Anda di halaman 1dari 6

Adibar Ahmad Rudawan

11190163000050

Gelombang Mikro

1. Seorang asisten laboratorium memberikan sebuah video kepada praktikan berupa


percobaan polarisasi cahaya. Dalam video tersebut terdapat 3 buah polaroid yang
disusun seperti gambar dibawah ini:

Praktikan ingin mencoba praktikum tersebut di laboratorium. Tetapi di laboratorium


hanya tersedia 2 buah polaroid untuk melakukan percobaan. Apakah yang harus
dilakukan oleh praktikan jika ingin menghasilkan total intensitas akhir yang yang
sama dengan yang terdapat pada video?
Jawaban:
Kita telah ketahui sebelumnya pada polarisasi terdapat Hukum Malus yang berlaku
pada gelombang yang melewati polarisator dengan nilai:
𝐼 = 𝐼0 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃
𝐼0 = Intesitas gelombang datang (Cd atau Candela)
𝐼 = Intensitas gelombang yang terpolarisasi oleh bidang yang melewati
polarisator (Cd atau Candela)
𝜃 = Sudut yang dibentuk oleh polarisator (°)

Kita juga ketahui ketika cahaya dilewatkan kepada polarisator pertama


dengan arah vertikal maupun horizontal maka intensitasnya akan berkurang
setengahnya dikarenakan hanya 1 arah yang akan tersaring (baik vertikal maupun
horizontal):
1
𝐼 = 𝐼0
2
Maka dari sini dapat kita hitung nilainya:
1
𝐼1 = 𝐼0
2

Dikarenakan polaroid kedua memiliki sumbu 45° terhadap sumbu polaroid pertama,
maka:

𝐼2 = 𝐼1 (cos 𝜃)2
𝐼2 = 𝐼1 (cos 45°)2
2
1
𝐼2 = 𝐼1 ( √2)
2
1
𝐼2 = 𝐼1
2
1 1
𝐼2 = ( 𝐼0 )
2 2
1
𝐼2 = 𝐼0
4

Dikarenakan polaroid ketiga memiliki sumbu 45° terhadap sumbu polaroid kedua,
maka:

𝐼3 = 𝐼2 (cos 𝜃)2
𝐼3 = 𝐼2 (cos 45°)2
2
1
𝐼3 = 𝐼2 ( √2)
2
1
𝐼3 = 𝐼2
2
1 1
𝐼3 = ( 𝐼0 )
4 2
1
𝐼3 = 𝐼0
8
Maka yang perlu kita lakukan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan
ketiga polaroid diatas hanya dengan 2 polaroid adalah:
a. Menggunakan polaroid pertama dengan sumbu 45°

1
𝐼1 = 𝐼0 (cos 𝜃)2
2
1
𝐼1 = 𝐼0 (cos 45°)2
2
2
1 1
𝐼1 = 𝐼0 ( √2)
2 2
1 1
𝐼1 = 𝐼0
2 2
1
𝐼1 = 𝐼0
4

b. Menggunakan polaroid kedua dengan sumbu 60°


Asdas
𝐼2 = 𝐼1 (cos 𝜃)2
1
𝐼2 = 𝐼0 (cos 60°)2
4
1 1 2
𝐼2 = 𝐼0 ( )
4 2
1 1
𝐼2 = 𝐼0
4 4
1
𝐼2 = 𝐼0
8

Jadi, untuk membentuk intensitas cahaya dengan nilai yang sama kita membutuhkan
polarisator pertama dengan sumbu 45° dan polarisator kedua dengan sumbu 60° terhadap
sumbu pertama.
2. Jelaskan karakteristik dari gelombang Mikro!
Jawaban:
Gelombang mikro atau disebut juga dengan microwave adalah gelombang
elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu
di atas 3 GHz (3 × 109 𝐻𝑧). Gelombang mikro adalah salah satu jenis media
transmisi nirkabel (tanpa kabel). Gelombang ini tidak dapat dilihat dengan mata kita,
karena panjang gelombang yang sangat pendek (walaupun sangat kecil dibanding
gelombang radio), dan jauh lebih besar daripada panjang gelombang cahaya (di luar
spektrum sinar tampak). Keduanya sama-sama terdapat dalam spektrum gelombang
elektromagnetik. Panjang gelombang cahaya berkisar antara 400-700 nm (1 𝑛𝑚 =
1 × 10−9 𝑚), sedangkan kisaran panjang gelombang mikro sekitar 1-30 cm (1 𝑐𝑚 =
1 × 10−2 𝑚).
Karakteristik – karakteristik transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang
mendasar dari spectrum elektromagnetik. Frekuensi yang umum di gunakan untuk
transmisi ini adalah rentang frekuensi sebesar 2 sampai 40 GHz. Semakin tinggi
frekuensi yang digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan berarti pula
semakin tinggi rate data-nya. Sama halnya dengan beberapa sistem transmisi, sumber
utama kerugian adalah atenuansi. Sehingga repeater dan amplifier ditempatkan
terpisah jauh dari sistem gelombang mikro biasanya 10 sampai 100 km. Atenuansi
meningkat saat turun hujan khusunya tercatat diatas 10 GHz. Sumber gangguan-
gangguan yang lain adalah interferensi. Dengan semakin berkembangnya popularitas
gelombang mikro, daerah transmisi saling tumpang tindih dan interferensi merupakan
suatu ancaman. Karena itu penetapan band frekuensi diatur dengan ketat.
3. Bagaimana cara mengukur distribusi medan gelombang mikro transversal dan
longitudinal ?
Jawaban:
a. Distribusi medan gelombang mikro transversal
 Letakan E-field probe depan corong antena pada jarak 𝑥0 = 0 𝑐𝑚.
 Ukur dan catat setiap nilai tegangan U pada mikrometer ketika posisi
E-field probe diletakkan pada posisi 𝑦 = −20 𝑐𝑚 sampai
𝑦 = 20 𝑐𝑚, setiap pergeseran sejauh 1 𝑐𝑚.
 Ulangi lagi pengukuran di atas untuk jarak 𝑥0 = 20 𝑐𝑚.

b. Distribusi medan gelombang mikro longitudinal


 Letakan E-field probe tepat di bagian tengah depan corong antena
(𝑦0 = 0 𝑐𝑚)
 Ukur dan catat nilai tegangan U pada mikrometer ketika E-field probe
diletakan pada jarak 𝑥 = 10 𝑐𝑚 sampai 𝑥 = 25 𝑐𝑚, setiap
pergeseran sejauh 0,2 𝑐𝑚.

4. Bagaimana cara menentukkan polarisasi gelombang mikro yang dipancarkan?


Jawaban:
a) Letakan E-field probe kira-kira 30 𝑐𝑚 di bagian tengah depan corong antena
yang dipasang secara horisontal seperti terlihat pada gambar
b) Letakan polarisator di antara corong antena dan E-field probe dengan posisi
segaris.
c) Catatlah nilai tegangan U yang terukur pada multimeter ketika polarisator
dirotasikan dari sudut  = 0 sampai 180 setiap kenaikan sudut sebesar
10.
d) Putar osilator Gunn dan E-field probe pada posisi vertikal pada tiang
penyangga dengan penjepit, dan setting pengukuran pada jarak yang sama
seperti sebelumnya.
e) Catatlah kembali nilai tegangan U yang terukur pada multimeter pada posisi
tersebut ketika polarisator dirotasikan mulai dari sudut  = 0 sampai 180
dengan kenaikan sudut sebesar 10.

Anda mungkin juga menyukai