Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS VIDEO

PEMERIKSAAN GULA DARAH SEWAKTU

1. Video 1
Dari video yang saya lihat video ini menjelaskan tentang tata cara pemeriksaan kadar
gula darah pada pasien dan perawat mempersiapkan alat dan bahan.
Pertama nampak pasien mengatakan tujuannya yaitu akan memeriksa gula darah
pasien. Setelah salam terapeutik, laukan hand hygiene dan pakai handscoon. Keluarkan 1
strip, pasang lancet kedalam pen lancet, buka jarum lancet dengan cara diputar lalu ditarik,
tutup tanpa menyentuk jarumnya. Usapkan dan bersihkan jari pasien dengan alcohol swab,
masukan stirp kedalam gluco test dan lakukan tusukan, tusukan diatur tergantung ketebalan
kulit pasien. Letakkan pen lancet dengan mendatar diujung jari pasien dan tusuk jarinya.
Masukkan darahnya ke dalam strip gluco test. Nah sesuai video gula darah pasien adalah
130mg/dL. Dan bersihkan semua peralatan lalu dokumentasikan. Pasien mengatakan bahwa
pasien telah makan sekitar jam 12.

Analisis :
Dari video tersebut sudah sangat bagus mulai dari penyiapan alat, salam teraputik dan juga
dalam mengerjakan tindakan. Sudah sangat tampak dan sangat jelas mengenai pemeriksaan
gula darah sewaktu. Tetapi ada satu kekurangan yaitu perawat tidak memberitau pasien
tujuan dari pemeriksaan gula darah sewaktu.

Hasil penelitian mengenai gula darah sewaktu :


Pada kasus stroke, Penderita stroke hemoragik menunjukkan kadar gula darah
sewaktu yang lebih tinggi daripada stroke iskemik, sesuai dengan derajat defisit neurologik
yang lebih berat meskipun jarak waktu antara onset sampai pengambilan darah lebih pendek
dan jarak makan terakhir sampai pengambilan darah lebih panjang. Hal ini menunjukkan
adanya stres yang lebih besar dan respon terhadap stres yang lebih kuat pada stroke
hemoragik. Rata-rata gula darah pada stroke hemoragik adalah 134,3 mg/dL dengan rata-rata
jarak waktu antara makan terakhir sampai dengan pengambilan darah 9,7 jam, sehingga dapat
diasumsikan sebagai gula darah puasa (minimal puasa 8 jam). Dengan demikian dapat
dikatakan pada penderita stroke hemoragik terdapat hiperglikemia reaktif (gula darah puasa
>110 mg/ dL). Terdapat beberapa asumsi yang dapat menerangkan mengapa gula darah
stroke hemoragik lebih tinggi daripada stroke iskemik. Peningkatan tekanan intra kranial
lebih banyak dan lebih cepat terjadi pada stroke hemoragik. Inflamasi akut juga akan
mengaktivasi aksis hypothalamic-pituitaryadrenal (HPA) melalui aksi integrasi dari
proinflamatory cytokines. Adrenocorticotropin hormone (ACTH) yang diinduksi cytokines
(TNF / tumor necrotizing factor), IL-1, IL-2,IL-6 akan mengaktivasi sekresi CRH
(corticotrophin releasing hormone) dan arginin vasopressin (AVP) dari hipotalamus, ekspresi
gen proopiomelanocortin (POMC) hipofise yang akan menghasilkan peningkatan kortisol.
(22) Pada stroke hemoragik, inflamasi disebabkan kerusakan jaringan dan adanya darah di
luar pembuluh darah yang bersifat sebagai benda asing. (dari jurnal oleh Riani Indiyarti :
Perbandingan kadar gula darah sewaktu pada kedua jenis stroke.)

2. Video 2
Video ini menjelaskan apa itu pemeriksaan gula darah sewaktu, apa saja alat yang
dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu dan bagaimana prosedur
melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu kepada pasien.
Perawat melakukan prosedur pemeriksaan gula darah sewaktu ke pasien pertama perawat
memberi salam terapeutik kepada pasien, lalu perawat melakukan hand hygiene dan
menggunakan handscoon bersih. Siapkan gluco test pastikan menyala dan masukkan stripnya,
pasang lancet kedalam pen lancet, buka jarum lancet dengan cara diputar lalu ditarik, tutup
tanpa menyentuk jarumnya. Usapkan dan bersihkan jari pasien dengan alcohol swab,
masukan stirp kedalam gluco test dan lakukan tusukan, tusukan diatur tergantung ketebalan
kulit pasien. Letakkan pen lancet dengan mendatar diujung jari pasien dan tusuk jarinya.
Masukkan darahnya ke dalam strip gluco test. Nah sesuai video gula darah pasien adalah
101mg/dL. Dan bersihkan semua peralatan lalu dokumentasikan.
Analisis video:
Video ini sudah melakukan semua tahap dengan baik, sudah memaparkan bagaimana cara
melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu dengan baik, namun melewatkan penjelasan
kepada pasien apa maksud dari tindakan yang akan dilakukan.
Jurnal terkait:
Penelitian ini menyimpulkan korelasi dari stress dan hasi GDS, pasien dengan variable
stress tinggi menunjukkan korelasi nilai GDS yang juga tinggi. Stress pada pasien DM
berakibat gangguan pada pengontrolan gula darah. Dalam keadaan stress akan terjadi
peningkatan ekskresi hormone katekolamin, glucagon, glukokortikoid, β-endorfin dan
hormone pertumbuhan. Stress menyebabkan produksi berlebihan pada kortisol yang
berfungsi melawan efek insulin dan menyebabkan glukosa darah tinggi, jika pasien
mengalami stress berat yang dihasilkan dalam tubuhnya, maka kortisol yang dihasilkan akan
semakin banyak dan adapat mengurangi sensitifitas tubuh terhadap insulin. Stress dapat
meningkatkan kandungan glukosa darah karena stress menstimulus organ endokrin untuk
mengeluarkan ephinefrin yang mempunyai efek sangat kuat dalam menyebabkan timbulnya
proses glikoneogenesis di dalam hati, sehingga akan melepaskan sejumlah besar glukosa ke
dalam darah dalam beberapa menit. Hal inilah yang menyebabkan peningkatan kadar glukosa
dalam darah saat stress atau tegang. (dari jurnal : pengaruh stress terhadap gula darah
sewaktu pada pasien DM yang menjalani hemodialisa. Oleh: pebi pratiwi, gustop amatiria,
mashaurani yamin).

Anda mungkin juga menyukai