Anda di halaman 1dari 1

A.

Pengujian Substantif
Pengujian substantif adalah suatu prosedur audit yang dirancang untuk mendeteksi
kesalahan penyajian material pada tingkat asersi. Prosedur pengujian substantif terdiri dari
tiga jenis pengujian yang diuraikan sebagai berikut.
1. Pengujian Substantif Golongan Transaksi
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan apakah keenam tujuan audit transaksi telah
terpenuhi untuk setiap golongan transaksi. Dua dari tujuan tersebut untuk transaksi penjualan
adalah bahwa transaksi penjualan yang telah dicatat benar-benar ada (tujuan keterjadian) dan
transaksi yang ada telah dicatat dengan lengkap (tujuan kelengkapan). Apabila auditor yakin
bahwa seluruh transaksi telah dicatat dengan benar dalam jurnal dan telah diposting dengan
benar, dikaitkan dengan keenam tujuan audit transaksi, maka bisa diyakini bahwa jumlah
total buku besar adalah benar. Pengujian substantif golongan transaksi dilaukan terhadap
transaksi-transaksi yang ada pada siklus, bukan pada akhir saldo. Auditor memeriksa catatan
dan ringkasan transaksi penjualan dan penerimaan kas dengan melakukan pengujian
substantif golongan transaksi. Biasanya akan lebih efisien jika pengujian substantif golongan
transaksi dan pengujian pengendalian dilakukan bersamaan. Sebagai contoh, auditor biasanya
bisa menerapkan pengujian pengendalian yang meliputi prosedur dokumentasi dan prosedur
melakukan-ulang pada transaksi yang sama untuk memeriksa ada tidaknya kesalahan
penyajian.

Anda mungkin juga menyukai