Anda di halaman 1dari 7

TUGAS EPIDEMIOLIGI

DI SUSUN OLEH :

NAMA : TIRZA
NPM : 115 018 040
SEMESTER : V (LIMA)
PRODI : KESEHATAN MASYARAKAT
MATA KULIAH : PEMBANGUNAN SEKTOR KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


INDONESIA JAYA PALU
TAHUN AJARAN 2020
1. Tentukan 5 penyakit menular
A. Definisi
 Flu
 Cacar air
 Demam Berdarah Dengue (DBD)
 Tifus
 Kecacingan

B. Definisi
 Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang hidung, tenggorokan, dan
paru-paru
 Cacar air (chickenpox) adalah penyakit kulit akibat infeksi virus yang
menyebabkan timbulnya lenting gatal berisi cairan pada seluruh tubuh dan wajah.
Infeksi juga bisa menyerang selaput lendir (membran mukosa), seperti di mulut
 Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan Penyakit virus yang dibawa oleh
nyamuk, yang terjadi di daerah tropis dan subtropis.
  tipes (tifus atau demam tifoid) merupakan infeksi bakteri yang disebarkan
melalui kutu dan tungau
 Kecacingan adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit cacing dengan dan tanpa
gejala

C. Tanda dan gejala


 Gejala umum penyakit flu adalah nyeri otot, batuk, bersin-bersin, hidung
tersumbat, sakit kepala, kelelahan, dan demam.
 Gejala cacar air adalah demam, timbul bintik kemerahan di kulit yang
menggelembung maupun yang tidak, kulit seperti melepuh, dan terasa gatal.
 Gejala umum penyakit DBD adalah demam tinggi, sakit pada persendian,
muncul bintik merah di kulit, trombosit turun drastis, serta perdarahan.
 Gejala umum tifus adalah demam, sakit atau kram perut, diare atau sembelit,
mual, dan muntah.
 Gejala cacingan adalah gatal di sekitar anus atau vagina, gangguan organ
pencernaan (diare, mual, muntah), hingga penurunan berat badan.

D. Agent
 Flu disebabkan oleh virus infuenza yang mudah menular
 Cacar air disebabkan oleh virus Varicella zoster yang bisa menular dengan
sangat mudah dan cepat
 Penyakit DBD diakibatkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk  Aedes
aegypti  atau  Aedes
 Penyakit Tifus disebabkan infeksi bakteri Salmonella typhi dapat terjadi bila
sanitasi di lingkungan Anda tidak baik
  cacingan dapat disebabkan oleh Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura,
Ancylostoma duodenale, Necator americanus, Strongyloides stercoralis.

E. Penularan
 Penularan flu: Secara langsung apabila cipratan air dari mulut (droplet)
mengenai orang lain—saat bersin, batuk, atau berbicara. Penularan secara tidak
langsung terjadi apabila Anda menyentuh permukaan atau benda yang telah
terkontaminasi virus flu, lalu tangan Anda menyentuh mulut dan hidung sehingga
virus masuk ke dalam tubuh.
 Penularan cacar air: Cacar air menular melalui kontak langsung dengan
penderitanya, yaitu bila terkena cairan yang keluar dari kulit yang
menggelembung. Cacar air juga dapat menular melalui udara, misalnya saat
penderita bernapas, bersin, atau batuk. Virus yang dikeluarkan kemudian terhirup
orang lain. Cara penularan yang lain adalah bila Anda menyentuh benda yang
telah dipegang penderita.
 Penularan DBD: Virus dengue masuk ke tubuh manusia melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti. Jumlah nyamuk Aedes aegypti biasanya meningkat pada
awal musim hujan
 Penularan tifus: Melalui konsumsi makanan atau minuman yang sudah
terkontaminasi tinja yang mengandung bakteri Salmonella typhi. Selain itu bisa
juga akibat menggunakan air yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi untuk
mencuci bahan makanan, peralatan masak, serta perlengkapan makan.
 Penularan kecacingan:  Telur cacing dapat masuk melalui kuku dan tangan yang
tidak bersih yang kemudian menyentuh mulut atau makanan. Selain itu, cacing
juga bisa masuk lewat makanan yang tidak dibersihkan dengan baik sebelum
dimasak serta penggunaan barang yang sudah terkontaminasi cacing (handuk,
pakaian, atau sprei).

F. Pencegahan
 Flu :Menjaga jarak dengan orang yang menderita penyakit flu, rajin
membersihkan tangan dengan sabun ataupun hand sanitizer, orang yang sedang
menderita flu sebaiknya mengenakan masker agar tidak menyebarkan virus ke
orang lain, praktikkan etika batuk dan bersin yang benar, yaitu menutup mulut
dan hidung dengan siku saat sedang batuk atau bersin, jaga daya tahan tubuh agar
tidak mudah tertular virus flu.

 Cacar air : Jaga kebersihan diri dan lingkungan, konsumsi makanan bergizi,
tidak berdekatan dengan penderita cacar air.
 DBD : Tutup tempat-tempat yang menampung air, kuras bak mandi minimal satu
kali dalam seminggu, bersihkan pekarangan rumah dari barang bekas yang
berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk Aedes aegypti,
bersihkan genangan air di sekitar rumah agar tidak dihinggapi nyamuk Aedes
aegypti.

 Tifus : Cuci tangan secara teratur, terutama sebelum dan sesudah makan, gunakan
air bersih untuk mencuci bahan makanan, peralatan makan, dan peralatan masak,
hindari membeli makanan yang tidak terjamin kebersihannya, jaga daya tahan
tubuh tetap kuat.

 Kecacingan : Cuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas di luar ruangan, dan
setiap sebelum dan sesudah makan, pastikan bahan pangan yang akan diolah
sudah bersih sebelum dimasak, potong kuku secara rutin. Hindari memanjangkan
kuku karena berisiko menjadi tempat penularan cacin,  jaga kebersihan diri dan
lingkungan, bersihkan kamar mandi dan WC secara rutin.

G. Pengobatan

 Flu : Umumnya flu dapat sembuh dengan sendirinya.


Langkah pengobatannya adalah istirahat yang cukup, banyak minum, serta
menjaga tubuh agar tetap hangat. Disarankan bagi pengidap untuk mengonsumsi
obat penurun demam. Obat penurun demam juga dapat mengurangi gejala nyeri
dan pegal dari flu.

 Cacar air : Perbanyak minum dan mengonsumsi makanan yang lembut, tidak
menggaruk ruam atau luka cacar air,mengenakan pakaian berbahan lembut dan
ringan.
 DBD : mengonsumsi cairan dalam jumlah yang banyak, minum oralit,
mengonsumsi obat pereda demam dan nyeri, mengonsumsi jambu biji dan makanan
sehat yang mudah dicerna, minum suplemen dan vitamin, melakukan istirahat secara
total, menggunakan obat-obatan alami dan mendapatkan transfuse darah
 Tifus : Terapi antibiotik adalah cara efektif dalam menangani tifus dan perlu
diberikan sedini mungkin. Beberapa obat antibiotik yang digunakan untuk
mengobati tifus adalah azithromycin, ciprofloxacin, atau ceftriaxone.
 Kecacingan : mengonsumsi obat cacing. Obat cacing terbagi menjadi beberapa
jenis dengan kandungan yang disesuaikan untuk mengobati infeksi dari jenis
cacing yang berbeda.

1. Tentukan 5 penyakit tidak menular


A. Definisi
 Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat
menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah . Seseorang bisa dikatakan
mengalami hipertensi bila ketika diukur pada dua hari yang berbeda, pembacaan
tekanan darah sistolik pada kedua hari adalah lebih besar dari 140 mmHg dan /
atau pembacaan tekanan darah diastolik pada kedua hari adalah lebih besar dari
90 mmHg.

 Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa


tingginya kadar gula (glukosa) darah

 Stroke merupakan keadaan darurat medis.

 Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal


yang tidak terkendali di dalam tubuh . Pertumbuhan sel abnormal ini dapat
merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain.

 Asma adalah gangguan pada bronkus dan trakhea yang memiliki reaksi
berlebihan terhadap stimulus tertentu dan bersifat reversibel (Padila, 2015).

B. Tanda dan gejala

 Hipertensi : sakit kepala, lemas, masalah dalam penglihatan, sakit dada, sekak
napas, aritmania dan adanya darah dalam urine

 Diabetes : Sering merasa haus, sering buang air kecil, terutama di malam hari,
sering merasa sangat lapar, turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas,
berkurangnya massa otot, terdapat keton dalam urine. Keton adalah produk sisa
dari pemecahan otot dan lemak akibat tubuh tidak dapat menggunakan gula
sebagai sumber energy, lemas, pandangan kabur, luka yang sulit sembuh,sering
mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih.

 Srtoke : Wajah akan terlihat menurun pada satu sisi dan tidak mampu tersenyum
karena mulut atau mata terkulai, orang dengan gejala stroke tidak mampu
mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau mati rasa. Tidak hanya
lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami kelemahan,
ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali
meskipun penderita terlihat sadar.

 Kanker : Batuk persisten atau air liur berwarna darah,  perubahan kebiasaan
buang air besar, darah pada tinja, gejala Anemia yang tidak dapat dijelaskan,
benjolan pada payudara, benjolan di testis, perubahan buang air kecil.
 Asma : Gejala utama asma meliputi sulit bernapas (terkadang bisa membuat
penderita megap-megap), batuk-batuk, dada yang terasa sesak, dan mengi (suara
yang dihasilkan ketika udara mengalir melalui saluran napas yang menyempit)

C. Pencegahan

 Hipertensi : Mengonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi garam jangan


sampai berlebihan, mengurangi konsumsi kafein yang berlebihan seperti teh dan
kopi, berhenti merokok, berolahraga secara teratur, menurunkan berat badan, jika
diperlukan, mengurangi konsumsi minuman beralkohol dan menghindari
konsumsi minuman bersoda.

 Diabetes : Mengatur frekuensi dan menu makanan menjadi lebih sehat, menjaga
berat badan ideal, rutin berolahraga, rutin menjalani pengecekan gula darah,
setidaknya sekali dalam setahun
 Stroke : menjaga pola makan, olahraga teratur, berhenti merokok, hindari
minuman beralkohol, hindari penggunaan NAPZA
 Kanker : Batasi konsumsi daging dimasak sangat matang atau dibakar, batasi
konsumsi lemak, banyak konsumsi sayuran dan buah, olahraga teratur, berjemur
di bawah sinar matahari, dan hindari perilaku berisiko
 Asma : Hindari pemicunya, Menggunakan pengobatan pencegah penyakit asma,
Bawa obat ke mana pun Anda pergi, Pakai pelembap udara (humidifer), Berolahraga
dengan tepat dan tidak berlebihan, Pakai masker mulut da lain-lain.

D. Pengobatan

 Hipertensi : penderita hipertensi harus mengonsumsi obat penurun tekanan darah


untuk seumur hidup. Akan tetapi, dokter dapat menurunkan dosis atau
menghentikan pengobatan jika tekanan darah pasien sudah terkendali melalui
perubahan gaya hidup.

 Diabetes : Hormon tertentu untuk mengontrol glukosa darah. Pemberian hormon


ini dengan cara disuntikkan pada lapisan di bawah kulit sekitar 3-4 kali sehari
sesuai dosis yang dianjurkan dokter. Pemberian obat-obatan diabetes di bawah
pengawasan dokter. Pola makan sehat dan olahraga teratur untuk membantu
mengontrol tingkat glukosa darah. Merawat kaki dan memeriksakan mata secara
berkala untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

 Stroke : Penanganan khusus terhadap pasien stroke dilakukan oleh dokter


saraf dan dokter bedah saraf. Penanganan yang diberikan akan disesuaikan
dengan jenis stroke yang dialami pasien, kapan gejala pertama kali muncul, dan
penyakit atau kondisi kesehatan lain yang dimiliki pasien.
 Kanker : kemoterapi, operasi, radioterapi, transplantasi sum-sum tulang,
imunoterapi, terapi hormon, targeted trug therapy

 Asma : mengonsusmsi obat-obatan sesuai resep dokter dan rutin memeriksa


( minimal setahun sekali ) untuk memastikan apakah pengobatannya cocok
danpenyakit asma berada dalam kendali.

Anda mungkin juga menyukai