Anda di halaman 1dari 20

BAB II

PEMBAHASAN

A. KOMPONEN PENDIDIKAN
1. ADMINISTRASI PERSONAL PENDIDIKAN

Dalam konsep kegiatan lembaga pendidikan bukan hal yang mudah untuk
dikerjakan, maka untuk memaksimalkannya memerlukan makhluk yang pintar
dalam berfikir (manusia). Karena kelancaran sebuah kegiatan dalam pendidikan
untuk merealisasikan programnya ditentukan oleh manusia-manusia yang
menjalankannya. Kepegawaian disebut juga personalia atau karyawan ataupun
personel. Karena menurut penulis artinya sama, maka dalam tulisan ini
dipergunakan istilah-istilah tersebut secara bergantian.
a. Pengertian
Adalah kegiatan mencakup penetapan norma, standar, prosedur,
pengangkatan, pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan dan pemberhentian
tenaga kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam
mencapai tujuan sekolah.
b. Tujuan
Untuk mewujudkan keseragaman perlakuan dan kepastian hukum bagi
tenaga kependidikan sekolah dasar dalam melaksanakan tugas dan fungsi,
wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
c. Komponen Administrasi Kepegawaian
1. Penyusunan formasi
2. Pengadaan pegawai
3. Kenaikan pangkat
4. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai
5. Ketatalaksanaan tenaga kependidikan
· Pembuatan Buku Induk Pegawai
· Daftar Urut Kepegawaian ( DUK )

1
· Kartu Pegawai ( KARPEG )
· Tabungan Asuransi Pegawai ( TASPEN )
· Asuransi Kesehatan ( ASKES )
· Kartu Istri ( KARIS ) dan Kartu Suami ( KARSU )
d. Pemberhentian Pegawai
Pemberhentian pegawai PNS dapat dibedakan seperti berikut :
o Pemberhentian atas permintaan sendiri
o Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun
o Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi
o Pemberhentian karena melakukan pelanggaran
o Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani
o Pemberhentian karena meninggalkan tugas
o Pemberhentian karena meninggal dunia atau hilang
e. Ketenagaan
Dilihat dari jenisnya ketenagaan di SD/SMP/SMA/SMAK terdiri atas :
1. Kepala Sekolah
2. Guru ( kelas, mata pelajaran, agama, penjaskes, muatan lokal )
3. Tenaga Administrasi / TU
4. Penjaga Sekolah / kebersihan sekolah
5. Tenaga Fungsional lainnya ( Guru BP, Pustakawan, laboran
dan teknisi sumber belajar )
Dilihat dari statusnya, ketenagaan di SD/SMP/SMA/SMAK terdiri atas :
1. pegawai negeri sipil ( PNS )
2. guru tidak tetap
3. guru bantu
4. tenaga sukarela

2. ADMINISTRASI KURIKULUM
Kualitas suatu lembaga pendidikan yang menjadi tugas utama kepala
sekolah adalah menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi peserta

2
didik. Sedangkan stafnya mendapat bagian tanggung jawab dalam membantu
usaha pelaksanaan dan pengembangan program pengajaran yang efektif.
a) Pengertian
Administrasi program pengajaran merupakan kegiatan yang meliputi
pengaturan seperangkat program pengalaman belajar yang disusun untuk
mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan tujuan sekolah.

b) Tujuan
Tujuan administrasi program pengajaran adalah sebagai pedoman :
o perencanaan aktivitas pembelajaran di sekolah
o pelaksanaan pembelajaran di sekolah
o pengendalian pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan
o pengukuran tingkat keberhasilan aktivitas pembelajaran di sekolah
c) Komponen Administrasi Program Pengajaran
a. Penelaahan program pengajaran
b. Rencana program pengajaran
c. Pengembangan kurikulum muatan lokal
Tujuan kurikulum muatan lokal adalah :
o memanfaatkan sumber daya alam, sosial dan budaya
masyarakat dalam pembelajaran
o memenuhi kebutuhan daerah berkaitan dengan pendidikan
o mengembangkan budaya setempat
o menyelaraskan kehidupan sekolah dengan kehidupan
masyarakat sebenarnya
o menumbuhkembangkan rasa memiliki dan rasa bangga
terhadap apa yang dimiliki daerah
d) Penyusunan program pengajaran
e) Pelaksanaan pembelajaran
f) Pengendalian program pengajaran
g) Penilaian program pengajaran

3
3. ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA
a) Pengertian
Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk
mencapai tujuan dalam pendidikan . misalnya : lokasi/tempat, bangunan sekolah,
lapangan olahraga, uang dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk
mencapai tujuan pendidikan . misalnya ; Ruang, Buku, Perpustakaan,
Laboratorium dsb. Dengan demikian dapat di tarik suatau kesimpulan bahwa
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang
sacara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan
untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri. Menurut keputusan menteri
P dan K No 079/ 1975, sarana pendididkan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :
1. Bangunan dan perabot sekolah
2. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan
laboratorium.
3. Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang
menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat
penampil. Secara micro (sempit) kepala sekolahlah yang bertanggung
jawab atas pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang di perlukan di
sebuah sekolah.
Sedangkan administrasi sarana dan prasarana itu sendiri mempunyai
peranan yang sangat penting bagi terlaksananya proses pembelajaran di sekolaah
serta menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sebuah sekolah baik tujuan
secara khusus maupun tujuan secara umum Terdapat beberapa pemahaman
mengenai administrasi sarana dan prasarana di antaranya adalah :
a. Berdasarkan konsepsi lama dan modern Menurut konsepsi lama
administrasi sarana dan prasarana itu di artikan sebagai sebuah sistem yang
mengatur ketertiban peralatan yang ada di sekolah . Menurut konsepsi
modern administrasi sarana dan prasarana itu adalah suatu proses seleksi
dalam penggunaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah . Guru menurut
konsepsi lama bertugas untuk mengatur ketertiban penggunaan sarana

4
sekolah, menurut konsepsi modern guru bertugas sebagai administrator dan
bertanggung jawab kepada kepala sekolah.

b. Berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu

1. Seperangkat kegiatan dalam mempertahankan ketertiban penggunaan


sarana dan prasarana di sekolah melalui penggunaan di siplin
(pendekatan otoriter )
2. Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan ketertiban sarana dan
prasarana sekolah dengan melalui pendekatan intimidasi
3. Seperangkat kegiatan untuk memaksimalkan penggunaan sarana dan
prasarana sekolah dalam proses pembelajaran (pendekatan permisif)
4. Seperangkat kegiatan untuk mengefektifkan penggunaan sarana dan
prasarana sekolah sesuai dengan program pembelajaran (pendekatan
intruksional)
5. Seperangkat kegiatan untuk mengembangkan sarana dan prasarana
sekolah
6. Seperangkat kegiatan untuk mempertahankan keutuhan dan keamanan
dari sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Pengertian lain dari
administrasi sarana dan prasarana adalah suatu usaha yang di arahkan
untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan
menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan
baik sesuai dengan kemampuan dan kelengkapan sarana yang ada.

Dengan demikian adminitrasi sarana dan prasarana itu merupakan usaha


untuk mengupayakan sarana dan alat peraga yang di butuhkan pada proses
pembelajaran demi lancarnya dan tercapainya tujuan pendidikan .
2. Macam - Macam Sarana dan Prasarana
Adapun macam-macam sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah
demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah adalah :
1. Ruang kelas : tempat siswa dan guru melaksanakan proses kegiatan
belajar mengajar.

5
2. Ruang perpustakaan : tempat koleksi berbagai jenis bacaan bagi siswa
dan dari sinilah siswa dapat menambah pengetahuan.
3. Ruang laboratorium ( tempat praktek) : tempat siswa mengembangkan
pengetahuan sikap dan keterampilan serta tempat meneliti dengan
menggunakan media yang ada untuk memecahkan suatu masalah atau
konsep pengetahuan .
4. Ruang keterampilan adalah tempat siswa melaksanakan latihan
mengenai keterampilan tertentu.
5. Ruang kesenian : adalah tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan
seni
6. Fasilitas olah raga : tempat berlangsungnya latihan-latihan olahraga.
3. Komponen – Komponen Administrasi Sarana dan Prasarana
a. Lahan
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus di sertai
dengan tanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap (sertifikat).
b. Ruang
Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di
kelompokkan dalam beberapa bagian diantaranya :
1. Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan
belajar mengajar teori dan praktek antara lain :
a. Ruang teori sejumlah rombel
b. Ruang perpustakaaan
c. Ruang Laaboraatorium
d. Ruang kesenian
e. Ruang Olah raga
f. Ruang keteraampilan
2. Ruang administrasi
Ruang Administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai
kegiatan kantor. Ruang administrasi terdiri dari :
a) Ruang kepala sekolah 3. Ruang tata usaha
b) Ruang guru

6
c) Gudang

3. Ruang Penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang
mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain :
a. Ruang Ibadah
b. Ruang serbaguna
c. Ruang koperasi sekolah 6. Ruang UKS
d. Ruang OSIS
e. Ruang WC/ kamar mandi
f. Ruang BP
4. Fungsi Adiministrasi Sarana dan Prasarana
Selain memberi makna penting bagi terciptanya dan terpeliharanya kondisi
sekolah yang optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah berfungsi sebagai
;
a.Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di
perlukan dalam proses belajar mengajar.
b. Memelihara agar tugas-tugas murid yang di berikan oleh guru
dapat terlaksana dengan lancar dan optimal.
5. Tujuan Administrasi Sarana Dan Prasarana
Adapun yang menjadi tujuan dari administrasi saran dan prasarana adalah
tidak lain agar semua kegiatan tersebut mendukung tercapainya tujuan pendidikan
. Administrasi sarana dan prasarana semakin lama di rasakan semakin rumit
karena pendidikan juga menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang
terlibat langsung dalam pendidkan tersebut.Oleh karena itu apabila administrasi
sarana dan prasarana berjalan dengan baik maka semakin yakin pula bahwa tujuan
pendidikan akan tercapai dengan baik.
Mengingat sekolah itu merupakan subsistem pendidikan nasional maka
tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu bersumber dari tujuan pendidikan
nasional itu sendiri . sedangkan subsistem administrasi sarana dan prasarana
dalam sekolah bertujuan untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan sekolah

7
tersebut, baik tujuan khusus maupun tujuan secara umum. Adapun tujuan dari
administrasi sarana dan prasarana itu adalah :
1. mewujudkan situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai
lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar ,yang
memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi
terwujudnya interaksi dalam pembelajaran.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang
mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam proses
pembelajaran
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang
sosial, ekonomi , budaya serta sifat-sifat individunya.
4. ADMINISTRASI KESISWAAN
a. Pengertian
Administrasi kesiswaan merupakan usaha dan kegiatan yang meliputi
pengaturan tentang administrasi yang berkaitan dengan siswa dalam upaya
mengembangkan potensi siswa.
b. Tujuan administrasi kesiswaan
1. mengetahui data siswa
2. mengetahui potensi siswa
3. mengetahui, membina dan mengembangkan kemampuan siswa
c. Administrasi kesiswaan meliputi hal-hal berikut ini :
1. Penerimaan Siswa Baru
2. Mutasi Siswa
3. Penatalaksanaan Kesiswaan
Penatalaksanaan Kesiswaan meliputi hal-hal berikut ini :
1) Buku Induk
2) Buku Klaper
3) Buku Hadir Siswa

8
4) Buku Agenda Kelas
5) Buku Nilai
o Buku Nilai Mata Pelajaran
o Buku Nilai Pribadi Siswa
6) Daftar Keadaan Siswa
7) Laporan Kenaikan Kelas / Kelulusan
8) Daftar Calon Peserta Ujian Akhir
d. Pembinaan Kesiswaan
Kegiatannya meliputi penyaluran aktivitas siswa dalam hal :
1. kepemimpinan
2. keagamaan ( pesantren kilat bagi agama Islam)
3. budi pekerti
4. berbangsa dan bernegara
5. kewirausahaan
6. kesegaran jasmani
7. pengembangan kreasi dan seni
8. kepramukaan
e. Pelayanan Khusus Siswa
Pelayanan khusus terdiri atas :
1. bimbingan dan konseling
2. perpustakaan dan sumber belajar lainnya
3. beasiswa
4. transportasi
5. kantin / warung sekolah
6. asrama
7. kesehatan
8. pengayaan
9. remidial
10. karyawisata

9
5.ADMINISTRASI PERAN SERTA MASYARAKAT
a. Pengertian
Pengaturan yang berkaitan dengan keikutsertaan / kontribusi dan tanggung
jawab secara fisik, mental dan emosional baik yang dilakukan perorangan maupun
kelompok masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah.
b. Tujuan
1. memajukan kualitas belajar
2. meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak
3. meningkatkan keserasian kehidupan sekolah dengan kehidupan di
masyarakat
4. memotivasi masyarakat dalam membantu program sekolah
5. mewujudkan tanggungjawab bersama antar pihak sekolah dan
masyarakat terhadap kualitas pendidikan
c. Hasil Peran Serta Masyarakat
1. kesamaan persepsi masyarakat dan pihak sekolah tentang pentingnya
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan
2. keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan tentang
pengembangan sekolah
3. keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah
4. keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan penilaian dalam
keberhasilan sekolah
5. keterlibatan masyarakat dalam mempertanggungjawabkan
keberhasilan program sekolah
d. Teknik Peran Serta Masyarakat
1. secara individual, yaitu dilakukan oleh masyarakat secara sukarela
dalam menyampaikan saran atau sumbangan lainnya untuk kepentingan
sekolah
2. secara organisasi, yaitu melalui organisasi masyarakat yang ada di
sekolah
3. melalui media cetak dan elektronik
e. Langkah-langkah Peran Serta Masyarakat

10
1. mengidentifikasi potensi masyarakat untuk berperan serta dalam
pelaksanaan program pendidikan
2. membentuk organisasi peran serta masyarakat
3. menyusun program peran serta masyarakat
4. melaksanakan program peran serta masyarakat
5. mengevaluasi peran serta masyarakat
f. Prinsip-prinsip Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan
1. Kerjasama dilandasi dengan itikad baik oleh kedua belah pihak
2. Dalam partisipasinya, masyarakat tetap menghormati segala peraturan
yang berlaku di sekolah
3. Dalam hal teknis edukatif, masyarakat tidak diperkenankan untuk
campur tangan. Ini merupakan otoritas guru dan sekolah yang
bersangkutan
4. Peran serta masyarakat dapat dibina secara terus menerus yang
diorientasikan pada tujuan peningkatan kualitas pendidikan
B. Dasar huku Adminnitrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
 No.20 thn 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
 PP No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
 Permendiknas No.24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Adminitrasi Sekolah/Madrasah
 Peraturan Menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia No 25
Tahun 2008 tentang stadar Tenaga Perpustakan Sekolah/Madrasah.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 27
Tahun 2008 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi
konselor
A. Aturan, Mekanisme Dan Tata Kerja Kelembangaan Pendidikan
Pembahasan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutkam pada BAB 1 Pasal ayat 3 bahwa sistem
pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

11
Kemudian, UU Nomor 49 Tahun 2008 Tentang rincian Tugas Unit Kerja
di Lingkungan Lembaga pendidikan supaya mutu pendidikan yang dilaksankan
itu berkualitas. Dan Undang-undang No. 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok
kepegawaian pasal 2 dan pasal 3.
 Pasal 2 :
Pegawai negeri terdiri dari :
a) Pegawai negeri sipil dan
b) Anggota Angkatan Bersenjata Repunlik Indonesia
Pegawai negeri sipil terdiri dari :
a) Pegawai negeri sipil pusat
b) Pegawai negeri sipil daerah
Pegawai negeri sipil lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
 Pasal 3 :
Pegawai negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi
masyarakat yang dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada pancasila,
UUD 1945. Negara dan pemerintah menyelenggarakan tugas pemerintah
dan pembanggunan. Proses penerimaan, pengangkatan, dan penempatan
pegawai harus didasarkan pada prinsip penerimaan, pengangkatan, dan
pengangkatan orang yang tepat.
Maka penerimaan pegawai harus didasarkan atas kemampuan dan potensi
si calon dalam rangka mengisi jabatan. Menurut UU No. 8/1974 Pasal 15 diatur.
Jumlah dan susunan pangkat pegawai negeri sipil yang diperlukan ditetapkan
dalam formasi untuk jangka tertentu berdasarkan jenis, sifat dan beban kerja yang
harus dilaksanakan.
Perlu kita pahami mekanisme kelembagaan dai setiap lembaga pendidikan
yang akan kita masuki, karena mekanisme kelembagaan setiap lembaga dan
yayasan pendidikan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Menurut UU
No. 8/1974 telah dijelaskan sistem dan tata kerja kelembagaan dalam sekolah-
sekolah negeri.

12
 Pasal 16
Pengadaan pegawai negeri sipil adalah untuk mengisi formasi. Setiap
warga negara yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, mempunyai
kesempatan yang sama untuk melamar menjadi pegawai negeri sipil.
Apabila pelamar yang dimaksud dalam ayat (2) pasal ini diterima, maka ia
harus melalui masa percobaan dan selama masa percobaan ini berstatus
sebagai calon pegawai negeri sipil.
Calon Pegawai Negeri Sipil diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil
setelah melalui masa percobaan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan
selama-lamanya 2 tahun.
Penjelasan Pasal 16 :
 Ayat (1)
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah untuk mengisi formasi yang
lowongan-lowongannya formasi dalam sesuatu organisasi pada umumnya
disebabkan oleh dua hal yaitu adanya Pegawai Negeri Sipil yang keluar
karena berhenti, atau adanya perluasan organisasi. Karena pengadaan
Pegawai Negeri adalah untuk mengisi formasi yang lowong maka
penerimaan maka penerimaan Pegawai Negeri Sipil harus berdasarkan
kebutuhan.

o Penugasan
Pedoman penugasan didasarkan atas perimbangan kejuruan, kecakapan
dan kemampuan pegawai yang bersangkutan, jam kerja berdasarkan RI No.
58/1964 Pegawai Negeri Sipil diwajibkan bekerja selama 37 ½ jam/minggu,
sedangkan guru SMP dan SMU 24 jam/minggu.
o Pembinaa Pegawai :
Pasal 12 UU No. 18/1974
Pembinaan Pegawai Negara Sipil diarahkan untuk menjamin
penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan secara berdaya guna dan
berhasil guna.

13
Pembinaan yang dimaksud dalam Ayat (1) pasal ini dilaksanakan
berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja.
 Pasal 13
Kebijakan pembinaan Pegawai Negeri Sipil secara menyeluruh berada
ditangan presiden.
 Pasal 14
Untuk lebih meningkatkan pembinaan, kebutuhan, dan kekompakan serta
dalam rangka usahan menjamin kesetiaan dan ketaan penuh seluruh
Pegawai negeri sipil terhadap pancasila, UUD 1945, Negara, dan
Pemerintah perlu dipupuk dan dikembangkan jiwa kepres yang bulat di
kalangan Pegawai Negeri Sipil. Di samping itu ada juga sekolah swasta
pemerintah daerah, jadi kesimpulannya untuk sekolah swasta itu banyak
ragamnya. Pada perguruan tinggi swasta biasanya memiliki status :
o Belum terdaftar
o Terdaftar
o Diskusi
o Disamakan
Perlu diingat disini bahwa pegawai yang ditempatkan disekolah negeri
belum tentu pegawai negeri, untuk itu maka kita perlu memahami istilah-
istilah yang digunakan dilingkungan kepegawaian sebagai berikut :
Menurut UU No. 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian Bab 1 :
Pengertia, Pasal 1 sebagai berikut :
a. Pegawai Negeri adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat
oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan
negeri atau disertai tugas lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu
peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

14
b. Pejabatan yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan
mengangkat dan atau memberhentikan Pegawai Negeri berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Jabatan Negeri adalah jabatan dalam bidang eksekutif yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan termasuk didalamnya jabatan
dalam kesekretariatan lembaga tertinggi/tinggi negara dan kepaniteraan
pengadilan.
d. Atasan yang berwenang adalah pejabat yang karena kedudukan atau
jabatan membawahi seorang atau lebih pegawai negeri.
e. Pejabat yang berwajib adalah pejabat yang karena jabatan atau tugasnya
berwenang melakukan tindakan hukum berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Syarat-syarat Pegawai Negeri :
o Segi kepribadian
o Kesetiaan
o Kesehatan badan
o Kecerdasan
o Kemampuan
o Ketangkasan
o Dan syarat-syarat lain yang khusus diperlukan bagi sesuatu jabatan
negeri yang ditetapkan dengan peraturan Pemerintah.
Yang bersangkut paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan
tenaga kerja untuk dan disekolah dengan efesien, untuk mencapai tujuan sekolah
yang telah ditentukan sebelumnya. Segenap proses peraturan tersebut meliputi
bagiamana memperoleh tenaga kerja yang tepat untuk tugas pekerjaannya dan
pemutusan hubungan kerja dengan mereka.
Masalah pokok. Dari bahas diatas, dapatlah diperinci pokok masalah
penataran terhadap pegawai sekolah sebagai berikut :
1. Bagaimana memperoleh tenaga kerja yang tepat untuk tugas pekerjaannya,
termasukmengatur pengangkatannya, (bila perlu).

15
2. Bagaimana menggunakan tenaga kerja yang sudah diperolehnya itu
dengan efesien, termasuk merangsang kegairahan kerjanya
3. Bagaimana memelihara pegawai, pemberian gaji, intensif, kesejahteraan
4. Bagaimana mengatur kenaikan gaji dan pangkatnya, dan perpindahan
mereka jika perlu terjadi
5. Bagaimana mengembangkan mutu pegawai
6. Bagaimana nilai pegawai
7. Bagaimana menata pemutusan hubungan kerja dengan pegawai.
Di Indonesia, sekolah menurut status pemiliknya dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Sekolah Negeri
2. Sekolah Swasta (dengan berbagai variasi)
Untuk sekolah negeri, pegawai teteapnya adalah pegawai negeri sedangkan untuk
sekolah swasta pegawai tetapnya dapat pegawai negeri yang diperbantukan dan
juga pegawai yayasan yang memiliki sekolah tersebut. Untuk sekolah swasta
mendapat bantuan guru-guru pegawai negeri disebut sekolah subsidi, sedangkan
sekolah swasta yang tidak mendapatkan bantuan apa-apa dari pemerintah disebut
sekolah swasta yayasan dan sekolah swasta yang mendapat bantuan keuangan dari
pemerintah disebut sekolah swasta berbantuan.
Masalah pokok sesuai dengan pembahasan diatas permasalahan penataan
terhadap pegawai lembaga pendidikan(sekolah) sebagai berikut :
1. Bagaimana memperoleh tenaga kerja yang tepat untuk tugas pekerjaannya,
termasuk mengatur pengangkatanya.
2. Bagaimana mengusahakan tenaga kerja yang sudah diperolehnya itu
dengan efesien, termasuk merangsang kegairahan kerjanya
3. Bagaimana memelihara pegawai, pemberian gaji, intensif, kesejahteraan.
4. Bagaimana mengatur kenaikan gaji dan pangkatnya, dan perpindahan
mereka jika terjadi
5. Bagaimana mengembangkan mutu pegawai
6. Bagaimana menilai pegawai
7. Bagaimana menata pemutusan hubungan kerja dengan pegawai

16
B. Analisis Teori Para Ahli Adminitrasi Pendidikan
Berdasarkan Pemaparan dalam materi di atas dapat di simpulkan bahwa
dalam aturan dan mekanisme adminitrasi pendidikan ada beberapa kompenen
1. Adminitrasi Personal Sekolah
2. Adminitrasi Kurikulum
3. Adminitrasi Persarana Pendidikan
4. Adminitrasi siswa
5. Adminitrasi Kerja sama sekolah dan Masyarakat

Dan beberapa aturan dalampelakasanan adminitrasi Pendidikan yaitu :


Pembahasan undang-undang No.20 Tahun 2003 Tetang system pendidikan
nasional di sebutkan pada BAB 1 Pasal 1 ayat 3 bahwa system pendidikan
nasional adalah keselurahan kompenen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Kemudian, UU Nomor 49
Tahun 2008 Tentang Rician Tugas Unit kerja di lingkungan Lembaga penjamin
mutu Pendidikan Pasal 1 bahwa pemerintah memperhatikan lembaga pendidikan
supaya mutu pendidikan yang dilaksanakan itu berkualitas.Dan Udang-udang
No.8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawalan pasal 2 dan pasal 3.

17
C. Skema

ATURAN DAN MEKANISME ADMINISTRASI PENDIDIKAN

ADMINISTRASI PERSONAL SEKOLAH

ADMINISTRASI KURIKULUM

ADMINISTRASI PRASARANA PENDIDIKAN

ADMINISTRASI SISWA

ADMINISTRASI KERJA SAMA SEKOLAH DAN


MASYARAKAT

18
BAB III
KESIMPULAN
Komponen – komponen Administrasi Pendidikan secara garis besar dapat
digolongkan menjadi :
1. Adiministrasi Personal
2. Administrasi Kurikulum
3. Adiministrasi Prasarana Pendidikan
4. Administrasi Siswa
5. Admiistrasi Kerja Sama Sekolah dan Masyarakat
Dasar hukum Administrasi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan :
 No.20 thn 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
 PP No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
 Permendiknas No.24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Adminitrasi Sekolah/Madrasah
 Peraturan Menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia No 25
Tahun 2008 tentang stadar Tenaga Perpustakan Sekolah/Madrasah.
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 27
Tahun 2008 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi
konselor

Dan beberapa aturan dalampelakasanan adminitrasi Pendidikan yaitu :


Pembahasan undang-undang No.20 Tahun 2003 Tetang system pendidikan
nasional di sebutkan pada BAB 1 Pasal 1 ayat 3 bahwa system pendidikan
nasional adalah keselurahan kompenen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Kemudian, UU Nomor 49
Tahun 2008 Tentang Rician Tugas Unit kerja di lingkungan Lembaga penjamin
mutu Pendidikan Pasal 1 bahwa pemerintah memperhatikan lembaga pendidikan
supaya mutu pendidikan yang dilaksanakan itu berkualitas.Dan Udang-udang
No.8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawalan pasal 2 dan pasal 3.

19
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1993. Organisasi dan Administrasi Pendidikan


Teknologi dan Kejuruan. Yogyakarta : Grafindo Persada.

Daryanto. 2001. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rineka cipta.

Erdawati, Ety. 2008. Administrasi Pendidikan. Probolinggo : Rineka cipta.

Faustisno, Cardoso. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia dan


Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Hendyat, Soetopo dkk. 1982. Pengantar Operasional Administrasi


Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional

Juhairiyah. 2001. Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan.


Probolinggo : Rineka Cipta

20

Anda mungkin juga menyukai