting. Selain itu para ahli dapat
mempelajari pemanfaatan tumbuhan tersebut dalam bidang ekonomi tanpa mengabaikan
faktor ekologisnya. Setelah itu studi lanjutan dapat dilakukan dengan lebih spesifik dan
terfokus dengan mengumpulkan sejumlah informasi lain (Purwanto, 1995).

Walujo (2000) memperluas batasan etnobotani yang meliputi penelitian dan evaluasi
tingkat pengetahuan dan fase-fase kehidupan masyarakat primitif beserta pengaruh
lingkungan dunia tumbuh-tumbuhan terhadap adat-istiadat, kepercayaan dan sejarah suku
bangsa yang bersangkutan. Walujo (2000) menyatakan bahwa disiplin etnobotani secara tidak
langsung telah lama dikenal di kalangan ilmuan dunia, tetapi di Indonesia tidak berkembang
seperti ilmu-ilmu lainnya. Baru pada tahun-tahun terakhir ini etnobotani mulai banyak
digemari kalangan peneliti botani Indonesia.Sebenarnya manusia dan tumbuh-tumbuhan
dalam kehidupan sehari-hari sangat berkaitan erat. Tumbuhan menyimpan banyak manfaat
yang dapat di ambil manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi manusia banyak yang
belum mengetahui manfaat dari tumbuhan itu sendiri. Keberadaan tumbuh-tumbuhan
merupakan berkah dan nikmat yang Allah SWT turunkan untuk manusia. Hal itu Allah SWT
buktikan dalam Al Qur’an Surat An-Nahl[16] ayat 11:
“ Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur
dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada
tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan” (Q.S.An-Nahl[16] ayat 11).

Ayat di atas menjelaskan tentang kekuasaan Allah SWT yang menciptakan tumbuhan
berupa zaitun, korma, anggur, dan berbagai macam buah-buahan yang bisa dimanfaatkan
oleh manusia sebagai bahan makanan. Setiap unsur makanan mempunyai khasiat bagi tubuh
manusia. Sebagai contohnya tumbuhan ada yang mengandung karbohidrat yang bermanfaat
untuk memberikan energi, mengandung protein sebagai pembangun tubuh, mengandung
vitamin yang berfungsi melindungi tubuh dari berbagai penyakit, lemak sebagai penambah
energi.

Studi etnobotani tidak hanya mengenai data botani taksonomis, tetapi juga menyangkut
pengetahuan botani yang bersifat kedaerahan, berupa tinjauan interprestasi dan asosiasi yang
mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan tanaman,serta menyangkut
pemanfaatan tanaman tersebut lebih diutamakan untuk kepentingan budaya dan kelestarian
sumber daya alam (Dharmono, 2007).

Istilah etnobotani dipahami sebagai suatu bidang ilmu yang mempelajari interaksi
masyarakat dengan lingkungan hidupnya, khususnya tumbuhan. Tumbuhan memberikan
manfaat yang begitu besar bagi manusia melalui berbagai khasiat yang dimilikinya, mulai
dari kandungan nutrisi, hingga kedahsyatan metabolit sekunder yang dihasilkan baik untuk
kesehatan (obat-obatan), pakan ternak, dan peptisida botani. Pengetahuan manusia tentang
manfaat tanaman ini sebenarnya telah dimulai sejak berabad-abad lalu dan diturunkan kepada
anak cucu hingga sekarang. Bahkan bidang kedokteran saat ini juga telah banyak
mengembangkan obat-obatan yang berasal dari senyawa yang dihasilkan tanaman (Hariana,
2007). Menurut Soekarman dan Riswan (1992), istilah etnobotani sudah lama dikenal dan
statusnya sebagai ilmu tidak mengalami masalah tetapi status obyek penelitiannya sangat
rawan karana cepatnya laju erosi sumber daya alam terutama flora atau tumbuhan dan
pengetahuan tradisional pemanfaatan tumbuhan dari suku bangsa tertentu. Hal ini disebabkan
oleh rusaknya habitat tumbuhan di muka bumi ini.
B. Peran dan Manfaat Etnobotani

Etnobotani mengikuti perkembangan yang berlangsung di permasalahanetnik maupun


dalam bidang botani, yang pada saat ini sangat dipengaruhi oleh perkembagan yang sifatnya
global. Peran dan penerapan data etnobotani memiliki dua manfaat dalam pengembangan
konservasi (Munawaroh dan Astuti, 2000).

Jika dijabarkan lebih lanjut tentang penerapan dan peranan etnobotani


maka mempunyai manfaat sebagai berikut:

a. Ditinjau dari segi ekonomi, penelitian masa kini dapat mengidentifikasi jenisjenis
tumbuhan yang bar diketemukan dan memiliki potensi ekonomi. Selain itu sistem
pengolahan sumber daya lingkungan mulai mempunyai andil penting dalam program
konservasi. Dari hasil pengembangan data etnobotani memiliki tiga topik pokok yang
menjadi daya tarik internasional yaitu identifikasi jenis-jenis tumbuhan baru yang
mempunyai nilai komersional, peranan teknik tradisional dalam konservasi jenis-jenis
khusus habitat yang rentan dan konservasi tradisional plasma nutfah tanaman
budidaya guna program pemuliaan masa datang.
b. Peranan etnobotani dan prospek pengembangan keanekaragaman hayati, tidak kurang
dari 250.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi di dunia ini hannya sekitar 5% saja yang
telah diidentifikasi pemanfaatanya sebagai bahan obat. Sedangkan di Amerika Serikat
sekitar 25% dari seluruh kandungan obat berasal dari jenis-jenis tumbuhan tingkat
tinggi. Untuk kepentingan tersebut secara prinsip terdapat tiga cara mengoleksi
tumbuhan untuk kepentingan skrining farmakologi yaitu: 1) metodologi random,
mengoleksi seluruh jenis tumbuhan yang ada disuatu daerah; 2) phylogenetic
targeting, mengumpulkan seluruh jenis tumbuhan berdasarkan pada suku; 3) etno-
directed sampling, yang mendasarkan pada pengetahuan tradisional penggunaan
tumbuhan sebagai obat (Tim Studi Etnobotani Yayasan Merah Putih, 2004).

Etnobotani untuk melindungi kekayaan intelektual masyarakat lokal berupa


pengetahua pemanfaatan tumbuh-tumbuhan oleh etnis tertetu yang tumbuh dan berkembang
sesuai dengan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.pengetahuan tradisional masyarakat
lokal ini perlu untuk dilindungi sebab kecendrungan masyarakat global untuk kembali ke
alam (back to nature)khususnya dalam pengobatan telah menyebabkan eksplorasi dan
eksploitasi terhadap kekayaan masyarakat lokal semakin meningkat. Masyarakat lokal
membutuhkan perlindungan hokum terkait dengan kekayaan lokal yang ada. Hal ini penting
dilakukan untuk melindungi keasliaan budaya tradisional dari ancaman ekonomi, psikologis
dan budaya asing. Disamping itu untuk menghindari kemungkinan eksploitasi, bukan hanya
obyek fisik, tetapi juga dokumentasi dan photographic record dari suatu komunitasi
tradisional (Correa, 2001).

C. Aplikasi Etnobatani

Menurut Hirsch (1994), aplikasi etnobotani dibagi menjadi dua aspek penting, yaitu;

1. Botani ekonomi, yaitu aplikasi etnobotani untuk membantu mengembangkan


perekonomian suatu daerah dalam berbagai bidang, seperti bidang pertanian, seni, dan
farmasi. Pada bidang pertanian dilakukan identifikasi manfaat jenis tumbuhan tertentu
dan konservasi secara tradisional. Di bidang seni dan kerajinan dilakukan
pengembangan sumber pendapatan dengan membuat suatu kerajinan tertentu
menggunakan tumbuhan yang terdapat dilingkungan sekitar. Sedangkan pada bidang
farmasi dilakukan identifikasi fitokimia berdasarkan pengetahuan tradisional.

2. Ekologi, yang meliputi pengolahan dan pemanfaatan tumbuhan yang dilakukan secara
lestari dan tidak merusak alam, serta praktek konservasi guna mempertahankan
keanakaragaman hayati.

D. Status Pengetahuan Etnobotani di Indonesia

Akhir-akhir ini etnobotani mendapat perhatian dan porsi yang layak seperti ilmu-ilmu lain
di mata para pakar, terutama botani.

Mereka menyadari bahwa banyak sumber daya nabati telah punah sebelum pakar
sempat meneliti. Demikian juga halnya dengan pengetahuan tradisional pemanfaatan
tumbuhan oleh masyarakat yang masih terbelakang atau dianggap primitive sudah
hilang, sebelum informasi pengetahuan tradisional dicatat atau diketahui oleh peneliti,
karena pengetahuan ini sifatnya lisan dari mulut kemulut, dari generasi

satu kegenerasi yang lainnya. Dari sisi lain disadari pula bahwa teknologi
maju telah banyak menimbulkan efek negatip terhadap kesehatan, seperti misalnya obat-
obatan atau pewarna makanan sintetis.
Akhir-akhir ini timbul gerakan kembali kealam atau back to nature, di antaranya
upaya memanfaatkan kembali sumber daya nabati alami, misalnya penggunaan obat
tradisional, kosmetik, pewarna dan sebagainya.Dan yang lebih penting lagi adalah bagaimana
pengetahuan tradisional pemanfaatan tumbuhan dapat diselamatkan untuk dikaji kembali.
Penelitian etnobotani disatukan dengan ekplorasi tumbuhan Data mengenai kegunaan
tumbuhan biasanya dilakukan pada saat pengumpulan koleksi tumbuhan di lapangan dengan
nara sumber dukun, tetua adat dan orang yang tua di masyarakat atau siapa saja yang banyak

mengetahui tentang tumbuhan danpemanfaatannya. Visualisasi data dan dalam foto dan slide
jugadikumpulkan.

E. Masa Depan Etnobotani

Bagi Indonesia Etnobotani sangat penting karena di satu pihak masih banyaknya flora
atau tumbuhan yang belum diketahui, demikian juga pemanfaatan tradisional oleh
suku-suku bangsa yang tersebar diseluruh kawasan Indonesia.

Di pihak lain kita dipacu untuk berlomba dengan Hilangnya sumber daya
alam dan pengetahuan tradisional yang begitu cepat sebelum mengkajinya serta rusak
dan berubahnya lingkungan di mana mereka tinggal karena pengaruh budaya modern
dan pembangunan.

Penelitian etnobotani harus lebih ditingkatkan dan banyak dilakukan karena


kegunaannya yang besar baik langsung ataupun tidak langsung. Penelitian etnobotani dapat
digunakan untuk mengetahui status sumber daya alam di suatu daerah tertentu, mengetahui
penyebaran tumbuhan dimasa lalu dan dapat untuk memberi arahan usaha industri pertanian
dengan arti luas di masa akan datang.

Selain penelitian diatas, hal-hal lain yang

harus digiatkan antara lain :

1) Mengumpulkan,mengidentifikasi danmmencatat kekhususan tumbuhan yang


berpotensi tersebut.
2) Meningkatkan penelitian genetika agronomi, fitokimia dan farmakologi dari data yang
disampaikan oleh ahli etnobotani.
3) Mendokomentasikan dan mengembangkan herbarium dan museum etnobotani.
4) Penanaman secara komersial tumbuhanberpotensi tersebut untuk tujuan pasar dan
industri.
5) Melestarikan tumbuhan berpotensi yangstatusnya langka atau mendekati kepunahan
pada kebun-kebun raya. Kebun etnobotani atau kebun plasma nuklan.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Etnobotani adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan secara tradisional


oleh suku bangsa yang masih primitif atau terbelakang. Pengertian lain Etnobotani dari
etnologi adalah kajian mengenai budaya, dan botani adalah kajian kajian mengenai tumbuhan
adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan tumbuhan.

Etnobotani mengikuti perkembangan yang berlangsung di permasalahanetnik maupun


dalam bidang botani, yang pada saat ini sangat dipengaruhi oleh perkembagan yang sifatnya
global. Peran dan penerapan data etnobotani memiliki dua manfaat dalam pengembangan.

Etnobotani untuk melindungi kekayaan intelektual masyarakat lokal berupa


pengetahua pemanfaatan tumbuh-tumbuhan oleh etnis tertetu yang tumbuh dan berkembang
sesuai dengan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.pengetahuan tradisional masyarakat
lokal ini perlu untuk dilindungi sebab kecendrungan masyarakat global untuk kembali ke
alam (back to nature)khususnya dalam pengobatan telah menyebabkan eksplorasi dan
eksploitasi terhadap kekayaan masyarakat lokal semakin meningkat. Masyarakat lokal
membutuhkan perlindungan hokum terkait dengan kekayaan lokal yang ada. Hal ini penting
dilakukan untuk melindungi keasliaan budaya tradisional dari ancaman ekonomi, psikologis
dan budaya asing. Disamping itu untuk menghindari kemungkinan eksploitasi, bukan hanya
obyek fisik, tetapi juga dokumentasi dan photographic record dari suatu komunitasi
tradisional

B.Kritik dan Saran

Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang Etnobotani. Jadi,
belajar itu tidak hanya dari satu buku tetapi dari buku lain kita juga bisa, karena buku adalah
ilmu pengetahuan untuk kita. Apabila telah memahami materi bab ini, mahasiswa diharapkan
memahami tentang kegunaan tumbuhan berbagai kebutuhan hidup manusia pada jaman
dahulu, segala suku bangsa dan di berbagai belahan dunia. Apabila Ada kekurangan dalam
makalah ini kami berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan
kepenulisan yang lebih baik.
DARTAR PUSTAKA

Rifal, M.A. 1998. Pemasakinian Etnobotani Indonesia: Suatu keharusan demi peningkatan
upaya pemanfaatan, pengembangan dan penguasaannya Presiding seminar Nasdional
Etnobotani ke III di Denpasar Bali 5-6 Mei 1998-

1-17.

Nala. N. 1993. Usada Bali. Upada Sastra. Denpasar

Susilowati, K. 2001. Usada Bali. Medis & Magic. Kelompok Kerja Kebun Usada Bali,

Ubud.

Soekarman dan Soedarsono Riswan. 1992. Status Pengetahuan Etnobotani di

Indonesia. Prosiding Etnobotani I. 1992: 1-7

Walujo, E.B. 2004. Pengumpulan data Etnobotani. Dalam rugayah, Elisabeth. W. Dan

Prtiwi. Pedoman Pengumpulan Data Keanekaragaman Flora Pusat Penelitian

Biologi LIPI Bogor.

Anda mungkin juga menyukai