EKOLOGI PERAIRAN
EKOSISTEM DANAU MANINJAU
Disusun Oleh:
R.Rasanti
2004110255
Jurusan ilmu kelautan B
ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh
manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-
teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga
makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala
hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah- mudahan apa
yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman- teman, serta orang lain yang
ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini (
ekosistem danau maninjau) sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Penyusun (R.Rasanti)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I PENDAHULUAN
B. Perumusan masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Tujuan penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
D.Manfaat penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Saran-saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I PENDAHULUAN
B.perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan bahwa banyaknya
aktivitas masyarakat sekitar Danau Maninjau akan memberikan dampak
terhadap kualitas air. Maka dilakukan penelitian mengenai uji kualitas air.
Analisis kualitas air di Jorong Rambai, Nagari Koto Malintang, Maninjau dapat
ditentukan dari parameter fisika dan kimianya. Berapakah kisaran suhu air, pH,
DO, BOD, COD dan logam berat (Cd, Cu, Pb dan Zn) Air Danau Maninjau?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air di Jorong Rambai, Nagari
Koto Malintang, Maninjau dengan mempelajari parameter fisika dan kimianya.
Parameter fisika dan kimia yang dipelajari untuk menentukan kualitas air dalam
penelitian ini yaitu suhu, pH, DO, BOD, COD dan logam berat (Cd, Cu, Pb dan
Zn).8
D.Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
kualitas air di Jorong Rambai, Nagari Koto Malintang, Maninjau. Dengan
diketahuinya kualitas air di Jorong Rambai, Nagari Koto Malintang, Maninjau
maka dapat dilakukan pengendalian pencemaran di perairan Danau Maninjau.
BAB II PEMBAHASAN
Danau Maninjau
Danau Maninjau
Lokasi Kabupaten
Agam, Sumatra Barat,
Indonesia
Panjang maks. 16 km
Lebar maksimal 7 km
Ketinggian 459 m
permukaan
Kepulauan Sumatra
Danau Maninjau
Litografi oleh F. C. Wilsen yang menggambarkan Danau Maninjau dengan harimau dan rusa (tahun 1865-1876)
Danau Maninjau merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 meter di
atas permukaan laut. Danau Maninjau merupakan sebuah kaldera dari letusan besar
gunung api yang menghamburkan kurang lebih 220-250 km3material piroklastik.
Kaldera tersebut terbentuk karena letusan gunung api strato komposit yang
berkembang di zona tektonik sistem Sesar Besar Sumatra yang bernama gunung
Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling
danau yang menyerupai seperti dinding. Kaldera Maninjau (34,5 km x 12 km) ditempati
oleh sebuah danau yang berukuran 8 km x 16,5 km (132 km 2). Dinding kaldera
Maninjau mempunyai 459 m dari permukaan danau yang mempunyai kedalaman
mencapai 157 m (Verbeek, 1883 dalam Pribadi, A. dkk., 2007).
Menurut legenda di Ranah Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan
kisah Bujang Sembilan.
Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai bernama Batang Sri Antokan. Di
salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Sri Antokan terdapat PLTA
Maninjau. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan
nama Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari
arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok
44sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.
Danau ini tercatat sebagai danau terluas kesebelas di Indonesia. Sedangkan di Sumatra
Barat, Maninjau merupakan danau terluas kedua setelah Danau Singkarak yang
memiliki luas 129,69 km² yang berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanah
Datar dan Kabupaten Solok. Di sekitar Danau Maninjau terdapat fasilitas wisata, seperti
Hotel(Maninjau Indah Hotel, Pasir Panjang Permai) serta penginapan dan restoran.
ReferensiSunting
^ Brent V. Alloway, Agung Pribadi, John A. Westgate, Michael Bird, L. Keith
Fifield, Alan Hogg, and Ian Smith, Correspondence between glass-FT and 14C
ages of silicic pyroclastic flow deposits sourced from Maninjau caldera, west-
central Sumatra, Earth and Planetary Science Letters, Vol. 227, Issues 1-2, 30
October 2004, pp. 121-133, doi:10.1016/j.epsl.2004.08.014[1](Jurnal
berbayar)
Brent V. Alloway, Agung Pribadi, John A. Westgate, Michael Bird, L. Keith Fifield, Alan
Hogg, and Ian Smith, Correspondence between glass-FT and 14C ages of silicic
pyroclastic flow deposits sourced from Maninjau caldera, west-central Sumatra, Earth
and Planetary Science Letters, Vol. 227, Issues 1-2, 30 October 2004, pp. 121-
133, doi:10.1016/j.epsl.2004.08.014[1](Jurnal berbayar)