Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KELOMPOK 5

Pengelolaan Laboratorium Kimia Sekolah


Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium
Dosen Pengampu: Tonih Feronika M.Pd

Disusun Oleh
Yulis Suharti ( 11180162000002 )
Lastria Septiyanti (11180162000007)
Bunga Nur Annisa ( 11180162000014)
Irfan Meiditriawan (11180162000019)
Meilina Rista Ayunda (1110162000030)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
A. Desain Laboratorium Kimia

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun


laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan
laboratorium dan ukuran-ukuran ruang. Persyaratan lokasi pembangunan
laboratorium antara lain tidak terletak pada arah angin yang menuju
bangunan lain atau pemukiman. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
penyebaran gas-gas berbahaya. Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau
untuk pengontrolan dan memudahkan tindakan lainnya. Selain persyaratan
lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak ruangan. Ruangan laboratorium
untuk pembelajaran sains umumnya terdiri dari ruang utama dan ruang-
ruang pelengkap.
Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa atau mahasiswa
melakukan praktikum. Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang
persiapan dan ruang penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk
menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan dipakai praktikum atau
percobaan baik untuk siswa maupun untuk guru. Ruang penyimpanan atau
gudang terutama digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan
(termasuk bahan kimia) dan alat-alat yang penggunaannya tidak setiap saat.
Ukuran ruang utama lebih besar dari pada ukuran ruang persiapan dan
ruang penyimpanan. Contoh apabila luas lantai untuk sebuah bangunan
laboratorium 100m2, 70 – 80 m2 digunakan untuk ruang utama tempat
praktikum. Ruang penyimpanan harus dapat ditempati lemari yang akan
digunakan untuk menyimpan alat-alat atau bahan. Demikian juga ruang
persiapan, harus dapat ditempati meja dan alat-alat untuk keperluan
penyiapan bahan-bahan atau alat-alat untuk percobaan. Contoh tata letak
ruangan-ruangan laboratorium beserta ukurannya dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 1. Denah ruang laboratorium berikut meja samping, meja
demonstrasi, meja dan kursi praktikum, panggung, papan tulis, bak cuci
dan terminal listrik.

B. Tenaga Laboratorium Kimia


Pembagian tugas dan wewenang yang meliputi Kepala Laboratorium,
Penanggung jawab Laboratorium, Guru Mata Pelajaran, Teknisi/Laboran
(Depdiknas: 2003).

Kepala Laboratorium

Penanggung Jawab Lab

Guru Mata Pelajaran

Teknisi/Laboran
Tugas Kepala Laboratorium
1) Merencanakan dan mengadakan alat dan bahan untuk kegiatan
praktikum sesuai usulan dari penanggung jawab laboratorium, laboran
dan teknisi.
2) Menginventarisasi alat dan bahan di laboratorium.
3) Melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan fasilitas dan alat di
laboratorium.
4) Memfasilitasi pengembangan kurikulum dan mengembangkan kerja
sama dengan pihak luar untuk pemanfaatan dan peningkatan fasilitas
laboratorium.

Tugas Penanggung Jawab Laboratorium


1) Membantu kepala laboratorium dalam merencanakan program kerja
laboratorium.
2) Merencanakan dan mengelola kebutuhan dan penggunaan bahan dan
alat untuk kegiatan praktikum dan penelitian.
3) Merencanakan dan mengelola kegiatan praktikum dan penelitian siswa
termasuk merekrut asisten laboratorium.
4) Mendata kebutuhan bahan dan alat untuk kegiatan praktikum dan
kegiatan penelitian.
5) Mengusulkan kebutuhan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum dan
penelitian.
6) Memonitor dan mengevaluasi kerja guru praktik, teknisi, laboran, dan
asisten.
7) Melaporkan kondisi laboratorium kepada kepala laboratorium.

Tugas Guru Pengampu Mata Pelajaran Praktek


1) Membantu penanggung jawab laboratorium dalam merencanakan
kebutuhan bahan dan alat, serta kegiatan praktikum.
2) Merencanakan dan mengatur pelaksanaan kegiatan praktikum secara
teratur.
3) Melakukan pretes praktikum bersama asisten.
4) Memantau dan mengevaluasi kegiatan praktikum.
5) Melakukan kegiatan respon praktikum.
6) Memantau kerja asisten laboratorium.

Tugas Teknisi/Laboran
1) Membantu kerja penanggung jawab laboratorium secara teknis.
2) Mendata kebutuhan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum dan
penelitian.
3) Mengusulkan kebutuhan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum dan
penelitian kepada penanggung jawab laboratorium atau kepala
laboratorium.
4) Membantu guru praktek dalam menyiapkan pelaksanaan kegiatan
praktikum.
5) Membantu guru praktek dalam pelaksanaan praktikum siswa.
6) Mendata dan mengatur penggunaan alat dan bahan untuk kegiatan
praktikum dan penelitian.
7) Menjaga kebersihan dan keamanan laboratorium yang menjadi
tanggung jawabnya.

C. Standar Sarana Prasarana Laboratorium Kimia

Ruang Laboratorium Kimia


a. Ruang laboratorium kimia berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran kimia secara praktek yang memerlukan peralatan
khusus.
b. Ruang laboratorium kimia dapat menampung minimum satu rombongan
belajar.
c. Rasio minimum ruang laboratorium kimia 2,4 m2/peserta didik. Untuk
rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas
minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan
dan persiapan 18 m2. Lebar ruang laboratorium kimia minimum 5 m.
d. Ruang laboratorium kimia memiliki fasilitas yang memungkinkan
pencahayaan memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek
percobaan.
e. Ruang laboratorium kimia dilengkapi sarana sebagaimana tercantum
pada tabel di bawah ini.

No Jenis Rasio Deskripsi


1 Perabot
Kursi 1 buah/peserta Kuat, stabil, dan mudah
1.1 didik, ditambah dipindahkan.
1 buah/guru
Meja kerja 1 buah/ Kuat dan stabil.
7 peserta didik Ukuran memadai untuk
1.2 menampung kegiatan peserta
didik secara berkelompok
maksimum 7 orang.
Meja 1 buah/lab Kuat dan stabil.
demonstrasi Luas meja memungkinkan
untuk melakukan demonstrasi
dan menampung peralatan dan
1.3 bahan yang diperlukan.
Tinggi meja memungkinkan
seluruh peserta didik dapat
mengamati percobaan yang
didemonstrasikan.
Meja persiapan 1 buah/lab Kuat dan stabil.
1.4 Ukuran memadai untuk
menyiapkan materi percobaan.
Lemari alat 1 buah/lab Tertutup dan dapat dikunci.
1.5 Ukuran memadai untuk
menampung semua alat.
Lemari bahan 2 buah/lab Kuat dan stabil.
Cukup untuk menyimpan
seluruh bahan, tidak mudah
1.6
berkarat, rak tersangga
dengan kuat.
Pintu geser, berkunci.
1.7 Lemari asam 1 buah/lab Ukuran ruang dalam lemari
minimum
0,9 m x 0,6 m x 0,9 m.
Tinggi bidang kerja dari lantai
70 cm.
Materi tahan karat, tahan asam,
mempunyai pintu kaca yang
dapat dibuka-tutup sebagian,
mempunyai pencahayaan yang
baik,
saluran buangan gas langsung
keluar dan terpompa,
mempunyai saluran air bersih
dan buangan.
Bak cuci 1 buah/ 2 Tersedia air bersih dalam
1.8 kelompok, jumlah yang memadai.
ditambah
2 Peralatan Pendidikan
Botol zat Masing-masing Bertutup. Volume: 100 ml, 250
2.1
24 buah/lab ml, dan 500 ml.
Pipet tetes 100 buah/lab Ujung panjang, dengan karet.
2.2
Ukuran 20 cm.
Batang pengaduk Masing-masing Diameter: 5 mm dan 10 mm,
2.3
25 buah/lab panjang 20 cm.
Gelas beaker Masing-masing Volume: 50 ml, 150 ml, dan
2.4
12 buah/lab 250 ml.
Gelas beaker Masing-masing Volume: 500 ml, 1000 ml, dan
2.5 3 buah/lab 2000 ml.
2.6 Labu erlenmeyer 25 buah/lab Volume 250 ml.
Labu takar Masing-masing Volume: 50 ml, 100 ml, dan
2.7 50, 50, dan 3 1000 ml.
buah/lab
Pipet volume Masing-masing Skala permanen.
2.8
30 buah/lab Volume: 5 ml dan 10 ml.
Pipet seukuran Masing-masing Skala hermanen.
2.9 30 buah/lab Volume: 10 ml, 25 ml, dan 50
ml.
Corong Masing-masing Diameter: 5 cm dan 10 cm.
2.10 30 dan 3
buah/lab
Mortar Masing-masing Bahan keramik, bagian dalam
2.11 6 dan 1 buah/lab berglasur.
Diameter: 7cm dan 15cm.
Botol semprot 15 buah/lab Bahan plastik lentur.
2.12
Volume 500 ml.
Gelas ukur Masing-masing Volume: 10 ml, 50 ml, 100 ml,
2.13 15, 15,15, 3, dan 500 ml, dan 1000 ml.
3 buah/lab
2.14 Buret + klem 10 buah/lab Skala permanen,
tangan klem buret
mudah digerakkan,
kelas B. Volume 50
ml.
Statif dan klem Masing-masing Besi, tahan karat, stabil, kuat,
2.15 10 buah/lab permukaan halus.Klem boss
clamp.
2.16 Kaca arloji 10 buah/lab Diameter 10 cm.
Corong pisah 10 buah/lab Bahan gelas.
2.17
Volume 100 ml.
Alat destilasi 2 set/lab Bahan gelas.
2.18
Volume labu 100 ml.
2.19 Neraca 2 set/lab Ketelitian 10 mg.
pHmeter 2 set/lab Ketelitian 0,2 (analog) dan
2.20
0,1 (digital).
Centrifuge 1 buah/lab Menggunakan daya listrik,
2.21
minimum 4 tabung.
Barometer 1 buah/lab Untuk di dinding lab,
2.22
dilengkapi termometer.
Termometer 6 buah/lab Dapat mengukur suhu 0-100
0
C,
2.23
ketelitan 1 0C, tidak
mengandung merkuri.
Multimeter 6 buah/lab Dapat mengukur tegangan,
AC/DC, 10 kilo arus dan hambatan.
ohm/volt Batas ukur arus minimum 100
mA-5 A.
2.24 Batas minimum ukur
tegangan untuk DC 100
mV-50 V. Batas minimum
ukur tegangan untuk AC 0-
250 V.
Pembakar 8 buah/lab Bahan gelas, bertutup.
2.25
spiritus
Kaki tiga + alas 8 buah/lab Tinggi disesuaikan tinggi
2.26
kasa kawat pembakar spiritus.
2.27 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik.
Kalorimeter 6 buah/lab Dapat memberikan data untuk
tekanan tetap pembelajaran entalpi reaksi.
2.28
Kapasitas panas bahan rendah.
Volume 250 ml.
Tabung reaksi 100 buah/lab Gelas.
2.29
Volume 20 ml.
Rak tabung 7 buah/lab Kayu.
2.30
reaksi Kapasitas minimum 10 tabung.
2.31 Sikat tabung 10 buah/lab Bulu halus.
reaksi Diameter 1 cm.
Tabung 8 buah/lab Kaca, ukuran sesuai dengan
2.32
centrifuge centrifuge.
Tabel Periodik 1 buah/lab Poster, kertas 220 gram,
2.33
Unsur Unsur laminasi, dapat digantung.
Model molekul 6 set/lab Minimum dapat menunjukkan
atom hidrogen, oksigen,
2.34 nitrogen, sulfur dan karbon,
serta dapat dirangkai menjadi
molekul.
Manual 6 buah/
percobaan Percobaan
2.35

3 Media Pendidikan
Papan tulis 1 buah/lab Ukuran minimum 90
cm x 200 cm.
Ditempatkan pada posisi yang
3.1
memungkinkan seluruh peserta
didik melihatnya dengan jelas.

4 Bahan Habis Pakai


Bahan habis pakai tersedia di laboratorium meliputi bahan kimia,
dengan banyak setiap saat 1,2 x banyak yang dibutuhkan. Bahan
kimia meliputi zat-zat yang diperlukan dalam percobaan–percobaan:
Pengenalan Reaksi Kimia, Teknik Pemisahan dan Pemurnian, Titrasi
Asam-Basa,Elektrokimia, Energetika,
5 Perlengkapan Lain
Soket listrik 9 buah/lab soket untuk tiap meja peserta
didik, soket untuk meja demo,
5.1
2 soket untuk di ruang
persiapan.
Alat pemadam 1 buah/lab Mudah dioperasikan.
5.2
kebakaran
Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan
isinya tidak kadaluarsa
5.3
termasuk obat P3K untuk luka
bakar dan luka terbuka.
5.4 Tempat sampah 1 buah/lab
5.5 Jam dinding 1 buah/lab

D. Administrasi Laboratorium Kimia


Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh
beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa
peralatan laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang terampil
belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya
manajemen laboratorium yang baik. Manajemen laboratorium merupakan
usaha untuk mengelola laboratorium dan merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari.
Untuk mengelola laboratorium yang baik harus dipahami terlebih
dahulu perangkat-perangkat manajemen laboratorium yang berikut.
1. Tata ruang
Laboratorium harus ditata sedemikian rupa hingga dapat
berfungsi dengan baik. Tata ruang yang sempurna, harus dimulai sejak
perencanaan gedung sampai pada pelaksanaan pembangunan.

2. Alat yang baik dan terkalibrasi


Pengenalan terhadap peralatan laboratorium merupakan
kewajiban bagi setiap petugas laboratorium, terutama mereka yang akan
mengoperasikan peralatan tersebut. Setiap alat yang akan dioperasikan
itu harus benar-benar dalam kondisi siap pakai, bersih, berfungsi
dengan baik , dan terkalibrasi.
Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk
pengoperasian. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan, di
mana buku manual merupakan acuan untuk perbaikan seperlunya.
.Beberapa peralatan yang dimiliki harus disusun secara teratur pada
tempat tertentu, berupa rak atau meja yang disediakan.
Peralatan laboratorium sebaiknya dikelompokkan berdasarkan
penggunaannya dan setelah digunakan, harus segera dibersihkan
kembali dan disusun seperti semula. Semua peralatan sebaiknya diberi
penutup, misalnya plastik transparan, terutama bagi alat-alat yang
memang memerlukannya. Alat-alat yang tidak ada penutupnya akan
cepat berdebu, kotor dan akhirnya dapat merusak alat yang
bersangkutan.

3. Infrastruktur
Infrastruktur laboratorium meliputi sarana utama dan sarana
pendukung, yaitu:
a. Sarana Utama
Mencakup bahasan tentang lokasi laboratorium, konstruksi
laboratorium dan sarana lain, termasuk pintu utama, pintu darurat,
jenis meja kerja/pelataran, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai,
jenis pintu, jenis lampu yang dipakai, kamar penangas, jenis
pembuangan limbah, jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat
penyimpanan, jenis lemari bahan kimia, jenis alat optik, jenis
timbangan dan instrumen yang lain, kondisi laboratorium, dan
sebagainya.
b. Sarana Pendukung
Mencakup bahasan tentang ketersediaan energi listrik, gas, air,
alat komunikasi, dan pendukung keselamatan kerja seperti
pemadam kebakaran, hidran dan sebagainya.

4. Administrasi laboratorium
Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi
yang ada di laboratorium.

5. Organisasi laboratorium
Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi
pekerjaan, serta susunan personalia yang mengelola laboratorium
tersebut.
6. Fasilitas pendanaan
Ketersediaan dana sangat diperlukan dalam operasional
laboratorium. Tanpa adanya dana yang cukup, kegiatan laboratorium
akan berjalan tersendat-sendat, bahkan mungkin tidak dapat beroperasi
dengan baik.

7. Inventarisasi dan keamanan


Kegiatan inventarisasi dan keamanan laboratorium meliputi:
a. Semua kegiatan inventarisasi harus memuat sumber dana dari mana
alat-alat ini diperoleh/dibeli.
b. Keamanan peralatan laboratorium ditujukan agar peralatan
laboratorium tersebut harus tetap berada di laboratorium.

8. Disiplin yang tinggi


Pengelola laboratorium harus menerapkan disiplin yang tinggi
pada seluruh pengguna laboratorium agar terwujud efisiensi kerja yang
tinggi. Kedisiplinan sangat dipengaruhi oleh pola kebiasaan dan
perilaku dari manusia itu sendiri, oleh sebab itu setiap pengguna
laboratorium harus menyadari tugas, wewenang dan fungsinya. Sesama
pengguna laboratorium harus ada kerja sama yang baik, sehingga setiap
kesulitan dapat diselesaikan bersama.

9. Keterampilan SDM
Peningkatan keterampilan dapat diperoleh melalui pendidikan
tambahan seperti pendidikan keterampilan khusus, pelatihan (workshop)
maupun magang di tempat lain.

10. Peraturan dasar


Peraturan dasar meliputi beberapa peraturan umum untuk
menjamin kelancaran jalannya pekerjaan di laboratorium.
11. Penanganan masalah umum
Penanganan masalah umum berupa petunjuk bagaimana
mencampur zat-zat kimia, zat-zat baru atau kurang diketahui,
membuang material-material yang berbahaya, menangani tumpahan,
dan penanganan masalah-masalah yang lainnya.

12. Jenis-jenis pekerjaan


Semua perangkat tersebut di atas, jika dikelola secara optimal akan
mendukung terwujudnya penerapan manajemen laboratorium yang
baik. Dengan demikian manajemen laboratorium dapat dipahami
sebagai suatu tindakan pengelolaan yang kompleks dan terarah, sejak
dari perencanaan tata ruang sampai dengan perencanaan semua
perangkat penunjang lainnya dan pusat aktivitasnya adalah tata ruang.
Agar laboratorium dapat berfungsi sesuai dengan maksud
pengadaannya, maka laboratorium perlu digunakan dan dikelola dengan
sebaik-baiknya. Tanpa penggunaan dan pengelolaan yang baik,
pengadaan laboratorium beserta alat-alat dan bahan yang diperlukan
hanyalah akan merupakan suatu pemborosan.
Mengelola laboratorium sekolah meliputi 4 kegiatan pokok, yaitu:
1. Mengadakan langkah-langkah yang perlu untuk terus
mengupayakan agar kegiatan siswa di dalam laboratorium
bermakna bagi siswa dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif
dan efisien.
2. Menjadwal penggunaan laboratorium oleh guru-guru agar
laboratorium dapat digunakan secara merata dan efisien oleh siswa
yang memerlukan. Penjadwalan terutama diperlukan jika jumlah
ruang laboratorium lebih sedikit daripada keperluan nyata sekolah;
3. Mengupayakan agar peralatan laboratorium terpelihara dengan
baik, sehingga dapat digunakan dalam waktu yang lama dan selalu
siap digunakan.
4. Mengupayakan agar penggunaan laboratorium berlangsung dengan
aman dan mengupayakan langkah-langkah yang perlu untuk
menghindari terjadinya kecelakaan.
Dari penjelasan tentang manajemen laboratorium, terlihat bahwa
administrasi laboratorium merupakan salah satu perangkat dari
manajemen laboratorium. Kegiatan administrasi laboratorium adalah
merupakan kegiatan rutin, terutama mengenai penggunaan peralatan
yang ada, sesuai dengan kegiatan/aktivitas yang dilakukan. Oleh karena
kegiatan administrasi merupakan kegiatan rutin yang
berkesinambungan, maka kegiatan administrasi ini perlu dipersiapkan
dan dilaksanakan secara berkala dengan baik dan teratur.
Melihat banyaknya peralatan laboratorium yang ada, serta
infrastruktur yang tersedia ditambah dengan banyaknya kegiatan
praktek/penelitian, maka dirasa perlu untuk mengatur menurut tatanan
yang mudah dan dapat dimengerti oleh setiap praktikan, staf pengajar,
laboran maupun pemakai/ user lainnya.
Keadaan peralatan laboratorium & bahan-bahan yang tersedia
selalu cepat berubah atau berpindah (dipinjam, hilang, pecah dan
sebagainya), maka semua itu memerlukan penanganan yang serius.
Apalagi bila ditinjau dari harga peralatan yang mahal, serta disertai
dengan penggunaan yang tidak tepat sehingga semua peralatan
laboratorium yang modern itu akan sia-sia saja, dan optimalisasi
penggunaannya tidak efisien. Secara rinci alasan administrasi
laboratorium perlu dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1. Untuk memperoleh informasi tentang keadaan laboratorium dengan
cepat dan mudah.
2. Untuk pendataan semua peralatan yang ada, termasuk bahan kimia,
meubiler, hardware dan software lainnya yang ada di laboratorium
tersebut secara rinci dan teratur.
3. Sebagai pusat informasi tentang keberadaan suatu alat laboratorium
di suatu laboratorium tertentu, sehingga siapa saja yang ingin
menggunakannya akan mengetahui keberadaan alat itu.
4. Membina kegiatan laboratorium yang lebih baik & teratur,
sehingga penggunaan laboratorium dapat dioptimalkan.
5. Mengatur tata cara pemesanan alat, sesuai dengan pengembangan
ilmu yang ada/disiplin ilmu yang akan dikembangkan maupun
terhadap aplikasi penelitian lanjutan/advanced research tertentu.
6. Sebagai sistem evaluasi dan pelaporan.
7. Evaluasi dan Pelaporan kegiatan laboratorium diharapkan dapat
digunakan untuk perencanaan dan pengembangan laboratorium
secara berlanjut di masa mendatang (misalnya penambahan alat-
alat baru, rencana pembiayaan/dana laboratorium yang diperlukan,
perbaikan sarana dan prasarana yang ada).

Untuk memudahkan cara penggunaan peralatan laboratorium,


perlu diatur cara pendataan (data collecting) tentang semua peralatan
laboratorium yang dimiliki. Pencatatan daftar peralatan dapat berupa
buku, sistem kartu atau penyusunan daftar peralatan laboratorium
dengan sistem komputer dsb. Semua data peralatan yang disusun harus
jelas informasinya. Adapun daftar yang digunakan dalam administrasi
laboratorium di antaranya sebagai berikut:
1. Daftar Pemesanan Alat Laboratorium
2. Daftar Inventarisasi Peralatan Laboratorium
3. Daftar Alat-alat Gelas (glass-ware)
4. Daftar Bahan Kimia
5. Daftar Inventarisasi Alat Meubiler
6. Daftar Peminjaman/pengembalian Alat
7. Daftar Pemakaian Alat
8. Daftar Suku Cadang
9. Daftar Servis alat-alat
10. Daftar/Kartu Persediaan Bahan
11. Daftar Inventarisasi Bahan/Zat
12. Daftar Penanggung Jawab Pemakaian Alat Khusus
13. Daftar Peralatan lainnya seperti Buku Log, Buku Petunjuk
Penggunaan Alat/Guide Book, Bahan Non-Kimia, dan sebagainya.

Dari daftar yang tersedia tersebut, dapat diatur administrasi


laboratorium secara jelas, teratur dan informatif. Di samping itu,
pengelolaan administrasi laboratorium yang lengkap harus didukung oleh
pengelola laboratorium yang memiliki keterampilan dan disiplin yang
tinggi. Ini diperlukan karena semua administrasi laboratorium berada penuh
di bawah tanggung jawabnya.
Pengadministrasian alat dan bahan laboratorium, pada dasarnya dapat
dilakukan oleh staf administrasi sekolah, bersama-sama dengan
pengadministrasian barang inventaris dan bahan untuk keperluan sekolah.
Akan tetapi, jenis/nama alat dan bahan laboratorium sangat banyak.
Spesifikasi setiap jenis/nama dapat bermacam-macam. Jenis/nama,
jumlah/banyak, dan spesifikasi alat/bahan, bahkan nama perusahaan yang
memproduksi atau menjual beserta alamatnya perlu diketahui dan dicatat.
Sepertinya, staf administrasi sekolah akan mendapatkan kesulitan
untuk dapat menangani tugas ini dengan baik tanpa melalui pendidikan
khusus. Oleh karena itu, sebaiknya pengadministrasian alat dan bahan
laboratorium dilakukan oleh yang menggunakan alat-alat tersebut, yaitu
guru, atau orang yang terlatih khusus untuk menjadi pengelola laboratorium
seperti teknisi laboratorium atau asisten laboratorium. Staf administrasi
sebaiknya mengadministrasi hanya perabot (meja, kursi, lemari, dan lain-
lain.) yang ada di dalam laboratorium dan gedung sekolah. Dalam hal
pengadministrasian, pengelola laboratorium dapat dipandang sebagai
”perpanjangan tangan” staf administrasi sekolah.
Hal-hal yang paling penting dicatat ialah nama alat,
jumlah/banyaknya, spesifikasinya dan tanggal pengadaan atau tanggal alat
dikeluarkan dari catatan. Di samping itu, untuk memudahkan pengadaan
kembali alat sejenis, dan permintaan bantuan jika ada masalah, perlu juga
dicatat nama pabrik pembuat atau nama perusahaan penjualnya dan kode
alat pabrik atau perusahaan tersebut.
Pencatatan dapat dilakukan dengan cara tradisional menggunakan
buku atau kartu. Bila digunakan kartu, sebaiknya kartu disusun menurut
abjad berdasarkan nama alat. Dengan cara ini pencarian data mengenai
suatu alat dengan nama tertentu dapat dilakukan lebih cepat. Mengingat
pemanfaatan komputer pada saat ini sudah menyebar di segala bidang,
alangkah lebih baik apabila pencatatan alat dan bahan dilakukan dengan
bantuan komputer, menggunakan program database. Dengan menggunakan
program komputer, pencatatan dan pencarian data dengan nama dan
spesifikasi tertentu menjadi lebih mudah dan cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Elfarizka, Halida. (2016). Analisis Peralatan Laboratorium Kimia Sma Negeri


Se-Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman. Skripsi Prodi Manajemen
Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta: Tidak diterbitkan

Kemendiknas. (2007). Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 Tentang Standar


Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/Mi), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/Mts),
Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Jakarta:
Kemendiknas.

Kertiasa, N. (2006). Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya. Bandung: Pudak


Scientific.

Raharjo. (2017). Pengelolaan Alat Bahan Dan Laboratorium Kimia. 20 (2): 99 –


104.

Anda mungkin juga menyukai