Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRA PRAKTIKUM

OPTIK DAN GELOMBANG


DISPERSI

Nama : Indrawan Ariyadi


NIM : 11190163000038
Kelas : 5A Tadris Fisika

LABORATORIUM FISIKA
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TUGAS PRA PRAKTIKUM
DISPERSI

1) Apa yang dimaksud dengan cahaya polikromatik dan cahaya monokromatik?

2) Tuliskan syarat-syarat terjadinya dispersi!

3) Jelaskan proses terbentuknya Pelangi! Sertakan analisis geometri peristiwa


terbentuknya pelangi!

Jawaban

1. Cahaya Polikromatik adalah cahaya putih, artinya cahaya terdiri atas banyak
warna dan panjang gelombang. Jika cahaya putih diarahkan ke prisma, maka
cahaya putih akan terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nilla, dan ungu. Sedangkan Cahaya Monokromatik adalah cahaya yang tidak
dapat diuraikan lagi menjadi komponen warna. (Eka, 2018:22)
2. Syarat-syarat terjadinya dispersi :

a. Dapat menguraikan cahaya menjadi polikromatik dan mono kromatik

b. Mempunyai indeks bias yang bergantung pada frekunesi dan panjang


gelombang
c. Setiap panjang gelombang akan dibiaskan melalui sudut yang berbeda

d. Memiliki perdbedaan kelajuan masing-masing gelombang saat melewati


medium pembias
e. Pembiasan cahaya melalui prisma akan mengalami dua kali pembiasan, yaitu
saat cahaya datang dan cahaya bias
f. Membentuk sudut deviasi jika sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar
datang mula-mula dengan sinbar yang meninggalkan bidang pembias atau
pemantul (Tipler, 1998).
3. Pelangi dapat tebrntuk berawal ketika tetesan air yang disimulasikan sebagai
prisma, dan ketika sinar matahari mengenai tetesan air ada dua kemungkinan cahaya
akan diteruskan atau cahaya akan dibiaskan lalu akan dipantulkan oleh permukaan
air dan dibelokkan saat keluar dari tetesan air, saat cahaya ini keluar maka cahaya
putih matahari akan diuraikan menjadi cahaya polikromatik diuraikan menjadi tujuh
warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru nila, serta ungu. Atau yang kita sebut
dengan pelangi.
Berikut gambar dibawah ini:

Kemudian secara geometri:

Dari gambar diatas seberkas sinar matahari memasuki sebuah tetes air hujan pada titik
A. Dimana sebagian sinarnya dipantulkan dan Sebagian lainnya menembus tetesan air
hujan. Hukum snellius dimana sudut bias dihubungkan dengan sudut datang dan snellius
merupakan Hukum Pemantulan dimana yang berbunyi:
1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar

2. Sudut datang sama dengan sudut pantul

3. Sinar datang tegak lurus cermin akan dipantulkan Kembali Adapun persamaannya:
𝑛𝑢 sin 𝜃1 = 𝑛𝑎. 𝑠𝑖𝑛𝜃2

𝜃2

𝑛𝑎
Keterangan:
𝑛𝑢 = 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑏𝑖𝑎𝑠 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎

𝑛𝑎 = 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑏𝑖𝑎𝑠 𝑎𝑖𝑟

𝜃1 = 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔

𝜃2 = 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑏𝑖𝑎𝑠

Jejak sinar yang menembus tetesan air hujan tersebut ada pada garis Ab. Sinar yang dibiaskan
mengenai bagian belakang tetes air pada titik B. Garis AO itu adalah garis normal dimana
terbentuk dari perpanjangan sinar pantul dititk A dengan pusat lingkaran (tetesan air hujan)
ditik O. Sedangkan garis radial OB itu adalah garis gari yang terbentuk antara pusat lingkaran
dengan titik bias yang mengenai sisi lingkaran dititk B. Yang menyebabkan sudut dengan
garis radial OB dipantulkan dengan sudut yang sama. Kemudian pada titik C sinar dibiaskan
kembali. Terdapat perpotangan garis sinar datang dengan sinar keluar dititik P. terdapat pula
sudut deviasi (∅𝑑) (Sears, 1987).
Dapat disimpukan bahwa terbentuknya pelangi dimana cahaya matahari tampak berwarna
putih. Saat cahaya matahari mengenai dan dipantulkan oleh butiran air, cahaya akan
terdispresi, lalu melebar sehingga terlihat warna-warni yang ada dipelangi.
Daftar Pustaka
E.Wijayanti. (2018). Penentuan Konstantan Sellmeter Pada Berbagai Variasi Konsentrasi
Garam NACl Dengan Menggunakan Spektrometer Prisma.
Sears,F.W. (1987). Fisika Untuk Universitas 3 (Optika, Fisika Modern). Jakarta: Bina Cipta.
Tipler,P.A. (1998). Fisika (Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai