Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI

“Morfologi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil”

Di Susun Oleh:

Nama : Mutiah Vianingrum

NIM : H0414032

Prodi : PKP

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ
tumbuhan, baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya. Secara klasik,
tumbuhan terdiri dari tiga organ dasar: Akar, batang, dan daun.
Organ-organ lain dapat digolongkan sebagai organ sekunder karena
terbentuk dari modifikasi organ dasar. Beberapa organ sekunder dapat disebut
sebagai organa aksesoria, karena fungsinya tidak vital. Beberapa organ sekunder
penting: Bunga dan buah

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui bagian-bagian, morfologi, dan perkembangan
tumbuhan monokotil dan dikotil melalui perkecambahan.

1.3 Dasar Teori


Tumbuhan berbiji memiliki tubuh yang berkembang dengan baik serta
menampakan spesialisasi struktur dan fungsi sebagai hasil dari peristiwa
diferensiasi. Diferensiasi pada tubuh tumbuhan terjadi baik secara eksternal dan
internal. Diferensiasi eksternal membentuk organ – organ tubuh, sedangkan
diferensiasi internal membentuk berbagai macam sel, jaringan, dan sistem
jaringan. Pada tubuh tumbuhan terdapat tiga organ vegetatif utama yaitu akar,
batang dan daun. (Adi. Rahmat. 1996. Petunjuk Praktikum Morfologi Tumbuhan)
Organ – organ vegetatif yang membentuk tubuh tumbuhan merupakan
pase sporofit dari siklus hidup tumbuhan tersebut. Keberadaan tubuh tumbuhan
ini biasanya dimulai dari sel telur yang di buahi (zigot), yang selanjutnya
berkembang menjadi embrio. Berdasarkan pola perkembangannya, embrio
memiliki bentuk yang khas di mana terdapat suatu sumbu tubuh dan satu atau dua
buah tonjolan serupa daun yang disebut kotiledon. Sumbu tubuh di atas kotiledon
disebut epikotil (plumalla). Pada ujung epikotil ini terdapat sekelompok sel yang
aktif membelah yang disebut meristem apeks pucuk. Sumbut tubuh di bawah
kotiledon disebut hipokotil dan radikula. Pada ujung distal radikula terdapat
meristem apeks akar. (Adi. Rahmat. 1996. Petunjuk Praktikum Morfologi
Tumbuhan)
Embrio tumbuhan terdapat di dalam biji. Ketika biji berkecambah,
meristem apeks pada epikotil tumbuh membentuk daun, buku, dan ruas (batang),
sedangkan meristem apeks akar tubuh membentuk akar primer. Pada
perkembangan selanjutnya meristem apeks pucuk membentuk meristem aksilar
pada setiap ketiak daun. Meristem ini akan tumbuh membentuk cabang. Pada
sebagian tumbuhan, meristem aksilar tetap tidak aktif, sehingga tubuh tumbuhan
tidak memiliki cabang. (Adi. Rahmat. 1996. Petunjuk Praktikum Morfologi
Tumbuhan)
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan
embrio. Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam
biji. Perubahan embrio saat perkecambahan umunya adalah radikula tumbuh dan
berkembang menjadi akar, selanjutnya plumula tumbuh dan berkembang menjadi
batang dan daun.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, dikenal dua
macam tipe perkecambahan yaitu hipogeal dan epigeal.
Pada perkecambahan hipogeal, terjadi pertumbuhan memanjang dari
epikotil yang menyebabkan plumulla keluar menembus kulit biji dan muncul di
atas media tumbuh. Kotiledon tetap berada di dalam media tumbuh.
Perkecambahan hipogeal terjadi misalnya pada jagung.
Pada perkecambahan epigeal, hipokotil tumbuh memanjang, akibatnya
kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan media tumbuh. Perkecambahan
epigeal terjadi misalnya pada kacang hijau, kacang tanah dan kedelai.
BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1 Waktu

Praktikum dilaksanakan pada hari Senin 15 September 2014 – Senin 27


Oktober 2014 .

2.2 Alat dan Bahan

a) Alat
 Polybag (2 buah)
 Sekop
b) Bahan
 Tanah
 Pupuk
 Biji jagung (monokotil) (5 biji)
 Biji kacang tanah (dikotil) (5 biji)
2.3 Prosedur Kerja
1) Masing-masing biji direndam selama semalam.
2) Memasukkan tanah dan pupuk kedalam polybag menggunakan sekop
hingga memenuhi setengah dari tinggi polybag.
3) Membasahi tanah dan pupuk, ketika air sudah menetes dari lubang bawah
polybag, penyiraman dihentikan.
4) Meletakkan 5 biji jagung pada salah satu polybag.
5) Meletakkan 5 biji kacang tanah pada polybag yang lain.
6) Membiarkan biji-biji tersebut tumbuh, dan menjaga kelembapan tanah
jangan sampai kekeringan.
7) Mengamati setiap minggu pertumbuhan tinggi, jumlah daun, dan
perkembangan tumbuhan. Kemudian mencatatnya.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1Gambar Hasil Pengamatan


a. Tumbuhan Jagung (Monokotil)

Hari ke 0 Hari ke 3 Minggu ke 1

Minggu ke 4 Minggu ke 5 Minggu ke 6

Perakaran Monokotil

b. Tumbuhan Kacang Tanah (Dikotil)


Hari ke 0 Hari ke 5 Minggu ke 1

Minggu ke 2 Minggu ke 3 Minggu ke 4

Kuncup Perakaran Dikotil


Dikotil
3.2 Tabel Data Pengamatan
a. Tumbuhan Jagung (Monokotil)
Minggu TT JD PA Keterangan
ke
1 5,5 2 1,5 Plumula keluar menembus kulit biji dan
muncul di atas tanah. Kotiledon tetap berada
di dalam tanah. Keluar daun yang masih
menempel pada batang (belum membuka)
2 12 2 4 Hanya terjadi pertambahan panjang dari akar
dan batang. Daun semakin membuka lebar
dan bertambah panjang.
3 19 4 - Terjadi pertambahan panjang dari akar dan
batang. Jumlah daun bertambah.
4 22 6 - Terjadi pertambahan panjang dari akar dan
batang. Jumlah daun bertambah.
5 27 6 - Hanya terjadi pertambahan panjang dari akar
dan batang. Daun semakin membuka lebar
dan bertambah panjang.
6 32 6 10 Hanya terjadi pertambahan panjang dari akar
dan batang. Daun semakin membuka lebar
dan bertambah panjang.
Keterangan :
TT = Tinggi Tanaman (cm)
JD = Jumlah Daun
PA = Panjang Akar (cm)

b. Tumbuhan Kacang Tanah (Dikotil)


Minggu TT JD PA Keterangan
ke
1 2,5 - 1 Hipokotil tumbuh memanjang , kotiledon dan
plumula terdorong ke permukaan tanah.
2 4,5 - 2,5 Hanya terjadi pertambahan panjang dari akar
dan batang
3 10 4 - Terjadi pertambahan panjang dari akar dan
batang. Terbentuk cabang yang terdapat daun
yang jumlahnya pada masing-masing cabang
3 helai daun.
4 13 4 - Terjadi pertambahan panjang dari akar dan
batang. Pada ketiak daun terdapat kuncup
kecil.
5 14 4 - Hanya terjadi pertambahan panjang dari akar
dan batang.
6 16 4 5 Hanya terjadi pertambahan panjang dari akar
dan batang.

Keterangan :
TT = Tinggi Tanaman (cm)
JD = Jumlah Daun (cabang) --> tiap cabang terdiri dari 3 helai daun
PA = Panjang Akar (cm)
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Secara klasik, tumbuhan terdiri dari tiga organ dasar: Akar, batang, dan
daun.
2. Tumbuhan jagung (monokotil) termasuk dalam tipe perkecambahan
hipogeal.
3. Tumbuhan kacang tanah (dikotil) termasuk dalam tipe perkecambahan
epigeal.
4. Tumbuhan jagung (monokotil) memiliki sistem perakaran serabut.
Batang berbentuk panjang bulat seperti silinder, batang terus tumbuh
kearah cahaya atau matahari. Daun jagung (monokotil) merupakan daun
yang tidak lengkap.
5. Tumbuhan kacang tanah (dikotil) memiliki sistem perakaran tunggang. .
Batang berbentuk panjang bulat seperti silinder, tetapi kecil, batang terus
tumbuh kearah cahaya atau matahari. Daun kacang tanah (dikotil)
merupakan daun majemuk menyirip gasal. Pada ketiak daun kacang
tanah (dikotil) terdapat kuncup kecil.
4.2 Saran
Dalam penanaman tumbuhan monokotil dan dikotil supaya
diperhatikan kelembapan tanahnya. Diberi pupuk supaya tumbuh dengan
subur, jangan diletakkan dibawah sinar matahari langsung karena dapat
menyebabkan layu.
Surakarta, 27 Oktober 2014
Praktikan

Mutiah Vianingrum

Anda mungkin juga menyukai