Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK ANAK BALITA YANG

TIDAK MENDAPAT MENDAPAT IMUNISASI POLIO DI WILAYA KERJA


PUSKESMAS KAMPILI KEC.PALLANGGA KAB.GOWA

St, Aminah1, Ningsih Jaya2, Hj. Maryati Tombokan3


1
Poltekkes Kemenkes Makassar
2
Poltekkes Kemenkes Makassar
3
Poltekkes Kemenkes Makassar

ABSTRAK

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Gambaran Pengetahuan Ibu tentang
Dampak Anak Balita yang Tidak Mendapat Imunisasi Polio Diwilayah Kerja Puskesmas Kampili Kec.
Pallangga Kab. Gowa. Tujuannya adalah untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu tentang
Dampak Anak Balita yang Tidak Mendapat Imunisasi Polio Diwilayah Kerja Puskesmas Kampili Kec.
Pallangga Kab. Gowa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 50
orang. Sampel diperoleh dengan menggunakan tekhnik accidental sampling. Instrumen Penelitian
menggunakan lembar Kuesioner untuk mengumpulkan data pengetahuan ibu tentang dampak anak
balita yang tidak mendapat imunisasi polio. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas responden
mempunyai tingkat penetahuan cukup sebanyak (54%), dan terdapat (40%) responden yang
pengetahuannya baik, namun masih ditemukan sebanyak (6%) responden yang pengetahuannya
kurang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang dampak anak balita
yang tidak mendapat imunisasi polio sudah cukup baik. Namun masih ada sebagian kecil (6%)
responden yang berpengetahuan kurang. Oleh karena itu diharapkan kepada keluarga untuk lebih
aktif dalam mencari informasi yang dapat menambah pengetahuannya tentang imunisasi polio.

PENDAHULUAN vaksin yang sudah tersedia. Hal ini sebetulnya


Salah satu indikator untuk menilai tidak perlu terjadi karena penyakit-penyakit
derajat kesehatan masyarakat adalah angka tersebut bisa dicegah dengan imunisasi.
kematian bayi. Angka kematian bayi dan Karena itulah, untuk mencegah bayi menderita
kelahiran yang masih tinggi merupakan beberapa penyakit yang berbahaya, imunisasi
hambatan utama dalam pencapaian derajat pada bayi harus lengkap serta diberikan
kesehatan yang optimal. Bangsa Indonesia sesuai jadwal. Pemberian imunisasi harus
diharapkan mencapai tingkat kesehatan dan diberikan secara tepat. Orang tua juga harus
perilaku sehat, mampu memperoleh mengetahui mengapa, kapan, dimana, dan
pelayanan kesehatan yang memadai secara berapa kali anaknya mendapatkan imunisasi.
adil dan bermutu, merata serta memiliki Orang tua juga harus mengetahui bahwa
derajat kesehatan yang optimal (Depkes RI, pemberian imunisasi aman bagi anak, bahkan
2008) saat anak sedang sakit ringan, mempunyai
Merujuk pada kebijakan umum cacat fisik/mental atau mengalami malnutrisi
pembangunan kesehatan nasional, bahwa (kekurangan gizi). (Rusdalifah, 2009).
upaya penurunan angka kematian bayi dan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
balita merupakan bagian penting dalam merupakan suatu upaya yang dilaksanakan
program Nasional Bagi Anak Indonesia serentak secara nasional untuk mempercepat
(PNBAI) yang antara lain dijabarkan dalam visi pemutusan siklus kehidupan virus polio
anak Indonesia 2015 untuk menuju anak importasi dengan cara memberikan vaksin
Indonesia yang sehat (Lisnawati L, 2011) polio kepada setiap balita termasuk bayi baru
Untuk mencapai tujuan tersebut, lahir tanpa mempertimbangkan status
pemerintah telah mengupayakan berbagai imunisasi sebelumnya. Pemberian imunisasi
teknik, metode dan strategi guna menurunkan dilakukan 2 (dua) kali masing-masing 2 (dua)
angka kesakitan dan kematian penduduk tetes dengan selang waktu 1 (satu) bulan.
khususnya pada bayi dan balita. Salah satu Pemberian imunisasi polio pada waktu PIN
cara untuk mewujudkan kesehatan anak disamping untuk memutus rantai penularan,
adalah dengan cara imunisasi. juga berguna sebagai booster atau imunisasi
Data WHO menunjukkan bahwa setiap ulangan polio.
tahun, setidaknya 1,7 juta anak meninggal Untuk imunisasi dasar (polio 1, 2, dan
akibat penyakit yang dapat dicegah dengan 3), vaksin diberikan 2 tetes peroral dengan

98
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 1 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
interval tidak kurang dari 4 minggu. PPI Berdasarkan hal tersebut diatas Penulis
menambahkan imunisasi polio segera setelah merasa tertarik untuk mengadakan penelitian
lahir (polio 0 pada kunjungan 1) dengan tujuan tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang
meningkatkan cakupan imunisasi. Polio 0 Dampak Anak Yang Tidak Mendapat
diberikan saat anak akan dipulangkan dari Imunisasi Polio di Puskesmas Kampili
rumah bersalin/rumah sakit agar tidak Kab.Gowa Tahun 2013”.
mencemari anak lainnya, mengingat virus
polio hidup dapat dieksresikan melalui tinja. BAHAN DAN METODE
Imunisasi polio ulangan diberikan 1 tahun Lokasi, Populasi dan Sampel
sejak imunisasi polio 4, selanjutnya saat Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu
masuk sekolah (5-6 tahun). (Fida dan Maya, untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu
2012) tentang dampak anak yang tidak
Berdasarkan data yang diperoleh dari mendapatkan imunisasi polio di Puskesmas
Data Surveilans PD3I dan imunisasi diperoleh Kampili Kab.Gowa Tahun 2013. Lokasi
hasil cakupan imunisasi di Indonesia secara penelitian dilakukan di Puskesmas Kampili
kumulatif pada tahun 2008, yang ikut Kec. Pallangga Kab. Gowa. Waktu
imunisasi BCG 82,2%, HB0 65,5%, polio1 pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada
90,3%, DPT-HB I 87,7%, polio2 86,6%, DPT- bulan Mei sampai dengan Juni 2013 .
HB II 85,4%, polio3 84,2%, DPT-HB III 83,5%, Populasi dalam penelitian ini adalah
Polio4 82,0%, dan campak 84,6%, dengan seluruh ibu yang mempunyai anak usia balita
rata-rata yang ikut imunisasi dasar adalah yang berkunjung ke Puskesmas Kampili,
83,2%. Dan pada tahun 2009, yang ikut Dusun Pa’rappunganta Desa Kampili Kec.
imunisasi BCG 78,2%, HB0 55,6%, polio1 Pallangga Kab. Gowa.
88,1%, DPT-HB I 86,4%, polio2 85,3%, DPT- Adapun sampel dalam penelitian ini
HB II 84,6%, polio3 83,6%, DPT-HB III 83,2%, adalah ibu yang mempunyai anak usia balita
Polio4 81,1%, dan campak 80,6%, dengan yang berkunjung ke Puskesmas Kampili dan
rata-rata yang ikut imunisasi dasar adalah masuk dalam kriteria objektif peneliti sebagai
80,67%. Dari data tersebut terlihat bahwa dari berikut:
tahun 2008 – 2009 jumlah balita yang a. Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum
mendapat imuninisasi dasar mengalami subjek penelitian dari suatu populasi target
penurunan. (Profil Kesehatan Indonesia, 2010) yang terjangkau dan akan diteliti. Kriteria
Berdasarkan data yang diperoleh dari inklusi pada penelitian ini adalah :
Puskesmas Kampili, Laporan Hasil Imunisasi 1) Responden memiliki anak usia balita
Rutin Bayi Puskesmas secara Kumulatif yaitu, 2) Berdomisili di Puskesmas Kampili
yang ikut imunisasi polio1 sebanyak 92,4%, (Kampili)
polio2 93,3%, polio3 93,1%, polio4 92,2%. 3) Sehat jasmani dan rohani
Data ini menunjukkan bahwa imunisasi polio di 4) Bersedia menjadi responden
Puskesmas kampili sudah tinggi. 5) Mau berkerjasama dalam penelitian
Pada umumnya tanggung jawab untuk b. Kriteria ekslusi adalah kriteria dimana
mengasuh anak diberikan pada orang tua subjek penelitian tidak dapat mewakili
khususnya ibu. Pengetahuan ibu tentang sampel karena tidak dapat memenuhi
dampak anak yang tidak mendapat imunisasi syarat sebagai sampel penelitian. Kriteria
polio dipengaruhi oleh faktor pendidikan, ekslusi pada penelitian ini adalah :
tingkat penghasilan dan kebiasaan. Sehingga 1) Responden tidak hadir dalam penelitian
dengan adanya faktor-faktor yang berlangsung
mempengaruhi pengetahuan ibu diharapkan 2) Responden tidak mau atau menolak
adanya perubahan perilaku yang diharapkan
dapat terwujud. Timbulnya kesadaran, Pengumpulan Data
kemampuan untuk hidup sehat disamping 1. Data primer
faktor sosial ekonomi masyarakat maupun Data primer yaitu data yang diambil
dipihak tenaga kesehatan (Hilman, 2005). secara langsung dari objek yang akan
Penulis merasa penasaran dan diteliti dan dikumpulkan dengan prosedur
bertanya-tanya, apakah orang tua/Ibu benar- sebagai berikut:
benar mengetahui apa itu imunisasi polio dan a. Peneliti mengajukan permohonan izin
apa dampak yang akan timbul bila anak tidak penelitian dari institusi yaitu Politeknik
mendapatkan imunisai polio, jangan sampai Kesehatan Makassar Prodi
orang tua/Ibu hanya sekedar dating untuk Keperawatan Makassar ke Diklat
mengimunisasi anaknya tanpa tahu imunisasi Puskesmas Kampili Kab. Gowa.
itu untuk apa. b. Setelah mendapat izin, maka peneliti
mengadakan pendekatan dengan calon

99
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 1 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
responden, kemudian memberikan pengetahuan ibu tentang dampak anak balita
penjelasan tentang penelitian ini. Dan yang tidak mendapat imunisasi polio.
jika calon responden setuju menjadi Sampel penelitian secara keseluruhan
responden, maka peneliti akan yang diperoleh ketika penelitian dilaksanakan
mempersilahkan menandatangani sebanyak 50 responden dengan tekhnik
lembar persetujuan. Accidental Sampling yaitu metode
c. Setelah responden menandatangani pengambilan sampel dengan memilih siapa
lembar persetujuan, maka lembaran yang kebetulan ada/dijumpai, tetapi
kuesioner dibagikan kemudian berdasarkan kriteria inklusi.
dipersilahkan untuk menjawab pada Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja
waktu itu juga. Puskesmas Kampili Desa Kampili, Kec.
2. Data Sekunder Pallangga, Kab. Gowa, Sulawesi-selatan.
Data sekunder adalah data yang Dimana batas wilayah kerjanya mencakup 8
diambil dari instansi tempat penelitian yang desa.
dibutuhkan dalam penelitian ini. Data yang Adapun batas-batas Wilayah Kerja
diperoleh yaitu data tentang jumlah ibu Puskesmas Kampili yakni:
yang memiliki anak usia balita. 1. Desa Kampili
2. Desa Bontoramba
Pengolahan Data 3. Desa Julubori
Data terkumpul diolah dengan cara manual 4. Desa Pallangga
dengan langkah-langkah sebagai berikut : 5. Desa Bungaejaya
a. Editing 6. Desa Toddotoa
Memeriksa data yang terkumpul bila 7. Desa Julupa’mai
terdapat data yang kurang maka dilakukan 8. Desa Julukanaya.
pengumpulan data kembali. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data
b. Coding penelitian yang disajikan sebagai berikut:
Mengklasifikasikan jawaban responden 1. Karakteristik Responden
kedalam bentuk kode yang telah ditetapkan Tabel 1. Gambaran Tingkat Umur
untuk mempermudah pengolahan data. Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas
c. Tabulating Kampili Kec. Pallangga Kab. Gowa
Untuk mempermudah analisis data untuk Umur Frekwensi Persentase
dimasukkan kedalam tabel distribusi responden (f) (%)
frekuensi. 15-20 3 6.0
21-25 14 28.0
Analisis data 26-30 13 26.0
Analisis data merupakan proses 31-35 11 22.0
penyederhanaan data kedalam bentuk yang 36-40 8 16.0
lebih mudah dibaca dan interprestasikan 41-45 1 2.0
dengan menggunakan tabel frekuensi Total 50 100
Analisis data dalam penelitian ini Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
memakai analisis univariat dimana hanya bahwa responden yang paling banyak
menyajikan gambaran pengetahuan Ibu berumur antara 21-25 tahun sebanyak 14
tentang dampak anak balita yang tidak orang (28%) dan paling sedikit yang
mendapat imunisasi polio di wilayah kerja berumur 41-45 tahun yaitu sebanyak 1
Puskesmas Kampili Kec. Pallangga Kab. orang (2%).
Gowa. Tujuan analisis univariat adalah untuk
mendapatkan gambaran umum dengan cara Tabel 2 Gambaran Tingkat Pendidikan
mendeskripsikan variabel yang digunakan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas
dalam penelitian ini melalui distribusi frekuensi Kampili Kec. Pallangga Kab. Gowa
dengan bantuan program computer.
Pendidikan Frekwensi Persentase
responden (f) (%)
HASIL PENELITIAN
Tdk Sekolah 1 2.0
Penelitian ini mengenai gambaran
pengetahuan ibu tentang dampak anak balita SD 20 40.0
yang tidak mendapat imunisasi polio di SMP 18 36.0
wilayah kerja puskesmas kampili kecamatan SMA 8 16.0
pallangga kabupaten gowa yang dilaksanakan
pada tanggal 27-31 mei 2013. D3 2 4.0
Data diperoleh melalui kuesioner yang S1 1 2.0
dibagikan kepada responden untuk menilai Total 50 100

100
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 1 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan 5 tahun. Polio tidak ada obatnya, pertahanan
bahwa responden yang paling banyak satu-satunya adalah imunisasi. Virus polio
berpendidikan SD yakni sebanyak 20 masuk ketubuh melalui mulut, dari air atau
orang (40%) dan responden yang paling makanan yang tercemar kotoran penderita
sedikit berpendidikan S1 yakni sebanyak 1 polio. Juga disebabkan kurang terjaganya
orang (2%). kebersihan diri dan lingkungannya. Virus ini
menyerang sistem syaraf dan bisa
Tabel 3 Gambaran Jenis Pekerjaan menyebabkan kelumpuhan seumur hidup
Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas dalam waktu beberapa lama.
Kampili Kec. Pallangga Kab. Gowa Pengetahuan adalah merupakan hasil
Pekerjaan Frekwensi Persentase dari tahu dan ini setelah orang melakukan
Responden (f) (%) penginderaan terhadap objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera
IRT 42 84.0 manusia, yakni indera penglihatan,
PETANI 1 2.0 pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
WIRASWASTA 4 8.0 Sebagaian besar pengetahuan manusia
BIDAN 1 2.0 diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan seseorang tentang suatu
PERAWAT 1 2.0 objek mengandung dua aspek yaitu aspek
GURU 1 2.0 positif dan aspek negative. Kedua aspek ini
Total 50 100 yang akan menentukan sikap seseorang,
semakin banyak aspek positif dan objek yang
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan diketahui maka akan menimbulkan sikap
bahwa responden yang paling banyak makin positif terhadap objek tertentu.
bekerja sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga) Notoatmodjo (2007)
yakni sebanyak 42 orang (84%) dan Untuk melihat sejauh mana
responden yang paling sedikit bekerja pengetahuan responden tentang dampak anak
sebagai petani, bidan, perawat, dan guru balita yang tidak mendapat imunisasi polio,
yakni masing-masing sebanyak 1 orang peneliti melakukan pengukuran dengan
(2%). memberikan kuesioner yang terdiri dari 10
butir pernyataan dimana masing-masing
2. Variabel yang diteliti pernyataan diberi skor 1 jika responden
Tabel 4 Gambaran Tingkat Pengetahuan menjawab benar dan 0 jika responden
Responden Tentang Dampak Anak Balita menjawab salah.
Yang Tidak Mendapat Imunisasi Polio Sesuai tujuan penelitian yang
Diwilayah Kerja Puskesmas Kampili Kec. ditetapkan pada bab sebelumnya maka pada
Pallangga Kab. Gowa bagian ini akan di uraikan tentang hasil
Pengetahuan penelitian untuk menjawab tujuan penelitian
responden Frekwensi Persentase yaitu :
tentang (f) (%) Dari hasil penelitian dengan
imunisasi polio menggunakan kuisioner di Puskesmas Kampili
Desa Kampili Kec. Pallangga Kab. Gowa.
Baik 20 40 Pengetahuan responden tentang dampak
Cukup 27 54 anak balita yang tidak mendapat imunisasi
Kurang 3 6 polio termasuk dalam kategori pengetahuan
Total 50 100 cukup.
Sebagaimana terlihat pada table 5.4
Berdasarkan tabel 4 Diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
bahwa sebagian besar ibu berpengetahuan berpengetahuan “cukup” yakni dari 50
“cukup” yakni 27 (54%) responden. responden terdapat 27 (54%) responden yang
Sedangkan ibu yang berpengetahuan berpengetahuan cukup. Sedangkan ibu yang
“baik” sebanyak 20 (40%) responden, dan berpengetahuan “baik” sebanyak 20 (40%)
yang memiliki pengetahuan “kurang” hanya responden, dan yang memiliki pengetahuan
3 (6%) responden. “kurang” hanya 3 (6%) responden.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan
PEMBAHASAN bahwa gambaran pengetahuan ibu tentang
Polio adalah penyakit menular yang dampak anak balita yang tidak mendapat
disebabkan oleh virus yang berasal dari genus imunisasi polio termasuk dalam kategori
enterovirus dan family picorna viridae, dan pengetahuan cukup. Berdasarkan hasil
sebagian besar menyerang anak-anak berusia wawancara dengan beberapa responden

101
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 1 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 1 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721
Notoatmodjo. 2010. Konsep Pengetahuan. Dalam; Wawan A & M Dewi. Teori & Pengukuran Pengetahuan
Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta; Nuha Medika.

Notoatmodjo. 2010.Kriteria Tingkat Pengetahuan. Dalam; Wawan A & M Dewi. Teori & Pengukuran
Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta; Nuha Medika.

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan
Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Proverawati. 2010. Manfaat Imunisasi. Nuha medika. Yogyakarta


Sitiatava, RP. 2012. Panduan Pusat Keperawatan dan Penulisan Ilmiah. Djogjakarta: D-Medika

Website:Wikipedia. 2011. Poliomielitis (Polio). [Onlie] Available http://imunisasi.net. Diakses tanggal 24 maret
2013

Wikipedia. 2011. Poliomyelitis (Polio). [Onlie] Available http://id.wikipedia.org/wiki/Poliomielitis Diakses tanggal 07


Mei 2013

Stikes Aisyiyah. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Polio dengan Status Kelengkapan
Imunisasi Polio. [Online] Available http://www.jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id/index.php/gaster
/article/view/38 Diakses tanggal 01 Juli 2013

103
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 1 Tahun 2014 ● ISSN : 2302-1721

Anda mungkin juga menyukai